NovelToon NovelToon
Second Life Valerie

Second Life Valerie

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Reinkarnasi / Diam-Diam Cinta
Popularitas:135.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: aisyila_senja

valerie agtha colla yang harus mengulang hidupnya karena sebuah kesalahan dimasa lalu. penyesalan yang ia kira hanya untuk sementara nyatanya membuatnya terpuruk, hingga tuhan memberinya kesempatan untuk merubah jalan hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisyila_senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 21

******

   "apa ini menyakitkan?" tanya axel namun, ia tidak mendapatkan respon dari gadis itu. Ia berfikir jika valerie sedang mati matian menahan rasa sakit di pahanya. Dengan cekatan kedua tangan axel saling bekerja sama untuk mengobati luka bakar yang sudah memerah keungu-unguan. Lelaki itu berjanji dalam hati akan memberi sedikit peringatan pada gadis yang telah mengusik istrinya.

  Istri? Hati axel berbunga-bunga mengingat kata istri dan melihat perubahan valerie. Ia tak tahu apakah istrinya itu berubah atau justru itu adalah sifat aslinya. Axel juga tidak mengerti dengan valerie saat ini namun, satu yang menjadi kesyukurannya valerie memberinya ruang untuk masuk kedalam hidupnya.

   "selesai" axel berdiri dan merapikan kembali obat obatan dan alat-alat yang ia gunakan untuk membersihkan dan mengobati luka valerie.

  "dari mana kamu tahu cara mengobati luka seperti ini?" tanya valerie yang sudah sadar dari lamunannya.

  "hal kecil seperti ini wajib harus kita tahu. Sebab dunia tak seramah yang kita bayangkan. Ini adalah bentuk pertahanan diri, hidup kita tidak selamanya akan terus baik-baik saja valerie." ucap axel sambil menyimpan kembali cairan pembersih luka bakar kedalam lemari obat.

  Mendengar ucapan axel seketika saja ingatan valerie membawanya terbang ke masalalu. Dimana masa yang paling valerie benci. Rasa bersalah kembali menyeruak didadanya sehingga menciptakan rasa sesak yang teramat perih. Valerie meraup udara secara rakus dan membuangnya dengan perlahan.

    Ingatan bagaimana axel meninggal dengan cara yang mengenaskan. Dan itu adalah perbuatan orang yang sangat ia sanjungi. Bagaimana ia menjadi batu loncatan, dimanfaatkan dan menjadi umpan. Dan yang paling menyakitkan adalah peran valerie hanya sebagai penonton yang tidak tahu apa pun. Air mata valerie menetes tanpa permisi mengalir begitu saja. Kebodohannya itu sungguh diluar nalar bagaimana ia tidak menyadarinya bagaimana bisa ia dikadali.

  "apa ini sungguh menyakitkan?" tanya axel menyentuh pundak valerie ia khawatir melihat gadis itu yang sedang menangis dalam diam. Pikirnya bahwa gadis itu tengah menahan rasa sakit namun, kenyataannya adalah dosa masa lalu valerie menghantuinya hingga dikehidupan keduanya.

   "ah," lamunan valerie buyar kala ia merasakan sentuhan dipundaknya. Ia mendongak dan mendapati axel yang tengah menatapnya dengan tatapan khawatir.

  "enggak kok" jawab valerie ia memang tidak merasakan sakit karena ia sibuk melamun selagi axel mengobati lukanya.

  "kita pulang saja" ucap axel.

  "gue masih ada jadwal bimbingan nanti jam 1" ucap valerie melihat jam tangan yang melingkar dipergelangan tangannya.

  "aku izinin" bujuk axel.

  "jangan, gue masih bisa kok. Jangan khawatir" jawab valerie.

  "kamu yakin?" tanya axel lagi.

  valerie menganggukkan kepalanya gadis itu meraih tangan axel lalu menggenggamnya. Hangat, telapak tangan axel begitu hangat dan menyejukkan hati. Axel menatap tangannya yang sedang digenggam tangan mungil valerie. Senyuman samar tercetak jelas disudut bibir axel.

