Janda Muda untuk Ceo

Setelah perdebatan panjang di antara tuan muda dan Nafa yang bagai drama Korea (wkwkwk) mereka memutuskan untuk turun ke lantai bawah untuk melaksanakan sholat magrib di bawah terlihat sudah ada tuan Rendra dan nyonya Sarah serta Aqila yang juga akan melaksanakan sholat magrib berjamaah ke mushola yang ada di rumahnya.. nyonya Sarah yang melihat anaknya bersama Nafa turun dari melalui tangga pun langsung menyambar nya dengan pertanyaan serta tersenyum bahagia melihat putranya tampak berbinar bahagia dekat dengan pujaan hatinya.

"Hey.. kalian baru turun aja.. "

tanya nyonya Sarah berniat menggoda keduanya.. .

"iya mom mau sholat magrib jamaah.. "

jawab tuan muda datar.. sedangkan Nafa hanya tersenyum dan mengangguk samar..

"Nafa kenalin nak ini papa.. "

sambil menarik tangan Nafa mendekat.. Nafa pun kemudian menyalami tuan Rendra dan mencium punggung tangannya kemudian memperkenalkan diri..

"Nafa tuan "

"loh kamu kok panggil saya formal gitu, kata Aqila kamu panggil istri saya mommy, jadi kamu gak mau nih panggil saya papa.. "

.

jawab tuan Rendra dengan menyeringai menggoda Nafa.. sang adik Aqila pun ikut menimpali

"iya nih kakak ipar kenapa gak panggil papa aja, kan enak lagian ini bukan di kantor kan kak.. "

kemudian nyonya Sarah juga menginginkan Nafa memanggil sang suami dengan sebutan papa..

kini Nafa hanya bisa terpaku diam tidak bisa menjawab, wajahnya sudah memerah seperti kepiting rebus, Nafa juga merasakan dirinya di anggap seperti keluarga di rumah ini, seperti berada di rumah sendiri dengan perhatian dari orang tuanya.. sungguh keluarga yang hangat dan sangat baik untuk Nafa, tuan muda yang menyadari Nafa canggung dan pastinya malu kemudian ikut menimpali..

"sudahlah pa , kan Nafa juga baru kali ini bertemu papa, sama mommy pun belum terlalu biasa dia manggil mommy. "

jawab tuan Zeo membela, mengusir semua kecanggungan Nafa pada orang tuanya..

"iya deh ayo kita jamaah dulu keburu habis waktunya.. "

kemudian mereka melaksanakan sholat berjamaah di mushola rumah,

***

setelah selesai sholat mereka makan malam bersama terlihat Nafa , mommy Sarah, dan aqila terlihat sangat akrab sesekali mereka bercanda dan bergandengan, tuan Rendra merasa sangat bahagia dan tersenyum melihat ke tiga wanita itu bisa mudah akrab.,karena jarang sekali sang istri bisa akrab dengan orang baru.

"Zeo kamu memang harus secepatnya mendapatkan Nafa.. dia wanita baik baik.. "

bisik tuan Rendra pada tuan muda yang sedang memperhatikan sang mama dengan Nafa serta adiknya.

.

"iya pa tadi aku udah ngomong sama Nafa, tapi dia gak mau pacaran kita temenan aja dulu, dan berjanji gak akan deket deket dengan laki laki atau wanita manapun, "

"hemm.. iya kamu ngikut aja maunya Nafa gimana, mungkin saat ini Nafa masih takut membuka hatinya untuk laki laki. "

"iya pa.. ya sudah ayo kita makan malam"

ajak tuan muda pada sang papa, kemudian mereka mendekati ke arah nyonya Sarah dan Nafa serta Aqila yang sedang bercanda,

"udah bercandanya nanti saja.. ayo kita makan malam sekarang... "

ajak tuan Rendra, kemudian mereka makan malam bersama.

setelah selesai makan Nafa dan tuan muda berpamitan menuju kamar kembali untuk bersiap ke pesta,

"kita ke kamar dulu ya pa ma.. mau siap siap.."

"Aqila juga ke kamar dulu ya.. bay... "

"iya nak sebentar lagi ada yang make up kamu dateng kamu tunggu dulu di kamar biar nanti dia yang ke kamar. "

"iya mom makasih.. duluan pa.. "

sambil tersenyum malu malu Nafa mencoba berpamitan dengan memanggil tuan Rendra dengan sebutan papa, hal itu sangat membuat tuan Rendra bahagia. terlihat terlukis senyuman yang merekah menatap Nafa sambil mengangguk. wajah tuan Rendra yang tegas dan berkharisma walau umurnya sudah 52 tahun sungguh terlihat masih usia kepala tiga, pantas saja tuan muda juga sangat tampan ,

namun belum juga tuan muda dan Nafa melangkah tuan Rendra tiba tiba menghentikan mereka..

