Menceritakan tentang kisah seorang wanita cantik muslimah yang bernama Hanna Cahya Akira. Hanna berasal dari keluarga yang cukup mapan meskipun dia hanya tinggal bersama dengan ayahnya karena ibu nya lebih dulu meninggalkan mereka. Kehidupan yang awalnya damai tiba-tiba menjadi sebuah musibah dalam hidup Hanna, dia harus kehilangan Ayahnya dan buruknya lagi semua hartanya juga di ambil karena adanya fitnah bahwa ayah Hanna melakukan korupsi. Hanna yang hanya seorang diri tiba-tiba bertemu dengan lelaki tampan, dia bernama Kayden Lucas Horrison. Lucas adalah seorang ketua geng mafia kejam yang cukup terkenal di beberapa negara, saat mendengar nama Lucas maka semua musuh Lucas akan ketakutan dan Saat itu kehidupan Hanna mulai berubah, Lucas sering berbuat kasar bahkan sampai menyiksa Hanna. Entah kesalahan apa yang Hanna perbuatan hingga Lucas sangat membencinya.. Dendam yang Lucas simpan membuat dia terus menyiksa Hanna..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikromatul Fasila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Hari ini pagi terlihat sangat cerah, di tambah lagi sinar matahari yang bersinar terang membuat suasana di pagi hari semakin membuat suasana indah. Saat ini Hanna yang sedang memegang sapu tampak terlihat tersenyum.
"Hanna, kau harus tetap hidup, kau pasti bisa melewati semua masalah sulit ini," ucap Hanna kembali menyemangati diri nya.
Selama tinggal di Mansion Lucas, Hanna sama sekali tidak menyerah untuk bisa kabur dari tempat ini. Setiap hari Hanna mencari cara agar dia bisa kabur, setiap sudut ruangan di tempat ini Hanna mulai pahami agar nanti dia bisa kabur dengan baik tanpa meninggalkan jejak apapun meskipun di Mansion ini terdapat begitu banyak penjaga yang menjaga nya.
Sedangkan di tempat lain, saat ini Lucas melihat kearah Hanna. Sejak tadi pandangan nya tidak lepas memandang ke arah Hanna. Lucas pun mengambil sebuah pistol lalu dia menembak kan ke arah Hanna.
"DDOOR!"
Hanna yang saat itu sedang melakukan pekerjaan nya di kejutkan oleh suara tembakan dan saat menyentuh pipi nya, Hanna melihat darah di tangan nya.
"Siapa itu?" teriak Hanna mencari seseorang yang menembak ke arah nya bahkan sampai melukai pipi Hanna.
Lucas tersenyum melihat tembakan nya tepat sasaran, dia memang mengarahkan tembakan nya ke arah wajah Hanna.
Hanna terus mencari orang yang telah menembak diri nya tapi Hanna sama sekali tidak melihat siapapun di tempat itu. Hanna yang merasa ketakutan pun langsung berlari pergi dari tempat tersebut karena Hanna takut bahwa orang itu akan kembali menembak diri nya.
"Lihat Hans, dia tampak seperti tikus kecil yang ketakutan, haha!" tawa Lucas saat melihat bagaimana ekspresi wajah ketakutan Hanna.
"Hans, aku ingin dia menjadi asisten pribadi ku," sambung Lucas lalu dia pun meninggalkan tempat itu.
"Baik Tuan,"
Saat ini Hanna tengah mengobati luka di pipi nya, Hanna tampak meringis kesakitan karena luka di pipi nya cukup dalam.
"Hanna, kamu kenapa?" tanya Jessi saat dia melihat pipi Hanna yang terluka.
"Aku terkena sebuah tembakan," jawab Hanna dengan santai.
"Apa! Bagaimana bisa kamu terkena tembakan Hanna? Siapa yang menembak mu?" tanya Jessi sambil melihat pipi Hanna.
"Aku juga tidak tau, tiba-tiba ada sebuah tembakan dan mengenai pipi ku. Mungkin saja itu penjaga yang sedang berlatih dan tidak sengaja mengenai ku," jawab Hanna berfikir bahwa ada peluru nyasar dan mengenai nya.
"Hanna, kenapa sih kamu selalu berada di dalam masalah. Aku jadi khawatir dengan keadaan kamu," ucap Jessi sambil membantu Hanna mengobati luka nya.
"Jessi, aku tidak apa-apa kok lagian ini juga hanya luka kecil. Sudahlah, kamu tidak perlu mengkhawatirkan aku, aku pasti bisa menjaga diri ku sendiri," jawab Hanna sambil tersenyum lebar kepada Jessi.
Mendapatkan perintah dari Lucas, Hans pun langsung menjalankan nya dan kini Hans sudah berada di kamar para pelayan.
"Hanna, mulai sekarang kau akan melayani Tuan Horrison secara langsung," kata Hans dengan nada dingin nya.
"Apa! Tapi kenapa harus saya, Pak?" Hanna tampak terlihat sangat terkejut mendengar perintah dari Hans untuk melayani Lucas secara langsung.
