NOVEL LUAR BIASA
🏆 Juara Harapan Baru Novel Pria YAAW 10🏆
Perjalanan seorang pemuda bernama Lei Tian, ia adalah pewaris Klan Lei di Ibukota Provinsi Sinchuan. Ketika masih bayi ia dibawa pergi ke sebuah Desa yang sangat jauh dari Ibukota, setelah ia tumbuh menjadi anak-anak ia mengalami penghinaan dan penindasan. Hingga Ia dewasa dan menemukan sebuah rahasia besar di dalam tubuhnya, barulah ia mulai mendapatkan titik terang tentang jati dirinya.
Pada saat usia delapan belas Tahun barulah ia menuju Ibukota untuk berpetualang sekaligus untuk mencari tahu tentang asal usulnya.
Namun setelah ia mengetahui tentang keluarganya, berbagai peristiwa pembunuhan dan pengkhianatan mulai terkuak.
Hingga suatu hari ia membawa Klan Lei sebagai Klan yang disegani di Dunia Biru dan mencatatkan namanya sebagai Legenda Abadi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemunculan Tanda Aneh
Setelah berjalan beberapa saat akhirnya Lei Tian tiba di rumahnya, ia disambut oleh ibunya serta Bibi Jian yang tampak khawatir.
“Kamu ke mana saja Tian'er? Kenapa baru pulang sekarang?” tanya ibunya dengan ekspresi khawatir.
Lei Tian melihat ekspresi ibunya yang tampak cemas, meskipun ia sudah berusia lima belas tahun ibunya selalu mengkhawatirkan dirinya lebih dari apapun.
“Maafkan Tian’er Ibu, tadi sewaktu mau pulang tiba-tiba saja hujan turun dengan lebat. Selain itu ada angin kencang dan petir, jadi Tian’er mencari tempat perlindungan terlebih dahulu” ucap Lei Tian mencari alasan.
“Ya sudah jika begitu, cepat ganti bajumu. Setelah itu kamu kembali untuk makan bersama” ucap ibunya yang memperhatikan pakaian putranya yang masih terlihat sedikit basah.
“Baik bu, aku akan mengganti pakaian” ucap Lei Tian sambil pamit untuk menuju kamarnya.
Bibi Jian dan ibunya langsung menyiapkan makanan untuk dimakan, sebelumnya mereka sudah menunggu cukup lama kepulangan Lei Tian.
Sementara itu di dalam kamarnya, Lei Tian segera mengganti pakaiannya dengan menggunakan pakaian yang biasa ia pakai. Ia merasakan aliran napasnya mulai mengalami perubahan, setiap hembusan napas yang ia keluarkan terasa mengandung kekuatan aneh. Selain itu setiap kali ia menghirup udara, ia juga merasakan tubuhnya seperti melakukan penyaringan di mana udara murni akan memasuki sebuah jaringan tubuh lainnya.
"Ada apa dengan tubuhku? Apakah ini karena efek terkena petir tadi?" gumam Lei Tian yang masih bingung.
"Tanda apa ini? Apakah ini bekas pukulan?" ucap Lei Tian sambil menyentuh dadanya yang terdapat bintik seperti tanda lahir.
Sebelumnya ia tidak memiliki tanda seperti itu, tapi kini secara tiba-tiba sebuah tanda muncul begitu saja di dadanya.
Semakin ia memikirkan nya semakin membuat dirinya bingung, namun ia tidak mau membuat ibunya menunggu lama, ia segera menuju ruang makan untuk makan bersama dengan Ibunya serta Bibi Jian yang sudah ia anggap sebagai nenek. Meskipun Bibi Jian selalu memanggilnya dengan sebutan Tuan muda, ia tidak pernah mempermasalahkannya.
Di ruang makan tampak Lin Mei dan Bibi Jian sudah siap berada di meja makan, mereka berdua belum memulai makan karena menunggu kedatangan Lei Tian. Sebagai keluarga yang mengandalkan dari hasil bertani, keluarga mereka jarang sekali memakan daging. Hanya sesekali jika Lei Tian pulang dari sungai menangkap ikan atau ketika ia ikut membantu orang-orang berburu hewan di hutan.
Ibu Lei Tian sebenarnya tidak kekurangan uang, hanya saja ia tidak mau menimbulkan kecurigaan selama ia dalam pelarian. Keselamatan dirinya dan Lei Tian lebih penting daripada harus mengikuti gaya hidup, sedangkan untuk kebutuhan pakaian dan perlengkapan lainnya ada Gong Dun yang mengantarkannya setiap tiga bulan sekali dari Kota Yushan.
"Bu, apakah aku boleh belajar beladiri?" ucap Lei Tian ketika mereka baru saja selesai makan.
"Kenapa kamu tiba-tiba berkata seperti itu?" tanya ibunya penasaran.
