kisah tentang kehidupan Kanaya yang terpaksa menjadi single mom ketika masih belia. Dia menjadi korban ambisi karyawan ibunya yang ingin menjebak ayah tirinya.
Kanaya terpaksa hidup terpisah dari orang tuanya, untuk menyembunyikan ketiga anak kembarnya. Ia berhasil hingga akhirnya menjadi istri seorang pengusaha sukses dan kaya raya.
Cobaan seakan tiada henti menerpanya, ketika ia sudah bahagia, hantaman terberat dalam hidupnya adalah ketika ia harus kehilangan salah satu putra tercintanya.
Bagaiamanakah Kanaya menjalani hidupnya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arnesh Yadha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jadilah Bidadari Surgaku Kay...
Senja menikmati ice cream nya sambil berayun di taman belakang. Cahaya temaram lampu taman nampak indah. Rembulan pun nampak malu-malu memperlihatkan sinarnya. Kay duduk dibangku taman sembari mengawasi anak-anak nya. Dia membuka tabletnya ,mengecek jadwal untuk bos nya esok, dan juga pekerjaan lain yang sempat tertunda ,karena harus menjaga Langit dirumah sakit.
Bintang menghampiri ibunya sambil ngos-ngosan. Dia langsung duduk dipangkuannya.
" Ami sedang apa? "
" Sedang mengecek pekerjaan ami, memangnya kenapa sayang, Bintang butuh sesuatu? " Tanya kay sambil menatap anaknya lalu meletakkan tablet nya.
" Tidak ami, cuman tadi papa bilang besok kita mau diajak liburan hadiah buat kami karena sudah sehat.. "
Kay mengernyit mendengar jawaban Bintang. Ulah apalagi ini yang dilakukan bos nya, pikir Kay bingung. Pria itu memang semakin dekat dengan ketiga anaknya, dan juga berhasil membuat ketiganya memanggil papa. Padahal dia belum menjawab mau menerima menjalin hubungan dengan Gagah.
" Besok batalkan semua pertemuan, buat jadwal ulang. !! " Perintah tiba-tiba dari Gagah.
" Ga bisa gitu pak, besok itu ada jadwal dengan investor dari taiwan, dan kita sudah menundanya tiga kali, kalau begini terus bisa kabur mereka pak, dan bapak bisa rugi..... !!" Bantah Kay cepat.
" Tak masalah , pokoknya rescedule semuanya, karena kita harus liburan....!!" keukeuh Gagah.
" Bapak ngeyel banget sih, anak-anak... Pekerjaan papa sedang banyak, kalian jangan minta liburan dulu, nanti kalau liburan lagi kita bisa piknik, setuju kan?! "
Ketiga anak itu mengangguk, namun kemudian menggeleng. Kay menjadi bingung, dia menoleh kearah Gagah, namun pria itu membuang mukanya ke arah lain. Kay berbalik melihat ketiga anaknya , malah puppy eyes yang ditampilkan ketiganya. Sungguh bersama Gagah ketiga anak itu jadi pandai merayu ibunya.
Diam-diam dari samping Kay, Gagah mengacungkan kedua jempolnya dan ketiganya langsung nyengir begitu saja. Kay melenguh lelah, diapun kembali mengambil tablet nya dan mengatur ulang semuanya.
" Sukanya seenaknya sendiri, mentang-mentang bos semua diatur seenak jidatnya, dikira gampang apa, dasar!! " Dumel Kay sambil mengutak-atik tablet nya.
" Harus dong, kan aku yang berkuasa,... Ayo anak-anak kita tidur sekarang, oh iya jangan lupa pikirkan jawabanmu, aku tak mau menunggu lama.. " Kata Gagah sambil menggendong Senja dan Langit, sementara bintang seolah menjadi penunjuk jalan.
Kay pun beranjak kekamarnya untuk mengerjakan tugasnya, sambil beristirahat. Tiba di kamar Kay mengganti bajunya , dengan baju yang ada di walk-in closet yang tersedia dikamar itu. Dia tak menyangka kalau isinya sangat lengkap, mulai dari berbagai jenis baju tidur hingga baju santai bahkan baju untuk ke kantor dan acara penting lainnya juga ada disana. Anehnya semua pas dengan ukuran Kay, baju-baju dengan merk ternama itupun masih baru semuanya, entah bagaimana dan kapan Gagah menyiapkan semua itu.
