Sam hanyalah pemuda miskin biasa yang baru saja dipecat oleh managernya. Setelah itu, dia juga dipukuli oleh orang yang menyebabkan dia dipecat, hanya karena dia cemburu dengan Sam.
Padahal, Sam memiliki banyak hutang yang dia tanggung.
Karena kesialan yang bertubi-tubi, dia pun mendapatkan sebuah sistem yang aneh.
888 triliun bebas dia belanjakan, tapi tidak boleh untuk dirinya sendiri.
Ini sangat aneh.
Sam hanya mendapatkan 10% dari apa yang telah dia belanjakan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dee hwang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 27. Terlalu percaya diri
Sam hampir saja berteriak saat kerah belakang pakaiannya ditarik oleh seseorang ke dalam ruangan remang-remang.
Namun, Sam menghela nafas lega saat mengetahui bahwa Felicia yang menariknya.
“Bikin kaget aja!“ Keluh Sam.
”Hubunganmu dengan kak Angel itu apa? Bukan pacaran, kan? Dia lebih tua dua tahun darimu.“ ucap Felicia.
Sam mengernyitkan dahinya, ”sejak kapan hubungan percintaan ada hubungannya dengan umur?“
”Ya, nggak ada sih… tapi kamu kan nggak kenal dia, Sam! Kak Angel bukan cewek yang bakalan ngejar cowok yang nggak jelas, terutama finansialnya. Bukannya aku ngrendahin finansial kamu, tapi bukannya dulu dia ngiranya kamu nggak ada uang? Gini ya, cewek dari kalangan atas, mana mau sama modelan kayak kamu— oke, kamu ganteng, tapi….“
”Jadi menurutmu Aku ganteng?“
Raut wajah Felicia berubah kesal, ”kenapa malah salfok disitu?“
”Oke maaf… aku tahu itu, aku juga nggak ngerti. Dia duluan yang nyium aku— kamu tahu, nggak pernah ada cewek yang gitu ke aku sebelumnya, jadi aku kepedean dan kesenangan dikit. Kayaknya aku terlalu kepedean deh.“
Felicia mengangguk, ”iya, kepedean! Kak Angel itu ada hubungannya sama kakakku, Carl!“
Bagaikan disambar petir, informasi yang satu itu mengejutkan bagi Sam. Dia sudah menyangka, tapi dia tetap saja terkejut.
”Hu—hubungan?“
Felicia mengangguk, ”iya… pagi ini mereka tidur bareng di—“
”APA?“
Felicia buru-buru membekap mulut Sam, ”sshh! Jangan teriak, aku tahu kamu pasti terkejut. Selama punya hubungan sama kakak, kak Angel memang beberapa kali terlihat mendekati cowok lain, dibuat bertekuk lutut, lalu ditinggal gitu aja. Kalau nggak percaya sih nggak masalah ya, aku nggak suka sama kak Angel, tapi kakakku suka sama dia. Yah, kakak dan kak Angel tuh sama aja sih, nggak ada bedanya. Cocok satu sama lain, jadi hati-hati… aku bilang gini karena peduli sama kamu. Kamu juga hati-hati sama kakakku, jangan terlalu dekat.“
Sam hanya terdiam, masih berusaha mencerna semuanya dalam pikirannya.
Tidak mungkin Angel seperti itu, kan?
Tapi bisa saja ucapan Felicia benar, karena jika benar, maka kecurigaan Sam ada titik terang.
Tapi— sangat sulit untuk mempercayai Angel yang secantik dan sebaik itu…
[Ada orang yang pandai mengelabui orang lain]
[Jadikan ini sebagai pengalaman]
[Karena anda sudah tahu, sistem akan katakan yang sebenarnya]
[Angel yang membeli saham itu atas nama tuan, dan sistem tidak bisa berbuat apapun karena anda mengatakan 'iya' dalam tidur anda]
[Yang Raihan lihat di pagi hari adalah Carl, bukan anda]
”Sa—Sam?“ Felicia mulai khawatir melihat Sam terlihat sangat kecewa.
”Kau baik-baik saja?“ Tanya Felicia lagi.
Sam menggeleng, ”tidak, bagaimana bisa aku nggak kecewa? Jika kamu dalam posisiku, bagaimana kamu bisa menyikapi hal ini?“
”Aku… tidak tahu, kamu masih ingat ceritaku, kan? Aku ini boneka, nggak boleh punya keputusan sendiri, semuanya diputuskan oleh kakakku.“
Sam kembali menoleh pada Felicia, dia tersenyum melihat wajah khawatir gadis cantik itu.
”Makasih udah ngasih tahu ya? Aku sebenarnya udah curiga, tapi Angel baik padaku, jadi aku sulit untuk percaya.“
Felicia tiba-tiba memeluknya dengan erat, membuat Sam menjadi sangat bingung.
”Fel?“
”Kata ibuku, orang yang lagi sedih, sedihnya akan hilang kalau dipeluk, udah baikan?“ Tanya Felicia sambil mendongakkan kepalanya menatap Sam.
