NovelToon NovelToon
WANITA ITU IBU ANAKKU

WANITA ITU IBU ANAKKU

Status: tamat
Genre:Tamat / Patahhati / Romansa-Tata susila / Percintaan Konglomerat
Popularitas:9.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Moena Elsa

Mutia Arini seorang ibu dengan satu putra tampan dan juga pengusaha bakery wanita tersukses. Kue premium buatannya telah membuat dirinya menjadi seorang pebisnis handal. Banyak cabang telah dibukanya di berbagai kota besar. Pelanggannya adalah golongan menengah ke atas. Di balik kesuksesannya ternyata ada sebuah rahasia besar yang disimpannya. Karena kejadian satu malam yang pernah dilaluinya, mengubah semua arah kehidupan yang dicitakan oleh seorang Mutia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moena Elsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 3

Mutia meninggalkan Langit yang sudah tertidur pulas. Mutia kembali ke meja kerjanya dan meneruskan aktivitasnya yang tertunda.

Mutia menekan telpon yang ada di sampingnya. "Den, bisa ke ruanganku sebentar?" pinta Mutia.

Tanpa menunggu lama terdengar ketukan pintu, "Masuk Dena!!!" perintah Mutia.

"Ada apaan kak?" tanyanya sambil menaruh pantat di kursi depan Mutia.

"Bagaimana kalau besok sore kita berangkat Dena, kan kuajak Langit ke pantai sebentar sebelum acara?" ujar Mutia.

"Bisa sih kak. Mumpung masih ada waktu sehari, aku bisa bookingkan hotel sama merescedule tiket pesawatnya. Semoga aja masih bisa" celetuk Dena.

"Kamu aturlah Den, Langit kayaknya udah lama nggak kuajak piknik...he...he.." tawa renyah Mutia terdengar, padahal semua itu kamuflase untuk menutupi kesedihannya.

"Kak, jangan marah ya. Aku mau bilang sesuatu" ujar Dena lirih.

"Apaan?" sela Mutia.

Pasti Dena akan bilang tentang Langit, batin Mutia saat itu.

"Bener ya kak, jangan marah??" Dena menegaskan kembali ucapannya.

Mutia pun mengangguk.

"Kak, tolong sekali-kali ajaklah Langit ke makam ayahnya. Langit sangat sedih kak. Dia ingin sekali melihat ayahnya, walau cuma bisa lihat makamnya" tutur Dena.

Mutia terdiam. Selama ini Mutia menyimpan rapat rahasianya. Bahkan Dena Almira yang selama ini tinggal dengannya dan sudah Mutia anggap sabagai adik sendiri pun tidak pernah mengetahui rahasia besarnya itu.

"Akan aku usahakan Den, baiknya kita bersiap pulang" ajak Mutia beranjak dari duduk dan hendak berberes.

"Tunggu Langit bangun dong kak" seloroh Dena tersenyum. Dena keluar ruangan Mutia.

"Bun...bunda di mana?" tedengar panggilan Langit dari kamar.

"Iya sayang, bunda di sini. Bunda lagi berberes nih" tukas Mutia.

Terlihat pintu terbuka dan nampaklah Langit di sana dengan muka khas bangun tidur.

"Anak bunda yang paling tampan ternyata sudah bangun ya? Abis ini kita bersiap pulang ya" kata Mutia meneruskan aktivitasnya. Langit mengangguk dengan sedikit malas.

Mutia dan Dena turun bersamaan. Keluar dari lift, Langit berlari kecil mendahului mereka. Tawa ceria anak kecil itu sudah kembali seperti semula.

Dia seolah lupa yang sudah dibicarakan dengan aunty nya tadi siang. Seperti biasa pak Sarno sudah menyiapkan mobil dan menyerahkan kuncinya ke sang bos.

"Sore nyonya, ini kunci mobilnya" pak Sarno menyerahkan kunci mobil Mutia dengan sopan.

"Sore kakek, kakek kok belum pulang???" Langit menyapa security tua itu.

"Siap aden, abis ini kakek pulang. Kan musti nunggu den Langit pulang dulu, baru kakek menyusul" ujarnya.

Langit dan pak Sarno memang akrab seperti cucu dan kakeknya sendiri.

"Kalau gitu tosss dulu dong. Hati-hati ya kek pulangnya" celoteh Langit sambil melakukan toss dengan pak Sarno.

"Siap laksanakan den" tukas cepat pak Sarno. Mutia tersenyum melihat keakraban Langit dan security itu.

Mutia mengajarkan Langit untuk ramah ke siapapun tanpa memandang kasta sosialnya.

Sejauh ini lumayan berhasil untuk seorang Langit. "Pak Sarno, kami duluan ya" ujar Mutia memasuki mobilnya.

"Baik nyonya, hati-hati. Da...da...den Langit" ucap pak Sarno menutupkan pintu mobil sang nyonya.

Mutia tinggal di sebuah apartemen elit di kota J. Apartemen Royal namanya. Mobil meluncur ke sana. Langit yang duduk di jok belakang berceloteh, "Aunty main tebak-tebakan yuk?" ajaknya untuk mengusir kebosanan.

"Ayok, siapa takut" jawab Dena.

"Aku duluan ya aunty??" tawar Langit. Mutia masih fokus memperhatikan jalan di depannya yang macet.

"Makanan apa cara pesannya musti marah-marah?" ucap Langit.

"Kuhitung sampe sepuluh, kalau belum jawab aunty kalah" Langit pun mulai menghitung.

Sampai hitungan sembilan, Dena pun menjawab "Teriaki" Dena puas dengan jawabannya.

