DUNIA LAIN

"Aurora, sekarang kau ada di tepi jurang. Cobalah berteriak agar seseorang datang menolong mu." satu-satunya orang yang bisa selamatkan kau disini adalah aku." Kata pastor Rory.

Kemudian pastor Rory mendekati Aurora dan mencoba menghapus air mata Aurora. Namun Aurora menghentikan pastor Rory dan memukul tangan Pastor itu dari wajahnya.

"Apa maksudmu, kau memilih aku dan keluargaku karena aku mirip orang yang bunuh diri itu karena mu, huh?" Teriak Aurora.

Sontak saja pastor Rory menarik rambut Aurora dan menyandarkannya ke dinding.

"Jika kau terus bersikap seperti itu, aku akan ubah caraku melakukannya." Kata pastor Rory.

Kemudian pastor Rory menarik rok Aurora hendak membukanya secara paksa.

"Berhenti!" Jangan lakukan itu!" Teriak Aurora.

Pastor Rory kemudian menghentikan aksi nakalnya itu.

"Sekarang aku mengerti. Bahwa kau bisa melakukan apapun kepadaku dan kapanpun kau mau! Jadi sekarang aku tidak akan lari. Jika ini sungguh takdirku ku minta kau menunggu sebentar lagi. Sampai aku benar-benar sepenuhnya menerimamu." Kata Aurora memohon.

"Hmm, bisakah aku mempercayaimu, Aurora?" tanya pastor Rory.

"Ya!" Jawab Aurora.

"Baiklah, aku akan menunggu sampai buahnya benar-benar sudah matang!" kata pastor Rory.

Setelah Aurora keluar dari ruangan gedung utama dan kembali ke kamarnya.

Sebelumnya ia bertemu dengan Alena, dan menyuruh Alena mengatakan kepada ibunya agar jangan menelan obat-obatan yang diberikan oleh rasul chia kepadanya lagi.

Segera Alena ke kamar ibu Aurora dengan alasan untuk merawat dan membersihkan kamarnya.

sampai dikamar itu, Alena membersihkan wajah ibu Aurora dengan air dan berbisik kepada ibu Aurora.

"Apa kau mendengar aku?" Bisik Alena.

Ibu Aurora lalu membuka matanya.

"Mulai dari sekarang jangan telan lagi obat yang diberikan oleh chia kepadamu." kata Alena.

"Apa maksudmu?" Tanya ibu Aurora.

"Dengan itu Aurora bisa bertahan jangan lupa." Kata Alena.

Kemudian ibu Aurora menganggukkan kepalanya. Kemudian mendengar suara langkah kaki, Alena kembali membersihkan wajah ibu Aurora. Rasul chia kemudian masuk dengan membawah segelas air dan obat-obatan.

"Aku rasa saudari sudah bangun." Kata Alena.

"Tolong bangunkan dia." Perintah Rasul Chia pada Alena.

Kemudian Alena membangunkan ibu Aurora dan menyandarkannya di tempat tidur.

"Apa kau tau tempat apa ini?" Tanya rasul chia pada ibu Aurora.

"Langit baru! Dimana James." Jawab ibu Aurora.

"Ya, itu benar! Sekarang mari minum obatmu. Buka mulutmu dengan lebar, kau harus meminum semua obat ini." Kata rasul chia pada ibu Aurora.

Kemudian rasul chia menyuruh ibu Aurora membuka mulutnya lebar-lebar lagi untuk memastikan dia meminum obat itu. Setelah itu dia menyuruh ibu Aurora untuk istirahat lagi.

Setelah Rasul Chia dan Alena pergi dari kamarnya, ibu Aurora mengeluarkan obat itu dari mulutnya.

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

Aurora keluar dan jalan-jalan di sekitar ruang seminar tempat Joan dan muda-mudi lainnya belajar.

Tiba-tiba seseorang menarik Aurora dan menutup mulutnya.

"Ssstt! Ini aku, Joan." Kata Joan.

"Joan, bagaimana kalau ada yang melihat kita?" Aurora khawatir.

"Kau tidak apa-apa? Kau tak tampak baik saat berjalan tadi." Tanya Joan.

"Tidak. Aku tidak apa-apa. Maafkan aku, ini semua karena aku, kau dan lainnya terlibat masalah." Jawab Aurora.

"Lupakan. Kita selalu seperti itu." Kata Joan.

