NovelToon NovelToon
Cinta Sejati

Cinta Sejati

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Cintapertama / Cintamanis / Anak Yatim Piatu / Diam-Diam Cinta
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rania Alifah

Raja Devanda, dia anak yatim piatu yang dibesarkan oleh kakaknya sejak kecil.
Dia yang berstatus mahasiswa menjadi preman di kampus milik sang Ayah.
Namun siapa sangka, saat pertemuannya dengan mahasiswi baru yang bernama Eka Laila Naja, Raja tiba-tiba ingin berubah menjadi pria yang lebih baik.
Saat baru saja menjalin kasih dengan Laila, Raja dihajar habis-habisan oleh geng musuhnya yang membuat otaknya retak dan menjadi hilang akal sehatnya, sedangkan Ayah Laila yang berstatus sebagai Ustadz ternama, tak menyetujui hubungan keduanya. Kemudian Laila di jodohkan oleh sang Ayah dengan seorang pria yang menjadi pengajar di Pesantren.

Lalu bagaimana dengan cinta Laila dan Raja ?
Apakah Laila akan menerima perjodohan sang Ayah ?
Atau justru tetap menunggu Raja pulih dari sakit jiwa nya ?

Kita simak yuk ceritanya di karya Novel => Cinta Sejati
By : Miss Ra

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rania Alifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Pagi hari selesai sarapan, Laila menyalami Abah Faris untuk segera berangkat ke kampusnya. Karena telat, dia terburu-buru dan berjalan cepat.

"Laila berangkat Bah, Assalamualaikum.."

"Waalaikumsalam..."

Laila berteriak dari ruang tamu saat berpamitan dengan Abahnya. Sedangkan Laila yang tak pernah kesiangan membuatnya merasa heran. Tumben sekali putrinya itu kesiangan.

Setelah kepergian Laila, Abah Faris memutuskan untuk kembali mengikuti Laila dari belakang. Karena beliau masih penasaran, siapa pria yang selalu membuat Laila membonceng dengan motor sportnya itu.

"Hay.. Maaf aku telat.."

Laila langsung menaiki motor Raja tanpa menunggu jawaban darinya. Setelah memastikan Laila naik, Raja melajukan motornya dengan kecepatan tinggi karena sudah terlambat.

Abah Faris terus mengikutinya dari belakang menggunakan motor matic miliknya. Hingga bisa mengimbangi kecepatan Raja yang melajukan motornya dengan cepat.

"Siapa pria itu ? Berani sekali membawa anakku berboncengan seperti itu.."

Tak lama motor Raja memasuki gerbang kampus bersama Laila. Tapi Abah Faris berhenti di depan gerbang ingin memastikan putrinya benar-benar belajar. Setelah dipastikan, Abah Faris kembali melajukan motornya untuk pulang.

*

"Lailaa..."

Bunga berteriak memanggil Laila saat baru selesai dengan kelasnya. Laila yang dipanggil namanya menoleh je sumber suara. Laila tersenyum saat melihat Bunga disana.

"Hey La, aku pikir kamu nggak kuliah tadi.. Jadi aku tinggal deh naik angkutan.." ucap Bunga yang selalu setia menunggu Laila di ujung gang.

"Aku kesiangan Nga, semalam Raja minta telfonan sampai jam dua pagi." sahut Laila sesekali menoleh menatap Bunga di sampingnya.

Laila berjalan bersama Bunga untuk menuju ke kantin. Saat di kantin Laila memesan nasi ayam karena dirinya sangat lapar, tadi pagi hanya makan roti dan susu saja karena telat.

Setelah memesan, Laila dan Bunga duduk dikursi yang sama. Laila mengambil ponselnya untuk menghubungi Raja.

"Sayang kau dimana ? Aku di kantin.."

Laila mengirim pesan pada Raja, namun belum dibaca olehnya. Mungkin Raja masih sibuk pikirnya. Setelah Laila menghabiskan makanannya, Raja belum juga membalas pesan dari Laila. Hal itu membuat Laila merasa heran.

"Kemana dia ? Kok nggak bales pesanku ?"

Laila terus bertanya-tanya dalam pikirannya sendiri. Bunga yang melihat Laila gelisah langsung membuyarkan lamunannya.

"Kamu kenapa La ? Dari tadi celingukan.. Cari Raja ?" tanya Bunga yang sudah tahu kalau Laila gelisah mencari kekasihnya itu.

"Iya nih, aku udah kirim pesan tapi nggak dibales juga.. Kemana ya dia ?"

Laila menjawab pertanyaan Bunga masih dengan celingukan mencari Raja. Dia khawatir terjadi sesuatu dengan kekasihnya itu. Laila yang tak sabar akhirnya memilih untuk menelfonnya. Siapa tahu Raja juga sedang mencarinya.

Baru saja menempelkan benda pipih itu ditelinga Laila yang tertutup hijab, Raja muncul dengan ketiga temannya masuk ke kantin untuk makan.

"Raja..."

Laila berteriak memanggil kekasihnya itu, Raja menoleh menatap Laila dan menghampirinya. Ketiga temannya memilih untuk duduk disebelah meja yang Raja dan Laila duduki.

"Kau kemana saja ? Kenapa pesanku tidak dibalas ?" tanya Laila dengan wajah yang sedikit kesal.

"Ponselku ketinggalan dirumah sayang, tadi buru-buru.. Jadi aku lupa membawa ponselku.." balas Raja tersenyum melihat Laila yang cemberut.

"Ooh.. Aku pikir kemana.."