"eits.. sebentar.. kamu mulai sekarang juga panggil Zeo jangan tuan tuan tuan dong nak, biasakan di luar kantor kalian berbicara layaknya teman, seperti aku kamu gitu gak usah formal gitu.. kan jadinya canggung kan, kapan mau deketnya kalian kalo kaya gitu.. "

celetus tuan Rendra, sebenarnya berniat menggoda ke duanya..

"emm baik pa.. "

jawab Nafa lirih dan menunduk malu..

kemudian Nafa bersama tuan muda pergi meninggalkan meja makan.. setelah sampai lantai atas tuan muda langsung menanyakan hal yang tadi di minta oleh sang papa, yaitu panggilan untuk nya.

"jadi kamu mau manggil apa?? "

"apa ya.. "

jawab Nafa nampak berpikir..

"kakak bagaimana?? ".

tanya Nafa..

" No. saya bukan kakak kamu. "

"terus siapa?? "..

" kamu panggil saya sayang! "..

jawab tuan muda tegas

.

" no no no!! memangnya tuan kekasih saya!!

protes Nafa menolak keras!

"tadi saya minta kamu jadi kekasih gak mau, maunya temen aja... "

"aku panggil mas aja ya.. "

.

minta Nafa tersenyum..

"oke sopan dan baik. "..

"iya mas.. "

jawab Nafa sambil melihat ke arah tuan muda dan tersenyum dengan geli dengan ucapannya.. tuan muda pun gemas dengan tingkah Nafa laku mencubit pipi Nafa halus..

"mulai sekarang juga saya panggil kamu sayang kalo gak ada orang kantor! "

Nafa pun kaget dengan permintaan tuan muda kali ini, menurutnya panggilan sayang layaknya suami dengan istrinya..

"jangan dong mas.. kamu panggil aku Na gitu aja kaya mommy biar beda.. "..

jawab Nafa..

" no! ya suka suka aku dong mau panggil kamu apa sayang... "..

jawab tuan Zeo lagi lagi menggoda..

" ih nyebelin kamu mas! "

kemudian Nafa berjalan mendahului tuan muda dan masuk ke dalam kamar dahulu..

tidak lama kemudian ada suara ketokan pintu, kemudian Nafa membukanya..

ternyata adalah orang yang akan merias Nafa.

"permisi nona, saya di suruh nyonya besar untuk merias anda.. "..

" baik.. ayo masuk.. "

. ajak Nafa tersenyum ramah.. kemudian mereka masuk ke dalam dan terlihat tuan muda sedang duduk di sofa sambil melihat laptopnya mengecek kerjaannya sebentar karena ia harus menunggu Nafa make up dahulu,

proses make make Nafa selesai kini Nafa berganti baju dan memakai heels nya tak lupa Nafa keluar dari walk in closet sudah lengkap membawa tas mahalnya yang tadi di belikan tuan muda di mall. sedangkan tuan muda entah pergi kemana Nafa tidak melihatnya di dalam kamar..

"sudah selesai nona, nona sangat lah cantik dan serasi dengan tuan Zeo, saya permisi.. "

.

"terimakasih.. "

jawab Nafa kemudian mencari ponselnya menghubungi tuan muda.. belum Nafa melakukan panggilan tuan muda tiba tiba datang dari arah pintu sudah memakai setelan jasnya dengan warna hitam dan kemeja warna gold yang senada dengan gaun yang Nafa pakai,

Tuan muda yang melihat Nafa sudah selesai dengan make up dan gaun nya sangat terpukau dengan penampilan Nafa sungguh bidadari yang sangat cantik dan anggun..

"mas.. kamu dari mana??

tanya Nafa pada tuan muda yang masih bengong menatapnya..

" saya ganti baju di bawah biar cepetan , kamu udah siap??! "

tanya tuan muda..

"sudah ayo berangkat biar gak telat mas.. "

ajak Nafa.. kemudian tuan Zeo malah masuk ke dalam kamar menuju sebuah Lemari besar di sana tersimpan barang barang mehalnya seperti jam tangan dan hiasan dasi Serta lainnya.. ia mengambil sebuah kotak warna biru dongker kemudian melangkah mendekat ke tempat Nafa sedang duduk..

.

******

**Halo kak❤

Terima kasih sudah membaca🤭

Ini adalah karya novel pertama ku😁

Novel ini masih on going ya🙏

Mohon dukungan nya kakak semua yang telah menyempatkan membaca dengan like komen vote , dan kasih bintang lima nya ⭐⭐🌟🌟🌟

Novel akan update satu bab setiap malamnya😁

Jangan lupa juga tambahkan ke daftar favorit novel kalian supaya tidak ketinggalan kisah cinta tuan Zeo tampan dan Nafa 💙💙💙

Thanks semua❣❣❣**