Ini adalah dunia yang hanya dimiliki oleh yang kuat, dan yang lemah diperlakukan sebagai semut.
Nasib membuatku tidak bisa berkultivasi, tetapi aku tidak ingin menyerah kepada nasib!
Aku mengambil pedangku dan memulai jalan menjadi yang terkuat, siapa pun yang berdiri di depanku akan dipotong olehku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fathir Aliyudin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pergi Ke Hutan
"ibu, ayah, aku ingin berlatih lebih keras lagi" ucap Qin Fan menjeda kata kata nya setelah cukup lama berpikir dan akhirnya dia memutuskan untuk pergi berlatih di hutan monster.
"bukan nya setiap hari kamu selalu berlatih dengan keras Fan'er? jadi untuk apa kamu mengatakan pada kami jika kamu ingin berlatih?" tanya Han Zi Yue kebingungan dengan Qin Fan.
"iya Fan'er, memang nya kamu ingin latihan yang seperti apa? coba katakan pada ayah?" tanya kaisar Qin Wang Jing.
"Se-sebenarnya aku ingin berlatih di hutan monster ayah ibu" ucap Qin Fan lagi.
"apa?"
kaisar Qin Wang Jing, permaisuri Han Zi Yue, putra mahkota Qin Quan dan putri Qin Xue Hua kaget ketiga mendengar Qin Fan ingin berlatih di hutan monster.
siapa yang tidak tahu dengan hutan monster? semua orang di kekaisaran tahu apa itu hutan monster, hutan monster adalah tempat nya para monster tingkat tinggi, dan tidak ada lagi yang berani masuk ke hutan monster.
karena beberapa tahun yang lalu ada banyak kultivator kuat yang masuk ke hutan monster untuk mencari herbal, tapi tidak ada yang berhasil kembali hingga saat ini, dari sejak itu tidak ada lagi yang berani masuk ke hutan monster.
jangankan untuk masuk ke wilayah tengah dan wilayah inti nya, wilayah terluar nya saja terkadang ada monster tingkat 4 ke atas yang keluar mencari buruan.
monster terbagi menjadi banyak tingkatan, dan monster tingkat 1 setara dengan kultivator di rana perak bintang 5 ke atas, tingkat 2 setara dengan kultivator emas bintang 2 ke atas, monster tingkat 3 setara dengan kultivator berlian bintang 3 sampai bintang 5.
monster tingkat 4 setara dengan kultivator berlian bintang 6 sampai 9, belum lagi dengan monster tingkat 5-6-7-8-9, jadi tidak ada kultivator lagi yang berani masuk ke dalam hutan monster.
"Fan'er, apa ibu tidak salah dengar? bagaimana bisa ibu membiarkan anak ibu menjadi santapan para monster sayang?" tidak, ibu tidak mengizinkan mu berlatih di hutan monster" tolak keras permaisuri Han Zi Yue.
"benar Fan'er, ayah juga tidak mengizinkan kamu berlatih di hutan monster, kita semua tahu hutan monster sangat berbahaya dan mengerikan, sudah puluhan tahun tidak ada kultivator mana pun yang berani masuk kesana setelah kejadian itu" timpal kaisar Qin Wang Jing.
"tapi Bu, ayah" ucap Qin Fan yang tertunduk lemah karena tidak mendapatkan izin kedua orang tua nya.
"sudah adik, jika adik ingin latihan yang lebih keras, nanti kita berlatih sama sama, bagaimana?" sambung putra mahkota Qin Quan.
bukan nya mendapat jawaban, justru Qin Fan berdiri dan masuk ke kamar nya dengan perasaan sedih karena tidak mendapatkan izin.
keesokan hari nya Qin Fan tidak keluar dari kamar nya, hari ini dia tidak ingin bertemu dengan siapa pun, dia ingin sendiri dan memikirkan cara untuk cepat menjadi kuat, karena dia sudah terlanjur bertaruh dengan Qin Lang.
"apa yang harus aku lakukan? apa aku harus pergi secara diam diam saja?" ucap Qin Fan yang berpikir keras.