Keduanya kembali mengobrol dengan santai, Laila yang sudah selesai makan hanya menemani Raja sampai menghabiskan makanannya.

Selesai makan keduanya memilih untuk menghabiskan waktu bersama teman yang lain di taman kampus. Raja memainkan gitar, dan Laila juga teman wanita lainnya menyanyi bersama.

*

Sore hari.. Laila pulang sudah hampir magrib. Abah Faris yang merasa tingkah Laila semakin kesini semakin bebas merasa khawatir. Apalagi, beliau melihat sendiri Laila berboncengan dengan lelaki dua kali.

Selepas sholat magrib, Abah Faris menunggu Laila di ruang keluarga. Beliau ingin bertanya seberapa jauh pergaulannya di luar. Agar pikirannya sedikit tenang. Sebab besok dua hari dirinya akan berada di luar kota karena di undang untuk dakwah.

"Laila.. Bisa duduk disini sama Abah..? Abah mau bicara."

Laila duduk di sebelah Abahnya dengan kening berkerut. Laila merasa Abahnya sedang serius saat ini, terlihat dari wajahnya yang sangat tegang.

"Mau bicara apa Bah ?" tanya Laila yang sudah duduk disebelah Abahnya.

"La.. Abah besok keluar kota dua hari, Abah ada dakwah disana. Abah mau tanya sesuatu sama kamu, Abah harap Laila bisa menjawab jujur pertanyaan Abah." ujar Abah Faris panjang lebar.

Mata Laila terus memandangi Abah nya tanpa kedip. Dia terus berfikir apa yang akan ditanyakan oleh Abahnya itu sampai dirinya harus berkata jujur. Pikirnya.

"Abah kemarin melihat kamu berboncengan dengan Lelaki menggunakan motor balap.. Siapa dia ?"

DEG..

Jantung Laila berdetak kencang tidak seperti biasanya. Abahnya sudah tahu dirinya berboncengan dengan Raja. Jika mengelak itu hanya teman, tidak mungkin. Karena Laila berpegangan pada Raja dengan mesra.

Laila masih diam, seakan lidah nya kaku tak bisa bicara. Tubuhnya gemetar, jantungnya berpacu semakin kencang. Dia menunduk memandangi kakinya sendiri. Entah apa yang harus dijawab olehnya.

"Laila.."

"Iya Bah.." sahut Laila tanpa menatap Abahnya.

"Kau dengar Abah bertanya kan ?"

Abah Faris berusaha untuk lembut. Takutnya Laila tidak akan jujur jika dirinya berkata dengan keras. Laila menarik nafasnya dalam dan melirik Abahnya sekilas berusaha mengeluarkan suaranya.

"Di-diaa.. Dia cuma teman Abah.." sahut Laila nyaris tak terdengar suaranya.

"Hanya teman ? Yakin ?"

Laila menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Abah Faris masih menatap kebohongan di wajah sang putri. Dia masih tetap terus bertanya sampai Laila benar-benar jujur.

"Jujur sama Abah nak.. Abah tak akan marah, siapa dia Laila..?" tanya Abah Faris menoleh menatap Laila disampingnya.

"Dia temen deket Abah, dia satu kelas sama Laila.. Dia.. Dia yang selalu mengajak Laila bicara dikampus.." balas Laila lagi berbohong.

"Memangnya Bunga nggak mau menemani kamu lagi ?" tanya Abah Faris lagi.

"Bunga kan beda jurusan Bah, dia sudah punya teman baru.. Dan disaat Laila keluar kelas, Bunga masuk kelas.. Jadi jarang bertemu.."

Abah Faris lalu menganggukkan kepalanya, dia berusaha untuk percaya dengan sang putri. Meskipun beliau masih ragu untuk percaya.

"Baiklah.. Abah percaya. Tapi Abah mohon Laila, jaga kehormatan mu sebagai wanita.. Jangan bersentuhan dengan pria yang bukan muhrim kamu.. Jaga kepercayaan Abah Laila, hanya itu pesan Abah nak.."

Abah Faris menasehati Laila sebelum beliau berangkat ke luar kota untuk dakwah. Selesai mengobrol, keduanya lalu memilih untuk istirahat. Karena Abah Faris akan berangkat selepas subuh menggunakan Travel yang sudah di pesan satu minggu yang lalu.

Sedangkan Laila masuk ke kamar tak lupa menguncinya, kemudian mengambil ponselnya untuk menghubungi Raja. Dia ingin bicara masalah yang Abahnya katakan, dia tak mau sampai Abahnya tahu hubungannya dengan Raja sudah sejauh mana.

...----------------...

Bersambung...

1
CintaAfya
kk Cinta mampir di sini thor...
Miss Ra: /Kiss//Kiss//Kiss/

trimakasih kak afya
total 1 replies
Abdulharis Middini
Luar biasa
Miss Ra: /Chuckle//Chuckle//Chuckle/
/Kiss//Kiss//Kiss/
total 1 replies
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
semangat 🙏
Miss Ra: /Chuckle//Chuckle//Chuckle/
/Kiss//Kiss//Kiss/
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡: ma sama . biar makin mangat up nya🙏✌
total 3 replies
Sa'diah Nur M(Sasa)_-ll
oh mampir juga kak ke novel saya
Miss Ra: oke aku paati baca sampai the end yaa
total 1 replies
Sa'diah Nur M(Sasa)_-ll
wau bagus kak semangat ya👍
Miss Ra: /Kiss//Kiss//Kiss/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!