“Tenanglah! Aku ada di sini untukmu.”
Ana seorang gadis yatim piatu yang asal mulanya tinggal bersama pamannya, Ana masih duduk di bangku SMA usianya baru 18 tahun,
dia terpaksa sekolah sambil bekerja di rumah seorang pria tampan yang tak lain adalah bos di tempat pamannya bekerja. Ana terpaksa melakukannya karena keinginan bibiknya yang tak menyukainya dan hanya akan menambah beban bagi keluarga mereka. Namun siapa sangka kehadirannya di rumah majikannya itu bisa membuat seorang pria tampan sedingin es semacam Haris Mahendra (28 tahun) tanpa sadar sudah jatuh cinta kepadanya. Akankah perjalanan cinta mereka akan berjalan mulus? sementara Aris sendiri sudah memiliki seorang wanita yang sangat di cintainya yaitu Bellena, istri nikah sirinya. Mereka terpaksa menikah siri karena alasan kedua belah pihak keluarga mereka yang tidak menyetujui hubungan mereka.
Penasaran?
Yuk cus langsung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rova Afriza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode Sepuluh
"Benar-benar gila! siapa yang sudah
membangunkan sang Singa dari tidurnya!"
Cicit hati Rey.
Rey begitu ketakutan saat mengingat kemarahan yang Aris lampiaskan di hadapannya tempo dulu.
Rey pun secepatnya langsung menghubungi semua staf karyawan di kantornya untuk
menyampaikan pesan dari direkturnya itu.
"Ah sebaiknya aku siap-siap sekarang,
aku juga tak mau terkena imbasnya,
karena kemarahan pak direktur," Cicit hati Rey lagi.
"Kau mau kemana sayang?" Ujar Nita sang tunangan Rey saat melihat pria itu sudah
beranjak demi keluar dari kamarnya.
"Maaf cinta, pagi ini aku harus secepatnya berangkat ke kantor, karena saat ini Sang Singa tengah terjaga dari tidurnya!"
Ujar Rey memberitahu.
Walaupun mereka berdua baru bertunangan, akan tetapi mereka sudah tinggal serumah.
"Baiklah kalau begitu, semoga kau tak
terkena imbasnya," Ujar Nita seraya bergelayut manja di bahu tunangannya itu.
"Sudahlah cinta, manja-manjanya di lanjutkan nanti saja, apa kau tega membiarkan aku terkena amarah si tuan Singa itu?" Ujar Rey seraya menatap ke arah tunangannya.
Cup..
Nita langsung mencium pipi kekasihnya.
"Tentu saja tidak sayang, pergilah!" Usir Nita.
"Hey sekarang kau justru mengusirku?" Ujar Rey lagi. Nita pun hanya terkekeh
mendengar ucapan kekasihnya itu.
Setelah itu Rey pun langsung keluar
dari Rumahnya dan melajukan Mobilnya dengan kecepatan tinggi agar segera tiba
di perusahaan.
****
"Bagaimana ini mas, sepertinya pak direktur sudah mengetahui pergerakan kita?"
Ujar Anis gemetaran, saat mereka tengah berada di dalam perjalanan menuju ke arah perusahaan tempatnya bekerja tersebut.
"Tenanglah, dia tidak mungkin akan tahu tentang itu, lagi pula buk Erika kan sudah berjanji kepada kita, bahwa beliau tidak akan membocorkan siapa yang sudah memberinya tahu tentang rahasia pak direktur, dan mas rasa alasan kita berkumpul sepagi ini hanyalah untuk menangani semua data perusahaan bulan ini yang datanya sempat di
retas oleh seseorang lewat Leptop pak Direktur kemarin," Ujar Wisnu menenangkan istrinya.
"Ya semoga saja begitu mas." Anis mulai terlihat lega saat mendengar ucapan suaminya itu.
Sementara itu.
Aris terus-terusan menatapkan matanya ke arah jam yang ada di pergelangan tangannya,
di lihatnya jam di tangannya sudah menyisakan waktu 1 Menit lagi, bahwa jarumnya akan segera tepat menunjukan 30 Menit, dari waktu yang dia janjikan kepada semua karyawannya itu.
Ting... Waktu pun tepat 30 menit.
Ngiii....iingg...
Serine di perusahaan Aris langsung berbunyi.
Dia memang sengaja membelikan serine otomatis untuk perusahaannya, agar semua karyawannya bisa berkumpul dengan tertibnya di saat keadaan darurat.
Semua karyawan Aris yang baru saja tiba di halaman perusahaannya pun langsung
lari tergopoh-gopoh saat mendengar suara Serine yang berasal dari dalam perusahaannya bekerja tersebut.
Tak terkecuali Rey dan juga sepasang suami Istri Wisnu dan Anis. Mereka langsung mengambil tindakan langkah Kaki seribu agar segera sampai di ruangan rapat saat itu juga.
"Minggir-minggir! aku harus segera
tiba di ruangan rapat terlebih dahulu sebelum kalian!" Ujar Rey panik saat melihat
para staf karyawannya yang
sudah terlihat begitu sesak di dalam lift, sampai harus menyisakan sebagian di antara mereka berada di luar, karena Lift sudah tak muat untuk menampung mereka sekaligus.
"Ah maaf pak, kami juga tak ingin mengambil resiko, kami juga tak rela jika gaji kami akan di potong, karena keterlambatan kami," Jawab salah satu dari mereka.
Pintu Lift pun langsung tertutup kembali, membawa mereka ke ruangan Rapat, di mana Aris tengah duduk menunggu kedatangan semua karyawannya itu.
Sebagian yang masih tersisa di luar Lift pun langsung memutar otak dengan cepat agar segera tiba di ruangan rapat secepat mungkin, dengan mengambil langkah
melalui tangga darurat yang hanya akan melewati beberapa lantai sudah bisa membawa mereka ke ruangan rapat.
Tak terkecuali Rey dan juga sepasang suami istri Anis dan Wisnu, mereka juga
langsung berlarian ke arah tangga darurat, demi menyelamatkan gaji bulanan mereka.
.
kok tega sih Mak buat Anna sampai segitu nya....kok susah bener buat Anna bahagia 😭😭
nasib Anna pasti d ujung tanduk....ya Allah kok gak habis2 nya sih mak