NovelToon NovelToon
Story My Life

Story My Life

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Nikahmuda / Mafia / Berbaikan / Lari dari Pernikahan / Pembaca Pikiran
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ria qomara

Menceritakan Fera seorang wanita yang keras kepala, yang selalu membuat orang tuanya seperti naik darah. Ada saja yang wanita itu lakukan. Hingga pada suatu hari papanya menjodohkan dia dengan pria muda yaitu rekan bisnis papanya tapi Fera menolak. Lalu bagaimana kisah selanjutnya tentang keseharian dan kehidupan Fera ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ria qomara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kedatangan Clara

Keesokan paginya Clara mendatangi Fera ke kantornya, sontak saja Fera senang karena teman yang selalu ia rindukan datang.

"Clara,"

Plakkk

Tanpa basa-basi lagi Clara menampar wajah Fera saat dia berada di depannya.

"Teman macam kamu Fera, kamu sudah mempermalukan Winda di depan umum, bahkan kamu menganggap jika ulang tahunku itu tidak penting. Kalau seperti itu tidak ada pertemanan lagi di antara kita," ucap Clara.

"Maksud kamu apa sih?" Tanya Fera yang masih tidak paham dengan kata-kata Clara.

"Kamu kemarin menghina Winda di depan umum,lalu kamu bilang kalau ulang tahunku tidak penting, makanya kamu tidak datang." Clara memandang sinis ke arah Fera.

"Aku memang tidak datang karena ada kesibukan Ra, aku udah kasih kamu hadiah lewat Winda," ucap Fera.

"Hadiah apa? Winda tidak bilang kalau kamu tidak akan mau kasih apapun, aku tidak menyangka ya kamu pandai banget menipu padahal selama ini kita sangat baik sama kamu," ucap Clara.

"Aku tidak menipu Clara, aku menitipkan sesuatu pada Winda kalau kamu tidak percaya aku akan ajak kamu bertemu sama dia," ucap Fera.

"Sudahlah Fer jangan terus-terusan menyalahkan Winda, sudah jelaskan kamu yang salah," ucap Clara.

"Kamu juga jangan terlalu percaya sama Winda Ra, bisa jadi dia yang berbohong," ucap Fera.

Fera tidak menyangka jika Winda mengkhianati amanahnya, apa jangan-jangan kemarin Winda menghindar darinya takut kalau kedoknya ketahuan oleh dirinya.

"Kamu sengaja kan Fer, melakukan hal ini, kamu tidak usah fitnah Winda lagi deh. Aku benar-benar muak mendengar semua omongan kamu," ucap Clara.

"Sudah cukup Ra, aku benar-benar bersumpah tidak pernah berkata seperti apa yang Winda ucapkan,yang menjadi korban fitnah di sini itu aku bukan Winda. Kalau kamu memang menganggap aku teman kamu seharusnya kamu cari dulu kebenarannya bukan menyalahkan aku begitu saja, kemarin aku aja tidak sempat bicara panjang lebar sama Winda lalu kapan aku memfitnahnya," ucap Fera, kecewa itulah yang ia rasakan karena teman yang selama ini ia percaya ternyata tak sebaik apa yang ia kira.

Clara pun semakin geram dengan ucapan Fera, gadis itu dibuat emosi olehnya. Clara pun mengira jika Fera adalah orang yang pintar mencari kebohongan lewat kata-katanya.

"Kamu tau kan Ra, jika pertemanan yang sehat itu seharusnya saling percaya bukan malah saling menuduh satu yang lain, aku baru sadar jika aku telah ditikam dari belakang oleh orang yang paling aku sayangi," ucap Fera.

"Hentikan omong kosongmu itu, aku udah tidak percaya sama kamu lagi Fera. Ingat kita bukan teman lagi mulai hari ini, jadi silahkan kamu kejar karirmu, kamu lupakan kami. Aku pikir kamu berbeda dengan anak orang kaya lainnya yang memilih-milih siapa yang pantas menjadi temannya tapi ternyata aku salah kamu sama saja dengan mereka,lalu untuk apa kamu dulu datang pada aku dan memulai sebuah pertemanan di antara kita, aku kecewa sama kamu Fer," ucap Clara lalu pergi begitu saja.

Fera hanya diam mematung, dia tidak menyangka kalau pertemuan dengan Clara hari ini, ternyata adalah awal ia kehilangan teman-temannya.

"Kamu kenapa?"

"Reza!"

Fera pun mengusap air matanya, lalu bersikap ia biasa saja.

"Tidak ada apa-apa," ucapnya singkat.

"Tidak usah bohong, mata kamu saja sembab kayak orang habis menangis. Apa sih yang kamu tangiskan, jika memang ada masalah selesaikan percuma jika harus menangis karena masalah tidak bisa di selesaikan dengan cara menangis," ucap Reza.

"Kamu tidak usah sok peduli deh, memangnya kamu siapa. Kita cuma rekan bisnis kan jadi temui aku jika ada yang penting saja bukan tiap hari begini," ucap Fera.

"Saya tau sih tapi bukan urusan kamu juga melarang saya kemanapun saya harus pergi," ucap Reza.

