Dua tahun diabaikan oleh suami karena suatu kesalah pahaman yang bahkan tidak diketahuinya
Permintaan untuk perceraian oleh suami yang bahkan tidak pernah memandangnya membuat Yuna mengambil langkah berani untuk tidur dengan lelaki sewaan
Lalu apa yang akan terjadi jika gigolonya adalah suaminya sendiri?
Hanya tulisan ringan, slow update
Mohon tinggalkan komentar setelah membacanya...please🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farhati fara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pergi ke pesta
Selagi Yuna sedang sibuk dengan pikirannya serta secangkir teh yang sedari tadi diseruputnya pelan-pelan, wanita itu kembali dibuat bingung dengan kehadiran Minnie kembali setelah pelayan setianya itu pergi tadi
"Ada apa?" tanya Yuna bingung
"Nyonya, Anda harus segera bersiap!" kata Minnie begitu melihat nyonyanya
"Bersiap untuk apa?"
"Anda harus menghadiri pesta keluarga Argantara, Tuan Aaron mungkin akan segera sampai menjemput Anda" jelas sang pelayan buru-buru menghampiri lemari nyonyanya untuk mencari pakaian yang cocok digunakan oleh nyonya-nya ke pesta malam ini
"Dengan Aaron? Kenapa tiba-tiba?" tanya Yuna semakin kebingungan. Ini merupakan kali pertama dia mendengar Aaron akan menjemputnya untuk pergi ke pesta bersama. Sebelumnya, jangankan untuk berharap, Yuna bahkan tidak pernah bermimpi Aaron akan sudi mengajaknya
"Mungkin karena ini pesta sahabat Anda, Nyonya. Bukankah Nyonya Risa adalah teman Anda?" ujar sang pelayan lagi sambil terus memilah pakaian yang akan dipakai oleh nyonyanya
"Ah..." Yuna mengangguk mulai mengerti. Risa, salah satu sahabatnya merupakan istri dari Bima Argantara. Wajar saja jika Aaron sampai mengajaknya seperti sekarang. Mungkin jika itu bukan pesta Risa, Yuna tidak akan pernah punya kesempatan diajak oleh suaminya itu
"Aku mungkin tidak akan pergi jika bukan karena Risa" gumamnya lirih, terlalu kecewa dengan kenyataan yang dihadapkan padanya. Bisakah dia berharap bahwa ada sedikit cinta dihati suaminya untuk dirinya? Yuna tidak terlalu yakin akan hal itu
"Nyonya, bagaimana dengan pakaian ini? Anda pasti akan terlihat sangat cantik dan akan menjadi pusat perhatian nantinya" ujar Minnie seraya menunjukkan sebuah gaun warna peach yang cukup elegan dan menawan
"Aku tidak ingin menjadi pusat perhatian. Ambilkan saja gaun warna hitam atau gaun gelap lainnya untukku" Yuna menatap tidak tertarik pada gaun yang ditunjuk Minnie. Dia tidak ingin mencolok dalam orang ramai yang pasti akan sangat menyebalkan
Minnie membeo sebentar sebelum beranjak segera mengambilkan apa yang diminta oleh nyonya-nya
"Baik nyonya"
Yuna tersenyum tipis melihat Minnie yang buru-buru memilah pakaian lainnya untuknya
"Sebagian dari mereka pasti sudah mengetahui kabar tentang diriku dan Aaron yang akan bercerai, lalu apa gunanya mendapat perhatian? Aku tidak tertarik" batin Yuna berujar
"Pesta, itu hanyalah tempat yang penuh dengan orang yang ingin bergosip" lanjut batinnya sambil kembali menyeruput teh melatinya
🍀🍀🍀
Yuna turun setelah selesai memakai pakaiannya, sebuah gaun hitam sebatas betis dengan leher bermodel slevesless dengan beberapa manik berkilau yang bertabur diatas gaunnya, membuat tubuh sempurnanya terbungkus dengan indah. Yuna turun dengan penuh percaya diri walau nyatanya dandanannya tidaklah berlebihan. Dia hanya berdandan seadanya saja dengan rambut yang digerainya tanpa perlu banyak penataan ribet
Apa gunanya cantik? Ketika suamimu sendiri bahkan tidak pernah peduli akan hal itu, pikirnya. Karena itulah Yuna tidak terlalu merepotkan diri dalam penampilannya malam ini
"Maaf, harus membuatmu lama menunggu" sapa Yuna begitu sampai didepan Aaron yang sudah menunggunya sedari tadi. Padahal faktanya Yuna tahu kalau suaminya itu memang sedang menunggunya, dan wanita itu dengan sangat sengaja berlama-lama mengulur-ulur waktu hanya untuk membuat Aaron kesal
