"Maafkan aku mas, aku sudah berusaha untuk mencintai kamu, tapi nyatanya aku gak bisa, aku hanya menganggap ini hubungan balas budi.." Kinara menyodorkan sebuah map "Aku mohon lepaskan aku, agar aku bisa menjalani hidupku dengan pria yang aku cintai... tolong..
ceraikan aku"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Flashback
Satu bulan yang lalu, sebelum gugatan cerai..
"Hay, Ra" Anita datang dan mencium pipi Kinara.
"Lama banget sih An, aku nunggu disini dari satu jam lalu" Kinara mengeluh.
Anita berdecak "Salahin aja suamimu, yang ngasih kerjaan menumpuk jadi gak bisa pulang tepat waktu" Kinara terkekeh.
"Jadi ada apa? aku kaget loh pas kamu bilang mendadak pengen ketemu?" Anita meminum kopi yang sudah di pesan Kinara, mereka bersahabat sejak lama, Kinara, Anita dan suaminya, Yoga. Jadi Kinara sudah tahu apa saja kebiasaan dan kesukaan keduanya.
"Aku mau lepas KB ku" Anita menelan kopinya dengan cepat, dan raut wajah Anita menjadi pucat.
"Ka..mu lepas kb kok ngomong sama aku" Anita tertawa sumbang.
"Ya kan mau minta saran aja, gimana?"
Anita menelan susah payah ludahnya "Ya, masalah suami- istri ngomong a..ja berdua, nanya kok ke orang yang belum nikah" Anita mengipas wajahnya, yang memerah, Kinara terkekeh melihat wajah merah Anita mungkin dia malu.
.
.
.
"Ya udah aku gak bahas lagi, jadi gimana kamu mau dateng ke acara reuni SMA kita gak?"
"Aku gak bisa Ra, kantor lagi sibuk.. pas hari itu kita harus meninjau proyek di kota M" Kinara mencebik.
"Kamu gak bisa, Mas Yoga juga gak bisa, bahkan itu di hari libur"
Anita terkekeh rautnya kembali biasa saja "Ya- iya, kan sekertaris ngikut kemana Direktur pergi"
Kirana mengangguk, mereka memang sibuk, hanya dirinya yang dijadikan ratu dalam istana oleh Yoga, Yoga sama sekali tak memperbolehkannya bekerja.
.
.
.
Kinara turun dari mobilnya dan melihat mobil suaminya sudah terparkir di halaman rumah mereka.
Rumah tiga lantai dengan luas seribu lima ratus meter persegi itu terlalu besar untuk mereka berdua, dan itulah yang Kinara fikirkan, dia ingin rumah besar itu segera penuh dan diisi oleh tangisan dan tawa bayi..
"Mas kapan pulang?" Kinara memasuki kamarnya, dan melihat Yoga sudah bertelanjang dada hendak memasuki kamar mandi.
"Baru saja.." Kinara melihat kemeja Yoga tergeletak di lantai, lantas dia ambil untuk ia masukan kedalam keranjang, Kinara mencium aroma yang dia kenal di kemeja Yoga, namun saat dirinya tertegun tubuhnya sudah di tubruk dari belakang, "Mas kangen sayang mandi bareng yuk!."
Belum sempat Kinara memprotes Yoga sudah membawanya kearah kamar mandi, Yoga menurunkan Kirana dia atas bathub lalu mengisi air berikut busa sabun, dan sedikit aroma terapi.
Yoga membuka lilitan handuknya dan masuk kedalam bathub dengan tubuh telanjangnya.
Kinara tersenyum lalu dengan pelan membuka satu persatu pakaiannya, hingga tubuh polosnya terlihat dan membuat Yoga menggeram tertahan. Kinara memasukan kaki jenjang putihnya kedalam bak berisi penuh dengan busa itu dan berdiri di depan Yoga yang menengadah melihat mahluk cantik di depannya, sungguh kecantikan Kinara tak dapat ditepiskan..
Tangan Yoga terangkat dari ujung kaki merambat keatas menyisakan jejak busa hingga tangannya terus menjalar naik keatas, dan mengelusnya penuh godaan, tangannya meraih tangan Kinara dan menariknya hingga kini Kinara sudah terjatuh diatas dada bidangnya, dengan posisi menduduki sang pusaka yang sudah sangat menegang.
Kinara terkekeh lalu mulai membelai dada bidang suaminya, menggosoknya lembut, mulutnya mendekat dan meraih bibir merah yang sedikit kehitaman milik suaminya dan melu matnya lembut, bibir Kinara mulai merambat kerahang dan dagu lalu berhenti di tengkuk sang suami, Kinara berhenti saat aroma tadi kembali tercium diindra nya, aroma yang sama dengan yang ada di kemeja Yoga, namun Kinara mencoba menepisnya lalu melanjutkan kegiatannya menyenangkan sang suami.
