Bau bangkai menyengat selalu datang setiap mau maghrib sampai nanti menjelang isya, Kadang bayangan merah juga melintasi jendela. Lita terpaksa menyewa tempat yang paling ujung karena harga nya yang murah dan ukuran rumah ini lumayan besar, Namun rasa takut Lita berkurang ketika ada seorang pria bernama Sam juga menghuni rumah ini di bagian atas.
Yang membuat Lita merasa aneh, Sam datang nya selalu sore setiap mau maghrib.
Siapa Sam sebenar nya?
Kenapa Sam mau tinggal bersama Lita?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26. Rombongan sesepuh
Akhir nya setelah melewati pengujian yang sangat meremukan badan, Lukas bisa pulang sambil membawa satu teman yang sangat centil. Bentuk nya sangat menggelikan siapa pun yang melihat nya, Tubuh bagian bawah ada ular berwarna merah dan hitam. Sedangkan bagian atas nya berbentu wanita, Hanya saja kepala nya botak akibat keusilan dari seseorang yang mencabut habis rambut nya, Lukas sebenarnya tidak mau membawa siluman botak satu ini karena dia merasa geli. Namun Purnama terus memaksa nya sehingga mau tak mau dia pun membawa nya pulang kekota lagi.
Dalam hati masih bertekad untuk mendatangi Riski jelmaan dari seorang pocong member nya Purnama juga, Nasib pocong itu baik karena dia bisa reinkarnasi menjadi manusia dan kaya pula. Dulu Riski pernah menyamar menjadi bodyguard di tempat yang sama dengan Lukas bekerja, Namun sekarang sudah menjadi pengusaha karena mewarisi harta dari Ibu nya. Lukas berharap bahwa Riski akan masih tetap ramah walau menjadi bos, Dia harus minta tolong pada pria itu untuk membuka mata matin nya agar bisa dengan cepat melihat mahluk ghaib. Sekarang Lukas bisa melihat bila ada hantu atau pun iblis, Namun kadang kala penglihatan itu terlambat datang nya, Sehingga iblis itu lebih dulu menyerang diri nya, Otomatis Lukas akan mudah kalah dari para setan jahanam itu.
"Nanti kalau udah sampai tempat kost mu, Aku di sewakan kamar juga ya?" Tanya ular sendok.
"Ngapain? Kan kamu bisa tidur di mana saja." Tukas Lukas.
"Di mana saja apa maksud mu? Kau pikir aku gelandangan yang bisa tidur di sembarang tempat." Sewot ular sendok.
"Gaya mu! Biasa nya juga tidur dalam tanah." Sinis Lukas.
"Sekali lagi kau mengejek ku, Akan ku patuk kau ya." Ancam ular sendok.
"Patuk lah bila ingin ku sumpal garam mulut mu." Lukas tidak takut dengan ancaman ular sendok.
Mereka tak akan bisa akur dalam waktu yang cepat, Karena sebenar nya mereka sama sama tidak mau untuk tinggal bersama. Ular sendok sangat ngefans pada Purnama dan tidak ingin pergi kemana mana, Namun malah mendapatkan tugas untuk tinggal bersama pria ini dan membantu nya mengungkap misteri.
"Di kost mau banyak cowok ya?" Tanya ular sendok.
"Kalau pun banyak mereka tak akan mau dengan mu." Sewot Lukas.
Mereka pun sampai di kost Lukas yang sangat menyeram kan ini, Masih pagi karena Lukas pulang dari rumah nya Purnama setelah sholat shubuh, Sehingga suasana pagi ini terlihat sangat damai. Burung berkicau riang dan terbang kesana sini di antara pohon mangga yang sangat besar itu. Kepala ular sendok muncul di permukaan untuk mengintip keadaan di sini, Sontak mata nya membulat ketika melihat kost yang memang sangat menyeramkan ini.
"Kau sungguh tinggal di sini? Bahkan ini lebih parah dari kuburan." Desis ular sendok.
"Kuburan ada di depan rumah ujung, Ada gadis yang tinggal di sana." Lukas menunjuk rumah yang agak jauh.