"Kok bisa sih" celetuk Langit merasa kecewa karena aunty Dena bisa menjawab dengan tepat.

"Yeeiiii, aunty betul ya? Satu kosong" seloroh Dena.

"Ayo sekarang giliran aunty" lanjut Langit.

"Siap...Makanan apa yang suka bikin anak nangis??? Ayo tebak. Apa coba?" Dena menoleh ke arah Langit.

Langit berpura-pura berpikir.

"Aunty hitung loh" Dena pun menghitung seperti yang dilakukan Langit tadi.

"Kue coklat" Langit memberikan jawaban.

"Kurang tepat. Mau dikasih tau atau mencoba lagi?" sela Dena.

"Bentar aunty, harusnya benar dong. Kue coklat kalau kebanyakan bisa buat sakit gigi loh" Langit memberi alasan.

"Bunda bantu mau nggak?" sela Mutia. "Apaan bunda?" Langit menunggu jawaban bundanya.

"Kue cubit...ha...ha...." Mutia tertawa.

"Wah, bunda pinter juga ternyata..ha...ha...." Langit memuji bundanya itu.

Sampailah mereka di basement apartemen Royal. Mutia dan keduanya menuju lift, dan naik ke unit apartemen miliknya. Ada bik Sumi yang menunggu. Bik Sumi adalah mantan tetangga Mutia dulu sewaktu tinggal di desa. Karena sama-sama sebatang kara, Mutia mengajak tinggal bersamanya.

"Den Langit, mandi dulu ya. Sudah bibi siapin loh airnya" ajak bik Sumi, sementara bocah kecil tampan itu masih sibuk dengan mainannya.

"Langit..." panggil bunda Mutia.

"Siap bun, Langit mandi dengan bik Sum" jawab Langit yang paham arti panggilan bundanya sekarang.

Mereka berempat makan malam bersama. Bik Sumi yang sudah Mutia anggap sebagai pengganti ibunya yang telah meninggal pun makan di meja yang sama dengan dirinya.

Sementara Dena Almira adalah orang yang Mutia ajak mulai dari jaman susah dulu. Orang yang dengan setia mendampinginya berjuang melewati rintangan-rintangan kehidupannya bersama bik Sumi juga.

Langit tertidur setelah mendengarkan dongeng yang dibacakan oleh Mutia. Mutia menarik selimut untuk putranya. Dia pun beranjak menuju ruang kerja yang berada di samping kamarnya. Mutia sengaja tidak menutup sempurna pintu kamarnya, agar bila sewaktu-waktu Langit bangun Mutia segera tahu. Selama ini Langit sering terjaga di tengah malam dan sering mengigau.

Saat fokus dengan penjualan outlet-outlet nya, bik Sumi masuk mengantarkan sebuah teh panas untuk Mutia.

"Nak, kamu pun perlu istirahat. Jangan diforsir tenaganya" nasehat bik Sumi.

"Bentar lagi selesai kok Bik" tukas Mutia tersenyum.

"Kalau gitu bibi istirahat dulu ya. Oh ya Nak, tadi Dena cerita kalau besok kalian mau berangkat ke kota S. Seumpama Sabtu Minggu bibi pulang ke kampung bagaimana? Bibi sudah lama tidak nengokin makam suami dan anak bibi" ijin bik Sumi.

"Nggak papa Bi. Besok biar dipesankan mobil travel oleh Dena. Biar bibi juga bisa langsung dianter sampe rumah, tanpa sering oper kendaraan" pesan Mutia.

"Makasih Mutia, kenapa kamu sangat baik?" ujar bik Sumi. Mutia hanya tersenyum menanggapi.

Mutia menyusul Langit yang terlelap kembali sehabis mengigau. Mutia pun terbaring di samping putranya itu, pikirannya menerawang jauh ke belakang. Masa lalu yang sebenarnya tak pernah dia bayangkan sebelumnya.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

to be continued

1
Sukesih Sukesih
Luar biasa
Debby Simangunsong
Siapa ayah biologis langit thorr??
Tirrr
Lumayan
moenaelsa: makasih bintang nya
total 1 replies
solehatin binti rail
😄😄😄😄😄dewa dewa....kasian deh lu
solehatin binti rail
😂😂😂😂semangat buat adik nya langit Tian
Tania Luvia
top thor
Tania Luvia
Luar biasa, ditunggu karya selanjutnya thor.
Juju
udah berkali"baca tetap suka/Drool/
moenaelsa: makasih kakak 💝🥰
total 1 replies
Rhenii RA
Fresh
Meli Susyanti S
Luar biasa
Hope
orang kaya tu tidak mengenal kata diskon ya.....🥴 lha ini apa beneran kaya apa cm ngomong doang 🙄
Shakri Aziz
Luar biasa
Alfiyah Hasna
kok LM bgt terungkap nya
Aries suratman Suratman
kalo aku alergi makanan yang terlalu banyak bikin sedih teringat masa kecil susah tidur karena kelaparan
jadi akhirnya ngga jadi Makan /Smile//Smile/
Lusi Seksi
Luar biasa
Rini Tobing-Hutasoit
bagus Mutia jngn mau di jajah sama janet ya. semangat Author karyamu bagus
asya yussi
Luar biasa
shafira
mau jebak Mutia biar frans d Jantra bisa bikin nama baik keluarga Baskoro d sebastian malu puny istr mutia
shafira
jgn2 Mutia keponakan ibu martha
shafira
jgn2 satu ibu lain BPK SM janeta
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!