Kay tak mau ambil pusing , dia ambil satu yang menurutnya nyaman lalu memakainya. Setelah itu dia kembali berkutat dengan tablet nya dan tenggelam dalam pekerjaannya. Hingga waktu telah larut dan ia pun selesai dengan pekerjaannya. Dia melanjutkan dengan rutinitasnya sebelum tidur. Kembali dia heran karena dia menemukan berbagai produk yang biasa ia pakai untuk merawat dirinya. Karena memang dari rumah sakit dia tak diijinkan pulang bahkan dipaksa menginap disana.
" Aneh banget, apa beruang es itu sengaja menyiapkan semua ini, ataukah semua ini dulu untuk mantannya, sudahlah aku pakai aja daripada reuweh.. "
Sudah cukup lama Kay berbaring namun kantuk tak jua datang, akhirnya dia bangkit dan mencari kamar anak-anak nya. Dia berkeliling menjelajahi setiap kamar. Dia merutuki dirinya sendiri, kenapa tadi langsung masuk kekamarnya kenapa tidak menanyakan dimana anak nya tidur.
" Mau kemana tengah malam begini?! "
" Astaghfirullah pak.. Bisa ga sih ga usah kagetin orang!! " Pekik Kay kaget, karena Gagah tiba-tiba muncul dibelakangnya.
" Makanya punya ponsel itu dipakai, apa susahnya buka Chat terus tanya, sayang.. Anak-anak ada dimana gitu.. " Ucap Gagah dengan gaya tengilnya.
Kay mengernyit dia merasa ada kata yang salah dari ucapan pria itu.
" Tunggu bapak tadi bilang apa?? " Tanya Kay cengo.
Bukannya menjawab Gagah malah menarik tangan Kay menuju lantai dua, disana berjajar tiga kamar berbeda. Gagah sempat melihat wajah cengo ibu ketiga anak itu dengan sudut matanya, diapun mengulum senyum, merasa lucu dengan ekspresi wanita itu.
" Bagaimana, mereka aman kan, dan mereka juga sudah lelap, jadi sekarang giliran kamu mengistirahatkan otak kecilmu ini biar gak lelet lagi..." Bisik Gagah, membuat Kay bergidik.
" Apaan sih bapak makin ga jelas tau gak!! " protes Kay.
" Enggak...... Satu lagi ketika di rumah jangan panggil aku bapak, keliatan tua banget gue.. "
" Eh... Itu ngapain pake bahasa lo gue pula?!! "
" Lha suka-suka ai lah kan ai yang ngomong, emang situ keganggu..?? "
" Arrrr... Makin GJ aja nih orang..!! " Kata Kay sambil menghentakkan kakinya kesal dan masuk kekamar anaknya satu persatu. Kay membubuhkan kecupan di kening anak-anaknya..
Akhirnya Kay kembali kekamarnya guna mengistirahatkan badan dan pikirannya.
***********
Pagi pun tiba, Gagah benar-benar menepati janjinya. Dia membawa ketiga anak itu liburan, bukan hanya anak-anak namun Kay juga ia paksa untuk mau ikut, bahkan seluruh pekerja juga ia bawa. Mereka bertandang ke Universal Studios Singapura yang berlokasi di Pulau Sentosa, Singapura.
Ada beberapa wahana yang telah dibuka, antara lain The Lost World, Far and Away, New York, Sci-Fi City, Hollywood Boulevard, Madagascar, Ancient Egypt.Taman ini juga dilengkapi 30 restoran dan konter makanan, serta 20 kios cendera mata, serta beberapa fasilitas hotel, termasuk Hard Rock Hotel, tersedia di sekitar lokasi wisata berkelas dunia ini.
Ketiga kembar nampak antusias dengan semua wahana yang ada disana. Berulang kali Kay diseret ketiga anaknya untuk memasuki setiap wahana. Menyaksikan keakraban mereka para pekerja pun sangat senang, seolah tuan muda mereka menemukan kehidupannya kembali. Ada salah satu pekerja yang iseng mengambil gambar momen kebersamaan mereka lalu mengirimkan pada kedua orang tua tuan mudanya.
Respon positif didapatkan dari keisengan itu. Kedua orang tua Gagah langsung memberikan balasan sangat antusias. Ibunya Gagah Evelyn langsung melakukan sambungan video ke ponsel pelayan tersebut tanpa sepengetahuan putranya. Evelyn sempat menitikkan air matanya terharu ,karena melihat senyum tulus, bahkan tawa riang putra semata wayangnya. Kebekuan dihati anaknya itu telah mencair.
" Papa.... Senja capek pengen tidur.... " Rengek Senja, dan Gagah pun segera memangkunya dan menyamankan gadis kecil itu hingga dia terlelap. Suster Nancy hendak memintanya, namun Gagah menolak. Kini pandangan matanya tertuju pada seorang wanita yang sangat dikaguminya. Wanita yang berhasil meluluhkan hatinya. Meski dia belum memberi jawaban atas pernyataan cintanya, namun dia yakin bahwa wanita itulah yang akan mendampinginya hingga dia menua kelak.
