NovelToon NovelToon
Pembalasan Grizella Yang Sebenarnya

Pembalasan Grizella Yang Sebenarnya

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Deby Dindarika

Grizella yang sangat menantikan ulang tahun ke 6 nya di hari itu, malah menjadi hari dimana adik yang sangat ia sayangi meninggal dunia, menjadikan papa dan mama Grizella tidak lagi menyayanginya, bahkan mereka membenci Grizella, hanya karna satu kesalah pahaman yang tidak ia perbuat.

Sampai dimana Grizella yang sedang di hukum oleh keluarganya dengan di tinggalkan di gubuk kecil yang ada di tengah hutan.

Disana, Grizella bertemu dengan Clarissa, yang akan mengubah semua kepribadian buruk Grizella saat ini.

Tetapi, Clarissa yang sudah membangun kepribadian Grizella menjadi lebih kuat dan sudah banyak berjasa padanya, malah pergi meninggalkan Grizella untuk selamanya.

Clarissa meninggalkan banyak kenangan, jasa, dan organisasi mafia yang sudah ia bangun.

Karna Clarissa sang pemimpin sudah tidak lagi memimpin organisasi itu, Grizella lah yang menjadi orang kepercayaan Clarissa untuk menggantikannya, menjadi the next Queen.

ikuti kelanjutan ceritanya yukk (つ≧▽≦)つ

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deby Dindarika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2 Di Bully

Pas sekali, bel masuk berbunyi saat Grizella baru saja memasuki kelas.

Kegiatan belajar mengajar berjalan lancar seperti biasanya, Grizella belajar dengan sungguh-sungguh pastinya.

...****************...

"Selamat datang di rumah, sayang." ucap Maxim saat memasuki rumahnya kembali, setelah dari Singapura untuk menjemput keponakannya.

"Anggap saja rumah sendiri, semoga kamu nyaman disini ya."

"Makasih ya ... Tante, Om, udah izinin Syakira tinggal disini, cuman karna Syakira gak mau di Singapura." ucap gadis berusia 17 tahun itu, berterimakasih karna mengizinkannya tinggal bersama Maxim dan Claudia.

"Tidak apa Syakira, kita seneng kok kamu tinggal disini, jadi punya anak gadis disini." Claudia tidak masalah jika Syakira tinggal bersama mereka, dirinya jadi seperti mempunyai anak gadis kembali.

"Panggil Mama sama Papa aja Syakira, kita kan juga orang tua mu." ucap Maxim sembari membelai rambut panjang Syakira.

Maxim meminta Syakira agar ia memanggil Maxim dan Claudia dengan panggilan Mama Papa.

"Baiklah Ma, Pa." Syakira tersenyum hangat kepada Maxim dan Claudia.

'Akhirnya gue menginjakkan kaki di rumah ini.' ucap Syakira di dalam hati, merasa senang karna akhirnya ia bisa masuk ke rumah itu, rumah besar nan mewah yang ingin Syakira tempati selama ini.

"Kamar kamu di sebelah kamar Grizella, jika ada kebutuhan yang belum ada... bilang aja ke Papa, nanti Papa beliin."

'Aaaa, ini yang gue mau.' ucap Syakira didalam hati, Syakira kesenangan karna ucapan Maxim saat itu.

"Makasih Pa, Syakira ke kamar dulu ya, mau beresin ini semua." pamit Syakira sembari menunjukkan koper yang ia bawa.

"Tunggu sebentar.

Mbak... tolong bawa barang-barangnya Syakira ya, sekalian beresin dan masukin ke lemarinya ya."

Claudia memerintah pelayan di rumah itu untuk membereskan semua barang bawaan Syakira, agar Syakira tidak perlu capek-capek membereskannya.

"Makasih Ma."

"Tentu sayang."

'Aaaa... enak banget gue di rumah ini.' Gumam Syakira didalam hati.

...****************...

Kring kring kring ....

Bel pertanda istirahat pertama berbunyi, Grizella jarang bahkan tidak lagi pergi ke kantin, karna ia malas berjalan juga malas mengantri di stand makanan yang ia inginkan.

Grizella memilih membaca novel di kelas dengan memakan cemilan yang ia bawa dari rumah, dengan begitu, Grizella tidak akan kelaparan karna tidak pergi ke kantin.

"Tuh si cupu, cepetan." ucap seseorang diluar pintu kelas, Grizella mendengarnya.

