Pada malam sebelum hari pernikahannya Mika mendapati tunangannya sedang berselingkuh dengan temannya sendiri di hotel tempat Mika akan menggelar pesta pernikahannya.
Karena merasa sakit hati Mika pun memilih untuk menghibur dirinya di klub malam mencoba untuk menenangkan dirinya, saat di sana dia membuat kesepakatan dengan dirinya sendiri bahwa saat dia keluar nanti siapa pun yang pertama kali Mika temui maka dia akan mengajaknya menikah jika itu laki laki tanpa memikirkan bagaimana nanti akibat dari ucapannya tadi.
Entah pemikiran gila dari mana asalnya, namun Mika sudah bertekad dan dia juga merasa kasihan dengan dirinya sendiri karena tidak mengetahui perselingkuhan sang tunangan dengan temannya sendiri.
Bagaimana kelanjutan cerita mika dan adakah pria yang akan mau di ajak menikah oleh mika???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17_Hukuman
Mika pun mulai melanjutkan pekerjaannya karena sudah waktunya jam bank buka sehingga tidak ada buat mika untuk meladeni Vivi.
Saat jam makan siang mika bersama dengan mbk Ratna dan Billy memilih untuk makan di warung dekat dengan tempat nya bekerja.
Di sana cukup ramai orang karena di sekitar bank tersebut adalah gedung perkantoran sehingga banyak karyawan yang istirahat dan makan di sana begitu pula dengan mika.
"Mik, kamu kemana waktu acara pernikahan kamu kok bukan kamu yang jadi mempelainya?" tanya mbk Ratna yang dari tadi pagi sebenarnya sangat penasaran sekali dengan alasan mika namun ia tahan begitu pula dengan Billy.
Namun karena sudah sangat penasaran akhirnya mbk Ratna pun memutuskan untuk bertanya karena tidak ada salah nya bukan bertanya pertanyaan seperti itu.
Sedangkan Mika pun akhirnya menceritakan kronologi kejadian kenapa dia memilih untuk tidak hadir dalam pernikahan nya padahal sebelum itu dia sangat excited sekali dengan pernikahan nya sendiri.
"Sebenarnya......," akhirnya mika pun menceritakan hal paling membuatnya sakit hati dan akan selalu teringat di dalam dirinya padahal dia sangat ingin melupakan nya.
"Apa! Gila emang tuh orang, bagaimana bisa berselingkuh saat dia akan menikah!" pekik mbk Ratna yang sangat marah setelah semua yang di ceritakan oleh mika.
"Mbk jangan kerang keras," sahut mika karena mbk Ratna teriak tadi saat mengumpat Lucas.
"Astaga sorry mik, mbk tadi cuma kebawa suasana aja." tutur mbk Ratna sudah mulai tenang.
"Elo bakalan diem aja mik di gitu-in?" tanya Billy yang juga kesal dengan Lucas.
"Terus harus aku apaan juga, udah lah hal itu udah masa lalu buat aku. Aku mau menatap masa depan ku aja dan tidak terllau fokus dengan kenangan buruk itu," tutur mika sangat bijak sana.
"Terus, papa kamu gak marah?" tanya mbk Ratna yang tahu bagaimana sifat papa mika.
"Aku di usir," jawab mika singkat membuat mbk Ratna dan Billy yang mendengar hal tersebut pun langsung terkejut.
"Apa! Terus kamu tinggal di mana selama beberapa hari ini?" Naya mbk Ratna tidak tega dengan mika.
"Ada kok mbk, aku ada kenalan jadi aku tinggal di sana untuk beberapa waktu." jawab mika tidak memberitahu kan tentang pernikahan nya karena bagaimana pun dia menikah secara dadakan dan dalam waktu singkat bagaimana nanti jika semua orang menggunjing nya dan mengatakan melampiaskan sakit hati nya kepada pria lain.
"Beneran? Kalau kamu tidak ada tempat kamu bisa ke rumah aku mik," sahut mbk Ratna kasihan kepada mika karena dia sudah menganggap bahwa mika itu sama seperti adiknya.
"Iya, mbk. Terima kasih," sahut mika ikut senang karena kepedulian para rekan kerjanya.
"Ya udah yuk makan lagi," ucap mbk Ratna.
Mereka pun makan dengan lahapnya, sesekali mika juga mengecek handphone nya siapa tahu ada pesan dari Melvin namun sampai dia selesai makan siang tidak ada kabar apa pun sekali bahkan Melvin sudah sampai apa belum saja tidak ada.
Mika memprediksi kalau Melvin sudah sampai dari tadi tapi mungkin saja Melvin sibuk sehingga tidak bisa mengabari nya.