  "cel!" panggil valerie dengan suara rendah.

  "hm?" jawab axel.

  "mm. Peluk boleh?" tanya valerie dengan wajah menunduk ia tak berani untuk mendongak menatap wajah pria itu. suara gemuruh jantungnya begitu jelas sampai membuat valerie begitu gugup.

   Tanpa kata axel menarik tubuh gadis itu masuk kedalam pelukannya. Telapak tangan lebar yang sedang valerie genggam terlepas begitu saja. Dengan semangat ia memeluk erat tubuh axel dan menghirup aroma tubuh lelaki itu yang sangat harum. Senyuman valerie tidak pernah pudar dari bibirnya.

Drtttt.... Drtttt... Drtttt

ponsel valerie bergetar menandakan ada yang menelpon. Dengan berat hati ia meraih tasnya dan merogohnya kedalam. Setelah melihat layar ponselnya rupanya rania yang tengah meneleponnya melalui aplikasi hijau. pagi tadi valerie memberikan nomor ponselnya kepada rania. karena ia telah mengganti dengan ponsel baru kemarin.

"Siapa?" tanya axel yang tidak melepaskan pelukannya pada gadis itu.

"rania" jawab valerie singkat.

"ya halo, ada apa nia?" tanya valerie begitu panggilannya terhubung.

"kamu kemana sih!!!" suara rania melengking nyaring bahkan valerie harus menjauhkan ponselnya dari telinganya itu.

"gue masih di uKs" jawab valerie.

"emang lukanya parah?" pertanyaan rania seketika berubah menjadi lembut.

"memerah seperti udang rebus" gurau valerie.

"astaga benar benar yah. Tuh nenek lampir hobbynya bikin masalah mulu. Bikin kesel saja, tenang aja markonah entar gue bales dia" mendengar rania mengomel seperti ibu ibu kompleks.

"iya rania nanti ya. Ini lo hubungin gue ada apa?" tanya valerie.

"oh, astaga aku melupakannya. Eh maemunah elu kagak masuk bimbingan?" tanya rania balik.

"aku ikut" sahut valerie melalui telepon sambil menganggungkan kepalanya.

"ya sudah buruan kekelas bimbingan" valerie menunduk melihat jam tangan mungil yang melingkar manis ditangannya rupanya sedikit lagi jam 1 yang artinya dosen pembimbing sudah akan masuk.

"oke" tanpa menunggu jawaban dari seberang sana segera saja valerie mengakhiri panggilannya secara sepihak.

"gue harus pergi" ucap valerie setelah ia memasukkan ponselnya kedalam tas selempangnya.

"aku bantu" sahut axel ia membantu gadis itu turun lalu menggenggam tangan valerie keluar dari ruang uKs.

********

"lo kesini tadi bareng siapa?" tanya rania saat mereka keluar bersama dari kelas bimbingan.

"gue bareng axel" jawab valerie sambil memegang lengan rania yang tengah membantunya berjalan. Baru sekarang terasa perihnya bukan main.

"telepon saja mungkin dia masih dikampus" usul rania.

"gak bisa" jawab valerie.

"kok gak bisa?" tanya balik rania, emang si axel itu manusia dari planet mana mengapa gak bisa ditelepon.

"nomornya belum gue save" jawab valerie meringis ia lupa meminta nomor ponsel lelaki itu.

"oh, astaga kok gue punya temen beg* kayak elo sih" gerutu rania sambil terus mengomeli valerie.

"lah, kok bego sih? Gue belum sempat minta nomernya rania sayang" bela valerie pada dirinya sendiri. Enak saja rania mengatai dirinya bego kan emang dasar ia belum sempat saja memintanya.

"sama sajalah" bagi rania valerie tetap bego. Bagaimana bisa ada cowok tampan dianggurin gitu aja.

