Selepas Talak Tiga

kembali ke rumah Dirga . bagaimana kah nasib susi .

" Tuan , saya susi , saya bukan nyonya lepaskan saya ..!" susi terus merengek dan meronta .

" Aku mencintaimu Mila , apa kamu tidak merasakannya ?" Dirga terus mengungkung tubuh Susi di bawahnya . Dirga menahan dua tangan gadis itu di atas kepalanya, sambil berusaha untuk terus mencumbui gadis itu .

" Tuan .. hiks hiks .. lepasin saya Tuan . sadar Tuan , nyebut Tuan , saya ini Susi , saya bukan Nyonya Jameela..!" Susi menangis dan terus terus meronta . tapi apa daya tenaga seorang gadis dengan tubuh mungil seperti nya . jika di bandingkan dengan tuan Dirga dengan badannya yang tinggi besar . sama sekali bukan lawan yang sepadan .

" Tolong..! Bu Surti, tolong.. ! Bu Sarmi .. tolongin susi Bu ..! to.. hemp..!" teriakan Susi terhenti tak lagi terdengar . Dirga membungkam bibir Gadis itu dengan mulutnya .

" aku tak akan pernah melepaskan mu , Mila . aku akan memilikimu kembali !" ucap Dirga sambil terus mencumbui gadis malang itu . Dengan berutal Dirga menarik piyama gadis itu hingga koyak tak berbentuk .

alkohol benar benar telah membuatnya buta dan tuli . dia tak lagi bisa memandang siapa yang berada dibawah kungkungan nya , bahkan teriakan dramatis penuh dengan tangis tak mampu menembus telinganya .

Dalam pikirannya hanya ada bagaimana caranya agar Jameela tak terlepas dari genggaman nya . hingga puncaknya , Dirga benar benar gelap mata . Dengan beringas lelaki itu hendak merenggut mahkota kehormatan gadis yang telah bekerja padanya hampir dua tahun lamanya .

Dengan sisa kekuatan yang dimilikinya Susi terus memberontak, hingga akhirnya kesempatan itu datang . dirga tengah sibuk untuk melepas kan bagian bawah dari.pakaian nya . saat itu lah Susi mengerahkan segala sisa tenaganya. di tendangnya bagian bawah sang majikan yang berada di antara dua paha .

" Aaawww...!" Dirga berteriak. dia.mengerang kesakitan . sambil memegangi aset berharganya . dan Susi dengan segera menggunakan kesempatan itu untuk turun dari ranjang mewah yang nyaris menjadi Malapetaka baginya .

di pungutinya pakaiannya yang sudah nyaris tak berbentuk lalu dia segera melarikan diri ke kamar mandi yang ada di dalam.kamar tersebut dan menguncinya dari dalam .

dirga yang telah bisa menguasai diri selepas dari rasa sakit pada asetnya . segera memburu ke kamar mandi.

" buka ... dor dor dor .. Mila buka pintunya !" teriak Dirga sambil menggedor pintu .

" Aduh... bagaimana ini . bagaimana jika tuan berhasil mendobrak pintu !" tubuh Susi gemetar karena takut . " Berpikir Susi , cepat berpikir ..!" Susi memukul mukul kepalanya. di edarkan nya pandangan di sekeliling ruangan dalam kamar mandi itu .

" Aha ..! itu dia !" Susi menjentikkan jarinya ketika pandangannya bertumpu pada sebuah benda yang berdiri di sudut ruangan . itu adalah alat pel berbentuk tongkat panjang.

" Ya Tuhan itu yang aku cari tadi pagi dan ternyata tertinggal di sini . terima kasih Ya Robb , kau melindungi aku dengan caramu !" Susi mengusap wajahnya dengan dua telapak tangan nya . Susi mengambil benda itu dan di bawanya berdiri di belakang pintu .

Susi mengambil nafas dalam dalam sebelum beraksi . dinaikkan nya kembali celana piyamanya yang melorot . mungkin karet di dalamnya telah terputus pada saat di tarik.paksa oleh tuan Dirga tadi , pikirnya . ah lupakan dulu urusan celana . yang terpenting sekarang adalah bagaimana caranya agar dia bisa keluar dari sana tanpa tertangkap kembali oleh tuan Dirga .