"Iya cepet, gue udah lapar."

"Lo liat ya, dia pasti nurut sama gue."

Seorang gadis yang kerap di panggil Clara itu mendekati meja Grizella, menyapanya seperti seorang teman dekat.

"Haii Grizella." panggil Clara dengan sangat antusias.

"H-hai." ucap Grizella gugup, karna tidak seperti biasanya Clara menyapa dirinya seperti saat ini.

"Kamu gak lapar?" tanya Clara masih dengan nada antusias nya.

Grizella mengikuti permainan Clara, Grizella menjawab pertanyaan Clara, meladeni semua yang ingin Clara lakukan.

"B-belum Clara."

Grizella menundukkan kepalanya, seolah takut berhadapan dengan Clara.

Seseorang yang sebelumnya berada di pintu kelas sekarang mulai bergabung dengan Clara.

Mereka anteknya Clara, yaitu Lia, Gista dan putri, entah apa yang ingin mereka lakukan, Grizella akan mengikuti permainan Clara.

"Makan bareng yukk." Kali ini Clara mengajak Grizella makan di kantin bersama mereka.

"Emangnya b-boleh?"

"Boleh dong, kenapa gak boleh."

"Yuk ah."

"Ayoo ke kantin." Lia sedikit menarik Grizella agar ikut dengan mereka.

Nada bicara mereka sama seperti Clara, sangat antusias dan bersemangat untuk mengajak Grizella makan bersama mereka, tapi dibalik itu semua, mereka tidak benar-benar mengajak Grizella makan bersama.

Sesampainya di kantin, Grizella duduk satu meja dengan Clara dan anteknya, semua pandangan seisi kantin tertuju pada Grizella.

Grizella terus menundukkan kepalanya, tidak ingin bertatapan dengan mereka yang memberi berbagai macam tatapan untuknya.

"Kalian mau makan apa." tanya Clara kepada Lia, Gista dan putri.

"Gue mau nasi goreng, tapi telornya gamau yang di ceplok, sama jus alpukat tanpa gula."

"Mie ayam, tapi mie nya agak lembek gitu, minumannya jus jeruk."

"Gue nasi goreng, telornya harus yang ceplok, sama jus mangga."

"Gue juga nasi goreng deh, tapi porsi nya dikit aja, jadiin setengah, terus pake telur rebus, minumannya jus strawberry, gak pake gula."

Clara, Lia, Gista dan Putri menyebutkan pesanannya, sedangkan Grizella masih menundukkan kepala tanpa ingin mengangkatnya sejenak agar tidak terasa pegal.

"Heh cupu! Lo denger kan, cepet pesenin makanan kita." ucap Clara tiba-tiba.

Grizella mengangkat wajahnya, menatap Clara dengan tatapan bingung, tiba-tiba dirinya disuruh memesan semua pesanan yang Clara dan anteknya sebutkan tadi.

Ternyata, alasan Clara dan anteknya mengajak Grizella ke kantin adalah untuk dijadikan babu mereka, Clara dan anteknya jadi tidak perlu capek-capek memesan dan mengantri, karna ada Grizella.

"A-aku?" Grizella bingung, pasalnya ia tidak terlalu mendengarkan pesanan mereka tadi.

"Iya elo, cepetan pesen, keburu yang ngantri makin banyak." ucap Clara menyuruh Grizella cepat karna mereka sudah lapar.

Grizella bergegas ke arah stand makanan yang Clara dan anteknya pesan, ia memesan pesanan yang tadi mereka katakan, dengan ingat tak ingat apa yang tadi mereka pesan.

Clara dan anteknya tertawa melihat Grizella yang kebingungan seperti orang bodoh.

Grizella tadi sedang tidak fokus, ia tidak terlalu mendengarkan apa yang Clara, Lia, Gista juga Putri katakan, dan dengan tiba-tiba Clara menyuruhnya memesan semua yang mereka sebutkan.

Sedangkan Grizella tidak ditanya apa maunya, ia di ajak ke kantin hanya untuk dijadikan babu oleh Clara dan anteknya.

Setelah lama mengantri dan menunggu, nasi goreng pesanan Clara, Putri dan Gista sudah siap, Grizella membawa satu nampan untuk membawa makanan Clara dan putri terlebih dahulu.

Grizella kembali ke stand nasi goreng untuk membawa pesanan Gista, lalu ke stand mie ayam membawa pesanan Lia.