Yoga mengerang dan mende sah, Kinara tak pernah mengecewakannya dalam hal apapun, semua kewajibannya dipenuhi dengan penuh cinta, Yoga bahkan bisa merasakan cinta Kinara padanya sangat kuat hingga dia tak takut apapun.
Hampir dua puluh menit mereka diposisi itu, hingga Yoga bangun dan membawa tubuh mereka kearah shower tanpa melepas penyatuan mereka, mengguyur dengan air hangat dan membasuh kedua tubuh penuh sabun itu.
Yoga masih terus bergerak , gerakan yang tegas namun penuh kelembutan membuat Kinara terbuai dan jatuh sedalam-dalamnya pada pria didepannya ini, Kirana jatuh cinta pada setiap gerakan Yoga, kelembutan, dan perhatiannya yang memperlakukannya seolah dirinya benda rapuh yang takut tergores hanya dengan gerakan kasar sedikit saja.
" Oh, sayang.. aku mencintaimu.." Yoga menggerang saat penjemputan terakhirnya dia melu mat bibir istrinya, untuk menambah sensasi kenikmatan yang tercipta.
Kinara terengah dan belum menjawab, dan mendapat protes dari Yoga "Kamu belum menjawab sayang" katanya terengah.
"Aku.. juga mencintaimu mas"
"Aku tahu.." Yoga kembali mendaratkan bibirnya ke bibir merah muda istrinya.
.
.
Esok harinya Kinara akan menghadiri acara reuni SMA di salah satu restoran melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Suaminya sejak subuh sudah pergi ke kota M.
Ponsel Kinara diatas dasbor berbunyi, tak perlu dipertanyakan lagi itu dari siapa, karena sejak tadi teman SMA nya Andini, menghubunginya dan berkata sudah menunggunya.
"Ya Din, aku udah otewe bawel banget sih.." Kinara mengeryit saat menghentikan mobilnya di lampu merah, 'Mas Yoga' Kinara melihat mobil suaminya berada tepat didepan mobilnya. 'Bukannya Mas Yoga pergi ke kota M'
"An, udah dulu ya aku lagi nyetir.." Kinara mematikan ponselnya lalu menghubungi suaminya.
Di dering ketiga Kinara mendengar suara sapaan dari sang suami "Ya, sayang"
"Mas dimana?" mata Kinara tak lepas dari mobil didepannya benar itu mobil suaminya, tapi ini bukan jalan ke kota M, dan juga suaminya sudah pergi sejak subuh harusnya sudah tiba.
"Mas baru sampai sayang"
Degh..
Jantung Kinara tiba-tiba saja berdebar kencang, mendengar kebohongan dari mulut suaminya "Mas kapan pulang?"
"Kamu nih, baru sebentar di tinggal udah kangen aja" terdengar kekehan Yoga.
Kinara diam.
"Kalau semua lancar mas pulang sekitar jam tujuh malam, sayang"
"Hmm.. aku siapin makan malam, mas mau apa?" mobilnya mulai melaju mengikuti mobil didepannya dengan jantung berdebar kuat.
"Apa saja, masakan kamu selalu enak.."
"Ya udah.. aku tutup dulu ya Yang" tak lama terlihat mobil Yoga memasuki parkiran sebuah hotel, dan Kinara menghentikan mobilnya sedikit tersembunyi.
"Hmm.. mas?"
"Ya?"
"Aku cinta kamu.."
Satu..
Dua..
Tiga..
"Aku juga.." Kinara memejamkan matanya.
Kinara mencoba menepis rasa dihatinya, mendengar suaminya yang mengucapkannya dengan kata ambigu, dan ada jeda diantara jawabannya.
Mata Kinara kembali terbuka saat mendengar suara pintu mobil yang terlempar akibat sang pemilik menutupnya, terlihat Yoga turun dari kursi kemudi dan memutar arah, kearah kursi penumpang, hingga Yoga kembali terlihat dengan seseorang yang dia tahu akan pergi bersamanya ke kota M, sekertarisnya, sekaligus sahabat Kinara. di depannya dia melihat keduanya berjalan beriringan menuju lobi hotel, tanpa terasa pipi Kinara basah, akibat apa yang terlihat begitu menyayat dan menyakiti hatinya.
Di depannya suaminya menggenggam tangan sahabatnya, lalu tanpa malu sang suami mendaratkan kecupan di pipi sahabatnya.
.
.
.
Like..
Komen..
Vote..
🌹🌹
kudungung banga wanita seperti itu ..
ketika tau dihiyanati ...
langsung putuskan ,mencari jln yg lebih baik kedepan x....