"val, gini aja dari pada lo nunggu gak jelas gini mending gue aja yang anterin lo pulang" ucap rania begitu mereka memasuki area parkiran.

"gak usah ran, kita gak searah" jawaban valerie membuat rania seketika menoleh kearah sahabatnya.

"gak searah gimana? Kita hanya berbeda kompleks saja jika kau lupa valerie" gerutu rania dengan kening menukik heran.

"saat bunda sama ayah keaussie kemarin, mereka nitipin gue kesahabat mereka" jawab valerie. Emang benar kok ia dititip oleh bundanya pada mommy maria kemarin. Mulutnya terasa gatal ingin mengatakan jika cowok tampan itu adalah suaminya. Namun, ia tertampar oleh kenyataan lagi jika mereka hanya menikah karena tuntutan bisnis kedua orang tua mereka.

"eh, bukannya cowok itu axel?" tanya rania saat ia tak sengaja menoleh dan melihat axel yang sedang berjalan bersama seorang gadis. Mengikuti arah tunjuk rania mata valerie menatap nanar kearah dua orang yang sedang berjalan menuju parkiran.

1
Erchapram
Bagus kok ceritanya, bahkan aku nungguin update tiap hari
Syukur Kur
yahhhh payalah
Syukur Kur
kok makin kesel
Syukur Kur
up tor
Syukur Kur
adoh
Syukur Kur
wehhh🥴
bby_ nienie
sejujurnya perkataan "saya" tu macam tak sesuai,sebab kalau ikutkan situasi ni marah.. jadi perkataan "aku" lagi sesuai...ini saran saja lah iya
Najya
ejaan nama betul dia apa.. Axel atau axcel
gaby
Bab selanjutnya palingan langsung digempur Axel diranjang, abis itu baikan lg. Lalu dtg lagi pelakor & mengira Val adiknya Axel & Axcel ga tegas sm pelakor, ujung2nya Val lg yg sakit ati. Wkwkw othornya ga kreatif
Armyati
minta tolong ya kak author 🙏🙏 jangan buat val mdh memaafkan Axel 😏😏 ini az udh buat kesel, apa kamu pikir val itu hny pelampiasan nafsu az tp perasaannya tak kau anggap 😤😤 udh dech lbh baik pisahin dulu mereka butuh waktu sendiri terutama val
Maisari
jangan buat val mudah luluh, biarkan Exel berjuang dulu

tetap semangat,aku tunggu episode selanjutnya jangan lama up nya dan yang banyak 🤭
Soraya
mampir thor
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
gaby
Harusnya Valery keguguran, biar smua pada puas dgn kejutannya, biar sama2 mendapat kejutan. Jujur critanya krg seru, monoton. Dsini cm.Valery yg bucin, Axcel cm njadiin Val toilet yg cuma tempat membuang air hinanya. Sesakit apapun perbuatan axcel, pasti ujung2nya selesai di ranjang. Bgitu aja terus smp ending, kgr greget kalo Val maafin gt aja. Kalo emang Axcel ga mau cerai, tinggalin aja. Biar saling menenangkan diri
gaby
Becanda aja batasannya Bro. Apalg kejutan, jgn sampe kejutan bikin org mati karena jantungan.
Yusrina Ina
ingat Vel jangan mudah memaaf kan axcel beri saja dia pelajaran. jangan lemah pujuk rayu siapa pun walaupun keluarga mu sendiri bikin sakit hati saja 😤😤😤
sullycungliiie
saranku setelah ini pergilah val......pergi sejauh mungkin dari mereka yg telah membuatmu kecewa...........kamu berhak bahagia ........biar mereka semua menyesal.......
sullycungliiie
nah nyesel kan lho..
Ellis Setiazaky
double up dong Thor.. 🙏
sbb ceritanya semakin menarik n keren abis.. ☺☺
Diah Al Khalifi
parah kejutan yg ngerikan,
smpai buat istri sendiri gila🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!