NovelToon NovelToon
Dia Yang Mencintaiku

Dia Yang Mencintaiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Percintaan Konglomerat / Teen Angst / Teen School/College / Bullying di Tempat Kerja
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lovely 12345

Cerita cinta tentang anak SMA yang terjadi karena tindakan bullying terhadap Hani si siswi gendut tapi manis dan cantik.
Nindy yang merasa mudah memanfaatkan situasi untuk mengambil keuntungan dari Hani. Sengaja meminta ganti rugi kepada Hani atas kerusakan HP yang tidak Hani lakukan.
sejak saat itu Hani menjadi target pembullyan, beruntunglah Hani ada seorang kakak kelas Yang mau menolongnya.
Bagaimana kelanjutan ceritanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lovely 12345, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Syarat Ayah Danu

Aturan berpancaran ala ayah Danu...

Dilarang berciuman

Dilarang bergandengan tangan

Dilarang berpelukan

Dilarang melakukan perbuatan yang mengarah kepada zina.

Dilarang pergi hanya berdua an kecuali ke sekolah

Dan lain lain.

\=\=\=\=\=

Saat ini Mobil Bimo sudah sampai di daerah perumahan rumah mewah Hani. Sebelum memasuki rumah Hani, Bimo memilih menepikan mobilnya di area taman komplek. Ada hal serius yang dia harus bicarakan dengan Hani yang saat ini resmi menjadi kekasihnya.

"Honey, ada hal yang mau kakak bicarain... Dan ini sangat penting untuk hubungan kita", ucap Bimo serius sambil menggenggam tangan putih Hani.

"Iya kak ada apa.. bicaralah... Kenapa kesannya sangat misterius kak?" Ucap Hani penasaran.

Hembusan nafas berat Bimo lepaskan seolah ada beban berat yang sedang dia tanggung saat ini. "Begini sayangku... Ada hal yang membuat kakak cemas honey... Sebenarnya keluarga kakak saat ini sedang tidak baik baik saja...", ucap Bimo sambil menghembuskan nafasnya frustasi. Dia menyenderkan tubuhnya ke sandaran jok mobil, sambil memijat pangkal hidungnya agar melepaskan penatnya sebelum mulai berbicara.

"Keluarga yang kakak miliki tidak sehangat seperti keluargamu, sejak Silvia adik kecilku mengalami kasus pembullyan dan memutuskan untuk pindah ke rumah nenek, papah dan mamah tidak pernah seharmonis yang biasanya. Kakak hanya bisa melihat apa yang terjadi di hadapan kakak, tapi tidak dapat memberikan nasehat yang bisa menyatukan keluarga kami yang telah terpecah", ucap Bimo frustasi.

"Sementara ayah Danu, meminta kakak untuk melakukan pertemuan keluarga. Jujur saja kakak tidak memiliki kepercayaan diri dan kekuatan untuk pergi menghadapi ke dua orang tua kakak, karena yang sejauh kakak tahu mereka hanya bisa bertengkar setiap kali bertemu", ucap Bimo sambil menghembuskan nafasnya dengan berat.

"Kau tahu Hani... Sebelum bertemu denganmu aku adalah orang yang dingin dan tidak tersentuh, kakak selalu merasa semua orang akan mendekati kakak dengan tujuan mereka sendiri sendiri dan nanti setelah mendapatkan apa yang mereka butuhkan dari ku, mereka akan mundur secara perlahan. Sama seperti ke dua orang tua kakak sedikit banyaknya kakak mengerti apa yang mereka ributkan, tidak semata mata hanya meributkan persoalan adik kakak yang di bully, namun lebih ke arah keegoisan mereka sendiri sendiri. Mereka tidak ada yang perduli dengan keadaan kakak, apakah kakak sakit ataukah sehat, apa yang kakak lakukan, bahkan mereka tidak pernah perduli kalau pertengkaran mereka juga memberikan dampak yang besar bagi kakak", ucap Bimo sambil memejamkan mata nya erat erat. Tidak terasa sebulir air mata menetes di sudut mata sayu Bimo, baru kali ini dia bisa dengan bebasnya menceritakan beban masalahnya.

"Kak.. sabar yah... Ada aku yang bersama mu kamu pasti bisa melalui ini semua kak..", ucap Hani sambil tangannya terulur untuk menghapus air mata yang menetes di sudut matanya.

Bimo meraih tangan Hani yang terulur dan menggenggamnya sampai di dadanya. Pandangan keduanya bertemu, lalu entah siapa yang memulai terlebih dahulu mereka kembali sudah melanggar aturan yang pertama. Setelah hampir kehabisan nafas mereka saling melepaskan diri. Bimo kembali mencium punggung tangan Hani dengan penuh kelembutan dan kehangatan. Dalam hati ke duanya menghangat dan muncul debaran yang seakan membawa mereka ingin terus bersama.

"Kak.. ingat kalau sekarang kakak sudah punya aku.. kita bisa saling menguatkan, sebagaimana kakak selalu hadir di saat aku terpuruk, aku pun akan selalu menemani kakak, saat kakak sedang senang, saat kakak sedang sedih, bahkan kalau kakak merasa sangat terpuruk. Ada aku kak.. aku akan selalu ada...", ucap Hani. Sekarang malah dirinya yang menitikkan air mata sedih.

