GAIRAH SUAMI KU
"lepaskan,tolong ....jangan seperti ini pak. Saya ngak mau " teriak nadine saat dia yang baru saja memapah pria yang dia tolong,
"tolong saya,tubuh saya terasa panas " ucap pria itu,wajah nya sudah memerah dan tatapan nya penuh dengan kabut gairah.
sreeek....sreeet
Pria itu menarik kemeja yang dipakai oleh nadine,dia langsung mencium nadine dengan kasar. Nadine terus menolak ,tapi tenaga nya tak bisa menghentikan kegilaan pria itu. Dia menangis dan tetap berusaha melepaskan diri,tapi semua nya sia-sia.
"hiks...hiks...jangan pak,seminggu lagi saya menikah. Tolong jangan lakukan ini pada saya" teriak nadine,dia menangis dan memohon pada pria yang sudah menarik paksa seluruh pakaian yang dia pakai hingga kini dia sudah polos.
"saya akan bertanggung jawab,saya yang akan menikahi mu" ucap pria itu dengan suara serak nya
Malam itu,menjadi malam yang panas bagi kedua nya . Sekaligus malam yang naas,nadine hanya bisa pasrah karena memang dia sudah tak bertenaga lagi .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 22
❣❣❣❣❣❣❣❣❣
Terlihat mobil mewah memasuki parkiran sekolah, membuat semua mata tertuju pada mereka. Karena memang pagi ini adalah jam olah raga sebagian kelas disana,semua nya sudah berbaris dengan rapi sambil mata nya menatap ke arah mobil.
Emir keluar lebih dulu,dia berjalan menuju pintu dimana nadien berada. Nadien tak sengaja menjatuhkan kunci rumah nya saat ingin mengeluarkan nya dari tas ,dia belum keluar dari mobil karena mencari keberadaan kunci nya yang jatuh dibawa bangku .
"Waw....siapa itu? Tampan sekali "
"Iya,mobil nya juga keluaran terbatas. Pasti pria itu kaya raya"
"Siapa ya? Aku ingin jadi kekasih nya ,eh istri nya "
Namira ikut menatap ke arah Emir,dia juga baru melihat pria tampan seperti emir tapi Liam lebih tampan menurut nya karena dia sudah menyukai Liam dari dulu.
"ayo" ajak Emir yang melihat nadien menundukan kepala nya.
"Kunci nya jatuh" jawab Nadine dengan manja,entah kenapa suara nya jadi seperti itu . Ngak seperti diri nya yang selalu bersikap tegas dan mandiri jika didepan Liam,dia menutup mulut nya segera saat menyadari nya hingga membuat Emir tertawa kecil.
Emir mengelus pucuk kepala Nadine dengan lembut,kemudian dia mengulurkan tangannya pada nadien agar nadien bisa keluar lebih dulu.
"Ayo,keluar lah dulu. Biar aku yang cari kunci nya " ucap Emir membuat nadien menganggukan kepala nya .
Nadien keluar dari mobil nya, semua mata membulat sempurna menatap ke arah Nadine kemudian mereka bergantian menatap ke arah Namira.
"Ra....itu Kakak mu kan ?" tanya salah satu teman Namira yang ada disana,Namira reflek menjawab dengan anggukan. Dia juga ngak tau apa pun mengenai pria yang bersama dengan kakak nya itu,tapi mata nya tak lepas mengawasi sikap kedua nya yang terbilang mesra.
Nadine menggeser tubuh nya agar emir bisa masuk kesana dan mengambil kunci yang ia jatuh kan ,ngak butuh waktu lama emir memberikan kunci yang dia ambil dari bawah bangku . Kemudian dia mengelus kepala Nadine lagi dengan lembut,lalu menggandeng tangan Nadien mendekati meja piket dimana sudah banyak guru disana .
"Pagi bu,maaf mengganggu" ucap Nadien yang kini sudah berdiri didepan mereka.
"Eh ,pagi Nadine. Kami sampai bengong,karena melihat kakak kamu ini "
"ini kakak sepupu kalian ya? ganteng ya "
"Pasti baru sampai dikota ini ya? bisa dong dikenalkan sama kami,mana tau cocok ndien "
Ucapan dari para guru Namira membuat Nadien hanya tersenyum saja,dia menaikan tangan nya yang digenggam oleh Emir kedepan mereka . Membuat mereka mengernyitkan dahi nya karena bingung dan saling pandang, Nadine hanya terkekeh kecil.
