NovelToon NovelToon
Sang Manager : Cinta Orang Kantoran Part 3

Sang Manager : Cinta Orang Kantoran Part 3

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying di Tempat Kerja / Office Romance
Popularitas:168.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Septira Wihartanti

Mencari-cari kesalahan karyawan dengan tujuan dipecat adalah pekerjaan Regi Einar. Ia menerima daftar Karyawan Bermasalah di Garnet Bank, dan tugasnya adalah mencari alasan masuk akal yang bisa dijadikan senjata untuk mengeluarkan 'penyakit' di perusahaan. Pekerjaan itu tidak mudah. Bahkan beberapa karyawan seakan tidak berdosa dan sudah mengabdi lama di sana.

Regi bisa menyelesaikan setengah dari daftar bermasalah, namun ia tiba-tiba tersendat akan sesuatu yang datang pertama kalinya dalam hidupnya.

Kenapa Ratu Arumi harus begitu cantik di matanya?! Dan kenapa ia harus jatuh cinta saat sedang di tengah proyek penting?! Selama 28 tahun ia single, kenapa harus sekarang?!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septira Wihartanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pak Hidayat, Done

Belum selesai Kasus Pertama tiba-tiba sudah ada Kasus Kedua.

“Ini dengaaaaan Pak Felix Rangdono?!” sebuah suara sengau berbicara saat Pak Felix mengangkat teleponnya. Saat itu ia sedang berada di tengah-tengah rapat menentukan masa depan Pak Fajar, dan dihubungi oleh nomor tak dikenal.

“Ini siapa?” tanya Pak Felix.

“Atasannya Hidayat Bahri kan ya? Anda tercatat sebagai kontak darurat! Ini si Hidayat hutang 50 juta di KreditBro, belum dibalikin! Bayar laaaah! Sama bunganya jadinya 76 juta! Kita tunggu sore ini ya! Bagaimana kek caranya!”

Pak Felix langsung mengerutkan kening. Khas pinjol saat menagih, sudah pasti pinjol Illegal karena tidak mengerti hukum. Nomornya pun sepertinya hanya sekali pakai.

“Hidayat sudah nunggak 3 bulan! Situ bantuin saja bayar kan duitnya banyak! Kalau situ nggak bayarin, dana nggak sampai ke rekening kami sore ini, kami akan telepon... hmmm ini si Dimas Brata!”

Pak Felix antara mau ketawa tapi dia juga kesal. Baca nama orang saja tak becus bagaimana mau mengerti undang-undang, Diancam dengan KUHP pun mereka tak akan gentar. begitu pikirnya.

“Kalau begitu bapak-bapak ini datang saja ke kantor.” Kata Pak Felix.

“Owkehh!! Kita akan datang lah! Situ yang nemuin kita langsung ya! Awas saja kalo sore ini nggak dibayar! Kamu berapa rekeningnya nanti kita cocokin!”

“Bodo amat sih saya.”

“Wah ikutan cari mati ya! Kalau karyawan kamu tiba-tiba ditemukan luka-luka kamu juga akan ikut bertanggung jawab!”

“Ck.” Dan Pak Felix pun menutup teleponnya. Ia pun menatap ke arah Attilla, Kadiv HRD. “Panggil Hidayat Bahri ke sini.”

“Eh? Kenapa Pak?”

Dan nomor tak dikenal itu pun kembali menghubungi Pak Felix.

“Cepat panggil.” Kata Pak Felix.

Dan beberapa menit kemudian, yang namanya Hidayat pun masuk ke ruangan dan tergopoh-gopoh menghampiri Pak Felix. “Panggil saya Pak?”

Nomor tak dikenal itu masih menghubungi ponsel Pak Felix, ini sudah panggilan ke-empat. “Ini, teman kamu, ganggu-ganggu saya. Kamu ngomong sendiri deh.” Kata Pak Felix sambil menyodorkan ponselnya ke Pak Hidayat.

“Hah?!”

**

“HAHAHAHAHAHA!!” Samuel, anak sulung Pak Sarif tertawa terbahak setelah mematikan ponselnya.

“Geli gueeee!” Samsul terkikik sambil memegangi perutnya.

“Gimanaaa? Meyakinkan kan gueee! Sampe nangis-nangis ini si Dayat Hahahahahah!!” seru Samuel.

“Udah lo cocok banget Bang, ngelamar aja sana ke pinjol jadi DC! Hahahaha! Udah sotoy bet dah bahasa loooo!”

“Heeeh, jangan keras-keras tertawanya, ini nanti didengar karyawan di lantai bawah. Siang-siang masa ada genderuwo ketawa!” tegur Pak Sarif sambil menyesap kopinya.

