NovelToon NovelToon
Dia Yang Mencintaiku

Dia Yang Mencintaiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Percintaan Konglomerat / Teen Angst / Teen School/College / Bullying di Tempat Kerja
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lovely 12345

Cerita cinta tentang anak SMA yang terjadi karena tindakan bullying terhadap Hani si siswi gendut tapi manis dan cantik.
Nindy yang merasa mudah memanfaatkan situasi untuk mengambil keuntungan dari Hani. Sengaja meminta ganti rugi kepada Hani atas kerusakan HP yang tidak Hani lakukan.
sejak saat itu Hani menjadi target pembullyan, beruntunglah Hani ada seorang kakak kelas Yang mau menolongnya.
Bagaimana kelanjutan ceritanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lovely 12345, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Back to School

Kedatangan Bimo ternyata mampu menjadi penyemangat untuk Hani. Sudah 2 hari berlalu dan hari ini dia berniat untuk masuk ke sekolah.

"Tapi sayang kaki kamu kan masih di gips mana pake kruk lagi jalannya, pasti susahkan kalo kamu ke sekolah. lagi pula kelas kamu di lantai 2, ayolah Hani istirahat beberapa hari lagi ya!", rayu bunda Jamine.

"Gak papa bunda Hani bisa kok, bunda tenang aja yah soalnya 4 bulan lagi kan ujian kalo Hani gak masuk masuk terus, nanti Hani bisa gak naik kelas loh", ucap Hani.

"Sudahlah bund, biarkan Hani besok berangkat sekolah. Lagi pula kasihan Hani kalau di rumah terus pasti dia juga merasa bosankan?", ucap Ayah Danu.

"Yes... Di belain ayah... Bunda pasti ijinin", batin Hani kegirangan.

"Bunda, ngerti yah Hani pasti bosan di rumah terus.. tapi diakan kakinya masih di gips, mana jalannya harus pakek kruk lagi.. ayah nggak bisa bayangin apah kalau dia harus naik turun tangga ke lantai 2.. pastikan repot banget tuh..", ujar bunda penuh rasa keberatan.

"Iya bunda bener juga.. tapi kalau Hani juga gak sekolah sekolah nanti ketinggalan pelajarannya. Gimana bund?", ucap Ayah mengingatkan.

Sementara kedua orang tuanya sedang mencari solusinya, Hani sedang sibuk berkirim pesan dengan kak Bimo dan sahabat sahabatnya. Dia sibuk membalas pesan pesan yang sudah menumpuk di hapenya, mungkin karena lebih dari seminggu dia tidak mengaktifkannya.

"Ya sudah, begitu saja yah... Untuk sementara bilang saja sedang di renovasi agar tidak mencolok", jawab bunda.

Setelah selesai berkirim pesan Hani kembali menatap kedua orang tuanya, meski Hani duduk di hadapan mereka namun dia sama sekali tidak mendengarkan karena sibuk dengan hapenya.

"Ayah.. bunda.. gimana aku boleh sekolah gak besok?" Tanya Hani penuh harap.

"Tentu... Tentu... Saja boleh sayang..", ucap ayah Danu.

"Hore... Makasih yah.. ayah bunda..", ucap Hani terima kasih.

....

Keesokan harinya.

Pagi pagi sekali para pengurus dan OB sekolah sudah disibukkan dengan pengaturan ruang kelas. Semula ruangan kelas kosong yang sudah lama tidak terpakai, segera mereka rapihkan ruang kelas kosong dan kotor dirubah menjadi ruangan kelas yang bersih dan rapih. Jauh dari kata suram. Kehebohan terjadi manakala waktu sudah menunjukkan jam operasional sekolah akan segera di mulai.

"Mas Jun, kok ini kelas tiba tiba dirapihkan yah kamu ngerasa aneh gak mas?", ucap salah seorang OB.

"Yah.. mana aku tahu Jo, wong aku dapet info dadakan pas semalam mau tidur", ucap OB bernama Jun.

"Wis lah ora usah ngoceh terus toh.. yang penting kerjannya rampung (selesai)", ucap Jun kembali.

"Iya.. iya.. mas.. ini juga tinggal ngepel", balas Jo. Beruntungnya para OB dan pengurus lainnya bisa menyelesaikan hal ini tepat waktu. Meskipun telah selesai, seluruh sekolah sangat penasaran kenapa kelas XI 5, harus dipindahkan ke lantai 1. Meskipun para atasan bilang kalau kelas itu akan direnovasi, namun hal yang dilakukan secara tiba tiba dan mendadak bisa selalu menimbulkan tanda tanya besar. Meskipun rasa ingin tahu mereka sangat tinggi, namun mau tidak mau, suka tidak suka, hal itu harus diredam sesuai arahan pimpinan.

