NovelToon NovelToon
Bintang Antariksa

Bintang Antariksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Romansa
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: ajab_alit

Aku adalah anak perempuan yang memiliki nama “Upeksa Nayanika”. Aku suka buku dan hal-hal yang menakjubkan. Tapi tanpa ku sadari… aku juga salah satu dari bagian hal yang menakjubkan. Hidupku aneh setelah kejadian itu muncul. Tapi, Apakah aku akan bertahan dengan hal menakjubkan itu? Maukah kamu mengenal ku lebih dalam wahai para bintang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ajab_alit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 33

“Syukurlah tadi tak ada yang menjadi korban dari kekuatanmu, Seren,” ucap Defendora. Api kecil itu menyikut Seren di sebelahnya yang sedang makan Kristal berwarna merah. Seren melihat Defendora dengan garang, lalu kembali fokus ke makanannya.

“Itu terjadi karena Abya langsung menggunakan sihirnya disana,” ucap Naya. Anak kecil itu menggoyang-goyangkan stik dangonya yang memiliki sisa satu bulatan dango. Naya melihat ke sekelilingnya, sosok itu memperhatikan setiap kios yang ia lewati. Naya melahap dango yang tersisa di tangannya, pipinya menggembung karena makanan itu.

“Kau benar, saat itu Abya menggunakan sihirnya yang berwarna keemasan. Lalu, dia berkata, ‘kau menggangu transaksi, Seren’.“ Defendora meniru ekspresi dingin Abya dengan agak dilebih-lebihkan. Api itu sedikit mengejek Abya dan Seren yang pipinya sudah memerah karena malu. “Itu keren, benar begitukan, Naya?”

“Iya, tapi orang-orang yang ada di luar toko pasti melihat rumah kayu itu karena ulah mereka.”

“Pastinya, mereka itu duo penarik perhatian, menurutku.”

Kedua sosok itu terus membicarakan tentang Abya dan Seren setelah mereka keluar dari rumah penjualan. Seren yang pipinya sudah semakin memerah, rasanya ingin membunuh keduanya. Sedangkan Abya, sosok itu berusaha untuk tidak mendengarkan dua makhluk itu, Ia terus melihat ke kios-kios dengan wajah merahnya. Abya berhenti mendadak, mata hitamnya berbinar karena melihat sesuatu, membuat Naya menabrak punggungnya.

“Kenapa berhenti?” Naya memegang keningnya, sosok kecil itu melihat ke mana mata Abya tertuju. Mata hitamnya ikut berbinar karena sebuah kios yang sedang mempromosikan lomba menembak ada di dekat mereka.

Naya tersenyum, lalu memegang tangan kanan Abya. “Ayo kita kesana, kau ingin ikut berpartisipasi juga, kan?” Abya tertawa karena ucapan itu. Pria kecil itu tersenyum tipis, lalu melangkah kesana dalam kondisi tangan yang tertaut dengan Naya. Defendora dan Seren mengikuti mereka, walaupun mereka bingung dengan sikap dua bocah itu.

...###...

“Jadi… ini dilakukan di istana Starcrest?” tanya Naya. Sosok itu memegang selembaran kertas tentang lomba menembak yang akan diadakan. Ia meneliti kertas itu dan mencerna informasi yang ada disana terlebih dahulu sebelum memutuskan.

“Ya, anda benar. Lomba kali ini sangat special karena jurinya adalah Duchess kami dan petinggi istana,” jawab pria remaja yang berpartisipasi untuk menarik orang-orang masuk ke lomba ini. Pria itu menjawab pertanyaan Naya dengan girang. “Duchess kami adalah pahlawan yang melindungi rakyat Yale dari serangan pemimpinnya sendiri. Dia juga yang menyatukan rakyat kami dan rakyat Yale.”

Naya tak mempedulikan ocehan lelaki itu, ia fokus pada selembar kertas yang ada ditangannya. “Apakah Duchess itu adalah Lilyana de Starcrest?” tanya Defendora. Dakinis itu juga memperhatikan kertas yang ada di tangan Naya. Mata Lelaki yang ada di seberang meja berbinar, ia tak menyangka nama ratunya diketahui oleh dakinis, makhluk pelindung yang menjaga sesuatu.

