Disarankan untuk membaca novel sebelumnya yang berjudul Menikahi jd yg ke 2.
Dila yang di besarkan dari keluarga paling kaya no dua di dunia, selalu di jaga ketat oleh sang Daddy. Membuat Dila menjadi sosok gadis yang culun, dengan tampilan khas kacamata besar, rambut di kepang dua, dan selalu memakai pakaian yang longgar. Selain penampilannya yang culun, Dila juga seorang gadis yang sangat ceroboh.
Dibalik tampilannya yang culun, Dila adalah gadis yang sangat cantik dan pintar. Membuatnya di terima bekerja sebagai sekertaris di perusahaan terkenal di Inggris.
Di perusahaan itulah Dila bertemu dengan atasannya yang tampan dan gagah yang di juluki Mr Perfect yang ternyata sudah memiliki seorang putri yang sama angkuhnya! Bagaimana kehidupan gadis culun dan ceroboh ketika bertemu dengan seorang pria yang perfect? Yuk baca ceritanya😍
Cerita ini seri ke 3 dari Novel sebelumnya yang berjudul Menikahi jd yg ke 2 dan Mr Arrogant. selamat membaca🥰🥰🥰
Ig : mom_tree_17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 20
Perusahan Greenerg.
Aiden menatap pada Jack yang berdiri di hadapannya dengan tatapan yang tajam. "Kenapa kau tidak memberitahu padaku kalau Dila anak dari keluarga Mateo?" Tanya Aiden dengan suara beratnya.
"Tuan lupa? Waktu itu aku sudah mengatakannya pada anda. Tapi anda tidak mempercayai semua yang aku katakan." Jack menundukan kepalanya, tidak berani menatap pada Tuan Aiden yang terlihat marah padanya.
"Shit ... " Umpat Aiden dengan mengusap wajahnya dengan kasar. "Kalau aku tahu dia anak dari keluarga Mateo, aku tidak akan mengajaknya menikah!" Aiden berkata dengan wajah yang dingin.
"Memangnya kenapa jika Nona Dila dari keluarga Mateo? Apa anda takut pada Tuan Dimitri Mateo?" Jack berkata dengan sangat hati-hati.
"Kau bilang aku takut?" Geram Aiden. "Aku Aiden Tama Graham tidak pernah takut pada siapa pun!" Aiden berkata dengan sangat tegas.
"Lalu apa yang membuat anda tidak mau menjalin hubungan dengan keluarga Mateo? Bukankah itu akan menjadi sebuah keuntungan untuk perusahan anda?" Jack mengerutkan keningnya.
"Keuntungan perusahaan!" Aiden tertawa dengan sinis. "Aku paling tidak suka jika urusan pribadi dicampuradukan dengan urusan bisnis. Lagi pula aku sukses atas kerja kerasku sendiri, aku tidak pernah mengandalkan orang lain. Apa kau lupa itu!" Ujar Aiden panjang lebar. "Aku hanya tidak suka jika calon istriku ternyata lebih -- " Aiden terdiam tidak meneruskan perkataannya.
Jack yang tahu betul dengan sifat tuannya, dapat memahami apa dirasakan oleh tuan Aiden.Tuan Aiden tidak pernah suka jika dikalahkan oleh orang lain, apa lagi dikalahkan oleh seorang wanita. Pasti perasaannya saat ini tidak karuan saat mengetahui kalau calon istrinya ternyata lebih kaya dari dirinya.
"Apa anda batalkan saja rencana pernikahan ini?" Saran Jack.
"Tidak semudah itu Jack! Karena jika aku membatalkannya. Otomatis aku akan menikah dengan Viola, dan aku tidak ingin itu terjadi." Aiden kembali berfikir dengan sangat keras.
Saat Tuan Aiden masih berfikir dengan sangat keras, Jack menerima panggilan masuk melalui ponselnya yang langsung terhubung dengan headset di telinganya. Petugas keamanan yang ada dibawah memberitahukan info kalau ada Tuan Dimitri Mateo yang berada dilantai bawah, sedang berbicara dengan petugas resepsionis meminta untuk bertemu dengan Tuan Aiden. Setelah mengetahui info tersebut Jack menutup panggilan telepon tersebut dan langsung memberitahukan pada Tuan Aiden kalau ada Tuan Dimitri Mateo dilantai bawah yang meminta bertemu dengan Tuan Aiden.
"Cepat sekali orang itu datang!" Gumam Aiden.
"Tentu saja cepat Tuan, karena dari info yang aku dapat. Tuan Dimitri sangat menyayangi putrinya. Bahkan Tuan Dimitri tidak pernah membiarkan orang lain menyentuh putri kesayangannya." Jack menerangkan secara detail tentang info yang didapatnya.
"Aku sudah tahu, karena aku sendiri sudah pernah melihatnya secara langsung. Bagaimana Tuan Dimitri ingin memukulku hanya karena aku mengatai putrinya." Aiden masih mengingat dengan jelas pertemuan pertamanya dengan Tuan Dimitri dan Dila.
"Saat ini, mau tidak mau anda harus bisa mengatasi Tuan Dimitri Mateo jika ingin menikah dengan Nona Dila." Ucap Jack.
"Cih, kalau saja bukan karena terpaksa. Aku tidak akan mau menikahi mantan sekertaris ku itu." Aiden memijat keningnya yang terasa pusing mendengar kabar kedatangan Tuan Dimitri Mateo.
"Jadi bagaimana Tuan? Apa Tuan Dimitri Mateo diperbolehkan untuk masuk?" Tanya Jack.
