Pernikahan tanpa cinta akankah bertahan? Cerita ini beberapa bab mengandung tema dewasa harap bijak dalam menyikapinya ya. Selamat membaca🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Avisa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
"Rina Saraswati putri Mahendra Wijaya sepertinya saya pernah memperingatkan anda sebelumnya, namun seperti nya anda mengabaikan peringatan saya. Maka dari itu saya akan mengerahkan semua kekuatan keluarga Bagaskoro untuk melawan anda. Keluarga anda akan saya masukkan dalam daftar hitam." Kata Alfarisqi dengan tegas.
"Al bagaimana bisa kamu melakukan hal tersebut pada ku! Aku adalah orang yang mencintai mu melebihi siapapun itu. Seharusnya kamu jadi milikku, Cintamu, Hatimu, Senyummu, Semuanya yang ada dalam dirimu seharusnya milikku!" Teriak Rina kepada Alfarisqi.
Rina pun menatap ke arah Clarissa, "Jika bukan karena wanita licik ini, kamu lah milikku. Dia telah merebutmu dari ku Al. Al dia sedang memakai topeng nya untuk mengikat hatimu. Kamu di jebak Al. Kamu harus sadar kamu dalam bahaya." Rina terus berbicara bahwa seharusnya Alfarisqi menjadi miliknya.
"Rina, Apa kamu gak ngerti juga. Sampai kapanpun aku tak akan pernah mencintaimu bahkan jika waktu diputar sekalipun." Kata Alfarisqi membuat Rina sakit hati.
"Kenapa Al? Kenapa kamu melakukan ini pada ku Al? Kenapa? Aku mohon jangan kayak gini ke aku. Al aku mohon." Rina menarik Celana Alfarisqi dan bersimpuh di sampingnya. Semua orang benar-benar merasa terkejut akan hal tersebut.
"Dasar Sampah! "Ucap Alfarisqi dengan tatapan mata membunuh.
Rina terkejut mendengar umpatan Alfarisqi dan ekspresi nya yang menyeramkan. Rina yang jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Alfarisqi dan selalu berkhayal bahwa dia lah yang akan menjadi istri Alfarisqi terkejut dengar umpatan tersebut. Alfarisqi pergi meninggalkan Rina dengan beberapa orang polisi dan para wanita yang melakukan perkumpulan sosial tadi.
"Tidak! Al Jangan pergi. Al." Rina terus meronta-ronta saat di tangkap polisi.
......................
"Mas Al, makasih ya. Aku tadi sampai gak bisa ngomong saking kagetnya." Ucap Clarissa sambil mengelus tangan Alfarisqi yang mengenggam tangan kirinya.
"Bukan saatnya dia berterima kasih padaku. Harusnya dia marah padaku karena aku datang terlambat. Seharusnya dia tak mendengar hinaan seperti itu. Saat mendengar ucapan perempuan gila itu dari luar aku langsung menerobos masuk ke ruang tamu orang lain. Yang ku pikirkan saat itu aku harus membawa istriku pergi dari sana. Aku dulu tak peduli dengan siapa pun. Tapi sekarang, aku slalu emosional kalau menyangkut tentang istriku. Dia kelemahanku, orang yang kucintai dan sangat berharga untuk ku jadi aku harus mengerahkan sekuat tenaga ku untuk melindunginya."Batin Alfarisqi
"Maafkan aku." Alfarisqi menempelkan keningnya di kening Clarissa.
"Kenapa kamu minta maaf?" Clarissa merasa bingung dengan perkataan Alfarisqi.
"Kamu mengalami hal buruk karena diriku." Kata Alfarisqi sendu.
"Kamu gak salah apa-apa. Di saat seperti ini kamu harusnya bilang aku mencintaimu. Aku akan lebih bahagia." Kata Clarissa dengan sedikit menggoda.
"Sayang, Aku mencintaimu. Sangat sangat mencintaimu." Alfarisqi memeluk erat Clarissa.
"Aku juga mencintaimu mas." Kata Clarissa seraya membalas pelukan suaminya.
"Oh ya Ngomong-ngomong aku sedikit cemburu sih. " Clarissa melepas pelukan Alfarisqi.
"Cemburu?" Alfarisqi bingung.
"Iya cemburu, sepertinya Rina sangat suka sama Mas Al. " Kata Clarissa dengan nada sedikit kesal.
"Kamu gak usah cemburu soal itu. Aku akan tetap mencintaimu apapun yang terjadi." Kata Alfarisqi berusaha meyakinkan Clarissa.
"Ya aku tau itu."Clarissa pindah duduk ke pangkuan Alfarisqi.
" Tapi aku tetap saja cemburu. Suamiku ini masih saja populer di kalangan wanita. Bahkan katanya dia masih sering menerima hadiah."Sindir Clarissa sambil meletakkan kepalanya di dada bidang suaminya.