Setelah makanan Clara dan anteknya sudah di atas meja, Grizella kembali ke stand jus untuk membawa pesanan mereka yang baru selesai.

Grizella duduk kembali di kursi tadi bersama Clara dan anteknya, ia tidak memesan, karna melihat semua stand sudah kembali banyak yang mengantri.

"Heh cupu! Kan gue udah bilang kalo gue pake telor rebus, kenapa ini di ceplok?" Clara berteriak, mengomplain pesanannya yang tidak sesuai kepada Grizella.

Grizella tersentak kaget saat Clara yang tiba-tiba berteriak padanya, Grizella lupa memberitahu Clara jika tidak menyediakan telur rebus di stand itu, sedangkan Clara menginginkan telur rebus.

"M-maaf Clara, ibu kantin g-gak nyediain t-telur rebus." ucap Grizella memberitahu Clara jika telur rebus yang Clara inginkan tidak ada, dan memang tidak menyediakan telur rebus.

Semua pandangan lagi-lagi tertuju pada Grizella, Grizella malu karna lagi-lagi ia menjadi pusat perhatian, membuat seisi kantin berbisik-bisik membicarakannya.

Clara yang kesal karna pesanannya tidak sesuai pun menarik rambut Grizella hingga ia berdiri dari duduknya.

Clara menarik rambut Grizella hingga posisi Grizella berlutut dihadapan Clara, dengan rambutnya yang masih di cengkram erat oleh Clara.

"Gue gak mau tau alesan Lo, karna Lo udah salah, Lo harus terima hukuman dari gue." ucap Clara yang sepertinya akan melakukan sesuatu kepada Grizella.

"Apa-apaan ini! Gue kan pesen jus alpukat gak pake gula, kenapa ini manis banget!" Kali ini Gista, mengomplain jus alpukat nya yang terlalu manis, padahal dirinya memesan jus alpukat tanpa gula.

"Mie gue kurang lembek anjr."

"Gue pesen jus jeruk ya, kenapa yang dateng jus mangga?" ucap Lia menambah kesalahan yang dilakukan Grizella.

"Tuh kan, pesanan kita salah, Lo harus dapet hukuman dari kita." Clara menarik rambut Grizella lebih kuat.

"Aakkhh...."

Grizella berteriak kesakititan, karna rambutnya ditarik lebih kuat oleh Clara.

Byurr....

"Itu hukuman dari gue karna pesanan gue yang salah." Gista mengguyur kepala Grizella menggunakan jus alpukat nya, hukuman untuk Grizella yang salah memesan pesanannya.

Byurr....

"Ini ya tambahan dari gue, gue maunya jus jeruk, bukan jus mangga." Grizella mendapatkan guyuran kembali di kepalanya dari Lia yang menginginkan jus mangga, bukan jus jeruk.

Kali ini seisi kantin menertawainya, karna Grizella yang sudah dua kali di guyur oleh minuman, DOUBLLE KILL.

"Besok istirahat bareng lagi yaa, jangan kapok okay?" ucap Clara.

Clara melepas cengkeramannya dari rambut Grizella, lalu....

Bruk....

Clara menendang Grizella sampai ia tersungkur, lalu pergi begitu saja meninggalkan Grizella, di ikuti Gista dan putri di belakangnya.

"Lain kali dengerin baik-baik, biar Lo gak kayak gini lagi." Lia berbisik tepat di telinga Grizella, lalu menepuk pundak Grizella dua kali.

Lia menyusul Clara dan yang lainnya, mereka keluar kantin, meninggalkan Grizella dalam keadaan basah kuyup, rambut berantakan, dan menahan malu karna ditertawai seisi kantin.

Grizella berdiri, lari keluar kawasan kantin dengan menahan malu.

1
Lhina Bright
ceritanya bagus,
Lhina Bright
yuhuuuuu thor diriq mampir yaaaa.../Grin//Grin//Grin/
Deby Dindarika
penyusup*
Amalia Mirfada
Ceritamu bikin aku susah move on thor, keep writing 👏👏
Deby Dindarika: makasiii~(つˆДˆ)つ。☆
total 1 replies
Sadako
Jangan berhenti menulis, thor! Suka banget sama style kamu!
Deby Dindarika: AAAA... SENENG BANGET ADA YANG KOMEN ಥ‿ಥ
makasii semangat nya😭❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!