NovelToon NovelToon
Lahirnya Sang Kaisar Api

Lahirnya Sang Kaisar Api

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Perperangan
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: DANTE-KUN

Menceritakan kisah perjalanan mc kita bernama shim wol untuk menjadi orang terkuat di murim dan mendapatkan julukan kaisar api

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Awal mula perang hebei

Setelah berpamitan dengan orang tuanya, kini Shim Wol telah sampai di Kastil Cahaya. Di sana, lebih dari seribu prajurit berkumpul, siap untuk berangkat menuju medan perang.

"Shim Wol, kemarilah!" terdengar suara panggilan dari arah kiri. Shim Wol menoleh dan melihat Penasihat Aliansi, Jegal Rawon, berdiri menunggunya.

Shim Wol segera mendekat. "Ada apa, Tuan Jegal?" tanya Shim Wol dengan sedikit kebingungan.

"Saya hanya ingin memastikan sekali lagi," jawab Jegal Rawon dengan ekspresi yang agak gelisah. "Apakah kamu benar-benar ingin ikut dalam peperangan ini?"

"Tenang saja, Tuan Jegal," jawab Shim Wol dengan suara tegas dan penuh keyakinan, matanya menatap tajam. "Saya pastikan akan membantu aliansi sebaik mungkin. Dan saya juga akan kembali dengan selamat."

Jegal Rawon mengangguk, meskipun masih ada rasa khawatir yang tergambar di wajahnya. "Baiklah! Pastikan kamu kembali dengan selamat dan membawa kemenangan bagi kita semua," katanya sambil menepuk bahu Shim Wol dengan penuh harapan.

Tiba-tiba, sebuah suara lantang menggema di seluruh wilayah Kastil Cahaya. Suara itu berasal dari atas bangunan lantai dua kastil, dari mulut Pemimpin Aliansi.

"Perhatian semuanya!" teriak Pemimpin Aliansi dengan suara yang memimpin, menarik perhatian semua yang ada di sekitarnya. "Seperti yang kalian ketahui, saat ini kita menghadapi masalah serius. Fraksi Unortodoks telah memulai peperangan di wilayah perbatasan dan berhasil merebutnya sepenuhnya. Mereka sekarang mengirim lebih banyak pasukan untuk mencoba merebut wilayah Provinsi Hebei. Kami, sebagai pemilik wilayah ini, tidak akan rela melepaskannya begitu saja! Saya harap kalian semua yang telah datang ke sini, akan menghentikan mereka dan membawa kemenangan bagi Aliansi kita!"

Pemimpin Aliansi menatap para prajurit yang berkumpul dengan semangat yang membara. "Apakah kalian siap untuk membawa kemenangan?"

"Yahhh!" seru semua prajurit serentak, membangkitkan semangat yang membara di dalam diri mereka.

"Majulah dengan gagah perkasa, wahai prajurit tangguh!" lanjut Pemimpin Aliansi, memberi semangat pada pasukannya.

Dengan itu, para prajurit mulai bersiap untuk berangkat. Mereka menyiapkan perlengkapan mereka dan siap meninggalkan kastil untuk perjalanan menuju Provinsi Hebei. Namun, perjalanan ini tidak akan mudah—mereka akan menghadapi pertempuran sengit yang menentukan nasib wilayah mereka.

Setelah persiapan selesai, para prajurit aliansi pun berangkat dari Kastil Cahaya menuju Hebei. Masing-masing prajurit menunggangi kuda, memulai perjalanan yang panjang. Diperkirakan, mereka akan membutuhkan waktu sekitar satu minggu untuk mencapai tujuan.

Sementara itu, di sisi lain, para prajurit Fraksi Unortodoks sedang mempersiapkan diri dengan matang untuk peperangan yang akan datang di Hebei. Mereka masih memperkirakan seperti apa kekuatan yang akan dikeluarkan oleh Aliansi Murim. Setelah pertimbangan yang panjang, mereka memutuskan untuk mengirimkan tim khusus yang terlatih untuk menyelidiki pergerakan musuh. Tim ini memiliki kemampuan untuk mengumpulkan informasi penting, yang sangat diperlukan untuk mengetahui persiapan aliansi.

Tiga hari berlalu, para prajurit aliansi sudah setengah perjalanan menuju Hebei. Namun, tim khusus yang dikirimkan oleh Fraksi Unortodoks telah kembali dengan informasi penting. Mereka melaporkan bahwa pasukan aliansi masih membutuhkan waktu tiga hingga empat hari lagi untuk tiba di Hebei. Mendengar hal ini, para prajurit Unortodoks segera mengambil keputusan untuk menyerbu lebih cepat. Mereka mengerahkan lebih dari 2.000 prajurit dan memulai perjalanan menuju Hebei. Dengan perjalanan yang hanya memakan waktu dua hari, mereka memiliki keunggulan waktu satu hari lebih awal dibandingkan aliansi, memberi mereka kesempatan untuk melakukan persiapan terlebih dahulu sebelum serangan kejutan dilancarkan kepada pasukan aliansi yang kelelahan.

Setelah dua hari perjalanan yang melelahkan, seluruh pasukan Fraksi Unortodoks akhirnya tiba di wilayah Hebei. Sesampainya di sana, Patriark Sekte Naga Hitam memberi instruksi tegas.

"Semuanya berhenti!!! Kita akan mendirikan tenda kemah di sini," perintahnya dengan suara keras dan tegas.