"Kau tidak perlu alasan kenapa Tuan Horrison ingin kau menjadi pelayan pribadi nya tapi kau harus melakukan tugas mu dengan baik jika tidak maka kau akan mendapatkan hukuman langsung dari Tuan Horrison," jawab Hans lalu dia pun pergi meninggalkan Hanna dan kembali melakukan tugas nya.
Hanna masih belum percaya bahwa saat ini dia akan menjadi pelayan pribadi Lucas, Hanna masih ingat bagaimana Jessi menceritakan tentang sifat Lucas dan kini Hanna akan setiap hari berhadapan dengan Lucas secara langsung.
Hanna pun berlari menuju ke kamar Jessi untuk mengatakan bahwa dia akan menjadi pelayan pribadi Lucas.
"Jessi!" panggil Hanna dengan tergesa-gesa membuka pintu kamar Jessi.
"Ada apa, Hanna?"
"Jessi, aku sekarang di tugaskan untuk menjadi pelayan pribadi Tuan Horrison. Bagaimana ini Jessi?"
"Apa! Hanna? baru saja kau mengalami luka karena tembakan yang bahkan tidak tau siapa yang menembak mu dan kini kau harus menghadapi masalah yang lebih besar lagi. Hanna, mungkin tahun ini keberuntungan mu sangat kecil," kata Jessi tidak bisa berkata-kata lagi tentang nasib Hanna.
Hanna tampak terlihat frustasi saat mendapatkan tugas menjadi pelayan pribadi Lucas.
"Bagaimana ini, Jessi?" kata Hanna sambi mengacak-acak rambut nya merasa frustasi dengan apa yang saat ini dia alami.
Jessi menghampiri Hanna berusaha untuk menenangkan nya karena bagaimana pun juga perintah dari Lucas tidak bisa di rubah oleh siapapun.
"Hanna, kau harus tenang selama kamu tidak melakukan kesalahan apapun dan kau menuruti apa yang dikatakan oleh Tuan Horrison maka kau akan aman-aman saja. Ingat untuk tidak melawan Tuan Horrison, kau mengerti," ucap Jessi sambil mengelus punggung Hanna untuk menenangkan nya.
Hanna mengambil nafas dalam lalu mengeluarkan nya dengan perlahan, kini dia benar-benar tidak memiliki pilihan lain selain mengikuti alur hidupnya.
Pagi hari telah tiba, sejak semalam Hanna sama sekali tidak bisa tidur karena memikirkan tentang sifat Lucas. Hanna memikirkan bagaimana nanti dia menjalani hidupnya bersama dengan lelaki kejam seperti Lucas, sungguh dalam mimpi pun Hanna tidak berani membayangkan bagaimana jika nanti Lucas menyiksa nya.
"Semoga saja aku tidak melakukan kesalahan apapun sehingga membuat Tuan Horrison marah padaku," ucap Hanna dengan wajah tegang nya.
Saat ini Hanna sedang menunggu ke datangan Hans, Hanna berada di depan gerbang tempat dimana Lucas tinggal dan benar saja tak lama setelah itu pintu gerbang itu terbuka dan terlihat Hans dengan anak buah nya.
"Sekarang kau ikut dengan ku," kata Hans dengan nada dingin nya sambil berjalan masuk ke dalam.
Hanna tampak mengikuti Hans dari belakang hingga Hanna tiba di sebuah ruangan yang terlihat sepi. Hans membuka pintu ruangan tersebut dan menyuruh Hanna untuk ikut masuk ke dalam bersama nya.
"Ini adalah ruangan Tuan, ayo ikut saya ke dalam,"
"Baik Pak," jawab Hanna dan betapa terkejutnya Hanna saat dia melihat ruangan Lucas yang terlihat mewah.
Nuansa ruangan yang berwarna hitam dan juga abu-abu membuat ruangan ini terlihat tenang.
"Tuan, dia lah pelayan yang akan melayani semua kebutuhan Tuan. Nama dia adalah Hanna," kata Hans memperkenalkan Hanna kepada Lucas.
Lucas tampak menatap dingin kearah Hanna, amarah di dalam dirinya seakan meledak saat mengingat bagaimana adik nya meninggal.
"Ingin rasa nya aku mencabik-cabik tubuh nya dan memberikan potongan tubuh nya para hewan peliharaan ku tapi aku masih ingin melihat dia menderita. Aku masih ingin melihat dia hancur dan mengakhiri hidup nya sendiri," ucap Lucas di dalam hatinya menahan amarah saat melihat Hanna di depan nya.
"Baiklah Hans, kau boleh keluar sekarang!" jawab Lucas lalu menyuruh Hans untuk keluar.
Wkwk terpesona kan kau Lucas 😂
Tp jgn pernah kau memanfaatkan buat melancarkan bisnismu Lucas 🙄
Cari mati kau Alex.. mau nyingkiri istri majikan mu
semoga setelah ini.. Lucas menyadari kesalahannya... dan mau mengakui... sabarr hannaa
hedehhh bahaya nihh.. kalau Hanna di apa" in sama Lucas
Blom tau aja ntar kalau terpesona dan cinta sana Hanna 🤣