Ketos Galak Benci Jadi Cinta

Haii, Bestii

Sebelum baca follow dulu ya girls!!

Mohon maaf apabila ada kesamaan, tokoh, tempat dengan cerita lainnya ya

       Gabung terus ya di cerita ku besti

  Comment terus ya buat cerita-cerita ku 

Salam buat semua para pembaca setia ku

                       Tankyouuuu!!!✨️

    Selamat datang dalam cerita ku girls!!

                                    ~••~

Lapangan basket kini di penuhi oleh kaum ciwi-ciwi caper yang suka sekali tebar pesona terhadap cowok-cowok ganteng. Yang kini hari lagi tanding basket di sekolah milik mereka.

Kali ini, Sekolah SMA megantara kedatangan lawan yang ga kalah keren dan berbakat dari sekolah SMA pelita bangsa. Sekolah nomor dua yang jadi tujuan banyak anak untuk bisa bersekolah di sekolah itu.

Tim dimas masih berada di ruang ganti. Tidak lama dari itu mereka memasuki lapangan basket yang bikin parah penonton heboh melihat otot-otot tangan dimas dan para sahabatnya yang lain.

Tidak sedikit yang mengambil poto dan momen pria populer yang kini tengah berada di tengah lapangan. Ciwi-ciwi itu suka menjadi kan poto-poto dimas dan geng nya untuk hayalan sebelum tidur.

"Kak dimas semangat ya." Ujar para penonton serempak mendukung dimas dan tim nya.

"Kak dimas ganteng banget, nanti peluh nya aku bersihin ya." Teriak siswi lain nya dengan semangat.

"Kalau lo berani sama kak bulan boleh juga tuh!" Ujar siswi yang di belakang menegur siswi didepan nya.

"Yaelah kak bulan lagi ga ada kali sekarang."

"Eh lo mau dibully sama geng nya kak bulan?" Ujar siswi yang di samping kanan.

"Kalau di pikir-pikir sih bakalan seru nih,karna ada pertunjukan yang lo buat sendiri."

"Kak bulan sama kak dimas gada hubungan apa-apa mereka cuman sekedar temanan doang."

"Sebelum ada yang jadian sama kak dimas, siapa pun boleh dong berharap sama kak dimas" ujar siswi itu tidak ingin mengalah dari teman-temannya yang lain.

"Lo mah keras kepala, nanti pas kenak baru tau rasa sih."

"Bener tuh gue ga bakalan ikut-ikut deh."

Tim dari sekolah SMA pelita bangsa juga kini sudah muncul. Mereka juga tidak kalah menarik perhatian banyak penonton dari kedua sekolah tersebut.

Kedua sekolah terpopuler, kini saling menyerang satu sama lain entah siapa yang akan menang, tapi ya kita berharap tim dimas dong yang menang gak mungkin juga tim sekolah lain kan ga seru.

Kini kedua ketua tim basket beradu pandang. Dengan tatapan yang sama-sama tajam. Kini pertandingan telah dimulai dimas dan geng nya berhasil mencetak 1 poin. Perlahan tapi pasti tim dimas berhasil menggalahkan SMA pelita bangsa.

SMA pelita bangsa kini kewalahan, mereka sudah pasrah dengan kekalahannya yang mereka dapat. Memang SMA megantara tidak ada lawan nya.

"Selamat bro lo menang." Kini ketua SMA pelita bangsa berjabat tangan dengan dimas.

"Lo juga main nya keren bro, seneng jadi lawan kalian." Ujar dimas yang kini juga membalas jabatan tanggan SMA lain.

"Makasih bro." Ujar ketua tim basket SMA pelita bangsa.yang kini melepaskan jabatan tangan mereka.

Dimas menjawab dengan deheman kecil saja, kini dimas tanpa sengaja menghapus keringat nya dengan kaus basket nya,hingga perut kotak-kotak miliknya terpampang dengan tidak sengaja. Membuat resah mata para penonton, mereka terus berteriak denngan heboh melihat kejadian singkat itu.