"Apa? I itu semuanya sudah di urus Benny dan Bram. Bahkan aku gak tau apa isi hadiah-hadiah itu." Jawab Alfarisqi panik.
"Hemmm benarkah? Yah... lagi pula isi perjanjian pernikahan kita kan tak boleh mencampuri urusan pribadi masing-masing. Jadi gak masalah sih." Clarissa memainkan kancing kemeja Alfarisqi.
"Aku berani bersumpah tak pernah memiliki perasaan pada wanita lain selain kamu istriku. Dan perjanjian pernikahan kita juga sudah gak berlaku kok." Kata Alfarisqi yang mebuat Clarissa terkejut dan menatapnya.
"Benarkah?" Tanya Clarissa merasa senang.
Alfarisqi hanya menganggukan kepala mengiyakannya.
"Kalau sampai rumah nanti aku harus bakar surat perjanjian itu. Aku gak bisa bayangin Clarissa tersenyum dan berpelukan dengan pria lain." Batin Alfarisqi gelisah.
"Tapi sayang, Saat ini ada yang lebih penting kan? Kamu harus bertanggung jawab, karena kamu telah membangunkan sesuatu yang sedang tidur." Bisik Alfarisqi tepat di telinga Clarissa.
Clarissa tersenyum nakal."Haruskah kita melakukan seperti waktu itu? Tapi saat ini aku gak sedang haid."
"Kamu sengaja kan? Kalau gitu kita lakukan dengan cara yang berbeda ya. Tapi pelan kan suaramu jika tak ingin terdengar oleh pak Basuki."Kata Alfarisqi menasehati Clarissa sambil membenahi duduk Clarissa di pangkuannya.
"Apa? Jadi yang waktu itu pak Basuki denger dong? Kan waktu itu kamu berteriak keenakan." Ucap Clarissa polos yang membuat Alfarisqi merasa gemas dengan istrinya.
Alfarisqi tak menjawab dia sibuk membuka kancing baju Clarissa dan menikmat aset kembar Clarissa. Clarissa hanya menggigit bibir bawahnya menahan agar tak mengeluarkan suara desahan. Sesekali dia menarik rambut Alfarisqi.
Clarissa mengalungkan tangannya ke leher Alfarisqi. Dari telapak tangan Clarissa merasakan tubuh Alfarisqi yang mulai panas tanda bahwa dia sedang ber hasrat. Ketika bibir mereka tertaut tangan mereka pun tak diam saja. Alfarisqi sudah telanjang da da, Clarissa masih mengenakan pakaian lengkap namun da da nya nampak menyembul keluar.
Alfarisqi mulai menyibak kan Rok Clarissa ke atas. Dan celana Clarissa pun telah terlepas entah bagaimana ceritanya. Alfarisqi saat memegang ladangnya sudah terasa basah dan siap untuk bercocok tanam. Alfarisqi yang tak tahan dengan hasratnya mulai melancarkan aksinya. Blessshh. Clarissa melenguh dan sedikit berbeda karena terkejut. Clarissa mencengkeram bahu Alfarisqi. Alfarisqi berdiam mencoba untuk tidak terburu-buru.
Pov Pak Basuki
Saat ini mobil terhenti di lampu merah. Aku terkejut saat mobil tiba-tiba sedikit bergerak. Mobil ini bukanlah mobil yang terlalu bergoyang saat ada guncangan. Ku lirik pembatas di belakangku, ternyata kacanya berubah menjadi gelap. Aku pun tersenyum geli dengan tingkah majikanku.
Hahh aku menghela nafas panjang, sepertinya aku harus mengajukan cuti sama pak Benny untuk pulang kampung kalau setiap hari membersamai nyonya dan tuan seperti ini. Padahal mereka bisa ke hotel terdekat. Atau mungkin jika mereka ingin melakukan di mobil suruhlah aku turun beli minuman di mini market dululah. Biar aku tak jadi lalat di sini.
Aku pun melajukan sedikit cepat mobil yang ku kendarai. Saat tiba di gerbang depan aku merasa lega. Ku parkirkan mobil dan Aku cepat-cepat turun dari mobil. Saat aku turun aku bertemu dengan Benny.
"Pak Bas, gimana tadi? Tuan tak ikut pulang kah?" Tanya Pak Benny kepada ku.
"Ikut pak, tapi sepertinya sedang sibuk. " Jawabku sambil melirik ke arah mobil.
Benny yang awalnya bingung lalu memasang tampang terkejut saat melihat mobil sedikit bergoyang."Oh... sepertinya saya harus mencari mobil baru yang benar-benar tahan guncangan. "kata Benny sambil tertawa kikuk.
"Kalau Tuan masih sibuk biarkan saja pak Bas. Pak Basuki istirahat dulu saja." Imbuh Benny memintaku istirahat.
Aku pun meninggal kan Benny dengan mobil yang sedikit terguncang tersebut.
Pov Pak Basuki selesai.
...************...