Thesa yang mulai dari kecil hidup berdua dengan sang nenek di sebuah perkampungan.Dia menghabiskan kesehariannya membantu sang nenek berkebun di ladang sehabis pulang sekolah.
* **
Tidak pernah terpikir oleh Thesa bahwa sang nenek akan meninggalkannya untuk selama-lamanya ketika dia baru lulus di bangku kelas 3 SMA.Hal itu membuat Thesa merasa putus asa dan tidak punya arah kemana dia harus pergi setelah kematian neneknya.
***
Apakah Thesa tetap melanjutkan pendidikan Kanya setelah kematian neneknya dan mengejar mimpi nya? dan bagaimana kehidupan Thesa selanjutnya??
selamat membaca.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31.Setangkai bunga lili putih
Sudah hampir 1 Minggu aku berada dirumah sakit ini, tetapi Rendy dan Satrya tidak menemui aku disini.sebenarnya ada apa dengan mereka berdua.
Aku menghela napas panjang,dan melihat lihat seluruh ruangan ini.betapa bosannya aku berbaring selama ini diruangan ini.Sebenarnya dokter sudah mengizinkan aku untuk pulang, tetapi Yanti masih terlalu khawatir melihat kondisiku dia menyarankan agar aku pulang besok saja dari rumah sakit ini.
"Selamat pagi,maaf mengganggu waktu ibu sebentar.saya hanya ingin memberikan sebuah bunga dan surat untuk ibu." ucap seorang perawat yang masuk kedalam ruanganku
Aku mengambil sebuket bunga lili putih dan sebuah surat yang diberikan suster kepadaku.setelah memberikannya perawat pun pergi dari ruangan ini.
Aku melihat sebuket bunga putih yang sangat indah ini, tetapi tidak ada nama orang yang memberikan ini kepadaku.Akupun meletakkan bunga ini di meja yang berada dekat dengan tempat tidurku.Aku membuka dan membaca surat yang diberikan suster tadi kepadaku.
Aku tidak tahu harus berkata apa lagi,tanganku gemetar setelah mengetahui semua isi dari surat ini.air mataku tidak bisa kubendung lagi,dadaku terasa sesak dan berat sekarang.
"Thes,kamu kenapa nangis? Ada apa? Kamu merasa sakit lagi,sebentar saya panggilkan dokter dulu." ucap Yanti yang terkejut melihat aku menangis seperti orang yang kesakitan sekarang
"Yan,kamu ngak perlu manggil dokter." ucapku seanggukan
"Jadi kamu kenapa nangis thes." ucap Yanti yang khawatir
"Dia,dia udah bohongin aku.Aku pikir sekarang dia lagi sibuk kerja tapi ternyata aku salah.Dia udah ngingkarin janjinya sama aku." ucapku menangis
Yanti mencoba menenangkan aku, tetapi aku tidak bisa berhenti menangis sekarang.
"Thes,kamu harus tenangin diri kamu dulu.kamu ngak boleh nangis seperti ini,ingat kamu itu baru aja pulih.Aku khawatir keadaan kamu semakin buruk lagi kalau kamu nangis terus." ucap Yanti
"Kamu ngak tau yan,dia udah janji buat datang nemuin aku kalau aku udah sadar nanti.Aku udah nungguin dia disini selama seminggu, tetapi dia udah bohongin aku." ucapku menangis
"Thes,dia siapa? Teman kamu? Mungkin dia lagi sibuk sama urusan yang lain.Itu sebabnya dia ngak bisa jengukin kamu sekarang,udah dong thes jangan nangis kayak gini lagi." ucap Yanti yang berusaha menenangkan aku
"Dia ngak akan datang lagi yan,dia udah ngorbanin hidup nya buat aku.Dia udah donorin kedua ginjalnya buat aku." ucapku sedih
Aku bisa melihat ekspresi wajah Yanti yang sangat terkejut sekarang.
"hah? Tenangin diri kamu dulu thes,jangan nangis lagi pliss.Aku khawatir keadaan kamu memburuk lagi." ucap Yanti
"Gimana aku bisa tenang sekarang,Rendy udah ngak ada lagi.Dia udah bohongin aku,kenapa sih dia ngelakuin ini semua.Aku udah bilang kedia untuk jangan mendonorkan ginjalnya sama aku,tapi dia tetap keras kepala." ucapku
"Kamu harus tenang dulu thes,mungkin dia ngelakuin ini karena dia ngak bisa lihat kamu menderita kesakitan." ucap Yanti
"Yan tolong tinggalin aku sendiri dulu" ucapku sambil mengusap air mataku
"Tapi thes,aku khawatir lihat keadaan kamu sekarang."ucap Yanti
"Kamu ngak usah khawatir,aku cuman butuh waktu sendiri sekarang.Aku harap kamu bisa ngerti." ucapku
"Iyah thes." ucap Yanti yang keluar dari ruangan ini
Aku menatap kosong pada infus yang menancap di lenganku. Rasa bersalah menyelimuti hatiku. Aku ingin sekali melihat wajah Rendy walau hanya sebentar saja, mengucapkan terima kasih atas pengorbanan yang begitu besar. Aku turun dari tempat tidurku,Aku berjalan tertatih tatih dengan tiang infus yang berada di sebelah kanan tanganku.
Aku berusaha sekuat tenaga untuk berjalan ke meja perawat untuk menanyakan hal ini benar atau tidak.
"permisi sus,saya ingin menanyakan sesuatu."ucapku dengan nafas yang terengah engah
"Iyah Bu,ibu mau menanyakan apa?" Tanya perawat
"saya menjalani transplantasi ginjal seminggu yang lalu,bisa suster periksa siapa pendonor yang memberikan ginjalnya kepada saya?" tanyaku lemah
"Baik Bu, sebentar saya cek dulu daftar nama nya." ucap perawat
"Baik sus." ucapku singkat
Aku tidak tahu mengapa kepalaku sedikit pusing,kakiku juga seperti gemetar sekarang.Aku berusaha menahan sakit untuk mengetahui siapa sebenarnya yang menjadi pendonor untukku.
"Sesuai data yang ada disini,pendonor untuk ibu thesa dia seorang laki laki atas nama Rendy Bu."
Aku sangat terkejut,aku tidak tahu harus berkata apa lagi.Aku terduduk dilantai,kakiku terasa sangat lemas sekarang.Air mataku tidak bisa kubendung lagi.
"Bu,ibu baik baik saja kan? Mari saya bantu berdiri Bu." ucap perawat
Dadaku terasa sangat sakit sekarang, penglihatanku samar samar menghitam.Aku tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang dikatakan perawat padaku sekarang.
mau kasih info yaaa
follow akun ak ya..
nanti akan ada undangan masuk gc CBM ya ..
di mana kita akan belajar nulis bareng dari teknis dasar. Thank you
jangan lupa mampir juga, mari kita saling mendukung😚