Anak-anaknya memang mendapat instruksi dari Regi untuk menyamar menjadi petugas Debt Collector di pinjaman online ilegal yang berkaitan dengan Pak Hidayat. Dan ternyata Samuel lumayan bisa berakting.

“Pak Felix sampai nyerah, dia kasih teleponnya ke Pak Hidayat hahahahahaha!!”

“Hebat Bang, sampai Raja Es kalah julid sama lo hahahah!” tambah Samsul di Adik.

“Eh, tunggu!” Samuel pun tiba-tiba tertegun. Matanya menatap layar CCTV yang dipasang Regi. Ada sekitar 8 CCTV yang dipasang secara pribadi. Dan salah satunya mengarah ke Loby lantai dasar. “Cuy, ada DC dateng.”

“Maksud lo?”

“Itu...” Samuel menunjuk layar komputernya. “DC-nya beneran dateng!”

“Hah?!” Samsul dan Pak Sarif langsung ikutan berkumpul di dekat Samuel dan menatap layar komputer. “Itu DC karyawan yang lain kali!”

“Tunggu, gue gedein gambar dari operator yak!” Samuel mengetik beerapa huruf di keyboard dengan jarinya yang besar.

“Microphonenya maksimalin!” kata Samsul.

Beberapa saat kemudian, “Pak Hidayat! Hidayat Bahri dari Garnet Bank!” terdengar salah satu pria berseru. “Bilang dari DanaHaram!”

“Sama dari DanaSatSet!”

“Totalnya 100jutaan nih! Masa kita nggak dateng?! Nunggak 6 bulan!!”

Samsul dan Samuel saling lihat. “Dua DC pinjol datang sekaligus berkongsi mencari Pak Hidayat...” desis mereka sambil geleng-geleng kepala.

“Ada ini dua-duanya di Daftar pinjol Pak Dayat.”

“Waaaaah, semesta mendukung!” gumam Samsul

“Itu DC Tong? Kok pakaiannya kayak preman? Mana nggak pakai name tag!” kata Pak sarif.

“Ya iya itu namanya Debt Collector Ilegal, Pak. Kita apain Pak? Usir atau bagaimana?”

“Kamu berdua jaga di lobby deh, pakai seragam security. Kalau ada kekerasan, usir saja.” Kata Pak Sarif mulai khawatir, masalahnya yang datang ke lobby ada 4 orang laki-laki dengan pakaian jaket kulit, celana jeans, dan berwajah sangar. Sangat terlihat kalau di balik jaketnya ada senjata tajam.

“Okey Booos!” seru Samuel dan Samsul.

**

“Apa minta-minta KTP Kita?! Yang urusan kita tuh si Hidayat! Panggil atau gue obrak-abrik ini kantor!!” seru salah satu DC sambil mengacungkan golok.

“Panggil polisi sana! Gue anggota Libas! No. Anggota gue x0x0x0x0! Kagak bakalan polisi berani ngusir kita!!”

“Kalo Hidayat nggak muncul di sini, kita datengin rumahnya! Mau kita tagih ke orang tuanya Hah?! Gue tunggu 5 menit awas saja kalo nggak turun!”

“Minjem berani, lunasin nggak mau!”

“Awas lu ya ngancem kita pakai KUHP. Kagak ngaroooh!!”

Begitulah teriakan-teriakan membahana di Lobby gedung Garnet Bank yang mewah ini. Jajaran Sekuriti gedung menahan para anggota DC untuk tidak masuk lebih jauh melewati operator.

Keadaan semakin riuh saat salah satunya mengacungkan senjata tajam ke atas dan mulai mengancam. Tampak kalau mereka tidak dalam keadaan sadar, bisa jadi mereka setengah mabuk. Karena bau alkohol tercium menyengat dari nafas mereka.

Sontak orang-orang berlarian dari Lobby dan beberapa karyawan melaporkan hal ini ke manajemen. Kadiv HRD ada di ruang rapat, jadi sudah pasti Ratu harus masuk ke dalam sana dan mengabarkan hal ini.

“Bu Attilla...” bisik ratu.

Bu Attilla ternganga dan melotot ke arah Ratu. Ratu pun menggigit bibirnya dan menatap Bu Attilla dengan khawatir. Lalu mereka berdua menatap ke arah Hidayat yang masih diceramahi oleh Pak Felix.

“Kenapa?” tanya Pak Felix.

“Anuuu... Pak, di Lobby...”

“Di Lobby ada apa?”

“Adaaaa...” Bu Attilla melirik Ratu.

