NovelToon NovelToon
Kemuliaan Surgawi

Kemuliaan Surgawi

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / kelahiran kembali menjadi kuat / dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:26.6k
Nilai: 5
Nama Author: yogasurendra

Tiga dominasi kekuatan mencengkram alam semesta. Istana Langit, Aula Kemuliaan dan Kuil Abadi seluruhnya mendominasi segalanya. Bai Feng, seorang murid dari aula kemuliaan mendapatkan teknik legendaris yang diperebutkan tiga kekuasaan. Teknik yang mampu mengantarkan seseorang ke jalan keabadian mutlak menguasai seluruh semesta mencengkeramnya dalam satu genggaman.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yogasurendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membawa Jasad Berjalan Ribuan Mil

Hembusan angin menyapu seluruh kota. Hawa kematian terpancar keluar dari dalam tanah membawa perasaan mencekam.

"Teknik tombak cahaya matahari!"ucap Liu Wei mengayunkan tombaknya.

Bai Feng menangkis tombak matahari terbit melesat di udara dimana keduanya saling bertarung satu sama lain. Lan Gui melesat bertarung secara langsung dengan Bai Feng. Dentingan pedang serta percikan api memenuhi langit. Berbagai ledakan terjadi di langit ketika pertarungan mengerikan terjadi.

"Tebasan Cahaya!"ucap Lan Gui mengayunkan pedangnya.

Bilah pedang melesat menghantam avatar darah membuatnya mundur. Tombak menghantam ditangkis Bai Feng menggunakan tangan kanannya. Dia mengumpulkan energi darah serta kebencian dimana pedang raja darah seakan senang dengan apa yang dirasakannya mengeluarkan kekuatan sesungguhnya. Dua pedang ke luar dari dalam tubuh Bai Feng dimana keduanya diselimuti aura kebencian serta kematian kuat. Pedang darah hitam milik Hao Peng dan pedang mata darah milik Ji Fu'er terpanggil ke luar dari alam neraka oleh pedang milik junjungannya mereka yakni pedang raja darah.

"Pergi!"perintah Bai Feng.

Dua pedang melesat menyerang mematahkan tombak matahari terbit milik Liu Wei membuatnya terkejut segera membuat segel tangan menangkis pedang tersebut menggunakan benda pusaka.

"Cermin matahari!"ucapnya keras.

 Cermin matahari memancarkan api matahari menahan dua pedang setan sekuat tenaga. Liu Wei menggertakkan giginya kesal tatkala serangan dua pedang begitu kuat.

Slasshhhh....!!!!

Salah satu pedang melesat menyamping memburu Lan Gui membuatnya bertarung. Dentingan benda tajam terdengar nyaring di udara.

"Sialan! Pedang ini benar-benar memiliki kesadaran jiwa!"ucap Lan Gui marah.

Tranggg....!!!

Krakkk....!!!

Mata yang berada pada ganggang pedang mata darah terbuka membuat Lan Gui terkejut. Kelopak mata berwana merah darah bergerak kesana kemari menatapnya tajam menembakkan cahaya merah membutakan matanya sekejap.

Classhhhh....!!!

Pedang menembus tubuhnya mengambil nyawanya seketika.

Brukkk....!!!!

Tubuh Lan Gui tergeletak di tanah di atas genangan darah para penduduk kota Fucheng.

"Apa!"ucap Liu Wei terkejut.

Pedang mata darah melesat menembus tubuh Liu Wei dari belakang begitupun pedang darah hitam memisahkan kepalanya dari tubuhnya.

Brukk....!!

Kedua jasad mereka berada di atas genangan darah. Dimana hujan deras menambah kengerian kota yang sunyi.

Crapp....!!!

Pedang raja darah jatuh tertancap di tanah setelahnya. Dua pedang raja neraka menghilang di udara tanpa jejak. Bai Feng kembali mendarat di tanah dengan nafas terengah-engah. Dirinya berjalan lunglai mendekati Xi Qingling memayungi jasadnya dari derasnya hujan sembari mengusap pipinya pelan. Ekspresi dingin terlihat di wajah Bai Feng dimana kenangan masa lalu berputar di dalam benaknya. Awal pertemuan mereka hingga akhir yang menyesakkan.

