jamZay darmawangsa keluarga terkaya di kotanya. Seorang Zay membenci para wanita terkenal, Apa lagi wanita cantik, yang memiliki banyak pesona. Bagi Zay, wanita cantik dan kaya akan banyak mempermainkan pria dan akan menjadikan pria sebuah pion atau ATM berjalan, dan untuk mereka pamerkan pada teman-temannya. Namun siapa sangka seorang Zay begitu benci dengan satu nama, dimana hingga sekarang pria itu begitu membencinya atas semua penghinaan yang iya terima dimasalalu.
Yuk mari ikuti kisahnya.
Follow IG : admiensyauqie
Follow Tiktok: Uqiee1280
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syauqie AlHaq, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 6
"Kita lanjut di kamar saja" Zay dan Jeny bergegas menuju lantai dua yang berada di club itu, tempat itu tidak asing bagi mereka, karena seringnya mereka menghabiskan waktu bersama disini, bahkan sampai pagi, seorang Jeny yang ber profesi sebagai model tentu saja bebas mau bagaimana juga, apa lagi dia sendiri di kota ini, tanpa pengawasan kedua orang tuanya.
"Apa yang kalian lakukan disini?" Rey menduduki salah satu kursi yang berada di depan bartender dan berdampingan dengan Riana.
Riana menoleh, tidak lama dia berdecak, karena Riana masih mengingat siapa pria disampingnya ini, "Apa matamu buta! jelas-jelas kita sedang minum, memang kamu lihatnya kami ngapain?" sungut Riana, entah kenapa Riana selalu sensi Jika bertemu Rey, karena pertemuan yang diawali dengan hal yang gak menekankan mungkin, itu sebabnya Riana merasa marah sama Rey.
"Ck mulut wanita yang berbisa, bisa-bisanya ditanya baik-baik jawabnya seperti mau makan orang saja" gumam Rey yang masih menatap tajam Riana, akibat mulut pedas wanita itu.
"Apa saya bisa duduk disini?" Tiba-tiba ada pria datang dan menghampiri Lilian yang sejak tadi hanya mendengar perdebatan Riana dan Rey yang berada disampingnya.
"Silahkan saja, ini tempat umum, untuk apa minta ijin" ujar Lilian tanpa menatap pria di sampingnya ini, Lilian melanjutkan kembali keasyikannya yang tengah meminum orange juice.
"Ini club, untuk apa kamu pesan minum seperti itu?" Tanya Roy, yang baru saja duduk di samping Lilian, dan menatap heran dengan minuman yang Lilian pesan, kalau hanya orange juice, kan bisa di buat dirumah, begitulah pikir Roy.
"Apa ada yang aneh dengan minuman saya? Bukankan kita berhak menikmati apa saja yang ada disini" sinis Lilian, wanita itu mulai terganggu dengan Roy yang seperti ingin mulai mendekati dirinya.
"Temanmu itu sepertinya tidak asyik, jauh-jauh ke club hanya untuk minum orange juice" bisik Rey di telinga Riana, sehingga Riana mendelik dan menatap horor pada Rey, namun Rey bodoh amat, justru pria itu tertawa terbahak-bahak
"Dasar gila! Apa kamu pikir disini ada yang lucu, aneh" maki Riana didepan Rey, sehingga pria itu terdiam seketika dan Kembali menatap Riana.
"Apa kamu mengatai ku gila?" Kesal Rey, namun Riana masa bodoh, dia lebih tertarik menggeleng-gelengkan kepalanya, karena musik lebih asyik menurut Riana, dari pada mendengar ocehan Rey yang gak penting.
"Ayuk kita pulang Ri, sepertinya disini mulai tidak asyik, ada hama yang ingin menempel" Lilian beranjak hendak berlalu dari sana, karena sejak tadi Roy terus menggangu dirinya, Namun tangannya segera disambar cepat oleh Roy.
"Temani saya minum, dan saya akan membayar berapapun yang anda minta, apa lagi kalau bisa lebih" senyum mesum terpancar jelas dari wajah Roy yang seperti mendamba kemolekan tubuh Lilian, dia terus menatap belahan dada Lilian yang begitu menggoda hasratnya, sepertinya Roy tidak tau siapa Riana.
Byurrrrr... Tidak lama Lilian mengambil orange juice sisa dirinya dan menyiramkan tepat di wajah pria itu, sehingga amarah terlihat jelas di wajah Roy, yang awalnya mendamba, kini sepertinya berubah menyeramkan, Roy berdiri dan hendak menampar Lilian, namun Rey segera menghadang tangan pria itu.
"Jangan kasar pada wanita bro, malulah pada ototmu itu" ejek Rey, bahkan Rey menyeringai saat mengatakan-nya, tanda pria itu tengah mengejek Roy.
"Saya tidak ada urusan dengan anda, jadi menyingkir lah" Roy menepis tangan Rey, dia menatap nyalang pada Lilian, pria itu merasa malu, karena banyak mata yang menatap dirinya, karena di siram orange juice oleh Lilian, yang hanya seorang wanita, padahal Roy cukup terkenal di club itu, tentu saja itu hal yang memalukan menurut Roy.
"Kau!!"
Hallo Semuanya, terima kasih sudah mampir dan membaca serta mendukung novel ini,semoga kalian semua suka 😅🤗🤗
Who knows
Gurih gurih.. nyoooyyy