"tapi jika aku pergi diam diam, ayah dan ibu pasti mencemaskan ku, dan aku akan di hukum berat jika pulang" lanjut Qin Fan yang semakin tidak menemukan solusi.
karena tidak juga mendapatkan solusi yang bagus, Qin Fan memutuskan untuk membaca buku Alkemis yang dia bawa dari perpustakaan Kekaisaran.
di buku itu di jelaskan ada dua herbal yang dapat menerobos dantian yang tersumbat, yaitu akar pohon spiritual dan biji bunga mawar biru.
setelah membaca berkali kali tentang manfaat kedua herbal itu, Qin Fan memutuskan untuk mencari kedua bahan itu di hutan dekat ibu kota, lalu dia keluar dari kamar nya dan pergi ke kamar ibu nya untuk minta izin ke hutan dekat ibu kota.
"bu, aku ingin mencari akar pohon spiritual dan bunga mawar biru di hutan dekat ibu kota" ucap Qin Fan pada permaisuri Han Zi Yue.
permaisuri yang mendengar itu hanya tersenyum saja, sebab dia juga tahu manfaat kedua herbal yang ingin di cari Qin Fan, dan kedua herbal itu cukup banyak di hutan dekat ibu kota.
"baiklah Fan'er, tapi jangan terlalu dalam ya masuk ke hutan, dan juga kamu harus hati hati" jawab permaisuri Han Zi Yue yang memberikan izin pada Qin Fan.
"terima kasih Bu, ibu memang yang terbaik" ucap Qin Fan lalu memeluk permaisuri Han Zi Yue.
"sudah kamu pergi saja, ingat jangan terlalu dalam dan jangan terlalu lama pulang nya" lanjut permaisuri Han Zi Yue yang sudah melepaskan pelukan Qin Fan.
"baik Bu" jawab Qin Fan lalu keluar dari kamar permaisuri Han Zi Yue.
Qin Fan sekarang sudah berada di luar istana dan menunggang kuda ke pintu gerbang kota, tapi sempat di lihat kedua anak buah Qin Lang.
"bukan nya itu pangeran sampah?" tanya salah satu anak buah Qin Lang.
"iya benar itu adalah si pangeran sampah, seperti nya pangeran sampah itu mau keluar dari ibukota" jawab anak buah Qin Lang yang satu nya lagi.
"ayo kita laporkan pada tuan muda Qin Lang" ucap nya lagi lalu berjalan masuk ke dalam istana dan menuju ke kamar Qin Lang.
"tuan muda, tuan muda, panggil anak buah Qin Lang dengan sedikit berteriak dan nafas tersengal-sengal.
"apa kamu sudah bosan hidup? kenapa teriak teriak?" bentak Qin Lang yang keluar dari kamar nya.
"aku punya berita penting tuan muda" ucap bawahan itu.
"berita apa? cepat katakan" perintah Qin Lang.
"pangeran sampah itu keluar dari ibu kota tuan muda" ucap bawahan itu menyampaikan laporan nya.
"kamu serius? kamu tidak bercanda kan?" tanya Qin Lang yang tidak percaya.
"benar tuan muda, pangeran sampah itu barusan keluar dari ibukota dengan menunggangi kuda" jawab nya lagi.
"berita bagus, ayo kita susul dia dan habisi dia di luar, dengan begitu istana ini bersih dari sampah seperti dia" ucap Qin Lang dengan tersenyum senang, karena akhir nya dia memiliki kesempatan untuk menyingkirkan Qin Fan dari istana kekaisaran.
lalu ketiga nya keluar dari istana dan menyusul Qin Fan, sedangkan Qin Fan masih menunggangi kuda nya dengan santai sambil menikmati suasana ibu kota kekaisaran dengan ramai nya para kultivator yang berlalu lalang dan pedagang yang menjajakan dagangan mereka.
terus menunggangi kuda nya hingga beberapa saat kemudian Qin Fan sampai di gerbang ibukota, penjaga gerbang yang mengenal Qin Fan pun langsung membukakan pintu dan berlutut memberi hormat pada nya.
lalu Qin Fan keluar dari ibukota dengan perlahan, 2 jam kemudian Qin Fan sudah berada di bagian luar hutan yang ingin dia masuki, tapi dia beristirahat sebentar dan meminum air nya karena kehausan.
sementara Qin Lang dan kedua bawahan nya juga sudah keluar dari ibukota dan mencari jejak kuda Qin Fan dan mengikuti jejak kuda itu.
2 jam kemudian.
dari kejauhan Qin Lang dan kedua bawahan nya dapat melihat kuda Qin Fan yang di ikat disebuah pohon didekat hutan, lalu ketiga nya mendekat ke arah kuda Qin Fan, sedangkan Qin Fan sendiri sudah masuk ke dalam hutan untuk mencari akar pohon spiritual dan biji bunga mawar biru.