Tiba-tiba rasul Jojo melihat Joan.

"Joan, sedang apa kau disitu?" Tanya rasul Jojo.

Aurora dan Joan panik namun berusaha bersikap normal.

"Ah, aku hanya bertanya padanya saat aku kembali dari WC." Kata Joan.

"Dan apa itu?" Tanya rasul Jojo.

"Dia tampak seumuran denganku. Jadi aku tanya dimana dia sekolahnya dulu." Kata Joan.

Rasul Jojo menyimpan rasa curiga kepada Joan, namun ia bersikap normal. kemudian Aurora meninggalkan mereka berdua. Namun, di hentikan oleh rasul Jojo.

"Calon holy mother, kau mau kemana?" Tanya rasul Jojo pada Aurora.

"Melihat ibuku." Kata Aurora.

"Kembalilah. Kau tidak bisa melihat ibumu saat ini." Kata rasul Jojo.

"Oh oke." Jawab Aurora.

Kemudian, Aurora kembali kekamarnya.

"Joan, jangan bicara kepada calon holy mother seperti itu lagi." Kata rasul Jojo memperingati Joan.

"Dia tampak seumuran denganku." jawab Joan.

"Calon holy mother sangat spesial di sky temple. Hati-hatilah dari sekarang." Kata rasul Jojo pada Joan.

"Oh, iya. tapi, kenapa dia dikatakan sangat spesial?" tanya Joan.

"Kau anak yang selalu penasaran." Jawab rasul Jojo rada kesal.

"Aku memang begitu, jika penasaran aku akan selalu bertanya." Kata Joan.

"Baiklah! Aku akan memberitahumu. Aurora, dia adalah orang yang akan membersihkan semua dosa-dosa kita. Saat ini dia sedang menjalani pelatihan spiritual selama 40 hari. Jika berbicara dengan orang yang tidak cukup secara spiritual, Jiwanya akan menjadi kacau. Jadi, jangan bicara lagi seperti tadi dengannya. kau paham?!" Kata rasul Jojo pada Joan.

"Ya, Tolong maafkan aku!" Jawab Joan.

Kemudian, rasul Jojo menyuruh Joan untuk kembali, karena mobil sudah siap di depan dan akan mengantarnya pulang kerumahnya bersama beberapa orang lainnya.

Rasul chia dan Alena sedang berjalan-jalan sambil bercakap-cakap. Kemudian Alena melihat mobil yang akan mengantar Joan dan beberapa orang lainnya kembali hendak pergi. Alena kemudian meminta izin pada rasul Chia untuk pulang beberapa hari.

"Rasul chia, aku harus pulang sebentar untuk mengurus sesuatu." Kata Alena.

"Mengurus apa?" Tanya rasul Chia.

"Ini adalah hari ulang tahun ibuku." Ucap Alena meyakinkan.

"Kau tahu, bahwa setan menyamar sebagai keluargamu untuk menggoda mu, kan?" Kata rasul chia.

"Ya, aku tahu." Jawab Alena.

"Karena kau harus jaga holy mother, kembalilah untuk pelayanan pagi." Kata rasul chia.

"Ya, puji holy father." Ucap Alena.

Alena segera pergi dan ikut rombongan Joan dan beberapa orang lainnya yang akan di antar pulang.

Rasul chia memperhatikan gerak-gerik Alena dan dia merasa curiga pada Alena. Dia kemudian memutuskan untuk mengikuti Alena dari belakang dengan mobil lain.

...----------------...

Mobil yang membawah pulang orang-orang atau anggota baru the sky temple berhenti tepat di depan sebuah cafe. Dan Alena turun dari mobil itu. Rasul chia melihat Alena turun dari mobil itu dan terbakar oleh api amarah. Mengetahui bahwa Alena telah berbohong dan dan juga mempunyai motif tersendiri bergabung dengan mereka.

Alena masuk ke dalam cafe itu dan mencari-cari seseorang.

"Apa kau sedang mencari seseorang?" tanya pelayan cafe.

"Ya, aku mencari seorang pria." ucap Alena.

"Dia disana, dia telah minum selama berjam-jam disana." kata pelayan sambil menunjukkan Alena sebuah meja.

"Terima kasih. Berikan aku secangkir Coffee panas juga." ucap Alena pada pelayan itu dan kemudian pergi menghampiri pria itu.

"Maaf aku telah membuatmu lama menunggu." kata Alena.

Bersambung....