Aku adalah reinkarnasi dari Jiwa seorang pembunuh bayaran. Didunia luar orang-orang memanggilku dengan julukan RAJA TANPA MAHKOTA. Setelah kebangkitan-Ku kembali, Aku bertekad untuk menumpas semua ketidak-adilan diseluruh jagad alam raya ini........
Selamat mengikuti perjalanan kisah hidupku, semoga semuanya terhibur.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Otna Forever, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PELAYAN YIYI
Saat ini Xiao Yi tersenyum, karena keberuntungan dirinya sekarang yang memiliki Kekuatan Jiwa Ganda.
"Baiklah, bila ada kesempatan aku akan mencoba Kekuatan Jiwa pedang Bingluan." Xiao Yi berucap pelan.
"Tap....tap.... tap...."
"Hmm... rupanya ada seseorang yang datang." Pendengaran Xiao Yi menangkap suara derap langkah kaki.
Xiao Yi segera kembali berbaring di ranjang dan berpura-pura diam, seperti orang yang masih pingsan.
"Kreeek...." Terdengar bunyi pintu berderit.
Xiao Yi membuka matanya sambil menoleh untuk melihat siapa yang datang.
"Hmmm... ternyata gadis ini..." Gumam Xiao Yi dalam hati.
Dari ingatan pemilik tubuh pertama, Xiao Yi mengetahui bahwa gadis tersebut bernama Yiyi.
Gadis yang selama ini mengikutinya untuk melayani kebutuhannya sehari-hari.
Dari bentuk fisiknya tubuh Yiyi sangatlah mempesona tapi sayang wajahnya agak kurus, serta terdapat bulatan-bulatan berwarna merah kebiruan seperti lebam. Ditambah lagi warna kulitnya agak pucat kekuningan.
Wajahnya terlihat jelek. Sehingga tidak ada seorang pria-pun dari lingkungan klan yang ingin mendekatinya.
" Haaa! Tuan muda Xiao Yi, sejak kapan tuan sudah sadar? Bertanya Yiyi dengan suara terkejut namun lirih.
" Hmm... ternyata walapun wajahnya jelek, namun suaranya sangatlah merdu." Mengagumi dalam hati Xiao Yi sambil pandangannya terus menatap wajah Yiyi.
Melihat dirinya ditatap seperti itu, Yiyi menjadi malu sehingga ia segera membalikkan tubuhnya.
" Ada perlu apa kamu sehingga masuk kedalam kamarku..?" Bertanya Xiao Yi kemudian.
" Ehh... itu... itu... ini... saya datang untuk membawakan obat buat Tuan muda."
Jawab Yiyi dengan suara terbata-bata karena gugup.
Yiyi segera meletakkan mangkok yang berisi cairan obat ditangannya keatas meja disamping tempat tidur Xiao Yi.
Ia kemudian segera memutar badannya bermaksud untuk segera keluar dari kamar.
Namun baru saja ia mau melangkah terdengar suara Xiao Yi ;
" Kenapa... kenapa kau masih saja mau melayani sampah sepertiku?"
" Disaat orang-orang menjauhiku serta ingin mencelakaiku, namun kenapa kau masih saja mau tetap berada disampingku.??.."
" Apakah kau tidak takut dicelakai juga karena berada disisiku.???.."
Yiyi berbalik badan lagi menghadap Xiao Yi. Dengan kepala tertunduk ia menjawab ;
" Nyawa Yiyi milik Tuan muda, selamanya Yiyi tetap akan selalu mengikuti dan berada disamping Tuan muda... "
" Haaa.. kamu... " Xiao Yi tercengang sambil menggelengkan kepala berdecit kesal.
Ada kekaguman juga didalam hatinya terhadap gadis ini. Bagaimana tidak, disaat banyak orang menjauhinya.
Bahkan ada juga yang ingin melenyapkannya, dengan kata lain, dirinya akan selalu berada dalam kondisi yang berbahaya.
Namun gadis ini tidak takut dan malah ingin terus berada disisinya.
Xiao Yi kemudian menatap wajah Yiyi dengan lebih teliti dan memperhatikannya selama beberapa saat.
" Seandainya wajah gadis ini sedikit berisi dan tidak memiliki bopeng seperti bekas lebam, parasnya ternyata cantik juga..." pikir Xiao Yi dalam hatinya.
" Terima kasih Yiyi, karena sampai saat ini kau masih tetap setia melayaniku." ucap Xiao Yi sambil tersenyum tipis.
Yiyi terbengong merasa heran dengan sikap Tuan mudanya saat ini.
Karena yang ia ingat, sedari dulu Xiao Yi tidak pernah bersikap sehormat ini, bahkan sebaliknya, dia selalu menyepelekannya.
Dengan wajah bingung Yiyi berucap :
" Hmm tidak apa-apa,Tuan muda tidak perlu bersikap seperti itu, ini memang sudah menjadi tugas hamba sebagai pelayan."
