NovelToon NovelToon
Tinggal Janji

Tinggal Janji

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:15k
Nilai: 5
Nama Author: lijun

Hubungan yang telah di jalani selama tiga tahun harus berakhir dengan kekecewaan. 2 tahun menjalin hubungan jarak jauh akibat pekerjaan, nyatanya tidak berakhir bahagia. Bahkan janji yang terucap sebelum perpisahan pun tidak bisa menjadi jaminan akan kesetiaan seseorang.
sakit hati Zea membuatnya berubah menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lijun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23

Tiba dikantor polisi mereka semua turun dari mobil dan di giring masuk. Dan ketika baru duduk ada dua orang pria yang datang.

"Paman!"

Semua mata tertuju pada kedua pria itu dan Zea cukup kaget kala melihat kedatangan Riki.

"Kok Mas bisa datang ke sini?" Tanya Zea begitu Riki dekat dan langsung memeriksa dirinya.

"Tadi Paman Bandi yang menelpon Mas untuk jemput kamu. Bagaimana kejadian sebenarnya Paman?" Tanya Riki setelah menjawab pertanyaan adiknya dan menatap ke arah sang paman.

Nanti Paman ceritakan di rumah, sekarang bawa dikmu pulang lebih dulu. Paman, takut dia masih shok."

Riki mengangguk sebagai jawaban dan segera merangkul pundak Zea. Ia membawa adiknya untuk pulang sesuai instruksi dari paman Bandi.

Tapi belum juga melangkah untuk keluar dari ruangan di mana mereka duduk. Suara Mimi membuat kedua kakak beradik itu mengurungkan langkah.

"Wah wah wah ... Ternyata kamu hebat juga ya bisa mendapatkan dua sugar daddy untuk menolong kamu. Pantas saja bisa naik mobil mewah dan datang ke acara pertunanganku untuk mengacau. Ternyata ada dua sugar daddy kamu yang mendukung. Tapi bisa kompak juga ya mereka berdua ini. Kamu kasih apa buat mereka sampai bisa seperti itu?" Cibir Mimi.

Zea menghela napas panjang kala mendengar cibiran dari Mimi. Ia sebenarnya malas menghadapi mulut lemes dari Mimi. Tapi ia sendiri juga rasanya gatal kalau tidak membalas walau hanya sedikit saja.

Karena tipe mulut lemes seperti Mimi ini akan semakin menjadi kalau tidak di balas. Di balas saja tidak mau kalah, apa lagi kalau sampai di diamkan.

"Wah wah wah ... Lihat lah wajah mu itu, make up kamu luntur loh. Jadi kelihatan lebih seram dari hantu, gak heran sih kalau ucapan kamu seperti itu. Sesuailah sama penampilan kamu yang menyeramkan itu," ucap Zea sembari terkekeh.

Setelah mengatakan itu, Zea pergi meninggalkan kantor polisi bersama Riki yang sedang tertawa. Bukan hanya Riki saja yang tertawa tapi hampir semua orang yang ada di ruangan itu termasuk Polisi yang berusaha untuk tetap profesional meski pemandangan di hadapan mereka memang unik.

Mimi yang mendengar itu langsung mengeluarkan ponselnya dalam mode kamera.

Akh ...

Suara teriakan Mimi malah membuat para Polisi yang sudah berusaha profesional menahan tawa jadi tidak sanggup lagi. Mereka menyemburkan tawa akibat ulah Mimi.

Wajahnya memang di penuhi oleh make up yang sudah luntur akibat tangisannya tadi. Hingga maskara yang di gunakannya meleber ke mana-mana dan bagian matanya terlihat sangat menyeramkan.

Belum lagi lipstiknya yang jadi ikut belepotan kala ia sempat menghapus air matanya yang membasahi pipi hingga mengenai bibir. Jadi lah Mimi mirip badut menyeramkan.

