MODERN DEMON CULTIVATOR

Mo Xie melangkah maju dan menatapnya dari atas. “Katamu kau akan membuatku merangkak keluar dari sini?”

Jin Hao mengangkat kepalanya, menatap Mo Xie dengan mata penuh keterkejutan, tetapi juga… rasa hormat. Beberapa detik kemudian, dia menghela napas panjang dan tersenyum pahit.

“Hah… Aku kalah.”

Semua orang di ruangan itu terpaku. Resepsionis Qian Fei, meski masih sulit mempercayainya, tetap mengangkat tangannya, menandakan duel telah berakhir. "Pemenangnya adalah Mo Xie."

Ruangan itu masih sunyi, seolah semua orang belum bisa sepenuhnya memahami apa yang baru saja terjadi.

Jin Hao, yang jelas memiliki keunggulan dalam kultivasi dan pengalaman, telah dikalahkan dengan begitu telak oleh seorang bocah yang seharusnya bahkan belum layak berdiri di hadapannya. Beberapa orang menelan ludah, sementara yang lain mencoba mencari penjelasan rasional atas apa yang mereka saksikan.

Di tengah keheningan itu, Mo Xie melirik ke arah kerumunan, ekspresinya tetap santai. Matanya menyapu orang-orang yang tadi dengan percaya diri memasang taruhan mereka.

Kemudian, dia berbicara dengan nada ringan. "Jadi… bagaimana dengan taruhan tadi?"

Beberapa orang tersentak, wajah mereka berubah tegang. Salah satu pria yang sebelumnya bertaruh bahwa Jin Hao akan menang dalam satu pukulan tampak berkeringat. “A-Apa maksudmu?”

Mo Xie menyeringai tipis. “Aku mendengar ada yang bertaruh 100 Yuan untuk Jin Hao menang dalam satu pukulan, 200 Yuan untuk tiga pukulan, dan 300 Yuan jika aku bertahan lebih dari satu menit.” Ia berhenti sejenak, lalu menambahkan dengan nada tajam, “Sepertinya aku memenuhi syarat untuk mengambil semua uang itu.”

Beberapa orang di kerumunan menegang. Mereka tidak menyangka bocah ini benar-benar akan menagihnya. Padahal, mereka hanya bercanda ketika memasang taruhan.

Resepsionis Qian Fei, yang masih berdiri di sisi arena, menghela napas lalu berdeham. “Baiklah, karena tidak ada aturan tertulis yang melarang taruhan, aku pikir adil jika pemenang menerima bagiannya.”

Kerumunan mulai bergumam. Beberapa yang kalah taruhan hanya bisa pasrah, sementara mereka yang tidak bertaruh tampak menikmati situasi ini.

Pria pertama yang kalah taruhan menggerutu sambil mengeluarkan uang dari sakunya, menyerahkan 100 Yuan kepada Mo Xie. Disusul oleh pria lain yang memasang 200 Yuan, wajahnya masam.

Saat giliran pria yang bertaruh 300 Yuan, dia mencoba mengelak. “Aku hanya bercanda tadi, tidak serius…”

Mo Xie mendekat, menatap pria itu dengan tajam. “Tapi aku tidak bercanda.”

Pria itu menelan ludah, merasakan tekanan luar biasa hanya dari tatapan Mo Xie. Tanpa berkata apa-apa lagi, dia menyerahkan 300 Yuan dengan tangan gemetar.

Mo Xie menerima semuanya tanpa ekspresi, lalu menghitung uang itu di tangannya. Ada total 600 Yuan dari ketiga pria itu, ditambah beberapa ratus lagi dari orang-orang yang memasang taruhan.

"1300 Yuan… lumayan untuk belanja sehari-hari," gumamnya sambil memasukkan uang itu ke sakunya.

Orang-orang di sekitarnya menatapnya dengan campuran emosi. Beberapa mulai berpikir dua kali sebelum menyepelekan bocah ini.

Qian Fei, yang sedari tadi mengamati, akhirnya membuka suara. “Sekarang, bagaimana kalau kita lanjutkan pendaftaranmu?”

"Dengan senang hati," jawab Mo Xie santai.

---

Di dalam markas kepolisian Distrik Jingfeng, suasana terasa tegang.

Kepala polisi, Qing Wei, duduk di balik mejanya dengan ekspresi serius, matanya menelusuri laporan yang baru saja diterimanya.