"Gadisku sungguh baik hati, aku yang bersedih dia yang menangis", batin Bimo menghangat.

"Terima kasih honey kakak harap kamu bisa merasa bahagia saat bersamaku dan kakak akan selalu membahagiakanmu i love you honey", ucap Bimo penuh dengan ketulusan.

Hati Hani menghangat mendengar ucapan tulus yang diucapkan Bimo.

"Aku pun sama Kak... Aku harap aku bisa memberikan kebahagiaan kepadamu dan aku harap hubungan kita bisa berlanjut ke tahap yang lebih serius", ucap Hani mantap.

"Apa kamu yakin Hani kamu ingin menjadi honey ku", tanya Bimo penasaran.

Karena salah satu syarat yang diucapkan oleh ayah Danu adalah meningkatkan hubungan mereka ke jenjang pertunangan oleh sebab itu Bimo diminta untuk mendatangkan orang tua nya.

"Tentu saja!!! pastinya aku ingin menjadi kan hubungan kita lebih dari sekedar main-main. Karena bagiku Kak Bimo adalah orang yang paling penting, selain kedua orang tuaku dan kakakku... Aku harap Kak Bimo juga mau memperjuangkan hubungan kita", ucap Hani penuh ketulusan.

"Oh my honey... tentu saja karena kamu sudah berkata demikian maka akan kakak pastikan segera kakak akan membawa kedua orang tuaku untuk bertemu dengan ayah Danu", ucap Bimo penuh dengan kesungguhan.

"Terima kasih banyak Kak... karena kamu sudah mau bersungguh-sungguh menjalin hubungan ini denganku", ucap Hani penuh dengan binar kebahagiaan.

"Dan satu hal lagi my honey... Kakak harap Jika ada yang berbicara tentang kita dan menjelek-jelekkan salah satu diantara kita, jangan kamu dengarkan dan jangan kamu pedulikan... karena sejatinya mereka hanya iri dengan hubungan kita. Kita tidak pernah berhutang dengan mereka, kita tidak pernah meminta kepada mereka, dan kita juga tidak pernah hidup menumpang dengan mereka... Jadi orang-orang itu tidak berhak mengatur hubungan kita!!! are you okay with that my honey", tanya Bimo dengan berhati-hati. Sejujurnya pertanyaan ini dia lontarkan karena dia khawatir, Hani akan mendapatkan serangan syok akibat pembullyan yang kedua kalinya dan yang lebih mirisnya lagi semua terjadi karena hubungan mereka.

Meski bagi Bimo Hani adalah gadis yang manis, yang mempesona, dan yang paling bisa meluluhkan hatinya yang dingin. Namun nyatanya banyak orang di luar sana yang sering berpendapat negatif dengan hubungan orang lain, maka demi menjaga perasaannya Hani dirinya selalu berhati-hati jika ada orang yang sudah mulai mengusik dan mengganggu honey nya.

"Ha.. ha... ha... Kak Bimo tenang saja,  aku sudah bukan Hani yang dulu. Aku sudah bisa membedakan mana orang yang baik dan mana orang yang tidak baik. Sebenarnya berkat kejadian pembullyan yang waktu itu, sedikit demi sedikit aku berusaha untuk menjadi lebih kuat. Karena pada saat itu aku tertidur dan tidak sadarkan diri, aku masih bisa mendengar apa yang bunda dan ayah tangisi dan bagaimana mereka merasa kehilangan dan gagal karena telah melihat anaknya menjadi seperti saat itu dan aku tidak ingin lagi hal itu terjadi", ucap Hani bersungguh-sungguh.

"Honey apakah aku boleh meminta satu hal padamu", tanya Bimo hati-hati.

"Tentu... tentu saja boleh memang apa yang Kak Bimo inginkan dariku?", tanya Hani penasaran.

Sambil tersenyum smirk Bimo memajukan tubuhnya dan langsung mencium bibir Hani, tangan kanannya memegang tengkuk kepala Hani, lambat-lambat ciuman Mereka pun semakin dalam dan keduanya sudah tenggelam di dalam gelora Cinta. Untung saja mobil Bimo adalah mobil mewah sehingga orang di luar sana tidak tahu apa yang mereka perbuat di dalam, meskipun demikian tiba-tiba saja ada sebuah mobil yang menepi di depan mereka dan tanpa mereka sadari orang yang berasal dari mobil di depan mereka turun dan mengetuk pintu kaca jendela mobil Bimo dengan keras.

Tok... tok... tok... tok...

"Bimo, honey buka jendela mobil kalian!!!", ucap ayah Danu.

\=\=\=\=

TBC

1
Lovely 😍
Bantu Author dengan komentar di setiap bab nya yah kak 🙏 matur suwun sanget nggeh
Lovely 😍
Semoga kakak pembaca semua suka dengan karya author 🤲🙏
Lovely 😍
Mohon Bantu dukungannya kak 🥰🙏
jangan lupa berikan ulasan positif dan ikuti akun author yah kak 🤲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!