NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Polisi

Terjebak Cinta Polisi

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:26.3k
Nilai: 5
Nama Author: Phine Femelia

Di masa lalu... orang tua Sherli pernah berurusan dengan yang namanya polisi hingga harus berada di pengadilan. Sejak saat itu Sherli antipati dengan polisi tetapi di masa sekarang Sherli harus berhadapan dan ditolong seorang polisi yang bernama Kres Wijaya di kantor polisi. Apakah dengan adanya peristiwa tersebut penilaian Sherli tentang seorang polisi berubah atau justru gigih dengan penilaian sebelumnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phine Femelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sekeras Itu...

"Gue lupa tidak tanya nama tapi dia menitipkan surat untuk lo. Gue taruh di atas meja lo"

"Wih...siapa, Kres? Penggemar lo lagi?" tanya Irfan yang ikut nimbrung.

Kres melihat Irfan.

"Gue gak pernah punya penggemar"

"Halah" kata Irfan dengan menepis udara.

"Kenyataan"

"Bukan, Kres. Perempuan tadi seperti ragu kasih surat untuk lo. Seperti ada beban begitu"

"Wah...lo baru melakukan apa? Melukai perempuan? Peningkatan" kata Irfan coba menggoda Kres.

"Sembarangan lo" kata Kres dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Akhirnya Kres berjalan menuju mejanya dan menemukan surat yang dimaksud lalu segera mengambil dan membuka karena penasaran.

"Selamat pagi. Maaf saya cuma bisa menulis surat di kertas karena kalau di pesan saya khawatir kamu tidak menganggap. Saya mau bertemu. Ada hal penting yang ingin dikatakan. Tolong usahakan datang di taman. Malam selesai kamu tugas kabari saya agar bisa pergi ke taman. Sherli"

Kres langsung meletakkan kertas itu di atas meja dengan merasa enggan dan akhirnya tidak menghiraukan sedangkan Sherli menunggu Kres menghubunginya bahkan sampai malampun tidak ada kabar.

"Apa gue datang langsung saja? Siapa tahu dia lupa menghubungi?" pikir Sherli.

Sherli memutuskan untuk datang ke taman.

"Lo mau ke mana?"

"Gue cuma mau jalan di sekitar sini. Cari angin"

"Angin dicari"

Sherli tertawa pelan hanya sebentar dan berjalan keluar. Pukul 22.00. Sherli sampai dan turun dari sepeda motor. Sherli naik ojek dan membayar ongkosnya.

"Terima kasih, Mas"

"Sama-sama, Neng" kata si ojek yang akhirnya menyetir kembali.

Sherli berjalan menuju tempat yang biasanya didatangi mereka dan mengedarkan pandangannya.

"Belum datang" pikir Sherli.

Akhirnya Sherli memutuskan untuk menunggu dan duduk. Menit demi menit. Jam demi jam berlalu. Sherli masih berharap sampai di atas pukul 00.00.

"Gak datang" pikir Sherli pelan.

Sherli berpikir keras.

"Apa pesan gue gak sampai?" pikir Sherli.

Akhirnya Sherli memutuskan untuk pulang ke kost. Keesokan harinya. Sherli bangun lebih pagi dan beli pulsa di teman satu kost. Sherli tahu dari Ella jadi tidak perlu pergi jauh di counter. Sherli merasa senang pulsanya sudah terisi dan segera memberi pesan di nomor Kres.

Sherli : Selamat pagi. Kemarin saya ada tulis surat di kertas dan mengira kamu akan datang di taman tapi ternyata tidak. Malam ini bisa kita bertemu? Saya akan tunggu kamu di taman

Sherli masih menunggu balasan Kres tapi tidak ada.

"Mungkin masih sibuk" pikir Sherli.

Akhirnya Sherli siap untuk kerja tapi sampai sore pun tidak ada balasan dari Kres. Sherli jadi khawatir Kres sudah tidak mau lagi mengenalnya. Sherli benar merasa kehilangan.

"Maaf. Saya benar minta maaf, Pak" pikir Sherli sedih.

Sherli berusaha lagi dengan cara datang ke taman. Sekarang jadi lebih awal dari waktu kemarin. Pukul 21.00. Sherli sudah ada di taman.

"Tolong. Datang. Kalau memang kamu sudah tidak mau kenal lagi saya cuma pasrah tapi setidaknya saya bisa minta maaf secara langsung" pikir Sherli berharap.

Sherli bersandar dengan tidak semangat. Mengetahui fakta bahwa Kres tidak akan pernah datang Sherli menopang dagu dan akhirnya mengusap pelan wajahnya.

"Sekeras itu hatinya" pikir Sherli sedih.

Satu sisi Sherli mengingat kejadian waktu itu dimana dirinya begitu marah, membentak bahkan bicara bahwa saat itu terakhir ingin bertemu.

"Berarti cuma sebatas ini?" pikir Sherli sedih.

Sherli mengeluarkan sebentar air mata dan bersandar lagi lalu segera menghapus air matanya dan menengadah.

