Pernikahan paksa seorang gadis muda yang harus membayar hutang keluarganya dengan seorang pria dewasa yang tak pernah dikenalnya sebelumnya.
memiliki suami yang kaya raya namun tak menjadikan bahagia karena tak selayaknya rumah tangga pada umumnya.
Zeva Ramona di nikahi oleh Dewangga sudiro pria matang yang berusia hampir kepala empat dan belum menikah, membuat keluarganya khawatir dan mencarikannya jodoh
memaksa dewangga untuk setuju dengan pilihan orang tuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hanya terkejut
"astaga segar sekali!" zeva selesai mandi dan masih mengenakan handuk mendengar suara ponselnya berdering
Zeva teringat belum mengabari mamanya jika sudah pulang dan memiliki rumah yang bagus saat ini
"pengantin baru, woi udah mandi basah aja sore-sore" melisa rupanya yang menelfon
Zeva kembali ke kamar mandi karena melupakan sesuatu dan tak mengunci pintunya
"jangan sembarangan ngebac*t deh mel" ucap zeva tak ngaruh digoda oleh melisa
pantulan dari kaca kamar mandi terlihat dari kamarnya dan dewa masuk setelah mengetuk beberapa kali namun zeva tak mendengar karena sedang video call dengan melisa
Dan tak menyadari ada sepasang mata yang menatapnya dari pantulan kaca
"dia pikir bisa menggoda saya" ucap dewa pelan
dewa membalikan badannya dan kembali ke kamarnya, rasanya ada yang aneh dengan tubuh dewa saat ini
Setelah tiba dikamar dewa membuka bajunya dan juga membersihkan diri. Dewa hanya ingin mengecek kamar zeva apakah sesuai dengan keinginannya namun apa yang dilihatnya malah membuatnya sepeerti orang kebingungan
Dewangga berendam di air hangat untuk menjernihkan pikirannya
"ini hanya kaget saja, tak ada yang bisa membuat saya menginginkan wanita selama ini. Iya ini pasti hanya karena wanita itu tiba-tiba ada di rumah ini" dewa terus meyakinkan diri dan tak akan berpengaruh pada wanita yang baru saja sah menjadi istrinya
dewa berendam sampai ketiduran dan melupakan makan malam, badannya sudah lelah san memutuskan untuk langsung tidur saja karena besok sudah harus bekerja lagi dan tak akan cuti sehari pun bagi dewa jika bukan karena keadaan darurat
Sementara zeva kebalikannya, selesai obrolannya dengan melisa zeva menghubungi ibunya dan menyampaikan keadaanya saat ini. Ibunya senang zeva mendapatkan perlakuan yang baik dan merasa beruntung dipertemukan dengan bu anggun dan juga dewangga
Zeva merasakan lapar setelah lama mengobrol dengan mamanya dan memutuskan untuk turun ke lantai bawah dan menuju dapur
"nyonya mau makan malam apa? Tuan bilang akan istirahat jadi kami tidak masak tadi" ucap art yang bertugas di dapur
"apa aja yang bisa dimakan bu" zeva memanggil ibu karena usianya yang terlihat tak jauh beda dengan mamanya
"panggil saja saya bik nyonya, tuan biasa panggil saya bik sus" ucap bik sus
"iya bik sus, ada makanan instan?" zeva ingin makan yang tak.terlalu berat untuk malam hari
"ada mie instan nyonya kalau nyonya mau saya masakin atau nasi goreng?" bik sus memberikan penawaran
" sepertinya nasi goreng cabe ijo enak bik, saya boleh bantuin sekalian belajar masak?" tanya zeva
"boleh nyonya, saya siapkan bahan dulu ya" bik sus bersemangat saat majikannya menikah dan berharap rumahnya akan ramai tak seperti biasanya untungnya banyak art di rumah jadi tak terlalu kesepian
"bagaimana caranya bik?" zeva belajar membuat telur mata sapi yang cantik dan diberikan tips oleh bik sus
"biar saya saja nyonya, nanti tuan marah" ucap bik sus
"tenang saja dia ngga akan peduli, saya juga mau pintar masak buat suami saya nanti" ucap zeva setelah pernikahan kontraknya dengan dewa selesai maka dia bisa menikah dengan suami yang sesungguhnya nanti
"wah nyonya perhatian sekali, tuan pasti senang" bik sus mengajarkan pada zeva perlahan
Nasi goreng cabe hijau siap dihidangkan dan zeva sudah tak sabar ingin memakannya
"saya panggilkan tuan dulu nyonya!" ucap bik sus
"bik, nanti saja! Saya dan beliau masih canggung jadi akan sulit jika makan bersama" ucap zeva beralasan
Zeva tak mungkin bilang jika dewa tak mau berurusan dengannya apalagi hanya untuk makan malam saja.
"saya boleh makan duluan ngga bik, baru panggilkan om dewa" ucap zeva dengan memohon
"baiklah nyonya, saya ambilkan piring dan sendok dulu nyonya duduk saja di meja makan" bik sus paham sepertinya memang pernikahan majikannya karena perjodohan dilihat dari jauhnya jarak usia dan juga kamar yang harus terpisah
membuat para art pun sebenarnya sudah bergosip namun hanya untuk rahasia dalam rumah saja
"ini nyonya, minumnya juga" bik sus melihat zeva yang terlihat ceria namun seperti menyimpan kesedihan dan luka dari matanya
semoga sukaaa ya sama karya baru author
selamat membaca!