"Aku tidak punya pilihan lain, selain mengijinkan Tuan Dimitri masuk." Jawab Aiden.
"Baik tuan." Jack langsung keluar dari ruangan Tuan Aiden untuk menyambut kedatangan Tuan Dimitri. Sedangkan Aiden mempersiapkan diri untuk menghadapi seorang Dimitri Mateo.
Lima menit kemudian, Jack masuk kembali keruangan tuannya bersama dengan Tuan Dimitri. Dimitri berjalan dengan sangat gagah menatap tajam pada pria yang berdiri dihadapannya. Kini kedua pria yang memiliki kharisma masing-masing dalam diri mereka, saling menatap tajam satu sama lainya. Membuat suasana didalam ruangan tersebut begitu dingin mencengkam.
"Selamat datang Tuan Dimitri." Sapa Aiden terlebih dahulu dengan mengulurkan tangannya.
"Aku tidak akan basa basi dengan anda! Kedatangan aku kemari hanya ingin mengatakan jauhi putriku secepatnya!" Perintah Dimitri dengan suara yang tegas. Tidak membalas uluran tangan dari sang pemilik perusahaan yang didatanginya.
Aiden tersenyum kecil mendengar ucapan dari Tuan Dimitri. "Aku tidak akan menjauhi putri anda tuan." Jawab Aiden menarik kembali uluran tangannya yang tidak disambut baik oleh Tuan Dimitri.
"Berapa yang kau mau? Katakan! Aku akan memberikannya asal kau menjauh dari kehidupan putriku! Karena aku tidak suka jika putriku berhubungan dengan seorang duda" Dimitri bersikap dingin dan penuh dengan wibawa.
"Berapa yang aku mau ... ?" Aiden langsung tertawa dengan keras. Aiden tidak menyangka laki-laki yang sudah berumur dihadapannya begitu meremehkan dirinya. "Aku hanya menginginkan putrimu. Aku tidak butuh hartamu! Karena aku sudah memilikinya." Jawab Aiden dengan suara yang tidak kalah tegas dari suara Tuan Dimitri.
Dimitri langsung mengepalkan kedua tangannya, saat mendengar jawaban dari Tuan Aiden yang terdengar sangat sombong.
"Dan satu lagi Tuan Dimitri, aku sangat mencintai putri anda dan kau salah jika kau datang kemari hanya untuk menyuruhku melepaskannya." Seru Aiden.
"Anak muda, kau itu tidak tahu siapa aku!" Dimitri tertawa dengan sangat keras. "Aku akan melakukan apa pun untuk membuatmu menjauhi putriku!" Ancam Aiden dengan tatapan membunuhnya. "Aku harap kau tidak akan menyesali perkataan mu." Dimitri langsung membalikkan tubuhnya dan berjalan keluar dari ruangan Tuan Aiden.
Aiden yang masih berdiri diruangannya, tersenyum sinis menatap kepergian Tuan Dimitri. Dia tidak menyangka jika pertemuan keduanya itu masih sama seperti pertemuan pertamanya yang sangat tidak menyenangkan.
"Tuan, apa yang akan anda lakukan sekarang?" Tanya Jack yang dari tadi terdiam mendengarkan pembicaraan antara Tuan Aiden dengan Tuan Dimitri.
"Tidak ada." Jawab Aiden dengan singkat, mengangkat kedua bahunya.
"Tapi tuan, ancaman Tuan Dimitri tidak main-main!" Jack mencoba mengingatkan tuannya.
"Biarkan putrinya yang menanganinya. Kau hubungi Dila sekarang!" Perintah Aiden.
"Baik tuan." Jack mengambil ponselnya lalu menghubungi ponsel Nona Dila. Dan setelah tersambung Jack memberikannya pada tuan Aiden.
"Apa! Dad ku datang ke kantormu?" Tanya Dila dengan suara yang tercekat. Setelah mendengarkan penjelasan dari Aiden tentang kedatangan Dad nya di perusahaan Greenerg.
"Iya, dan aku ingin kau yang menanganinya!" Ujar Aiden.
"Ish enak sekali kau menyuruhku untuk menangani Dad ku! Kau itu laki-laki bukan? Kalau memang Daddy ku tidak menyetujui pernikahan ini, ya sudah kita batalkan saja!" Ujar Dila. "Lagi pula kau sudah tahu siapa Dad ku dan aku pun tidak berniat meneruskan pernikahan konyol ini. Jadi jika kau mau melaporkanku silahkan, aku akan dengan senang hati melaporkanmu pada Daddy Dimitri." Dila langsung menutup ponselnya.
"Sialan!" Umpat Aiden dengan keras. Membanting ponsel Jack kelantai. Jack yang melihat ponselnya dibanting hanya bisa menghela nafasnya dengan berat.
"Tidak semudah itu kau lepas dariku Nona Kacamata!" Gumam Aiden dalam hati, mengepalkan kedua tangannya menahan emosi yang membara dihatinya.
............
Mansion keluarga Mateo.
Dila yang baru saja menutup ponselnya, langsung terdiam sambil berfikir. Kini Dad nya sudah mendatangi Aiden, dan sejauh Dila mengenal Daddynya. Daddynya akan melakukan segala macam cara agar membuat dirinya tidak jadi menikah dengan Aiden.
Entah Dila harus merasa senang atau bersedih dengan semua ini. Kini Dila sudah tidak perlu lagi melanjutkan pernikahan konyolnya dengan Aiden. Tapi entah mengapa Dila merasa khawatir kalau Dad nya akan menghancurkan perusahaan milik Tuan Aiden.