"Kenapa hari ini gue sensitif sekali? Wajar dia gak menghiraukan lagi karena memang kesalahan gue. Kalau begitu bulan depan gue jadi pulang. Untuk apa gue tetap di sini? Sudah gak ada tujuan yang membuat gue semangat" pikir Sherli dengan berusaha menahan air mata untuk tidak jatuh lagi.

Sherli menunduk lemas dan setengah mati menahan air matanya.

"Apa?"

Seketika Sherli mendongak karena mendengar suara itu.

"Pak Kres?" panggil Sherli dalam hati.

Sherli segera berdiri dan mengerjapkan matanya.

"Sekarang saya tidak mimpi, bukan?"

"..."

Akhirnya Sherli sadar ada yang berubah dari Kres. Sikapnya yang acuh dan raut wajahnya datar persis seperti waktu pertama kali mereka bertemu dan berinteraksi. Tanpa menunggu lama Sherli langsung minta maaf.

"Saya minta maaf dan terima kasih atas semua pertolongan kamu"

"..."

"Kamu tidak mau memaafkan saya?" tanya Sherli sedih.

"Lupakan saja"

"Saya tidak yakin kamu bisa melupakan. Melihat sikap kamu yang sekarang"

"Sudah? Tujuan kamu ke sini cuma mau minta maaf, bukan?"

"Iya" kata Sherli pelan.

Kres mau berjalan pergi dan Sherli menunduk dengan merasa sedih lalu Kres tidak jadi berjalan dan melihat terus Sherli.

"Lain waktu hargai orang yang menolong kamu apalagi kalau semua itu ada hubungannya dengan pekerjaan. Dia harus menanggung resiko besar kalau sampai niat baiknya gagal. Profesi dan nama baiknya dipertaruhkan"

Sherli mengangkat wajahnya dan melihat terus Kres.

"Jangan sampai kamu melakukan kesalahan lagi sama orang lain. Tidak bisa menghargai niat baik orang"

Sherli merasa bersalah.

"Pernah berpikir kalau waktu itu kamu ada di posisi saya? Kamu sedang berjuang untuk menolong orang tapi orang itu tidak menghargai. Marah tidak jelas apalagi untuk suatu hal yang salah. Apa salah kalau pihak polisi mau meringkus perempuan yang tidak punya moral?"

Sherli berhenti melihat Kres dengan semakin merasa bersalah dan tahu bahwa dia butuh jawaban lalu akhirnya Sherli menggeleng pelan dan melihat Kres yang masih marah. Jujur Sherli takut tapi satu sisi dia tahu letak salahnya.

"Benar saya minta maaf. Saya benar minta maaf. Saya akan belajar tentang ini" kata Sherli pelan.

Sherli merasa sedih.

"Jadi kamu tidak bisa memaafkan saya?" tanya Sherli pelan.

Kres melihat ke arah lain dan Sherli tahu dia masih marah.

"Baiklah. Saya tidak akan memaksa kamu untuk memaafkan tapi dari hati saya benar minta maaf dan terakhir..."

Sherli berhenti melihat Kres karena rasa bersalahnya.

"...terima kasih atas selama ini" lanjut Sherli pelan.

"Dia bicara terakhir? Kenapa terakhir?" pikir Kres.

Kres menoleh dan melihat Sherli yang sudah mau berlalu pergi. Kres segera mencegah dengan menjawab.

"Saya sudah memaafkan kamu"

Sherli tidak jadi berjalan dan melihat Kres.

"Kamu ikhlas memaafkan saya?"

"Kamu tidak percaya saya?"

Sherli jadi merasa sedikit sebal. Sering Sherli tanya. Bukan justru menjawab jadi kembali tanya tapi satu sisi Sherli merasa lega.

"Terima kasih" kata Sherli dengan menangkupkan kedua tangannya.

Kres berusaha melupakan amarahnya.

"Jadi kita tetap berteman?"

"Teman tidak ada yang namanya putus. Seperti terhadap pacar saja"

"Maaf. Maaf sekali" kata Sherli menyesal.

Kres duduk dengan pelan dan seketika Sherli merasa ada yang beda dengan tubuhnya.

"Perut gue..." pikir Sherli.

Sherli memegang perutnya.

"Kenapa perut gue mendadak sakit?" pikir Sherli dengan mengigit bibirnya.

Sherli mengelus sebentar perutnya.

"Kamu lapar? Belum makan?"

1
Muji Lestari
iya harusnya Sherly dan kress hidup bahagia dg kluarga kecilnya..harusnya Sherly hamil kalo bisa kembar jadi tak MCM ini suami istri kok ceritanya MCM pacaran terus tak ada moment spesialnya .
Muji Lestari
lama lama Sherly ini bikin emosi siapa yg betah dgn sifat egoisnya
Elen Gunarti
knp g dibuat hmil dlu ya Thor,smpt kcwa ma kres knp nikah ma Dewi masa polisi nggk mau mncari tau dlu lgs mnyrh🤭🤭tp ttp bagus ko q suka👍
Codigo cereza
Oke bangett
LV Edelweiss: baca juga novel kisah nyata karya saya kak... 😊
total 1 replies
Majin Boo
Gemesin banget karakternya!
LV Edelweiss: baca juga novel kisah nyata karya saya kak... 😊
total 1 replies
Jenny Ruiz Pérez
Puas hati!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!