“Jangan bertele-tele Attilla, saya sedang pusing.” Desis Pak Felix sambil menatap layar ponselnya.

“Ada beberapa Debt Collector berbuat keributan mencari Pak Hidayat.” Kata Ratu cepat.

Semua yang berada di ruang meeting terdiam.

“Hm...” desis Pak Felix.

Lalu ia pun melipat kedua tangannya di atas dadanya.

“kalian bilang kalian punya ilmu kebal kan?” tanya Pak Felix ke saudara-saudara Bu Indah.

“Ya...”

“Kalau kalian bisa mengusir DC di bawah, saya kasih masing-masing 10 juta. Lalu Fajar dan... Hidayat, akan kami himbau untuk resign dengan pesangon 24 kali Take Home Pay sesuai peraturan. Tentunya kami akan berikan Surat Rekomendasi agar suatu saat kalau cari kerja di tempat lain bisa dipertimbangkan untuk diterima. Tapi tetap saja kalian berdua tidak bisa melamar ke perusahaan yang terafiliasi dengan Garnet Grup.”

“Mana ada aturan dihimbau untuk resign...” gerutu Bu Indah dengan nyinyir.

“Seharusnya Bu Indah pikir-pikir dulu sebelum menerobos masuk ke sini membawa massa. Karena kalau dipecat, peraturan dari Depnaker hanya 24 kali Take Home Pay, dan kami tidak mau memberikan surat rekomendasi apa pun, Nama Pak Fajar akan kami masukan ke blacklist HRD dengan kasusnya, dan terhubung ke forum HRD di negeri ini. Kami juga akan balik menuntut Bu Indah dan keluarga atas perbuatan tidak menyenangkan.” Kata Pak Felix gamblang.

Bu Indah pun hanya mengambil nafas dalam-dalam.

Pak Fajar sudah menunduk saja. Pasrah.

Pak Hidayat dengan wajah pucatnya tampak gemetaran.

“Baik Pak kami bantu usir. Tapi kami minta seorang 12 juta.” Kata salah satu saudara Bu Indah.

“Oke, jangan ada yang mati ya.” Kata Pak Felix.

Dalam hal ini, Pak Felix tak ingin para sekuritinya harus masuk rumah sakit karena keributan yang tak penting.

**

1
✨rossy
si Kang Iwan nih.. lebih licik dari ayahnya yaa
ZQ
penasaran dengan wajah Abas aslinya kudu gtg bgt yaa dia kan keturunan Arabia
Rose_Ni
Bapaknya luwes nyamar jdi OB, anaknya juga? /Smirk/
SasSya
wawwwww
memang sesuai namanya
Rahwana
SasSya
apa ini pribahasanya🤔
memelihara anak monyet jdi Gorillaz nda sie😂😴
dasar mas iwannnn!!!
strategi gak mau rugi dpt tangkapan ecek-ecek zaaaa
Rianti
part unboxing yg hot. perjaka dan perawan. 🤣
Lempongsari Samsung
beuh pak regi otw auto bucin ini mah.... divkasihvcium aja kebayang mulu apalgi abisv ini .. tak apa lah yang penting pencapaian target ga ambyar sesuai schedule nya mas iwan yang paling jenius....
kira2 mas iwan ini ikut gen nya sapa ya kayaknya pak bas ga selicik itu deh.... apalagi gen nya mbak mylaadi yang lembut....
moerni🍉🍉
anak,ayah,keponakan ....

xerita regi unboxing ..
beuhhh ....pnassss
✨rossy
Ratu????? ihhh expert banget mantan siapa nih😂😂😂😂
✨rossy
aku ga pernah di beginiin 🤣🤣🤣
✨rossy
Rahwana kalau lagi begini... ya sesuai namanya... banyak mukanya 🤭🤭🤭🤭
Hesty Mamiena Hg
Bapak edan! 😂😂🤭
suminar
😆😆😆😆😆
suminar
🤪🤪🤪🤪🤪
suminar
🥺🥺🥺🥺🥺
chocochino
Iwan ampun dehh semakin dewasa semakin lebih licik dr papa mu 😁
mamaqe
haiisshh maksudnya apaan niihhh..sll deg2an baca karyamu tor..entah tegang entah hot entah waspada..nano2..sehat dan semangat sll ya otor kesayangan mamaq
mbok e Gemoy
kalau aku pribadi sebisa mungkin bisnis tidak dengan saudara,rentan jadi masalah
mbok e Gemoy
mungki di watak lebih mirip emaknya ya
Atala Putri
itu pengen tau gimana interaksi Rahwana sama istrinya ......kasih sedikit madam
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!