"Ini semua salah ku!, aku pantas mendapatkan semua ini" Suara hati Faela, tubuhnya terjatuh dari lantai tempat tinggal istri selingkuhannya.
Darah mengalir dari kepalanya dengan deras, dan dia menghembuskan nafas terakhir nya dengan mata terbuka memandang awan biru.
Tiba-tiba saja Faela melihat cat warna merah menyirami tubuhnya.
"Kamu tidak apa-apa? " Tanya Siska, teman kuliah Faela.
Faela lalu mengusap matanya dengan kain lap yang diberikan Siska.
Lalu dia melihat sekelilingnya dan dia berada di kampus lamanya.
Apa yang terjadi pada Faela?, Bagaimana kisah cinta Faela yang sebenarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ms. simple, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kekesalan Erik.
Mereka bertiga pun makan malam bersama dengan tenang.
"Fa ela, kapan kamu menikah dengan Hugo? " Tanya Brian.
"Kapan saja bisa kek!, asalkan Hugo siap menikah dengan ku" Jawab Fa ela sambil menggenggam tangan Hugo.
Mereka berdua pun saling memandang sambil melemparkan senyuman.
"Jika aku kelamaan disini, aku bisa jadi penganggu kalian. Sebaiknya aku segera pulang" Ucap Brian yang beranjak dari tempat duduknya.
"Kakek sudah tahu, kenapa masih disini? " Tanya Hugo.
Fa ela yang tidak enak dengan sikap Hugo kepada kakeknya, dia pun mencubit tangan Hugo dengan lembut.
"Hugo seperti itu sudah biasa Ela, bahkan dulu lebih parah sejak bersama dengan dirimu dia hatinya menjadi lembut" Ucap Brian.
Akhirnya Brian pergi dari apartemen mereka dan meninggalkan mereka berdua. Hugo lalu tiba-tiba saja memeluk Fa ela.
"Jadi kamu siap menjadi istriku! " Seru Hugo dengan tersenyum.
Fa ela pun memutar tubuhnya kearah Hugo, sehingga mereka berdua saling berhadapan. Tangan Hugo memeluk pinggang Fa ela, sedangkan kedua tangan Fa ela memeluk leher Hugo.
"Jika aku minta sekarang, apa kamu akan menikahi ku malam ini juga? " Tanya Fa ela sambil tersenyum.
"Kalau dadakan seperti ini, aku belum siapkan gaun untuk mu. Dan belum aku selesaikan pekerjaan ku agar kita bisa berbulan madu" Ucap Hugo yang cemas.
Fa ela pun tersenyum melihat sikap Hugo yang cemas menjawab pertanyaan Fa ela, lalu Fa ela mencium bibir Hugo dan dia pun kemudian terdiam.
"Apa maksudnya ini? " Tanya Hugo.
"Pacarku terlihat manis jika khawatirkan banyak hal untuk pernikahan kita, kita akan rencanakan dengan pelahan-lahan. Jadi kamu tidak usah terburu-buru, kapanpun kamu siap, aku akan menerima menikah dengan mu" Ucap Fa ela.
Tiba-tiba Hugo mengangkat tubuh Fa ela sehingga keatas meja makan mereka, dan Fa ela terduduk dimeja tersebut dengan Hugo berada didepan Fa ela.
"Tunggu pekerjaan ku selesai, aku akan mempersiapkan acara pernikahan yang mewah untuk mu" Ucap Hugo.
"Iya, aku tunggu! " Seru Fa ela sambil tersipu malu.
"Sebaiknya kita bersihkan meja makan kita" Ucap Fa ela.
"Itu nanti dulu, ada hal penting yang harus kita urus! " Seru Hugo.
Hugo lalu menggendong Fa ela ke kamar mereka, dan itu membuat Fa ela terkejut.
"Lepasin Hugo! " Seru Fa ela sambil tersenyum.
"Malam ini aku tidak akan melepaskan dirimu" Ucap Hugo sambil menggendong Fa ela.
Mereka berdua pun masuk kedalam kamar mereka dan Hugo menutup pintu kamar mereka.
Malam menggairahkan dimulai kembali, karena malam ini malam terakhir mereka untuk bersama-sama karena faktor kesibukan mereka berdua.
Dilain tempat Erik yang sudah sadar dari obat yang diberikan oleh Elena, dan dia terbangun dari tidurnya sambil terduduk diranjangnya.
"Kepala ku sakit sekali! " Seru Erik, sambil memegang kepalanya.
Tak beberapa lama kemudian dia tersadar kalau dia tidak menggunakan baju, dan sedang telanjang lalu melihat dibalik selimut. Dia pun terkejut dengan apa yang dia lihat.
"Bagaimana bisa? " Tanya Erik pada dirinya sendiri.
Tiba-tiba saja Elena juga terbangun disamping Erik.
"Kamu sudah bangun sayang! " Seru Elena.
Erik pun terkejut melihat Elena berada disampingnya dan juga sama dengan dirinya dengan keadaan tidak memakai baju, hanya ditutupi selimut yang sama dengan Erik.