Laporan itu berisi hasil investigasi sementara tentang kematian misterius kelompok Go Jin, salah satu geng kecil yang sering terlibat dalam transaksi ilegal. Namun, yang membuat Qing Wei tidak tenang adalah sesuatu yang ditemukan di tempat kejadian perkara—jejak energi kegelapan yang samar.

Meski lemah, sisa energi itu menunjukkan pola yang familiar baginya.

"Sekte Pemuja Iblis..." gumamnya dalam hati.

Kelompok kultivator sesat itu sudah lama menjadi ancaman di dunia kultivasi. Mereka dikenal sering melakukan ritual terlarang dan menghilang tanpa jejak setelah beraksi. Tapi jika mereka benar-benar terlibat dalam pembunuhan Go Jin dan anak buahnya, maka ini bukan sekadar kasus kematian biasa.

Saat Qing Wei masih tenggelam dalam pikirannya, pintu ruangannya tiba-tiba terbuka. Seorang pria berperawakan tegas dengan bahu lebar melangkah masuk. Jubah hitam dengan lambang Asosiasi Kultivator di dadanya berkibar ringan. Brewok putihnya yang rapi memberikan kesan seseorang yang berpengalaman dan berwibawa.

“Qing Wei,” sapa pria itu dengan suara dalam dan mantap.

Qing Wei langsung mengenali sosok itu. Fang Yusheng, seorang Inspektur Senior dari Asosiasi Kultivator, sekaligus penyelidik khusus yang menangani kasus-kasus besar yang berkaitan dengan para kultivator.

Qing Wei segera bangkit dan menyambutnya dengan ramah. “Fang Yusheng! Sudah lama tidak bertemu. Apa yang membawamu kemari?”

Fang Yusheng menghela napas sebelum menjawab, “Aku butuh bantuanmu. Salah satu kultivator peringkat Silver, Yu Feng, menghilang tanpa jejak. Kami tidak menemukan petunjuk apa pun.”

Qing Wei mengerutkan kening. Kultivator peringkat Silver, meskipun tingkatnya masih rendah, bukanlah orang biasa. Mereka adalah individu berbakat yang telah diakui oleh Asosiasi Kultivator sebagai pejuang. Jika seseorang seperti itu bisa menghilang tanpa jejak, maka ini bukan perkara sepele.

“Apa kau punya petunjuk?” tanya Qing Wei.

Fang Yusheng mengangguk dan menyerahkan sebuah map dokumen. “Semua informasi tentang Yu Feng ada di sini. Aku harap kau bisa membantu menyelidikinya. Aku tahu kita bekerja di lingkup berbeda, tapi sebagai teman lama, aku yakin kau bisa melihat sesuatu yang aku lewatkan.”

Qing Wei menerima map itu, membukanya, dan mulai membaca. Matanya menelusuri baris demi baris, hingga tiba pada sebuah nama yang membuatnya terpaku. Shen Mei, seorang gadis yang berstatus sebagai pacar Yu Feng.

"Mungkin kita bisa menanyakan gadis ini. Sebagai pacarnya, dia pasti tahu dengan siapa Yu Feng berurusan sebelum menghilang."

"Aku yakin padamu, Qing Wei."

Qing Wei menutup map dokumen itu perlahan, ekspresinya tetap tenang meskipun pikirannya mulai berputar. “Shen Mei… Aku akan mengatur agar timku menemui gadis ini.”

Fang Yusheng mengangguk, lalu bersandar sedikit ke kursinya. “Bagus. Aku tahu aku bisa mengandalkanmu.”

Keduanya terdiam sejenak sebelum Fang Yusheng membuka suara lagi, kali ini dengan nada lebih santai. “Sudah lama sejak terakhir kita bertemu di luar urusan pekerjaan. Bagaimana kabarmu?”

“Masih sama seperti dulu,” jawab Qing Wei dengan senyum tipis. “Sibuk dengan kasus demi kasus. Dunia semakin kacau, kejahatan terus merajalela, dan berbagai geng mulai membuat masalah.”

Fang Yusheng menghela napas panjang. “Begitulah kehidupan kita. Tidak ada akhir untuk semua ini. Kadang aku berpikir… kapan terakhir kali aku benar-benar beristirahat?”

Feng Yusheng, sebagai inspektur Asosiasi Kultivator memiliki tugas yang tidak jauh berbeda dengan kepolisian. Jika kepolisian menjaga ketertiban masyarakat, maka asosiasi menjaga masyarakat dari ancaman beast dan kultivator jahat.