Kehidupan Weni semakin memburuk semenjak dia menikah dengan Aldi Wijaya. Weni mengira dia akan bahagia dengan pernikahan nya dengan Aldi, tetapi semua nya salah.
Hingga Weni memutuskan untuk pergi karena sudah lelah dengan semua nya.
"Maaf aku menyerah, dan aku akan pergi sesuai keinginan kamu"
Weni Widjadja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hnislstiwti., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terbongkar
Orangtua Weni sudah datang sejak pagi tadi di Restoran, Hana dan yang lainnya menjamu dan menyambut nya dengan sangat antusias, bahagia dan sopan.
Sedangkan Weni, dia masih istirahat karena semalaman dia kurang tidur.
"Nak, boleh Ibu ke kamar Weni?" tanya Bunda Kirana.
"Tentu saja boleh, Bu" jawab Hana ramah.
"Aku menyesal telah mempercayai putri ku pada kalian berdua Mia Citraka" batin Bunda Kirana geram.
Hana membuka ruangan Weni dan mengajak sang Bunda dari Bos nya masuk ke kamar yang ada disana. Terlihat jelas wajah bengkak dan mata bengkak sang Putri.
Hana membiarkan Bunda Weni berada disana, ia memilih untuk keluar terlebih dulu.
Hana melihat Ayah Weni yang sedang berkumpul dengan teman-temannya.
"Apakah Weni masih tidur?" tanya Ayah Cokro
"Iya Tuan, Mbak Weni terlihat sangat kelelahan" jawab Hana ramah.
Tring Tring
Ponsel Ayah Cokro berbunyi dan ia langsung saja berdiri dari duduknya, ia perlahan berjalan ke arah dapur untuk menerima teleponnya.
"Mbak, bukankah semua nya sudah terkumpul dan pasti Mbak Weni sudah memberikannya pada Bu Mia kan" ucap Vio
"Memang benar, tapi aku yakin kalau Aldi dan Lauren tidak akan tinggal diam. Dan kita harus tetap berada di samping Mbak Weni apapun keadaannya" balas Hana tegas.
"Iya Mbak, kami akan selalu mengikuti kemanapun Mbak Weni pergi" timpal Amar dan diangguki mereka semua nya.
**
Sedangkan di Mansion Wijaya, pengacara keluarga tersebut sudah berhasil mengugat cerai Weni. Bahkan surat tersebut tinggal di tandatangani oleh Weni.
"Mana mereka Bun? Kenapa belum juga sampai?" tanya Aldi dengan gusar.
"Kata nya mereka sedang di perjalanan" jawab Bu Mia.
"Bun, aku ingin Restoran itu menjadi milik Lauren karena dia yang sudah membantu kita membongkar siapa Weni" ucap Aldi dengan hati-hati.
"Sudah saya urus Tuan Muda, meski sudah berpindah nama tetapi kita bisa merebutnya asalkan dengan tandatangan Nona Weni" balas pengacara tersebut dengan tersenyum.
Aldi mengangguk-anggukan kepala nya dengan senyuman yang mengembang.
"Ayah, kenapa diam saja sejak semalam?" tanya Bu Mia.
"Tidak apa, aku hanya berharap kalian tidak menyesal saja" jawab Ayah Bram.
Bu Mia terdiam dengan memalingkan wajah nya, ia juga merasa ragu di hati kecil nya tetapi ia juga merasa sangat kecewa dengan semua kelakuan Weni.
"Tuan, Nyonya, ada keluarga Nona Weni" ucap salah satu pelayan disana.
"Suruh mereka langsung kemari, Bi" balas Bu Mia
Hingga tak lama kemudian Keluarga Weni beserta Weni pun masuk kesana. Ayah Cokro langsung saja duduk di hadapan teman karib nya.
"Langsung saja pada inti nya, dan saya ingin Weni menandatangani surat ini" ucap Bu Mia memberikan surat cerai tersebut.
Dengan tanpa beban Weni langsung menandatangani nya tanpa ragu dan bimbang.
"Dan saya juga ingin meminta kembali Restoran tersebut, karena saya memberikannya untuk kamu saat menjadi menantu dan sekarang kalian sudah berpisah jadi saya akan meminta nya" ucap Bu Mia tanpa perasaan
"Bukannya saya sudah mengganti nya, bahkan saya juga sudah membeli nya. Jika anda menginginkan nya, maka kembali uang saya" balas Weni dengan tegas.