"Kenapa kamu bisa disini? " Tanya Erik.
"Bukankah, kita sudah melakukan malam yang menggairahkan kemarin" Ucap Elena. "Tadi malam aku sudah menjadi milikku dan kamu sudah menjadi milikku" Ucap tegas Elena.
Erik yang tanpa mengucapkan satu katapun, dia langsung menggunakan pakaiannya dan dengan tergesa-gesa meninggalkan Elena yang ada di kamar hotel.
Di perjalanan Erik merasa menyesal telah apa yang terjadi pada dirinya dengan Elena tadi malam, dia pun menyetir mobilnya dengan ugal-ugalan sampai akhirnya dia hampir menabrak mobil lain, sehingga Erik memutar kemudi nya dan menghentikan mobilnya ditepi jalan.
Ah..!
Teriak Erik didalam mobil dengan cukup keras, sambil memukul-mukul kemudi nya berulang kali.
"Gadis sialan!, aku sudah masuk kedalam perangkapnya" Ucap Erik dengan kesal.
Dilain tempat Fa ela dan Hugo melakukan kegiatan mereka seperti biasanya, Fa ela yang sedang membintangi sebuah merek terkenal ada seorang wartawan untuk mewawancarai Fa ela.
"Bagaimana ini Ela?, reporter TV tersebut mau mewawancarai dirimu. Kamu mau tidak? " Tanya Maria.
"Baiklah, kita juga punya waktu kosong selama 30 menit. Setelah selesai pemotretan aku akan kesana" Ucap Fa ela.
"Baiklah, aku akan sampaikan kepada mereka untuk mempersiapkan semuanya" Ucap Maria.
Fa ela pun menjawabnya dengan menganggukkan kepalanya, dan tak beberapa lama kru memanggil Fa ela untuk pemotretan. Lalu Maria menghampiri reporter tersebut untuk memberitahukan kalau Fa ela bersedia menerima tawaran mereka.
Setelah selesai dengan pemotretan Fa ela, langsung berjalan kearah reporter tersebut untuk diwawancarai mereka.
Fa ela menyambut reporter tersebut dengan ramah dan senyum diwajahnya, setelah basa-basinya mereka mulai mencecar pertanyaan mengenai perjalanan karier nya selama ini.
Fa ela pun menceritakan semua nya tentang perjalanan kariernya dari bukan siapa-siapa sampai menjadi seperti ini, tiba-tiba saja reporter tersebut menanyakan tentang kehidupan pribadi Fa ela.
"Bagaimana dengan pacar Ela?, kami disini penasaran dengan kekasih seorang Fa ela wanita yang banyak talenta, pria itu pasti hebat bisa menaklukkan hati Fa ela" Ucap reporter tersebut.
Fa ela pun sempat terdiam sambil tersenyum malu-malu sendiri.
"Sepertinya ada pria tersebut? " Tanya reporter tersebut.
"Ada" Jawab Fa ela.
"Wah, ini berita besar!, seorang Fa ela yang dikenal suka menutupi kehidupan pribadinya sekarang malah dengan senang hati menjawab pertanyaan kita" Ucap reporter tersebut. "Jadi penasaran siapa pria yang berhasil mengambil hati seorang Fa ela? " Tanya reporter tersebut.
"Dia bukan seorang yang berkerja didunia entertainment, tapi dia orang yang membuatku nyaman" Ucap Fa ela.
Reporter tersebut melihat Fa ela mengunakan cincin di jari manisnya dan itu membuat dia penasaran.
"Ela, apa itu cincin pasangan atau cincin pertunangan? " Tanya reporter tersebut.
"Oh ini!, kami berencana untuk memulai hubungan yang serius" Jawab Fa ela sambil tersenyum dengan menunjukkan tangan yang ada cincin mereka.
"Wah, kalau begitu selamat Fa ela! " Seru Fa ela.
"Terimakasih" Ucap Fa ela sambil tersenyum.
Akhirnya wawancara pun berakhir, dan Fa ela melanjutkan pekerjaannya. Dan beberapa hari berita tentang Fa ela sudah mempunyai kekasih membuat heboh kota Atena.
Kabar pun sampai ke telinga Hugo yang sekarang sedang melakukan perjalanan bisnis dan dia tersenyum sendiri melihat artikel tentang kekasihnya, dan itu membuat Ciko yang selalu bersamanya menjadi menakutkan.
"Bos, sepertinya hati anda sedang bahagia. Pasti berita tentang nona Fa ela" Ucap Ciko.
"Sepertinya kamu sudah mengenalku sekarang! " Seru Hugo sambil tersenyum.
"Ela, sedang membuat pengumuman kalau dia sudah ada yang punya" Ucap Hugo sambil menunjukkan artikel tersebut kepada Ciko.
"Aku juga sudah membacanya sepertinya nona Ela sudah siap menjadi pendamping mu" Ucap Ciko.
Karena ucapan Ciko Hugo mulai sedikit merencanakan pernikahan mereka berdua, dan dilain tempat Erik yang berada dikamarnya mengamuk dengan memecahkan barang yang ada di mejanya.