" Oo yah tuan muda, hamba ingin segera memberi tahu Tetua ke-tiga, bahwa tuan muda sudah sadarkan diri." ucap Yiyi sambil berlari kecil keluar kamar.
Setelah berlalunya Yiyi, Xiao Yi segera mengingat kembali melalui pikiran tubuhnya yang baru ini, perihal siapa Yiyi sebenarnya.
Yiyi adalah seorang gadis yang saat ini telah berusia 15 tahun, lebih muda setahun dari usianya.
Pada waktu berumur lima tahun, Ayah dan Ibunya sudah meninggal. Sehingga Yiyi hidup sebatang kara.
Untung saja ia masih memiliki seorang paman yang mengurusinya.
Namun karena keadaan pamannya yang miskin, akhirnya Yiyi kecil dijual kepada Patriak klan Xiao yaitu Ayah Xiao Yi.
Oleh Patriak, Yiyi dijadikan pelayan yang khusus melayani putra semata wayangnya Xiao Yi.
Saat masih kecil Yiyi berparas cantik dan imut. Dia juga mempunyai sikap dan perilaku yang baik.
Kebalikannya dengan Xiao Yi. Setiap kali ia keluar dan dibuli sebagai sampah, sepulangnya dirumah ia selalu melampiaskan rasa kekesalan-nya terhadap Yiyi.
Xiao Yi seringkali memukuli serta menganiaya Yiyi. Ia menyiksanya dengan cara tidak memberikan makan yang cukup. Kalaupun diberi, makanan itu bukanlah makanan yang bergizi.
Sehingga tubuhnya menjadi kurus dengan kulit berwarna agak kuning dan kusam.
Ditambah lagi, sehari sebelum peristiwa terjatuh dijurang, Xiao Yi sempat memukul wajahnya sehingga lebam merah kebiruan.
" Huuuu dasar manusia sampah, sudah sampah brengsek lagi..." Geram Xiao Yi sambil mengepalkan tangannya.
" Mengapa pula nama Xiao Yi diberikan kepada manusia sampah rendahan seperti ini." gumam Xiao dengan suara tertahan.
Ia merasa kesal sekaligus jijik dengan Xiao Yi, sang pemilik tubuh pertama.
Beberapa jam kemudian, seorang pria paruh baya beserta Yiyi memasuki ruangan kamar Xiao Yi.
Beliau adalah tetua ketiga klan Xiao yang bernama Xiao Zhong.
Xiao Zhong adalah orang yang sangat dipercayai oleh Patriak klan Xiao Ayahnya Xiao Yi.
Pada saat Ayahnya menghilang secara misterius, Xiao Zhong-lah yang mengurus dan membesarkan Xiao Yi.
Dan sekarang Xiao Zhong dipercayakan menjadi pemimpin sementara, menggantikan Patriak klan Xiao, Ayah Xiao Yi.
" Ohh Yi er... akhirnya... akhirnya kamu siuman juga nak, aku sangat mencemaskan dirimu!"
" Sudah beberapa hari ini kamu pingsan tidak sadarkan diri."
" Kalau kamu sampai kenapa-napa, bagaimana cara saya menjelaskan kepada ayahmu nanti dimasa depan?" Ucap Xiao Zhong sambil mendekat memeluk Xiao Yi dengan tatapan penuh kebahagia-an.
Xiao Zhong kemudian melepaskan pelukannya sambil ia memperhatikan keadaan Xiao Yi dengan seksama.
Setelah memastikan bahwa keadaan Xiao Yi baik-baik saja ia langsung merasa lega.
Namun setelah teringat sesuatu wajahnya yang tadi terlihat gembira langsung berubah menjadi murung.
Dan itu tidak luput dari penglihatan Xiao Yi.
" Hei nak kenapa kamu sampai begitu ceroboh, sehingga dirimu bisa terjatuh dari atas tebing?" Bertanya Xiao Zhong.
Belum sempat Xiao Yi menjawabnya, Xiao Zhong melanjutkan ;
"Selama kamu tak sadarkan diri dalam beberapa hari ini, di Klan Xiao....." Xiao Zhong terdiam sejenak.
"Ahh lupakan! lupakan saja! kamu baru saja siuman, beristirahatlah dulu Yi er."
"Oo yah, saat ini akan dilaksanakan rapat klan, dan aku yang akan memimpin-nya."
Xiao Zhong kemudian mengeluarkan sebuah kantong kecil dari dalam baju, kemudian diletakkannya diatas meja.
" Aku pergi dulu, nanti akan kembali lagi setelah rapatnya selesai." ucap Xiao Zhong sambil berjalan keluar kamar dengan tergesa-gesa.
Penulisannya serta tanda bacanya rapi banget
Top deh pokoknya
Tetap semangat berkarya thor
Semangat Author....
Tetap lanjutkan karyanya 🙏
Sukses selalu 👍