Rasanya mika sangat penasaran sekali apa kah Melvin sudah sampai apa belum namun rasa gengsinya mengalahkan rasa penasaran nya.
🥕🥕🥕
Di sisi lain Melvin sampai di kota D pukul 9 pagi, perjalanan yang ia tempuh cukup sebentar yaitu sekitar dua jam an karena dia berangkat dari ibu kota pukul tujuh pagi.
Dia awalnya ingin mengabari mika bahwa dia sudah sampai tetapi dia urungkan karena ada pekerjaan yang mendesak dan harus segera ke sana sehingga tidak ada waktu hanya sekedar melihat hp nya.
"Tuan," ucap Angga.
"Kita ke kantor polisi." perintahnya di kursi belakang.
Angga langsung paham dan segera melajukan mobilnya ke kantor polisi setempat di mana ada pekerja yang di tahan di sana.
Melvin memang ke kota D untuk menyelesaikan pembangunan villanya yang sudah hampir rampung 95% dan aman segera di resmikan, namun tak hanya itu dia datang ke sana juga untuk menuntaskan masalah hukum yang melibatkan dirinya yaitu ada pekerja yang mengambil uang pembangunan villa yang jumlahnya tak sedikit sehingga pembangunan villa tersebut pernah mangkrak selama dua tahun lamanya membuat Melvin geram dan menyuruh untuk memburuh tahan tersebut yang pernah kabur, namun untungnya segera di temukan.
Sampai di kantor polisi semua orang langsung memberi hormat kepada Melvin karena Melvin adalah orang terpandang yang bisa saja langsung melaporkan polisi tersebut yang tidak becus bekerja kepada kepala satuan mereka karena beliau adalah paman dari Melvin yaitu kakak dari sang ayah.
"Pak," hormat salah satu polisi di sana.
"Di mana dia?" tanya Melvin dengan tegas dan dinginnya.
Dia akan bersikap dingin dan kejam terhadap orang yang sudah membuatnya marah dan mengacaukan semua rencananya sehingga jangan coba-coba untuk melawan Melvin.
"Mari ikut saya pak," ucap polisi tersebut membawa Melvin ke ruang interogasi di mana di sana sudah ada pelaku dan juga beberapa polisi yang mengawasi di ruang sebelah.
Melvin masuk di temani Angga, sedang polisi lainnya melihat di ruang sebelah.
"Tuan, maafkan saya tuan!" pekik orang tersebut yang sudah macam-macam berhadapan dengan Melvin.
"Hahahaha, kau menghabiskan uang ku untuk ber*judi tidka berfikir panjang tapi sekarang kau malah mengemis maaf ku! Asal kau tahu aku adalah orang yang tidak akan senang jika siapapun mengacaukan rencana ku dan mengkhianati ku!" pekik Melvin dengan mencengkram dagu pelaku.
Pelaku menahan rasa sakit di dagunya namun itu belum seberapa dengan yang di alami keluarganya di mana sekarang ini keluarganya sudah tidak memiliki apapun, bahkan sekarang dia tidak tahu di mana anak dan istrinya pergi karena tindakan Melvin.
Melvin memang sengaja membuat anak dan istri dari pelaku tersebut pergi dan menghilang setelah dia membuat semua yang mereka miliki hilang dan lenyap padahal pelaku dulu adalah orang yang kaya raya namun sekarang sudah bangkrut.
"Maafkan saya tuan!" pekik pelaku tersebut bersujud di kaki Melvin.
"Jauhkan tangan kotor mu itu dari kaki ku atau aku tidak akan segan untuk menghancurkan keluarga mu lagi lebih parah dari pada mengasingkan mereka!" pekik Melvin.
"Jangan tuan, jangan!" sahut pelaku.
Setelah mengatakan ancaman itu Melvin pun keluar di ikuti oleh polisi juga di sana, Melvin sengaja membuat nya takut dan tersiksa karena itu adalah hukuman bagi nya.
"Hukum dia seberat beratnya tadi jangan hukum mati karena aku ingin dia merasakan hukuman yang berkelanjutan," tegas Melvin dengan garangnya membuat siapa pun langsung mematuhinya.
"Baik, tuan." jawab polisi tersebut.
Setelah itu Melvin dan Angga pun langsung menuju ke tempat villa tersebut di bangun untuk mengecek beberapa kendala yang ada.
Dia juga akan bertemu dengan beberapa klien selama beberapa hari ini dan juga rapat sebelum pembukaan villa dan hotel di sana.
.
.
TBC
kasih Komentar yang nggak direspon oleh Author
biar yang bacanya Ikut komen