Dia terlihat cantik dan lucu saat seperti itu.
”Aku udah baikan berkat pelukanmu, makasih ya…“
Felicia melepaskan pelukannya, ”sama-sama, sekarang minggir, aku mau ke toilet beneran!“
Sam hanya terkekeh melihat kelakuan gadis itu, lalu beberapa detik berikutnya dia kembali murung.
Sangat sulit untuk pura-pura tidak ada yang terjadi saat dia telah kecewa. Tapi tidak apa, pura-pura tersenyum sudah menjadi kebiasaan baginya. Karena dia selalu dituntut seperti itu.
Sam kembali lagi dengan senyuman yang lebar seolah tidak terjadi apapun padanya.
Kecewa? Jangan bercanda.
Dia sangat kecewa, masih tidak percaya jika Angel yang baik itu diam-diam menusuknya. Tapi ya sudahlah, jangankan Angel, orangtuanya sendiri saja pernah menyakiti Sam.
Memang tidak ada orang yang bisa dipercaya selain diri sendiri.
Haris dengan mudah menjadi akrab dengan Alycia dan Carl, Sam tidak marah, dia malah lega, karena dia hanya perlu pura-pura mendengarkan dan tersenyum. Sam makan apa saja yang terlihat enak disana agar tidak diajak bicara.
Felicia kembali lagi, dan dia terlihat jauh lebih jago berpura-pura daripada Sam.
Mungkin akting adalah bakat alami dari gadis itu.
”Apa kamu tidak mau kerja di perusahaan ku saja, Haris?“ tanya Carl.
Haris menggeleng, ”terimakasih, aku sekarang hanya ingin bekerja pada boss Sam saja.“
”Aneh sekali melihatmu berubah banyak seperti ini, seakan aku melihat orang lain, bukan Haris yang ku kenal.“ ucap Alycia.
Haris tertawa pelan, ”anda bisa saja.“
Dalam hati Haris berkata, 'justru yang dulu itu bukan aku'.
Sam cukup senang mendengar Haris menolak Carl.
Sam tidak paham dengan Carl, mengapa dia harus mengambil uang Sam hanya untuk membeli sedikit saham? Sam rasa uangnya sangat banyak.
[Apa anda ingin tahu?]
Tentu saja! Sam sangat penasaran.
[Sistem telah mengambil 1.000.000 untuk informasi dari rekening pribadi anda]
Sam melotot melihatnya, dikurangi dari rekening pribadi?
[Bukan karena dia tidak punya uang, tapi karena dia tidak bisa membeli saham itu dengan sendirinya.]
[Dia bahkan berencana untuk mentransfer semua saham anda di The Royalty pada akunnya sendiri]
[Dia akan bekerjasama dengan Angel]
Ugh, ternyata begini rasanya disakiti setelah dilambungkan dengan tinggi? Rasanya seperti jatuh dari ketinggian tapi tidak berdarah.
”Boss, kamu kenapa?“ Tanya Haris.
Saat itu dia dan Sam sudah keluar dari acara, Sam sudah tidak tahan melihat Carl ada disana.
”Disana ada warung makan Padang, ayo kita makan disana aja.“ ucap Sam.
”Anda keluar dari pesta dengan banyak makanan mewah itu hanya untuk makan masakan Padang?“ tanya Haris tidak percaya.
Sam mengangguk, ”iya, disana membuatku sesak. Lagipula, kita harus bicara dengan serius, Haris.“
Karena warung makan Padang dekat, jadi mereka hanya jalan kaki ke tempat itu, hanya membutuhkan waktu sekitar tiga menitan saja.
Sam merasa kesal karena ternyata tempat itu sedang ada acara. Jadi agak ramai.
Tapi itu lebih baik daripada di dalam pesta.
”Hey, Sam! Lama nggak ketemu nih.“
Sam berdecak malas, melihat senior di SMA yang dulu sering sekali membullynya.
Mood Sam sedang buruk, dia malas meladeni mereka, jadi Sam terus saja berjalan pura-pura tidak kenal.
”Sombong banget mentang-mentang udah kerja di Gekron! Makin lama makin kelihatan kayak boti aja!“
”Kalo dilihat-lihat juniormu ini cantik juga ya?“
”Iya dong! Jijik melihatnya, cowok kok cantik!“
Aduh, padahal Sam tidak ingin menghajar mereka, tapi lumayanlah ada samsak gratis.
”Itu siapa? Pacarmu ya? Udah punya pacar cowok aja nih.“
”Boss biar aku bantai mereka—“
Sam mengisyaratkan agar Haris tidak ikut campur, ”nggak perlu, mereka urusanku.“
Sam tersenyum pada para seniornya yang kelihatannya pengangguran itu.
Senyum psikopat.
”Senior, lama banget nggak ketemu… makin jelek aja ya.“
aku arep gawe panti asuhan kalih mbangun mesjid
nggo sangu neng akhirat