"Seperti yang aku bilang tadi, aku ingin menjadi kuat dan melindungi ibu" jawab Lei Tian.
"Bukankah jika seorang pendekar harus berkelana untuk melihat dunia luar? Bukankah itu sama saja kau akan meninggalkan ibu?" tanya Lin Mei sedang mengetes niat putranya.
"Aku akan membawa ibu dan bibi Jian ke tempat yang lebih baik, membangun kekuatan agar bisa menjaga ibu di manapun berada" ucap Lei Tian dengan penuh semangat.
"Tapi usiamu sudah hampir terlambat untuk memasuki Sekte, aku khawatir kamu tidak akan bisa bersaing" ujar ibunya berusaha menggoyahkan pendirian Lei Tian.
"Awalnya demikian, tapi seiring berjalannya waktu Tian'er merasakan kekuatan di dalam diri ini tentunya akan bisa menyesuaikan diri dengan cepat" ungkap Lei Tian berusaha meyakinkan Ibunya.
"Benarkah?"
Lin Mei dan Bibi Jian saling pandang, mereka berdua tidak mungkin selamanya menutupi jati diri Lei Tian.
"Kamu tunggulah sampai paman Gong Dun datang, mungkin ia bisa memberi beberapa petunjuk" jawab ibunya.
"Terimakasih ibu, aku sangat senang mendengarnya" ucap Lei Tian sambil tersenyum.
Lin Mei hanya bisa berkata seperti itu, saat ini ia hanya mengandalkan nama Gong Dun yang pernah menjadi pengawal setia suaminya.
Setelah meninggalkan Kota Chengdu, selama dua belas tahun terakhir Gong Dun bersembunyi di Kota Yushan untuk menghindari pengejaran orang-orang Klan Lei serta Sekte Serigala Hitam.
Selama beberapa tahun terakhir Kota Yushan berkembang cukup pesat, namun untuk menyembunyikan identitasnya Gong Dun bekerja sebagai pedagang di Kota tersebut. Sebagai seorang pedagang ia tentu memiliki kesempatan untuk keluar masuk Ibukota dengan mudah, dari hal itu ia mencoba mengumpulkan informasi tentang Klan Lei yang berada di Kota Chengdu.
Oleh karena itu Gong Dun yang sudah sumpah setia, berencana akan membalaskan dendam kematian Lei Yun Xi. Dengan kekuatannya yang berada pada ranah Pendekar Bumi, ia bisa dikategorikan sebagai seorang pendekar tersembunyi yang cukup kuat.
Mulanya Gong Dun ingin membalas kematian tuannya, namun ketika mengetahui adanya keterlibatan Sekte Serigala Hitam ia menahan tindakannya. Gong Dun bertekad untuk menunggu dirinya menjadi lebih kuat, meskipun ia akan mati ia akan melakukannya. Hanya saja ia masih belum bisa melakukannya, selain memikirkan balas dendam ia juga harus memikirkan keselamatan Tuan mudanya yang belum berkembang.
Sebagai orang yang setia kepada Lei Yun Xi, ia sebenarnya sudah tahu tentang kematian atasannya tersebut. Tetapi ia tidak pernah memberitahukan hal itu kepada Lin Mei. Ia khawatir jika istri dari atasannya tersebut akan melakukan tindakan nekat atau bunuh diri. Walau bagaimanapun Gong Dun mengetahui kisah hidup nyonya dan tuannya.
Dalam perjalanan hidupnya, Gong Dun memutuskan untuk menjadi pengawal pribadi Lei Yun Xi di Kota Chengdu, Provinsi Sichuan. Ia berkelana meninggalkan daerah asalnya demi mencari kehidupan yang lebih baik.
Kesenjangan antara Provinsi Jiangxi dengan Provinsi Sichuan cukup dalam, hal itu menyebabkan banyak orang yang lebih memilih Provinsi Sichuan sebagai tujuan untuk mencari peruntungan. Dalam hal tingkat kultivator juga berbeda, di Kota Yushan orang-orang yang berada di ranah Pendekar Raja sudah sangat dihormati dan bisa memimpin sebuah klan.
Di Kota Yushan, tidak banyak masyarakat yang menguasai ilmu beladiri, hanya orang-orang tertentu yang pernah belajar di Sekte atau perguruan seni beladiri. Di Provinsi Jiangxi terdapat Sekte yang sangat terkenal yakni Sekte Belati Merah, Gong Dun merupakan salah satu lulusan dari Sekte tersebut.
Sekte Belati Merah selalu bersaing dengan Sekte Pedang Emas yang berada di Provinsi Sichuan, dalam berbagai pertandingan dan kompetisi yang digelar oleh pihak Kekaisaran Qin, kedua Sekte tersebut selalu bersaing. Kendati demikian, Sekte Pedang Emas selalu unggul dalam kejuaraan serta prestasi tertinggi.