"Ini uang mu dan mulai besok kosongkan Resto serta bawa anak buah mu" ucap Aldi dengan memberikan kembali uang Weni dengan nada sombong.
"Dan kamu tidak boleh membawa apapun dari sana, tandatangani ini" ucap Aldi kembali.
Weni hanya bisa pasrah, ia akan memulai nya kembali dari pada ia harus di ganggu lagi oleh keluarga ini, begitulah pikir Weni.
Ayah Weni sudah menahan geram sejak tadi, ia merasa harga diri Putri nya di injak-injak oleh Putra dari sahabat nya.
"Semua nya sudah selesai bukan?" tanya Ayah Cokro dingin.
"Aku kecewa padamu Mia, Bram, kalian berdua iyu sahabat ku dan kalian juga bukan orang yang gegabah ataupun gampang percaya tanpa menyelidiki nya terlebih dulu. Harta dan Kekuasaan membuat kalian begitu sombong" ucap Ayah Cokro kembali.
"Aku memutuskan persahabatan yang kita jalani sudah lama, aku benar-benar kecewa pada kalian. Aku harap kalian tidak akan menyesal" timpal Bunda Kirana.
"Aku yang kecewa pada Putri mu, Kiran. Aku kira dia perempuan baik tetapi ternyata dia tidak baik" ucap Bu Mia dengan lantang.
Ayah Cokro lalu melemparkan map kehadapan mereka, setelah itu ia membawa Putri dan Istri nya untuk pulang.
Dengan cepat Ayah Bram membuka map tersebut, ia sangat kaget saat melihat isi nya.
"Apa-apaan ini, Aldi" teriak Ayah Bram dengan lantang
Aldi menatap Ayah nya dengan bingung, lalu ia mengambil map tersebut dan ia juga merasa kaget.
"Ini pasti rekayasa, Ayah" bantah Aldi dengan cepat.
Bu Mia pun sama kaget nya saat melihat isi map tersebut, ia langsung terduduk lemas di sofa.
"Jadi kalian adalah sepasang kekasih bahkan kalian juga yang merencanakan semua ini" ucap Bu Mia lirih
"Kau sungguh tega Aldi, sangat tega dengan kami" ucap nya lagi.
Ayah Bram langsung pergi ke kamar nya, ia sangat malu dan marah pada tindakan Putra nya. Ia tidak habis pikir dengan semua ini.
Sedangkan Bu Mia, ia menangis di ruang tamu ia tidak menyangka bahwa Putra nya adalah seorang pria licik.
"Maafkan aku, Bu. Aku hanya mencintai Lauren dan aku juga tidak mau kehilangan kalian. Aku takut Bunda dan Ayah akan marah jika aku menolak perjodohan ini" ucap Aldi dengan menangis terisak di pangkuan sang Bunda.
"Aku tidak bisa mencintai Weni, walaupun aku sudah mencoba nya, Bun. Maafkan aku" ucap Aldi kembali.
"Sudahlah semua juga sudah terjadi dan tidak akan mungkin kembali lagi" balas Bu Mia lalu ia pergi ke kamar nya
Aldi hanya tersenyum tipis saja, ia juga tidak menyangka bahwa Ayah Weni bisa mendapatkan informasi yang lengkap begini.
Sedangkan di kamar, Bu Mia duduk di sisi ranjang dengan perasaan yang berkecamuk, dia tidak menyangka bahwa selama ini Putra nya lah yang berselingkuh bahkan sampai menyiksa Weni dan tidak memberi Weni makanan serta uang.
"Kenapa aku dengan mudah nya percaya pada mereka" gumam Bu Mia dengan lirih
"Aku sudah mengingatkan mu, tetapi dengan penuh percaya nya kau menyalahkan Weni" ucap Suami nya dengan nada tinggi
"Aku juga tidak tahu bahwa semua ini hanya rekayasa" balas Bu Mia dengan kesal.
"Aargghh sudahlah, semua nya sudah hancur karena masalah ini. Persahabatan yang aku jalin sudah hancur sehancur-hancur nya" ucap Bram dengan marah.
Lalu ia memilih menenangkan diri nya di dalam ruangan kerja miliknya. Dia tidak ingin sampai lepas kendali saat bersama istri nya
Sedangkan Aldi, dia sedang tersenyum senang saat melihat 2 lembar surat yang dia inginkan sejak beberapa lama.
.
.
.
yg gak baik itu bram sama Weni dan keluarga nya
kalo orang jahat pasti saling mendukung sesama penjahat