Jerat Cinta Duda Tua

Setelah melewati perjalanan hampir satu jam lamanya, dengan suasana yang tidak nyaman karena terus mendapat tatapan penuh arti dari duda tua di sampingnya, akhirnya mobil yang Queen tumpangi tiba juga di mansion Jeffander. Queen segera turun dari mobil untuk menghindari tatapan jeff yang membuat bulu kuduknya merinding sejak tadi. Saat bola matanya melihat penampakan mansion Jeffander, sontak bibir mungilnya langsung melongo.

" Oh my God, ini mansion atau istana, kenapa luas sekali ", gumam Queen sambil memindai pemandangan sekitarnya. Queen merasa takjub dengan mansion Jeffander yang luasnya empat kali lipat rumahnya. Dalam benak Queen bertanya-tanya, berapa orang pelayan yang di butuhkan untuk membersihkan rumah sebesar ini. Dan pertanyaan Queen langsung terjawab saat pintu utama sudah terbuka lebar. Tampak belasan pelayan tengah berdiri menyambut kedatangan mereka.

" Selamat datang nyonya Queensha ", sapa semua pelayan di sana. Queen yang mendengar sapaan dari para pelayan tampak tersenyum canggung sambil garuk-garuk tengkuknya. Dalam hati Queen bertanya, kenapa mereka memanggilnya nyonya. Apakah wajahnya sudah terlihat tua? Jeff yang melihat raut bingung Queen tampak mengulum senyumnya sangat samar. Kemudian ia menunduk dan berbisik di telinga Queen sangat pelan.

" Tidak usah heran dengan sapaan mereka. Mereka menyapamu seperti itu karena aku mengatakan pada mereka jika kau adalah calon istriku ", Queen yang mendengar itu sontak langsung melotot tajam ke arah Jeffander.

" Astaga, kau memang benar-benar kurang ajar tuan ", kesal Queen sambil berjalan meninggalkan jeff. Karena tidak tahu di mana letak kamarnya, Queen meminta salah satu pelayan untuk mengantarnya. Jeff yang melihat tingkah menggemaskan Queen tampak tersenyum samar.

" Nyonya ini kamar anda, dan di sebelah kamar nyonya adalah kamar tuan Jeffander ", kata pelayan itu saat tiba di depan pintu kamar Queen.

" What? Jadi kamarku bersebelahan dengan tuan Jeff ",

" Iya nyonya ",

" Bisakah aku tukar dengan kamar yang lain ",

" Tidak bisa ", jawab Jeff dari arah tangga.

" Kenapa tidak bisa? ", kesal Queen. Jeff yang berdiri di anak tangga tampak berjalan ke arah Queen sambil mengibaskan tangannya menyuruh pelayan itu untuk meninggalkan mereka berdua.

" Memangnya kenapa kau tidak mau tidur di kamar ini? ", tanya Jeff balik.

" Tentu saja untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan ",

" Contohnya? ",

" Bisa saja kan anda diam-diam mengambil kesempatan untuk melecehkan saya di saat saya sudah terlelap ", Jeff yang mendengar ucapan Queen sama sekali tidak tersinggung. Ia justru terkekeh pelan.

" Wah, sepertinya ide yang baru saja kau katakan bagus juga. Mungkin nanti malam bisa aku coba ", goda Jeff yang berlalu meninggalkan Queen menuju kamarnya sambil tertawa. Queen yang mendengar tawa Jeff merasa sangat kesal.

" Dasar duda tua gila ", umpat Queen sambil melempar sandalnya pada pintu kamar Jeffander yang sudah tertutup rapat.

Mark yang sedari tadi berdiri di tidak jauh dari mereka, tampak geleng-geleng kepala melihat pertengkaran Queen dengan bosnya. Mark sungguh tidak menyangka jika Jeff yang terkenal dingin dan datar, bisa berubah menjadi pria mesum dan jahil seperti itu.

" Ehem ", deheman mark berhasil mengalihkan perhatian Queen.

" Nona Queen, sebenarnya tuan jeff meminta anda tinggal di samping kamarnya itu supaya memudahkan tuan jeff memanggil anda jika ia butuh bantuan anda sewaktu-waktu ", terang Mark yang membuat Queen menghela napas lega.

" Terima kasih tuan Mark atas penjelasannya. Apa sekarang saya boleh beristirahat? ", tanya Queen dengan raut lelahnya.

" Tentu saja nona. Anda bisa melakukan tugas pertama anda mulai besuk pagi. Dan ini adalah rangkaian tugas yang harus anda kerjakan setiap hari. Itu semua sudah saya sesuaikan dengan jadwal kuliah anda ", ucap Mark seraya menyerahkan sebuah map pada Queen.

" Baiklah, nanti saya akan mencoba membacanya ", ucap Queen sambil berlalu masuk ke dalam kamar.