" Mila , buka pintunya... dor dor dor...!" Dirga kembali berteriak sambil menggedor pintu . Susi semakin panik . kemana telinga orang orang . kenapa tak satu pun ada yang mendengar keributan di.kamar itu . begitu batinnya . tampaknya larutnya malam benar benar melenakan mereka yang sedang terbuai bersama mimpi .

Susi bersiap untuk membuka pintu . secara perlahan dia memutar kunci agar tidak terbuka secara langsung. berhasil . kemudian gadis itu mencabut anak kunci dari lobangnya, dan dimasukkan ke dalam saku piyamanya . di genggamnya erat tongkat pel itu sejajar dengan kepalanya , lalu di bukanya perlahan pintu kamar mandi .

" Mila... !" teriak Dirga yang sudah berhasil masuk .

"Maaf kan saya Tuan !" ucap Susi sebelum kemudian..

bugh...

tongkat pel menghantam mengenai tengkuk Tuan Dirga.

" Auww.. brukk..!" tubuh Dirga jatuh tersungkur karena pukulan tongkat pel di tengkuknya. dengan segera Susi keluar dari sana dan mengunci pintunya dari luar . Setelah itu susi mencabut kembali kunci tersebut dan memasukkanya ke dalam kamar mandi lewat celah di bawah pintu .

Dalam keadaan mabuk , dan pikiran hanya terpaku pada Nyonya Jameela. Tuan Dirga tentu tidak akan mungkin berpikiran untuk memeriksa bagian bawah dari pintu . Itu yang di harap oleh susi dan dengan segera gadis itu berlari keluar seraya menahan celananya agar tidak melorot dan terjatuh

" Mila .. buka.. dor dor dor ..!" sayup sayup suara itu terdengar di telinga nya . tapi Susi terus berlari . setidaknya dia tahu Tuan Dirga tidak pingsan karena pukulan nya . jadi hidupnya tidak dalam bahaya jikapun tuan Dirga tersadar keesokan harinya. toh dalam ingatan tuan Dirga , yang bersamanya adalah Nyonya Jameela.

*

" Susi .. Sus, bangun sudah pagi . kok tumben sih kamu jam segini belum bangun !" suara Omelan masuk ke telinga Susi . gadis yang masih bergelung dalam selimut itu perlahan menggeliat . lalu menutup matanya karena merasa silau akibat cahaya matahari yang menerobos masuk lewat jendela dan mengenai wajahnya .

" Bu , Susi tidur sebentar lagi ya , badanku rasanya sakit semua !" ucap Susi pada Bu Surti yang masih setia menunggu nya .

" kamu sakit Sus? " dengan suara yang terdengar panik Bu Susi menyentuh kening keponakan nya . " ya ampun, badan kamu panas sekali Sus !" ucap Bu Surti . Susi ingat kemarin malam dia mandi , setelah berhasil melarikan diri dari kamar tuan Dirga . mana dia tahu kalau akibatnya jadi demam .

" Yo wis , kamu istirahat saja kalau memang sakit !" ucap Bu Surti sambil menyelimuti kembali keponakan nya , "nanti ibu antar sarapannya ke sini !" ucap Bu Surti lagi sebelum dia keluar dari kamar Susi

" terima kasih Bulik !" ucap Susi dengan mata terpejam .

*

di kamar Dirga .

" Ughh.. !" Dirga menekan pelipisnya yang terasa pusing . kemudian secara perlahan membuka matanya. " di.mana aku ini ?" gumamnya sambil menatap sekeliling.

" kenapa aku bisa tertidur di kamar mandi? " lirihnya . Dirga berdiri lalu membuka pintu.

"Terkunci ?" tanya nya pelan . " Bagaimana bisa aku terkunci di kamar mandi ?" dia tak habis pikir . dia mencoba mengingat kejadian sebelumnya. gagal .Dirga tak bisa mengingat apapun . justru kepalanya yang semakin pusing . Dirga baru saja hendak menggedor pintu ketika merasa kakinya menginjak sesuatu .

kunci

" aku terkunci , tapi kuncinya ada di dalam ?" Dirga semakin bingung . Dirga membersihkan tubuhnya terlebih dahulu sebelum kemudian keluar dengan handuk mandi membungkus tubuh nya

Deng ...

Dirga menganga mulutnya melihat penampakan kamarnya yang seperti baru saja di hantam badai

" Apa yang terjadi ?"

*

*

nah loh , kalo kamu tanya aku , terus aku mau tanya ke siapa Dirga .