“Tepat sekali, dialah keturunan kerajaan yang paling kami banggakan.”

Defendora menjawab singkat pernyataan itu, lalu melihat ke Naya dan Abya. “Bagaimana? Mau ikut?” Defendora melipat tangannya di depan dada. Naya melihat ke Abya, anak perempuan itu meminta jawabannya darinya.

“Terserah padamu saja,” ucap Abya sambil tersenyum.

“Kalau begitu, kita ikuti saja.” Naya menuliskan namanya dikertas selembar pendaftaran menggunakan kuas kecil yang diberi sedikit tinta, ia juga menuliskan nama Abya disana. Anak kecil itu kemudian memberikan kertas itu pada pihak yang menangani acara ini. Rekan sang lelaki remaja memberikan dua bros berwarna emas pada mereka. katanya, itu adalah tanda bahwa keduanya berpartisipasi.

Naya memperhatikan bros yang ada di tangannya, terdapat lambang kerajaan Starcerst disana. Naya tersenyum, sosok itu harus berlatih keras setelah ini.

“Sekarang kau ingin kemana, Nay?” tanya Abya. Naya melihat Abya dengan senyum yang terukir di wajahnya.

“Ayo ke perpustakaan. Mungkin, kita bisa mendapatkan informasi dari sana.”

...###...

Setelah ke-empat makhluk itu berjalan cukup jauh, mereka semua akhirnya sampai di perpustakaan. Bangunan perpustakaan ini dibangun oleh Ducches yang menjabat saat ini. Dia adalah wanita dengan rambut berwarna lilac yang pernah ia temui di masa lalu.

Bangunan yang ada di depan Naya memiliki arsitektur yang megah dan klasik, Bangunan tersebut memiliki bentuk melingkar dengan kubah besar di atasnya. Bagian utama bangunan terdiri dari dinding batu yang kokoh dengan pilar-pilar besar, jendela kecilnya mengelilingi seluruh bangunan. Ke-empat makhluk itu berhenti melangkah di pintu masuk karena ada seseorang yang menghalangi. Sosok itu melarang dakinis untuk masuk ke wilayah perpustakaan. Jadi, dakinis dititipkan kepada penyihir yang ada di dekat pintu perpustakaan. Dua anak kecil itu masuk ke dalam perpustakaan tanpa Seren dan Defendora.

Abya dan Naya terpana ketika melihat langit perpustakaan menampilkan pemandangan luar angkasa dengan galaksi, bintang-bintang, dan nebula yang berwarna-warni. lampu-lampu kecil yang tersebar di berbagai sudut perpustakaan ini. Harum kertas buku tercium dihidung Naya. Perpustakaan yang menakjubkan ini, membuat semangat Naya membara. Seseorang yang ada di dekat Naya dan Abya berdeham. Mereka berdua melihat ke kanan, seorang wanita yang memakai pakaian putih dan rambut yang dikuncir kuda berada disana. Sosok itu menopang dagunya di meja jaga, dia adalah seorang pustakawan di tempat ini.

“Aku tahu kalian terpukau dengan tempat ini, anak-anak. Tapi, bisakah kalian memperhatikanku juga,” ucap pustakawan itu. Sosok itu nampak sudah terbiasa dengan orang-orang yang selalu mengabaikannya ketika masuk ke tempat ini. Wanita berkacamata itu menggoyangkan rubik kecil dengan jari telunjuknya. “Kemarilah, kalian memerlukan bros untuk masuk lebih dalam.”

Naya dan Abya menurut, mereka berdua berdiri di depan sang pustakawan, meja miliknya menciptakan jarak di antara mereka. Sang pustakawan menanyakan beberapa hal tentang identitas kedua anak itu, seperti, nama, umur, dan tempat mereka tinggal.

“Kami penjelajah, jadi kami tidak memiliki alamat tetap,” ucap Abya. Si pustakawan memicing, ia memegang bagian tengah kacamatanya.