Seorang Polwan membawa Mimi ke toilet untuk memperbaiki penampilannya yang berantakan. Sebelum introgasi di mulai semuanya harus kondusif. Termasuk keadaan Mimi yang begitu berantakan, tapi bukan berantakan akibat tabrakan tadi. Melainkan air mata milik Mimi sendiri yang menjadi bomerang untuknya.

Hingga Mimi selesai membenahi penampilannya dan ia terlihat lebih baik dari sebelumnya meski bedaknya tidak setebal saat pergi tadi.

"Baiklah kita mulai sekarang saja. Jadi boleh kami tahu bagaimana kronologi awal kejadian tabrakan yang melibatkan mobil Anda berdua?" Pak Polisi memulai sesi introgasinya.

Joni yang sudah tidak sabar untuk segera meminta ganti rugi segera mengatakan semuanya versi dirinya. Meski semua yang di katakannya itu bukanlah kenyataan yang sebenanrya alias bohong.

"Mobil mewah itu tabrak mobil saya dari belakang, Pak. Pada hal saya gak melakukan kesalahan apa pun, dan sudah sesuai aturan yang berlaku dalam berkendara. Tapi malangnya nasib malah saya di tabrak dan di tuduh sebagai pelaku."

Pemuda itu memang wajah sedihnya seolah sedang mencari simpati dari para pihak kepolisian di sana. Ia berharap semuanya berjalan seperti apa yang di inginkannya.

"Iya, Pak. Pria mata keranjang ini yang ceroboh dan gak bisa mengemudi dengan baik. Masa iya mobil kami di tabrak dari belakang mentang-mentang mobilnya bagus," kata Mimi yang mendukung Joni.

Keduanya saling lirik lalu tersenyum bersama seakan mengisyaratkan kalau kerja sama mereka bagus.

Paman Bandi masih diam memperhatikan saja, ia akan membiarkan keduanya puas berbicara terlebih dahulu.

"Bapak, harus memberi kami keadilan dan perlindungan dari orang-orang kejam seperti mereka ini. Tadi saja di sana kami hampir di keroyok warga karena hasutan mereka yang malah minta ganti rugi dan menuduh kami sebagai pelaku," kata Joni pula.

"Semua itu benar, Pak Polisi. Saya sangat ketakutan sekali, lihatlah mobil kami yang sampai rusak parah seperti itu." Mimi juga kembali melancarkan serangannya.

"Benarkah begitu? Apa kah yang Anda berdua sampaikan bisa di pertanggung jawabakan?" Tanya Polisi yang melakukan introgasi.

Joni dan Mimi saling lirik kembali lalu memberi kode untuk menjawab dengan yakin.

"Tentu saja kami sangat yakin, Pak. Kan yang di tabrak memang mobil kami bukan mobil Bapak, gimana sih?" Kesal Mimi yang kini berganti memasang wajah kesalnya.

Polisi itu mengangguk lalu mengalihkan pandangan pada paman Bandi dan juga pengacaranya.

"Bisa Bapak jelaskan kronologinya dengan versi Bapak?" Tanya Polisi pada paman Bandi.

"Mereka berhenti tiba-tiba di tengah jalan," sahut paman Bandi singkat.

"Lalu?" Tanya Polisi menunggu kelanjutannya.

"Tertabrak," ujar paman Bandi.

Mimi dan Joni seketika berwajah segar dan senang kala merasa kalau paman Bandi mengakui kesalahan. Padahal mereka tidak tahu kalau paman Bandi hanya menjelaskan secara garis bearnya saja.

"Benar apa yang saya katakan tadi kan, Pak! Orang ini memang bersalah karena dia yang sudah menabrak mobil saya," kata Joni senang.

"Tenanglah saudara Joni, tanpa Anda berteriak kami sudah mendengarnya," tegur Polisi yang kesal saat Joni menyela introgasinya.

Sudah lah belum saatnya ia menjawab dan bersuara. Malah berteriak pula di sana, seakan hanya dia saja yang punya mulut.

"Gimana saya mau tenang kalau memang nyatanya saya gak salah," sahut Joni yang seketika sombong.