Aaron tidak menjawab, pria itu menatap terpana pada sang istri yang berjalan elegan kedekatnya. Namun itu tidak berlangsung lama, Aaron merubah raut wajahnya begitu cepat menjadi datar dan dingin seakan tidak tertarik pada sosok sang istri
"Sial! Haruskah dia memakai pakaian seperti itu?" batin Aaron mengumpat kesal saat matanya terus menyapu tubuh sang istri yang terbungkus pakaian seksi itu
Andai dia tidak bertahan dengan rasa gengsinya pada sang istri, Aaron mungkin akan langsung menyeret Yuna kedalam kamar sekarang dan memakan habis istrinya itu
Dengan langkah tenang Aaron berjalan didepan Yuna tanpa peduli dengan sang istri yang hanya bisa berdecih melihat sifat dingin sang suami
"Apa yang kau harap Yuna? Aaron merangkul lenganmu dan kalian berjalan beriringan? Hah! Jangan bermimpi untuk semua itu" ujar batin Yuna yang tersenyum miris melihat punggung sang suami yang berjalan didepannya
Sedang Aaron sekarang mati-matian menahan diri dari reaksi tubuhnya yang diluar kendali saat bayangan tubuh polos sang istri menari-nari dalam pikirannya. Itu jugalah yang membuatnya tidak ingin terlalu lama-lama menatap sang istri dan membuat jarak diantara mereka
Andai dirinya tidak pernah melihat bagaimana indahnya kulit dibalik pakaian hitam yang istrinya kenakan, mungkin Aaron tidak akan seperti ini. Ia akan terus meyakinkan diri kalau sang istri hanyalah seorang wanita pelacur yang menjijikan. Tapi nyatanya dirinya lebih menjijikan dari sosok istrinya tersebut. Yuna masihlah gadis perawan saat dia menerobosnya kemarin dan Aaron harus mengakui, istrinya itu bahkan buruk dalam berciuman
Keduanya duduk terdiam tanpa suara di sisi mobil yang berbeda. Walau pakaian yang keduanya gunakan sangatlah serasi jika disandingkan, yaitu pakaian hitam Yuna yang sangat padu dengan jas hitam elegan yang Aaron kenakan namun tidak dengan raut keduanya yang dingin bahkan terlalu dingin dari kutub utara sekalipun
Benci dengan suasana sunyi dan canggung antara keduanya, Yuna mencoba membuka suara dengan bertanya tentang Jimmy yang datang ke mansion dan membayar semua gaji pelayan disana
"Apa kau yang menyuruh Jimmy mengurusi semua keperluan dan gaji pelayan di mansion?" tanya Yuna membuka suara. Aaron yang hanya diam mengontrol diri sedari tadi menatap pada Yuna yang juga menatapnya
"Ada masalahkah dengan itu semua?" tanya Aaron balik tanpa ekspresi. Tidak tahukah Yuna kalau dirinya sekarang sedang begitu menahan diri agar tidak lepas kendali, sedang jagoan dibalik celana bahannya semakin menegang bersamaan dengan pikirannya yang tidak dapat hilang dari malam dimana dirinya menyetubuhi sang istri yang diabaikannya selama dua tahun ini
"Tidak, aku hanya penasaran apa yang membuatmu tiba-tiba peduli lagi pada mansion itu setelah mengabaikannya selama ini" jawab Yuna juga terkesan tenang. Yuna akan mencoba sepenuhnya melupakan sang suami sekarang. Hatinya terlalu berharga diberikan pada orang yang tidak pernah menatapnya. Aaron bahkan membencinya tanpa Ia ketahui apa penyebab suaminya itu membencinya
"Aku hanya mencoba membantu, bukankah kamu akan sering sibuk belakangan ini? Ada banyak hal yang harus kau lakukan kan?" ujar Aaron yang jelas-jelas merupakan sindiran untuk Yuna yang meminta tidur dengan pria lain
Yuna terkekeh sembari memalingkan wajahnya, jadi benar seperti apa yang diduganya. Aaron memenuhi keperluan mansion karena permintaan konyolnya pada suaminya tersebut. Kening Aaron berkerut bingung dengan kekehan sang istri
"Kau tahu! Aku tidak tau harus bersikap bagaimana sekarang! Haruskah aku bahagia dengan bantuanmu atau merasa bersalah?"
"Kau boleh merasakan keduanya" jawab Aaron asal yang juga memalingkan wajahnya kearah semula dan kembali terdiam datar
Yuna juga mengangkat bahu dan memilih untuk diam juga sampai mobil itu membawa sepasang suami-istri tersebut pada acara pesta yang dituju
.
.
.