"Gila! Ini sungguh gila, Aku yang siluman saja tak akan mau tinggal di kost ini." Ular sendok mendekam kembali di dalam tas.
Lukas terdiam mendengar ucapan nya ular sendok tentang betapa seram nya kost sini, Berarti memang begitu banyak iblis yang bersarang di tempat ini, Sebenarnya apa yang sedang di anut oleh Bu Melati ini. Kenapa begitu banyak iblis di sini, Bahkan para iblis juga tak segan untuk mengganggu para anak anak yang tinggal di tempat ini.
Sedang Lukas termenung menatap kost putri dan juga pohon mangga, Tiga mobil hitam datang dan semua nya keluar dari dalam mobil. Usia mereka terlihat sudah tua tua semua, Bu Melati keluar dari rumah nya dan menyambut tergopoh gopoh pada tamu yang datang ini. Penampilan mereka terlihat sangat suram, Kaca mata hitam yang biasa nya menambah kesan keren atau arogan, Di pakai mereka kesan nya menjadi menyeramkan.
"Mereka datang lagi." Para gadis keluar dari gedung untuk melihat tamu nya Bu Melati.
"Bagai mana keadaan kamu, Laura?" Lukas mendekati Laura.
"Alhamdulilah sudah membaik, Mas. Cuma tadi malam saya juga susah mau tidur, Karena takut." Jawab Laura lesu.
Pertanyaan Lukas kepada Laura mengundang banyak mata gadis yang heran, Pria yang biasa nya dingin ini tiba tiba saja mau bertanya kepada seorang gadis. Banyak yang menduga bahwa Lukas dan Laura punya hubungan spesial, Karena Laura yang wajah nya cantik sehingga bisa jadi Lukas jadi jatuh cinta kepada nya. Mereka tidak tahu badai apa yang telah Laura lewati dan untung nya ada Lukas yang membantu nya sehingga bisa selamat.
"Andrea lagi sakit sekarang, Mas." Laura berkata agak pelan.
"Enggak pa pa, Itu cuma kaget saja." Ujar Lukas.
"Baik lah kalau gitu, Aku mau kekamar nya dia dulu." Pamit Laura.
Lukas mengangguk dan segera masuk kedalam gedung kost putra, Ingin istirahat karena lelah juga selama perjalanan, Sebenar nya bukan karena lelah perjalanan. Melainkan lelah latihan dan pinggan nya terasa sakit akibat di banting dengan guru nya. Punya guru seperti Purnama memang murid nya pasti akan cepat pintar, Tapi tubuh murid nya akan cepat rusak juga karena terus merasakan bantingan, Lukas merasa bila tiga kali banting maka pinggang nya akan patah.
Lita yang hari ini bangun agak siang pun membersihkan rumah lagi, Membuka pintu paling belakang agar matahari bisa masuk. Di meja makan sudah ada nasi goreng yang mungkin saja Sam yang membuat nya, Lita mengambil surat kecil berwarna ping. Sudut bibir nya terangkat ketika membaca pesan Sam yang menyuruh nya memakan nasi tersebut, Lita pun duduk di meja dan memakan nya. Walau rasa nasi agak hambar, Namun dia tetap memakan nya untuk menghargai Sam yang sudah mau membuatkan sarapan pagi untuk nya. Yang begini lah yang Lita takut kan, Bila sudah nyaman dengan sifat baik laki laki, Lita takut bila dia malah jatuh cinta.
"Apa itu?!" Lita di kagetkan dengan suara berisik dari belakang.
Karena penasaran dengan suara tersebut, Lita mengintip dari lobang pintu yang tadi ingin ia buka. Terlihat rombongan sekitar sepuluh orang termasuk dengan Bu Melati juga, Mereka semua memakai kaca mata hitam yang sangat tebal.
"Mau kemana mereka? Tidak mungkin cabut ubi saja memakai kaca mata." Batin Lita antara takut dan penasaran.
Rombongan itu semakin menjauh dari pandangan Lita, Karena rasa penasaran nya yang sangat tinggi. Lita keluar dari rumah dan mengikuti secara diam diam, Kemana kah mereka pergi sambil membawa nampan yang berisi bunga dan sesajen lain nya.