Tak lama setelahnya, jam operasional sekolah pun segera dimulai. Satu per satu siswa SMA Rajawali mulai berdatangan, namun ada pemandangan baru yang tersuguhkan di hadapan mereka. Mereka baru menyadari kalau kelas XI 5 pindah tempat ke lantai 1, letak kelas itu sangat strategis. Posisinya yang dekat dengan toilet dan kantin, meski jauh dari ruang kantor guru karena memang letaknya yang agak menjorok ke dalam.

"Loh.. loh.. kok.. kelas kita pindah? Ada apa nih? Tanya Jovanka kepada Sesil.

"Lah.. lu aja gak tau.. apa lagi gw..", jawab Sesil tanpa dosa.

"Eh gilingan cumi.. maksud lu apa?", tanya Jovanka.

"Ye.. pake sok nanya lagi.. bokap lu kan salah satu pemegang saham di sekolah kita, masak kagak tau?", ucap Sesil.

"Tau ah gelap, eh Sil katanya si Hani dia ini hari masuk. Lu tau gak sih dia sakitnya apa?", tanya Jovanka kemudian.

"Wah.. parah lu Jov, masak sohibnya sakit apa lu bisa gak tau?", ucap Sesil gemas.

"Ya udah sih tinggal bilang aja", gemas Jovanka.

"Dia kakinya patah jadi harus di rawat", ucap Sesil menjelaskan.

Tak lama setelahnya teman teman sekelas mereka berdatangan dan tak sedikit dari mereka yang baru datang mengomentari ruang kelas mereka yang baru. Banyak yang merasa senang dengan kelas baru mereka sebab lokasinya yang strategis.

15 menit sebelum bel masuk berbunyi Hani sampai di sekolah dia bersikeras tidak mau diantar ke dalam kelas.

"Ih.. ayah aku kan bukan anak tk lagi.. masa di anterin sih", ucap Hani merajuk.

"Iya.. oke .. ayah gak anterin Hani ke dalam kelas, tapi boleh yah sampai parkiran dalam?", ucap ayah Danu.

"Iya deh.. tapi cuma sampe parkiran yah!", ucap Hani.

Akhirnya mobil ayah Danu meluncur sampai tempat parkiran. Saat Hani keluar mobil sambil dibantu ayah Danu, tiba tiba Bimo datang mendekati mereka.

"Selamat pagi om... Apa kabar?", sapa Bimo sopan.

Ayah Danu yang memang sudah mengenal Bimo sebelumnya dan mengingat seberapa besar bantuan yang diberikan olehnya. Sangat senang bisa bertemu lagi secara langsung.

"Eh Bim, sehat.. kabar om sehat.. bagaimana kabar kamu?", balas ayah Danu.

"Saya sehat om, apa om mau mengantar Hani ke dalam?", tanya Bimo.

"Iya nih, saya maunya antar dia ke dalam tapi anaknya ini malah takut malu dibilang anak tk haduh..", ucap ayah Danu sedikit curhat.

"Ih.. ayah mah nyebelin..", ucap Hani sambil mengerucutkan bibirnya.

Baik Bimo dan ayah Danu mereka tertawa terbahak bahak mendengar rengekan ku..

"Om.. om tenang saja nanti Hani saya yang akan temani..", ucap Bimo setelah lelah tertawa.

"Aduh terima kasih banyak yah nak Bimo", ucap ayah Danu sambil menepuk punggung Bimo.

Kebahagian yang ayah Danu dan Bimo rasakan tadi menular dengan cepat dan mampu memperbaiki mood Hani. Tanpa mereka sadari interaksi Bimo dengan ayah Danu dan Hani telah menjadi perhatian dari kalangan anak anak perempuan kelas XII khususnya.

"Sialan tuh gendut.. siapa sih dia? Lu kenal gak Sel sama si gendut?", ucap Mira.

"Udah lah Mir.. gak papa kali kalo Bimo dekat dengan siapa pun, lagi juga kan mana mungkin Bimo mau jadian sama orang gendut kayak gitu. Paling dia cuman kasihan sama cewek itu", ucap Sela.

Mira salah satu penggemar berat Bimo. Yah, Bimo meski warna kulitnya kecokelatan namun di mata kaum hawa nampak eksotis dan menggoda ditambah badan atletisnya dengan otot otot yang menonjol. Hal ini lah yang menjadikan Bimo menjadi cowok populer di tingkat kelasannya.

"Awas aja kalo si gendut itu berani ngegodain Bimo, bakalan habis dia.. gw buat... Gendut Sial...", ucap Mira dengan emosi yang berapi api.

\=\=\=\=

TBC

1
Lovely 😍
Bantu Author dengan komentar di setiap bab nya yah kak 🙏 matur suwun sanget nggeh
Lovely 😍
Semoga kakak pembaca semua suka dengan karya author 🤲🙏
Lovely 😍
Mohon Bantu dukungannya kak 🥰🙏
jangan lupa berikan ulasan positif dan ikuti akun author yah kak 🤲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!