"Aku akan membawamu ke manapun aku pergi,"ucap Bai Feng menggendong Xi Qingling membawa pedang raja darah di pinggangnya pergi meninggalkan kota Fucheng.

Tatapan dingin terlintas di wajah Bai Feng. Kekecewaan, kebencian hingga amarah bercampur membuat perasaannya menjadi hampa. Dirinya berjalan melawati puluhan kota sembari membawa jasad Xi Qingling. Orang-orang memandang aneh dan ngeri melihat apa yang dilakukannya. Tak ada keanehan yang terjadi pada jasad Xi Qingling dimana tak terdapat aroma busuk yang menguar dari tubuhnya.

Bai Feng melewati gurun tandus berjalan lunglai di atas pasir panas. Badai berhembus kencang membawa pasir-pasir gurun membuat pandangan menjadi buram. Jarak penglihatan mata begitu dekat tak dapat lagi menerawang lebih jauh.

"Tenanglah, aku akan melindungi mu apapun yang terjadi. Badai ini tak akan menghentikan kita untuk terus bersama,"ucap Bai Feng tersenyum lembut menatap wajah pucat Xi Qingling. Dirinya mengeluarkan auranya membuat perlindungan di sekitar tubuhnya melesat menembus badai dengan kecepatan tinggi. Debu pasir gurun begitu tajam menggores perlindungan spiritual tak pernah terbayangkan bilamana berjalan langsung di tengah badai pasir.

Suara desisan terdengar begitu jelas membuat Bai Feng menghentikan langkahnya melihat sekelilingnya cermat.

"Sringgg....!!!"

Seekor ular melompat di tebas oleh Bai Feng tepat pada waktunya. Ratusan ular berdatangan di balik badai pasir menjulurkan lidahnya mengeluarkan suara khas nya. Bai Feng mengayunkan pedangnya membunuh mereka beberapa kali namun tak ada habisnya.

"Cihh!! Ular-ular ini sungguh menyebalkan!"ucap Bai Feng kesal.

Dirinya menancapkan pedangnya ke pasir menyalurkan kekuatannya membakar seluruh ular-ular yang datang kepadanya hingga menjadi abu.

"Manusia, beraninya kau membunuh anak-anak ku!"ucap seseorang membuat Bai Feng terkejut.

Badai pasir menghilang tiba-tiba digantikan seekor ular raksasa yang mendesis menjulurkan lidah tajamnya.

"Siapa kau?!"ucap Bai Feng.

"Aku ratu ular gurun tandus Yun Mei"

"Aku ingin melewati gurun tandus untuk pergi ke tenggara,"balas Bai Feng.

"Boleh asalkan kau menyerahkan gadis itu kepadaku. Darahnya benar-benar unik hingga indra penciumanku begitu menginginkannya,"ucap Yun Mei berdesis menjulurkan lidahnya.

"Jika kau tak ingin tubuhmu hangus maka pergilah beri aku jalan,"balas Bai Feng dingin.

Yun Mei tak menghiraukan peringatan Bai Feng meliuk-liuk membuka mulutnya lebar-lebar hendak menelan Bai Feng.

Wushhh...!!!

Bai Feng menghilang dari tempatnya muncul di udara mengayunkan pedangnya menciptakan bilah pedang menyerang Yun Mei hingga menghantam tanah begitu keras. Ratusan ular kecil muncul memenuhi gurun tandus bertumpuk-tumpuk menembakkan racun mematikan. Bai Feng menulis rune kuno di udara menciptakan formasi besar membakar ular-ular tersebut. Dirinya mengunci Yun Mei menggunakan formasi penguncian membuat Yun Mei meraung-raung marah ketika tubuhnya terikat oleh rantai panas.

"Beraninya kau!!"teriaknya lantang.

"Arkhhhhh.....!!!"

Suara kesakitan terdengar begitu memilukan. Perlahan-lahan tubuh ular Yun Mei serta belahan paha terlihat begitu putih. Bai Feng tertegun sejenak melihat penampilan manusia Yun Mei dari sebelumnya yang berwujud ular mengerikan.