🌾🌾🌾🌾🌾🌾

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali, Queen yang sudah terbangun dari tidurnya segera mandi dan berganti pakaian. Tugas pertama yang harus ia lakukan adalah membuatkan teh manis untuk tuan Jeff. Queen yang sebelumnya tidak pernah berkutat di dapur, tampak bingung harus bagaimana menakar gula agar pas rasanya. Karena tidak ingin melakukan kesalahan, Queen akhirnya memutuskan untuk meminta bantuan bibi Sofia yang merupakan salah satu pelayan senior di sana yang bertugas di dapur.

" Gulanya cukup dua sendok teh saja nyonya, karena tuan Jeff tidak terlalu suka manis ", ucap bibi Sofia.

" Terima kasih bi ", ucap Queen sambil mengikuti arahan dari bibi Sofia. Setelah teh yang di buatnya sudah selesai, queen pun segera mengantar teh itu ke atas.

Setelah tiba di depan pintu kamar tuannya, Queen tampak ragu-ragu untuk mengetuk pintu itu. Namun karena jam sudah menujukkan pukul setengah tujuh pagi, mau tidak mau akhirnya Queen mulai mengetuk pintu kamar Jeffander.

TOK TOK TOK

" Tuan Jeff, ini teh pagi anda ", teriak Queen dengan cukup kencang. Jeff yang baru bangun dari tidurnya sampai terlonjak kaget mendengar teriakan Queen.

" Astaga, gadis nakal itu sepertinya ingin membuatku mati jantungan ", kesal Jeff yang kemudian beranjak dari tempat tidurnya. Ia segera melangkah menuju pintu kamarnya karena tidak ingin pintu kamarnya itu jebol karena terus di gedor oleh Queen.

CEKLEEK

" Apa kau tidak bisa lembut sedikit gadis nakal. Telingaku bisa rusak mendengar kau terus berteriak seperti itu ", ucap Jeff sambil menatap tajam ke arah Queen. Namun sayang, orang yang di omelinya rupanya telah salah fokus. Queen sama sekali tidak mendengarkan omelan Jeff, ia justru tengah sibuk memelototi dada bidang dan perut kotak-kotak Jeff yang terpampang nyata di depannya.

" Sial, kenapa duda tua ini memiliki tubuh yang sangat bagus. Bahkan tubuh Rex tidak ada apa-apa nya ", batin Queen terkagum-kagum.

Sedangkan Jeff yang melihat kemana arah pandang Queen, tampak tersenyum smirk. Kemudian ia meraih tangan Queen dan meletakkannya di permukaan perutnya yang kotak-kotak. Queen yang masih belum sadar dari Lamunannya, tampak menikmati sentuhan tangannya pada perut Jeffander.

" Apa sudah puas ",

" Puas apa? ", tanya Queen yang masih betah menyentuh perut Jeff.

" Puas menyentuh perut indahku. Jika kau mau, kau bisa membelainya sampai puas di dalam kamarku ", ucap Jeff sambil mengulum senyumnya.

" Hah? Membelai? ", Queen yang tersadar dari lamunannya tampak melotot kaget saat melihat tangan nya yang sudah berada di atas perut Jeffander. Queen buru-buru menarik tangannya itu sambil merutuki kebodohannya.

" Astaga Queen kenapa kau bodoh sekali. Bisa-bisanya kau mengagumi tubuh duda tua gila ini ", umpat Queen dalam hati.

" Ehem, em ini tehnya harus saya letakkan dimana tuan ", tanya queen untuk mengalihkan rasa malunya.

" Taruh saja di atas nakas ", ucap Jeff sambil menepi untuk memberi jalan queen untuk masuk ke dalam kamarnya. Setelah selesai menaruh teh tersebut, queen segera melakukan tugasnya yang lain, yaitu menyiapkan air mandi dan juga baju kerja Jeff. Jeff tampak duduk manis di tepian ranjang sambil menikmati wajah cantik Queen yang hilir mudik di depannya.

" Tuan, air hangatnya sudah siap ", ucap Queen yang sudah berdiri sedikit jauh di depan Jeff.

" ok ", Jawab Jeff sambil berdiri dari duduknya. Ia pun melangkah menuju kamar mandi yang letaknya di belakang Queensha. Saat sudah berada di samping gadis nakalnya, Jeff menghentikan langkahnya dan berbisik pelan di telinga queen.

" Apa kau tidak ingin memandikan ku juga nona Queen ", bisik Jeff sambil meniup telinga queen lembut. Tubuh queen yang langsung meremang karena ulah jahil Jeff itu, langsung menarik diri menjauh sambil melotot tajam ke arah Jeffander.

" Dasar duda tua mesum ", teriak queen sambil berlari keluar dari kamar Jeff. Jeff yang melihat itu lansung tertawa terbahak-bahak.

" Sungguh menggemaskan sekali ", ucap Jeff sambil melangkah menuju kamar mandi.

*******

Om Jeff jahil banget sih 😂

Ayo reader mana likenya

Dukungannya jangan sampai lupa ya

Terima kasih 😘