Fera menghela nafas, kenapa lelaki itu selalu saja cari masalah dengannya.

"Kamu bilang saja apa yang kamu mau sebenarnya," ucap Fera.

"Tidak ada,"

"Dasar pria aneh!"

"Siapa yang aneh? Seharusnya saya yang bilang begitu," ujar Reza.

"Maksudnya saya yang aneh begitu," ucap Fera.

"Iya, tadi aja kamu menangis sekarang malah sinis, ternyata wanita seperti kamu itu jika memang ada sesuatu selalu saja mengelak padahal saya melihatnya," ucap Reza.

"Sudah saya tidak ada waktu meladeni orang seperti kamu," ucap Fera lalu berjalan menuju kantornya.

"Selamat pagi Mbak Fera," ucap Diana dan semua karyawan di sana. Namun Fera tak menanggapi dia terus berjalan menuju ruangannya.

"Kenapa Winda bilang kalau aku memfitnahnya dan mempermalukan dia, lalu jika uang itu tidak sampai ke tangan Clara kemana perginya," ucap Fera.

Terkadang dia berharap lebih dari orang lain karena dia bersedia melakukan banyak hal untuk mereka tapi mereka malah bersikap seenaknya pada Fera, hingga dia berpikir kalau Winda berusaha membuatnya keluar dari pertemanannya.

Dia juga teringat dengan ucapan Milani kalau orang yang kamu percaya bisa jadi adalah orang yang paling berpengkhianat, dia juga merasa bersalah pada Milani karena tidak percaya dengan ucapannya.

Tok...tok...tok...

"Permisi Mbak,"

"Apalagi?"

"Ini ada sebuah berkas yang harus Mbak Fera tanda tangani," ucap Diana.

"Yaudah mana, Tunggu Diana, apa papa saya akan kesini?" Tanya Fera saat Diana hendak keluar.

"Tidak Mbak," jawabnya.

"Lalu untuk apa Reza ke sini," ucap Fera.

"Maksudnya Mbak Fera, Pak Reza," ucap Diana.

"Iya,"

"Mungkin dia cuma mampir Mbak, tadi dia tidak masuk kok hanya berada diluar bukannya tadi setelah bicara sama Mbak Fera beliau langsung pulang," ucap Diana.

Fera sontak kaget, ternyata Reza ke sini hanya untuk meledeknya.

"Yaudah kamu kembali ke ruangan kamu," ucap Fera.

"Baik Mbak Fera," ucap Diana lalu pergi.

Belakangan ini sejak Reza mengenal Fera dan tau siapa gadis itu. Reza seperti terus mendekatinya dalam situasi yang tidak tepat, Fera pun bingung dengan sikap Reza yang kadang baik tapi kadang sikapnya itu terlalu menyebalkan.

Fera membuka laptopnya mencari data Reza, siapa tau dengan cara itu ia tau siapa Reza itu siapa. Kenapa ia begitu dengan dengan Papanya padahal menurut pandangan Fera mereka baru saja kenal.

Namun ia menemukan sebuah foto, di mana itu adalah foto Reza bersama dua pria dewasa setengah baya, Yang Fera ketahui kalau salah satu dari kedua pria dewasa itu adalah Papanya.

Dalam foto itu, Fera mengambil kesimpulan kalau papanya sudah mengenal lama sosok Reza, makanya dia langsung menyetujui kerja sama dengan Reza.Namun dia tidak mungkin bertanya pada papanya kenapa dia begitu memyambut hangat Reza saat ke sini, sedangkan begitu bingung dengan masalahnya sendiri. Untuk kali ini ia akan menemui Winda agar semuanya jelas dan hubungan pertemanan bisa di perbaiki lagi.

1
eka siti N
efeknya gini, kalau ayah mau A eh s ibu milih B. jadi ke anaknya bingung 😁✌️
ditampung dulu Thor. . semangat
eka siti N
pemikiran bocah emang 😅
eka siti N
bener loh fer, kasian tuh papa nya hehe
eka siti N
ngakk aku tuh 😅✌️
eka siti N
Fera ternyata anak mami ni ya 😁
eka siti N
imajinasi ku langsung menerka", gimana kalu si Fera tiba" dianterin Sama pria yg mau dijodohkan. secara tidak sengaja ya 🤭 aduh udah nebak kmna aja, maaf kan ya Thor.
eka siti N
pasti pria itu 🤭✌️
eka siti N
dari sini aku mikir ada maksud lain dari papanya. apakah tentang perjodohan itu?
eka siti N
tokoh utamnya Fera ya... duh nona muda
eka siti N
semangat
eka siti N
mampir juga ya kak "Mata Batin"
eka siti N
semangat
eka siti N: aku tampung dulu ya buat Baan bacaan ,ditandai dulu hehe ..
Ria qomara: terimakasih kak
total 2 replies
eka siti N
mampir juga ya kak☺️
Rina Zulkifli
semangat kak ❤️
Ria qomara: insya Allah kak, terimakasih 🙏
total 1 replies
Ria qomara
Hallo kak! Mampir yuk ke cerita ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!