"Ini Emir,dia calon suami ku. Minggu ini kami akan menikah " jawab Nadine dengan bangga karena memang Emir terbilang sangat tampan,wajah nya yang kebule-bulean membuat nya terlihat lebih tampan dari Liam atau pria mana pun .
Mereka semua terkejut dan melongok,mereka memang tau kalau minggu ini Nadine akan menikah tapi bukan dengan pria yang ada didepan nya ini melainkan dengan Liam. Mereka juga sudah mengenal dekat Nadine dan Liam, karena Liam dan Nadine sering datang menjemput Namira.
Apalagi mereka dibuat tercengang karena Nadine yang memperlihatkan tangannya didalam genggaman pria itu, padahal selama bersama dengan Liam. Nadien ngak pernah begitu,makanya mereka merasa tak percaya dengan apa yang mereka lihat saat ini .
"Jadi?Nadine, Liam bagaimana ?" tanya salah satu dari mereka yang mewakili semua rasa penasaran mereka saat ini.
Suara wanita itu terdengar cukup pelan,dia ngak ingin menyinggung Emir sama sekali. Dia hanya ingin tau yang terjadi pada Liam saja, apalagi banyak dari mereka yang menyukai Liam juga .
"Liam dan aku sekarang hanya teman,kami tidak cocok lagi " jawab Nadine dengan ramah .
Emir mendengarkan nya, dia hanya tersenyum tipis saja hingga akhirnya dia melihat seorang gadis remaja berjalan mendekati nya . Wajah nya hampir sama seperti Nadine,Emir yakin jika gadis itu adalah Namira
"Kak....Ada apa ?" tanya Namira dengan nada bingung nya.
"Kakak hanya ingin memberikan kunci ini,ayah dan ibu pergi ke butik Veve. Kakak dan kak Emir juga akan kesana,kami ingin mencoba pakaian pengantin milik kami " jelas Nadine
"Trus ibu dan ayah ngapain kesana? " tanya Namira dengan kesal
"Ibu dan ayah ingin membuat seragam baru yang samaan dengan ibu nya Emir ,jadi saat ini mereka masih di butik Veve " jawab Nadine lagi
"kalau gitu aku juga ikut,aku mau buat pakaian seragam juga dengan yang lainnya " ucap Namira dengan tegas,dia ingin mendengar apa yang terjadi sebenar nya.
"Ya sudah,Namira ijin saja. Ambil barang-barang mu lebih dulu,biar ibu yang tandatangan surat ijin nya " ucap salah satu guru Namira yang duduk di belakang meja piket guru.
Namira bergegas masuk kedalam kelas nya, dia membereskan semua barang nya dan segera menemui Nadien didepan. Dia sudah gak sabar mendengar semua yang terjadi pagi tadi, karena dia yakin kalau dia mendengar Liam menerima apa pun yang terjadi pada nadien. Tapi saat ini semua nya berubah,dia yakin sesuatu terjadi pagi tadi.
"Sudah? Ayo kita pergi,mungkin ibu dan ayah sudah sampai dari tadi " jelas Nadine sambil menandatangani surat ijin Namira juga.
Emir masih menggenggam tangan nadien,dia merasa ingin sekali melahap nadien saat ini. Terlihat jelas kalau wajah natural dan alami milik nadien membuat nya semakin bersinar,Emir jadi ingin mengurung Nadine didalam kamar nya saja dan tidak membiarkan Nadine keluar dari sana .
Saat didalam mobil,Emir mengulurkan tangannya ke arah Namira. Membuat Namira bingung tapi tangan Namira juga menyambut nya ,dia tau kalau mereka memang belum berkenalan sama sekali.
"Hallo adik ipar,saya Emir " ucap Emir dengan ramah dan sopan .
"Ah....ya,aku Namira kak. Salam kenal " jawab Namira dengan sopan dan ramah juga .
"Sebenarnya apa yang terjadi kak? Kakak akan menikah dengan kak Liam apa kak Emir ?" tanya Namira tanpa basa basi lagi .
"Kak Emir,tadi pagi ibu nya Liam datang dan menyuruh kakak untuk membatalkan pernikahan dengan Liam. Karena ibu emir ngak mau memiliki menantu yang sudah tidak bisa menjaga harga dirinya lagi ,makanya ibu Liam memilih untuk membatalkan pernikahan ini " jelas Nadine dengan tenang .
"Ayah dan ibu menerima nya,mereka akan mencari pengganti pria seperti rencana kita sebelum nya. Kau tau kan ?" ucap nadien lagi dan Namira menganggukan kepala nya, dia sudah mendengar hal itu semalam .
bersambung
jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