“Kalian … penjelajah?” Abya dan Naya mengangguk. “Seberapa kuat kalian hingga bisa menjadi penjelajah?”

“kami punya bintang kecil yang melayang dan api kecil.” Naya ikut masuk ke pembicaraan.

“mereka adalah dakinis,” sambung Abya.

“wow, kalian dua bocah yang menarik.” Sang pustakawan masih mencatat beberapa hal tentang dua anak itu. “Baiklah, ini bros kalian.” Wanita itu memberikan bros berwarna silver kepada keduanya. Naya memperhatikan bros dengan lambang kerajaan itu, ia terus membolak-balik barang tersebut.

“Kenapa kami harus diberikan bros? apa gunanya bros ini?” tanya Naya.

“Barang ini adalah pelacak. Jika, ada orang yang hilang, kami bisa mencarinya. Selain itu, bros ini bisa merendahkan suara pemakainya, jadi saat pemakainya berbicara, suaranya tidak akan membuat pengunjung lain terganggu.”

Naya menjawab singkat pernyataan itu, lalu mengucapkan terimakasih pada sang pustakawan. Si pustakawan melambaikan tangan pada keduanya ketika mereka sudah menjauh darinya. Naya dan Abya bergerak secara terpisah, mereka memulai pergerakan mereka dari rak sebelah kanan. Di rak yang Naya periksa, ia menemukan dua buku tentang keluarga Yale. Sedangkan Abya, menemukan buku novel fantasi yang mungkin berguna. Keduanya menaruh buku yang mereka temukan di meja yang ada di tengah perpustakaan. Naya dan Abya saling tatap, lalu tersenyum smirk.

“Seberapa menarik buku yang kau temukan?” tanya Abya. Sosok kecil itu melipat kedua tangannya di depan dada. Dengan keyakinan maksimal, ia yakin buku yang ia ambil adalah buku yang menarik.

“Aku mengambil buku tentang sejarah keluarga. Agak membosankan, tapi, bisa menjadi penerang bagi misi kita.”

“Buku yang payah.” Abya memutar bola matanya malas. “Kau tau, Nay, buku yang kuambil adalah buku yang memiliki judul yang sama dengan buku ajaib kita.”

“Benarkah?” Naya mengambil buku yang baru saja diambil Abya. Memang benar, judulnya sama, tapi covernya berbeda. Naya menatap lekat buku itu, sebuah kenangan muncul di kepalanya secara tiba-tiba. Naya melepas buku yang ada di tangannya, membuat buku itu menyentuh lantai keramik berwarna kecoklatan. Naya memegang kepalanya, rasa sakit yang ia alami sungguh menyakitkan. Kedua telinganya lagi-lagi mengeluarkan darah. Semua orang menatap Naya bingung. Naya menutup kedua telinganya, membuat tangan mungilnya dilumuri oleh darah. Abya memanggil nama temannya terus-menerus sambil mengguncangnya. Wajah lelaki itu pucat, ia panik, pikirannya tak bisa jernih. Abya menampar Naya sekali, namun sosok itu masih bersikap sama. Buku-buku yang awalnya ingin mereka baca kini tak dipedulikan. Anak kecil yang tangguh itu akhirnya mengeluarkan hujan yang tidak terlalu lebat. Sosok itu meminta pertolongan dari banyak orang, tapi, orang- orang yang ada di sekitarnya hanya menatap keduanya dengan mata merah.

1
apayaaaa
bagus bet, seruu fantasi nya
ajab_alit: makasih atas komentarnya kakak
total 1 replies
Yusup Muzaki
terasa kdunia pantasi ...walw ceritanya masih blom dpahami
ajab_alit: nanti lama-lama juga ngerti kok, kak.
total 1 replies
Shinn Asuka
Setting ceritanya memang hebat banget! Bener-bener dapet jadi mood baca di dunia fiksi ini. ❤️
ajab_alit: terimakasih
total 1 replies
XVIDEOS2212
Gak sabar lanjut baca!
Debby Liem: tuiiooooo
ajab_alit: untuk kelanjutan akan saya up besok. di tunggu saja ya/Smirk/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!