Penampilan Kay memang sederhana, namun kecantikan alaminya yang mempesona, membuat setiap mata yang memandangnya pasti akan bedecak kagum. Tawa lepas tanpa beban tersungging menambah aura kecantikannya. Dia bermain dengan kedua jagoan kembarnya. Tawa yang selama ini tak pernah lagi terlihat, kini menghiasi wajah cantik itu. Gagah pun tersenyum senang menyaksikan hal itu.
Kay menghampiri Gagah, karena melihat putri cantiknya tengah terlelap dipangkuan pria itu. Sontak Gagah mengubah mimik mukanya kembali dingin dan datar.
" Sudah lama Senja tidur pak? "
" Kenapa masih panggil pak..!!?"
" Lalu harus panggil apa, udah deh ini di tempat umum, jangan mulai perdebatan yang tak penting..!! "
" Ssstttt... Nanti Senja bangun.. "
Kay mendelik mendengar ucapan Gagah, bagaimana tidak dia yang mulai tapi Kay juga yang disalahkan.
Langit dan bintang datang dan mengatakan kalau mereka lapar. Gagah segera berdiri sambil tetap menggendong Senja yang masih terlelap, dia mengajak mereka ke salah satu resto untuk makan bersama. Dia memesan ruangan khusus untuk mereka semua, ruangan yang nyaman agar bisa beristirahat sambil menikmati hidangan.
Sembari makan mereka pun bercengkrama dengan obrolan santai. Langit dengan antusias menceritakan apa saja yang ia lihat disetiap wahana tadi. Bintang tak ada suaranya, dia sedang sibuk menyantap hidangan di piringnya. Sesekali Kay akan menyuapi Langit karena dia sibuk bercerita. Senja terbangun dan kembali duduk dipangkuan Gagah. Dia minta disuapin pria itu.
Bagi orang yang tidak tau, pasti mereka akan mengira kalau Kay dan Gagah adalah pasangan suami istri dengan tiga orang anak. Sungguh kebersamaan mereka sangat harmonis dengan keduanya duduk berdampingan menyuapi masing-masing anaknya, serta tak ada perdebatan antara Tom Jerry seperti biasanya. Bahkan kadang dengan iseng Gagah akan menyuapi Kay makanan dari piringnya.
" Putri kecil papa sudah selesai makannya, sekarang giliran putri besar yang harus makan.. " Ucap Gagah sambil menyuapkan makanan ke mulut Kay.
Kay hendak melayangkan protes namun langsung dihadiahi tatapan tajam, Kay pun menurut. Bintang berinisiatif menyuapi Gagah, karena dia melihat dari tadi pria itu belum memakan apapun karena sibuk menyuapi adik dan ibunya.
" Thanks ya gantengnya papa.. " Ucap Gagah menerima suapan dari tangan gembul Bintang.
Malam telah tiba, mereka bertolak kembali ke rumah. Diperjalanan ketiga anak itu telah terlelap, mungkin karena capek dan kelelahan setelah aktif seharian. Tiba dirumah suster Nancy bersama dua orang pelayan lain membawa ketiga anak yang telah pulas itu masuk terlebih dahulu, sedangkan amah membawa barang belanjaan anak-anak itu masuk kedalam.
Gagah menarik tangan Kay ketika dia hendak menyusul masuk, dia menahannya di dekat mobil.
" Apa jawabanmu!? "
" Aku belum bisa menjawabnya, beri aku waktu,.. "
" Serahkan semuanya pada Allah, pasti kau akan dapat jawabanya... "
" Hhuuhhft.. Permisi saya ingin masuk.. "
" Aku sangat berharap kau bersedia menjadi bidadari surgaku Kay.. "
" Jangan terlalu banyak berharap, aku takut kamu akan menyesal jika tau kenyataan tentang diriku.. "
"'Aku tau semuanya.... Karena itulah jangan anggap semua pria itu sama... "Ucapan Gagah menggantung karena Kay langsung berlalu dari hadapannya.
Kini Kay berada dalam kamarnya dia masih merenung, dia bingung haruskah kali ini dia mencoba membuka hatinya. Diatas sajadah yang ia gelar, ia pun termangu memikirkan semua ucapan Gagah. Dalam bait do'anya tadi dia memohon diberikan petunjuk langkah mana yang harus dia ambil, dia mengharapkan yang terbaik dalam hidupnya. Akhirnya dia terlelap di atas sajadah panjang berselimutkan kain sholatnya.