"Lepaskan aku..."rintih Yun Mei menahan kesakitan yang teramat sakit. Lengannya penuh dengan luka membuat darah mengalir di lengannya.

Bai Feng berbalik badan melangkah pergi meninggalkan Yun Mei di dalam kurungan penjara formasi.

"Tunggu!!"ucap Yun Mei membuat langkah Bai Feng terhenti.

"Aku akan memberikanmu mustika ular milikku"

Bai Feng berbalik kembali berjalan mendekati Yun Mei melepaskannya dari penjara formasi. Yun Mei mengeluarkan mustika ratu ular miliknya dari dahinya memberikannya kepada Bai Feng.

"Mustika ini akan berguna jika tiba pada saatnya. Bukankah kau akan pergi ke gunung sembilan naga?"ucap Yun Mei.

"Benar. Aku akan pergi ke gunung sembilan naga," balas Bai Feng.

"Jasad gadis itu mengandung darah suci yang murni dan tak biasa bagi manusia memilikinya. Dia memiliki asal-usul yang tak sederhana,"ucap Yun Mei menjelaskan keistimewaan Xi Qingling.

"Terimakasih. Aku akan pergi dan semoga kita bertemu kembali di masa depan bila ditakdirkan,"ucap Bai Feng.

"Tunggu!"sela Yun Mei merubah dirinya kembali ke dalam wujud sebenarnya.

"Naiklah. Aku akan mengantarkan mu ke ujung gurun tandus"

"Baiklah,"ucap Bai Feng menggendong Xi Qingling naik ke kepala Yun Mei. Gerakan Yun Mei benar-benar lincah hingga tak terasa sampai di ujung gurun tandus dalam waktu singkat.

"Di depan sana adalah tangga duniawi dimana batas tanah fana dan langit berada. Gunung sembilan naga berada di atas tangga duniawi membentang di bawah awan. Sembilan puncak gunung memiliki warisan harta di dalam sinar cahaya emas. Jika kau berani mengunjungi gunung sembilan naga maka kau harusnya mengerti resikonya,"ucap Yun Mei memperingati bahaya.

"Aku tahu,"ucap Bai Feng turun dari kepala Yun Mei berbalik mengucap terimakasih sebelum pergi meninggalkan gurun tandus memasukinya kawasan daratan hijau dimana tangga batu menjulang tinggi ke langit tertutupi oleh awan tebal. Yun Mei memandang sejenak sebelum kembali ke gurun tandus.

1
Aris Robaka
lompat sana sini ceritanya dan kekuatan MC gk ngotak sama sekali
Glastor Roy
up
Glastor Roy
up dong tor
Glastor Roy
up
Sofandsyah
gak ada cincin ruang yaa...?
u/ menyimpan baju celana, kitab2 juga hartanya kalo punya.....🤭🤭🤭
Aris Robaka
bahasanya campur aduk tor?
bahasa modernmu di kondisikan.ini novel tentang kultivator
y@y@
🌟👍🏿👍🏻👍🏿🌟
y@y@
👍🏼⭐👍🏿⭐👍🏼
Jiyufano
laaaanjoooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooot
Yahya darendra
Lumayan
STAR MOON: apanya
total 1 replies
Yahya darendra
Buruk
y@y@
🌟👍🏻👍👍🏻🌟
Sak. Lim
idioooooot songong
Sak. Lim
idioooooot lo akan menyesal nantinya
Swallowsky
alurnya lompat"
y@y@
👍🏿👍🏾👍🏿👍🏾👍🏿
Razali Azli
loh? kenapa sampai kehilangan nyawa? apakah mc memang berniat menghabiskan nyawa mereka? semakin rumit jadinya
Made Arsana
up
Jiyufano
laaaanjoooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooot
Aris Robaka
kata yg empunya mu bisakah di ganti tor?
dan apakah tngn mcnya ada kesadaran sendiri sehingga di perintahkan tebas.bknnya jurus mals tebas kek apa cba
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!