Reynand saputra, pria tampan, bak seorang aktor, namun berhati dingin. di paksa ikut perjodohan oleh orangtuanya. padahal dia sendiri sudah memiliki kekasih yang sangat di cintainya, tapi mereka tak menyetujui hubungannya. Nanda gadis imut, belesung pipi. memiliki rambut lurus nan panjang yang baru berusia 20 tahunan, terpaksa menikah dan harus terjebak dengan pria tampan dan dingin seperti Reynand saputra. Karena terikat janji perjodohan yang papanya ucapkan. bagaimana selanjutnya? ikuti kisahnya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rova Afriza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
"Perutku sudah terlalu lapar, jadi aku tak punya waktu beli sendiri!" Jelas Rey. Karena langsung tanggap akan expresi gadis itu.
"Akh iya pak, kalau begitu terima kasih banyak," Jelas ella. Lalu cepat-cepat mengambil uang tersebut dari Rey. Setelahnya Rey pun sudah terlihat pergi dari sana.
"Gilaaa, pak Reynand rela bayar mahal buat masakan lho, jangan-jangan kalian berdua punya hubungan spesial ya?" Selidik Ella.
"Uhuk...uhukkk"
Nanda yang kala itu. Sedang meminum, minumannya itu pun, langsung terbatuk saat mendengar penuturan sahabatnya itu.
"Lho gilaaaa!? Hubungan spesial apaan, yang ada ma musuh bebuyutan, bahkan gue juga pernah di jadiin babu gratis sama pak Rey, gara-gara telat berangkat ke kampus beberapa waktu yang lalu!" Cerocos nanda bercerita. Tangannya sudah meremas-remas dressnya. Saat teringat sikap ysng di tunjukkannya. Ketika pria itu langsung mencomot bekalnya dari Ella, mungkin saja sekarang ella sedang mencoba menjebaknya, untuk mengetahui sesuatu yang terjadi antara dia dan Dosen killernya itu.
"Di jadiin babu?" Tanya Ella memastikan. Matanya sudah membulat sempurna, karena tak percaya dengan penuturan sahabatnya itu.
"Iya, dan lagian lho udah dengarkan, kalau dia ngelakuin itu semua, cuman gara-gara dia lagi kelaparan berat doang," Jelas nanda lagi. Sembari memasang expresi tenang dan biasa saja.
"Iiya sih, lho benar juga," Ucap Ella akhirnya.
"Nah itu tau sendiri," Jawab nanda menimpali. Sementara Ella sudah terlihat tak menaruh curiga atau apapun lagi padanya, setelah mendengar penuturannya tersebut.
☆☆☆☆☆☆☆
Muaahh....muahhh
Deane langsung mengecup mesra, seluruh wajah kekasih tampannya itu. Setelah sekian lama menahan rindu. Akhirnya mereka bisa bertemu sekarang.
"Aku benar-benar sudah tak sabaran ingin tidur denganmu, 6 bulan perjanjian perceraian yang kau ucapkan pada wanita itu rasanya sangatlah lama," Terang Deane. Lalu bergelayut manja di pangkuan Reynand sambil memeluk pria itu dengan eratnya. Walaupun mereka sering melakukan hal-hal intim ketika bertemu, namun sampai sekarang Rey tak mau menidurinya, karena alasan mereka yang belum sah menjadi suami istri tersebut.
"6 bulan hanyalah waktu yang sebentar, jadi kau bersabarlah sedikit!" Ucap Rey menenangkan.
"Ya, pastinya aku akan berusaha sabar," Ucap Deane.
"Lagi pula salahmu sendiri. 2 tahun yang lalu aku sudah pernah melamarmu agar kita bisa segera menikah, tapi kau malah menolaknya!" Ucap Rey. Wajahnya sempat terlihat masam saat mengucapkan kata-kata itu.
"Untuk itu, aku benar-benar minta maaf, kau kan tahu sendiri kalau karirku baru mulai menaiki puncaknya, mana bisa aku menerima lamaranmu," Terang Deane. Ya, sejujurnya Reynand tahu itu. Tapi apa salahnya kalau mereka menikah waktu itu, setelah menikah dia juga mengijinkan kalau Deane ingin menunda kehamilannya lebih dulu, demi karirnya tersebut. Tapi deane terlalu punya banyak alasan, hingga akhirnya, jadilah seperti sekarang ini.
"Jadi siapa wanita itu, apakah kau punya fotonya?" Ucap Deane penuh penasaran. Sembari mengalihkan pembicaraan, saat melihat Rey yang mulai tampak muram tersebut.
"Kau sudah pernah bertemu dengannya, dan aku yakin betul bahwa kau masih mengingat wajahnya dengan jelas!" Terang Rey.
"Benarkah? Di mana aku pernah melihatnya?" Ucap Deane. Tangannya sudah menyelusup ke dalam baju kekasihnya itu, untuk merasakan kembali, otot-otot tubuhnya yang begitu kekar nan tegap itu.
"Di kampus, saat di ruanganku!" Terang Rey kembali. Anehnya kali ini dia sedikit merasa risih, saat merasakan tangan wanita itu yang terus saja bergerak meraba tubuhnya. Mungkin, karena efek dirinya yang sudah tidak baik-baik saja, karena pembicaraan tentang pernikahan itu.