Di antara hiruk-pikuk persiapan, Patriark Sekte Naga Hitam kemudian menambahkan, "Dan untuk tim khusus, segera menghadap ke hadapanku."

Beberapa saat setelahnya, pemimpin tim khusus yang terlatih segera mendekat, memberikan penghormatan kepada Patriark.

"Anda memanggil kami, tuan?" tanya pemimpin tim dengan rasa hormat.

"Ya. Aku ingin kalian segera mencari informasi mengenai pergerakan pasukan aliansi. Jika kalian mengetahui dengan pasti di mana mereka akan mendirikan kemah mereka, kirimkan laporan dengan cepat menggunakan gagak peliharaan kalian. Aku berencana untuk melancarkan serangan kejutan pada mereka saat mereka masih kelelahan setelah perjalanan panjang ini."

Pemimpin tim khusus menundukkan kepala dengan cepat, mengerti sepenuhnya apa yang dimaksud oleh Patriark.

"Baik, tuan. Kami akan segera pergi dan mencari informasi. Jika kami menemukan tempat mereka, laporan akan segera kami kirimkan."

Setelah mendengar itu, Patriark Sekte Naga Hitam mengangguk puas, sementara tim khusus segera bersiap-siap untuk berangkat.

Satu hari kemudian, pasukan aliansi tiba di wilayah Hebei dan segera mendirikan kemah mereka. Jarak antara kemah aliansi dan kemah Fraksi Unortodoks hanya beberapa jam perjalanan. Tim mata-mata yang dikirim oleh Fraksi Unortodoks berhasil menemukan lokasi kemah pasukan aliansi dan segera mengirimkan laporan tentang posisi mereka.

Tidak lama setelah laporan itu sampai, Patriark Sekte Naga Hitam memanggil bawahannya yang berjaga.

"Panggil Zhong Li kesini," perintah Patriark dengan nada tegas.

"Bai tuan," jawab prajurit yang segera pergi untuk membawa Zhong Li.

Tak lama kemudian, Zhong Li memasuki tenda Patriark.

"Anda memanggil saya, Patriark?" tanya Zhong Li.

"Ya," jawab Patriark, seraya menunjukkan gulungan berisi informasi tentang lokasi kemah aliansi. "Zhong Li, bawa beberapa prajurit dan serang mereka. Mereka masih kelelahan dan sibuk menyiapkan kemah. Buatlah serangan kejutan yang akan mengurangi kekuatan mereka dan menurunkan semangat mereka. Jika terasa ada ancaman besar, segera mundur."

Zhong Li menatap Patriark dengan tegas dan menjawab, "Baik, tuan. Berapa banyak prajurit yang harus saya bawa?"

"Bawalah 200 prajurit. Ini adalah lokasi mereka," jawab Patriark sambil memberikan gulungan tersebut.

"Baiklah. Aku akan pergi menyerang sekarang juga," kata Zhong Li sambil membungkuk, kemudian pergi untuk mengumpulkan pasukannya. Dalam waktu singkat, Zhong Li memimpin 200 prajurit menuju lokasi aliansi.

Tiga jam kemudian, pasukan Zhong Li tiba di dekat kemah aliansi.

"Musuh datang!!!" teriak seorang prajurit aliansi yang berjaga, membuat suasana semakin kacau.

"Serangan? Kita belum selesai mendirikan kemah dan kita kelelahan setelah perjalanan. Dan mereka sudah menyerang kita!" salah seorang prajurit aliansi berkata dengan kebingungannya.

Shim Wol yang berada di dekat tenda mendengar teriakan itu dan segera menghadap pasukan aliansi yang masih sibuk menyiapkan kemah.

"Tenang saja, aku yang akan maju," kata Shim Wol dengan tegas kepada mereka. "Berapa kira-kira jumlah mereka?"

"Eh, kau yakin akan pergi sendiri? Jumlah mereka lumayan banyak, diperkirakan ada sekitar 200 prajurit," jawab seorang prajurit yang berjaga, sedikit khawatir.

Shim Wol menarik pedangnya dengan gerakan yang tenang dan memfokuskan Qi dalam tubuhnya. Dengan cepat, dia membalut pedangnya dengan api, memancarkan aura Qi yang menyala seperti api yang membara.

"Aku tidak akan bisa menahan semuanya, tapi cukup untuk mengulur waktu. Jadi kalian bisa bersiap dengan baik," kata Shim Wol dengan penuh keyakinan. Dia berdiri dengan sikap siap tempur, api yang menyelimuti pedangnya semakin menyala dengan intensitas yang lebih besar.

Saat itu, matahari berada tepat di atas kepala mereka, menandakan bahwa ini adalah siang hari yang terik.

"Baiklah, kita mengandalkanmu. Yang lainnya segera bersiap dan ikut serta ke medan perang secepatnya," perintah Dang Tejin, panglima tempur yang ikut serta dalam perang ini.

"Yahhh!" seru prajurit aliansi dengan semangat yang membara, segera bersiap untuk mengikuti perintah.

1
Iqbal Bait
ceritanya udah bagus terus kan bg
oh iya tolong bantu karya ku ya bg
terima kasih
Iqbal Bait: oke di tunggu saran dan kekurangan karya ku ya
Dante-kun: Makasih udah mampir bang. Nanti saya mampir bang
total 2 replies
Ignacia belen Gamboa rojas
Kok belum ada update sih thor? Nanti malam aku mau baca pas tidur, pasti bikin tidur nyenyak banget.
awita_llu
Seneng banget nemu cerita sebaik ini, terus berkarya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!