Paman Bandi tersenyum lalu ia membisikkan sesuatu pada pengacaranya.

"Saya harus pergi sekarang karena masih banyak urusan. Biar Pengacara saya yang akan menyelesaikan masalah sepele ini," kata paman Bandi.

Setelah paman Bandi pergi, mereka melanjutkan keributan itu dengan satu pihak yang merasa sebagai korban dan bukan pelaku. Satu pihak lagi tidak mengkonfirmasi apa pun dan masih bergantung.

Karena pengacara paman Bandi yang juga sudah malas berlama-lama di sana. Segera saja ia mengeluarkan bukti rekaman kameran yang ada di mobil Zea. Rekaman yang menunjukkan seluruh jalan yanh di lalui hingga insiden itu terjadi.

Alangkah malunya mereka saat terlihat bukti yang nyata kalau mereka memang pelaku yang berhenti mendadak di tengah jalan.

Polisi yang mengintrogasi jadi geleng kelala saat keputusan akhri di menangkan pihak paman Bandi. Dan Joni harus mengganti biaya ganti rugi kerusakan mobil mewah.

"Hah ... Beli gak mampu ngeluarin uang untuk memperbaiki atau ganti baru."

Joni menunduk lemah kala hampir semua isi tabungannya selama ini habis terkuras. Ia malah harus ganti rugi pada orang lain dan harus keluar uang lain untuk mobilnya sendiri.

1
Putu Suciptawati
lanjut kak🙏🙏 pengin lihat pas bu ida mau byar pake kartu kredit, kartunya diblokir😀😀 . mereka ga bs bayar makanan enak yang serba moahal dan si joni atau mimi hrs menggadaikanbarang berharga nereka seperti arlojinya mungkin. keluarga joni jadi gigit jari ...... kapok pok lqh kalian keluarga kemaruk
Nisa Ramadani
jangan jangan endingnya nggak jadi makan😁😁😁
Nisa Ramadani
tumbu tok tutup cocok
lanjut torrr
Erchapram
Luar biasa
Putu Suciptawati
kak thor up nya jangan lama2 ya
Boma
🤣🤣🤣🤣keluarga yg harmonis
momy hana
tlg lanjut kk,seru jg nih kl joni tau zea org kaya.mmg bnr kl botol ketemu tutup jd sm.mksh y kk
Ai Sri Kurniatu Kurnia
rasakan kau Joni malu kan sekarang 🤣🤣🤣 niat mau ambil untung malah buntung 🤣🤣🤣🤣
Ai Sri Kurniatu Kurnia
dasar si Joni sama si Mimi 11 12 kelakuannya,,jelas2 kamu yang salah Joni 🤦🤦🤦gak tahu otaknya dimana itu si Joni disimpan apa disimpan diwaeung Padang apanya jadi gak ada otaknya di kepalanya 🤭🤭🤭
Supriatun Khoirunnisa
Luar biasa
Ai Sri Kurniatu Kurnia
lanjut thor semangat 💪💪💪💪 terus buat update ya
Zahbid Inonk
udah ada restu dari anak nya tuh tinggal zea nya yg buka hati gpp lh duda juga yg penting dia sayang
Ai Sri Kurniatu Kurnia
jangan-jangan si bule teh jodohnya si Zea nih,,,yang banyak up ya dong thor 🙏🙏🙏
Ai Sri Kurniatu Kurnia
pasti syok tuh si Joni kalau zea keacara pertunangannya,, lanjut thor semangat 💪💪💪 terus buat update ya
Tara
cowok matre tinggalkan saja 😡😤
Ai Sri Kurniatu Kurnia
makanya zea jangan percaya dengan janji manisnya si Joni dan sekarang kamu dikhianatikan sama si Joni karena memilih cewek lain,,,tapi belum tahu aja si Joni kalau zea lebih kaya dari si Joni
Ai Sri Kurniatu Kurnia
crezy up thor,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!