Disituasi seperti sekarang si vino lah yang Geer. Dia kira para gadis berteriak untuk ketampanan nya yang tiada tara. Tapi itu cuman hayalan si vino saja nyata nya para gadis tetap saja memilih dimas prayoga.

"Gila ya lo dim, gue kira tadi mereka teriak-teriak karna melihat kegantengan gue." Ujar vino dengan raut kecewa pada sahabatnya.

"Makanya lo jadi orang jangan ke geeran duluan." Langsung di sambar oleh bagas yang sudah muak liat tingkah si vino ini tidak ada habis-habisnya

"Dimas aja diam ga kayak lo berisik." Ujar bagas dengan geram.

"Bilang aja lo iri sama gue kan gas, karna gue lebih ganteng ketimbang lo."

"Najis, banget gue dengernya."ucap bagas dengan acuh kini ia memilih diam dan tidak ingin berdebat lagi dengan vino.

"Meski pun lebih gantengan si dimas, tapi gue juga ga kalah keren, iya ga dim?" Vino meminta jawaban dari teman nya yang pelit bicara ini.

"Hem" dimas berucap dengan singkat, membuat vino jengkel dengan ketidak perdulian dimas.

"Udah ah males gue ngomong sama lo pada, ga asik. Yang satu pelit bicara yang satu lagi sewot terus sama gue." Vino heran pada kedua temannya itu.

"Makanya lo diem." Ucap bagas yang membuat mood vino langsung buruk.

Anak basket kini, meninggalkan lapangan pertandingan. Ada beberapa siswi yang memberanikan diri untuk menyapa ketua basket itu dan kedua temannya.

"Haii gadis cantik." Tapi itu bukan dimas yang menjawab, teman laknatnya yang bernama vino itu yang menjawab sapaan adik kelas mereka.

"Hai kak dim, boleh minta no wa nya ga?" Tanya gadis itu dengan suara yang dibikin secentil mungkin.

Dimas tidak memperdulikan adik tingkatnya, ia kini mendahulukan jalannya meninggalkan kedua temannya pada gadis-gadis menor itu. Untuk mereka urus dimas muak melihatnya.

"Loh kak dimas mau kemana?" Gadis itu berusaha mengejar dimas,tapi di halangi dengan vino yang tersenyum mengoda.

"Gimana kalau gantinya sama nomor kak vino aja?" Vino menawarkan nomor nya kepada adik tingkat, yang membuat kedua gadis itu tersenyum gembira,kalau ga dapat kak dimas, sama kak vino juga boleh ah. Sama-sama ganteng meski gantengan kak dimas lagi sih.

"Yang bener nih kak vino,kita berdua boleh sv nomor kakak?" Tanya gadis itu yang tak yakin dengan tawaran vino barusan.

"Lo ga percaya?" Kini vino malah tanya balik pada adik tingkatnya.

"Percaya kok kak." Kini kedua gadis itu memiliki kontak Whatsaap vino yang termasuk kakak kelas yang terpopuler nomer tiga dari, deretan dimas dan bagas.

"Makasih ya kak vino, udah ganteng baik lagi." Gadis itu sengaja memuji vino agar pria itu luluh dan segera menjadi miliknya.

"Woy, vino lama lagi ga lo." Teriak bagas pada vino yang kini sedang berjalan menghampiri bagas.

"Lama banget sih lo, mending gue tadi nyusul dimas aja." Vino di amuk habis-habisan oleh bagas yang emang tidak sabaran orangnya.

"Yh, Maaf gas. Nama nya juga cowok ganteng." Dengan pede nya vino membanggakan diri sendiri.

Bagas tidak menjawab, ia sudah terlalu capek menghadapi tingkah konyol nya vino yang tidak ada habisnya. Kini mereka berdua menyusul dimas di ruang ganti , bagas berjalan duluan meninggalkan vino di belakangnya tanpa menghiraukan ocehan-ocehannya.