Annabella gadis cantik keturunan Belanda dia telah dibesarkan oleh sepasang suami istri yang tidak memiliki anak, sejak usia Annabella 6 tahun dia telah diculik dan dibuang ke tengah hutan oleh sekelompok mafia Jerman, hingga akhirnya Annabella telah ditemukan oleh sepasang suami istri yang tidak memiliki anak dan dibesarkannya oleh mereka hingga Annabella tumbuh menjadi gadis cantik dan memiliki kekuatan yang begitu luar biasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kak Desi Astuti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cepat naik Aiken
"Drak kau tunggu di sini aku akan Menghampiri mereka." Ujar Annabella sambil berjalan menghampiri para anak buah Ernesto, sebenarnya Drak ingin mencegah dan melarang Annabella karena Drak khawatir dengan keselamatan Annabella. Tapi dia tidak kuasa menolak perintah dari Annabella majikannya, ia hanya mampu menganggukkan kepalanya dan berjaga di samping pintu dengan Aiken, yang terus memegangi buah jeruk purutnya yang tak tertutup lagi.
"Hay selamat malam, apa aku mengganggu kalian?" Annabella berjalan menuju para anak buah Ernesto yang sedang berjaga di depan jeruji besi, menjaga tawanan Ernesto yang tak lain di dalamnya adalah Dallen yang berhasil mereka tangkap. "Owh tentu tidak nona cantik siapa kamu? Kenapa kamu bisa masuk kesini?" tanya salah satu dari mereka, "tentu aku bisa masuk karena aku adalah anggota baru di sini" jawab Annabella Kepada para anak buah Ernesto.
"Waw keren sekali jika nona secantik anda adalah anggota baru disini." Ucap pria tersebut dengan tatapan nakalnya "hemm menangnya jika aku ditugaskan untuk menjaga setiap tawanan kita disini, apa ada yang salah?" Jawab balik Annabella "owh tentu tidak nona cantik, justru sebaliknya kami sangat senang" jawab pria itu sambil tertawa
"Aapa kalian memiliki sebatang rokok?" Tanya Annabella Kepada ketiga anak buah Ernesto, "oh tentu nona, kami sangat senang dengan rokok apa nona cantik menginginkannya? Tunggu sebentar aku akan memberikan anda rokok ini silahkan."
Annabella berjalan mendekati salah satu pria dari mereka, dan mengambil sebatang rokok dari pria itu. Namun tiba-tiba tangan Annabella ditarik oleh salah satu anak buah Ernesto, "nona cantik tanganmu begitu lembut apa anda tidak bisa bermain-main dulu sebentar melayani kami di sini?" Ujar pria itu dengan menggoda Annabella.
Annabella yang mendapatkan perlakuan seronok dari para anak buah Ernesto, dia sangat geram mendengar penuturan anak godaan para pria tersebut. "Hemm apa kalian yakin ingin bermain-main denganku?" Tanya Annabella dengan tatapan tajamnya, "hehehe tentu nona cantik apa kau bersedia melayani kami?" "Jika kalian mampu silahkan kita bisa mulai sekarang" Jawab Annabella dengan singkat, ketiganya pria itu saling lirik mereka pikir Annabella akan benar-benar melayani mereka untuk melakukan seksualnya.
Salah satu dari mereka mulai mendekatkan tubuhnya ke arah Annabella, namun tidak membuat gentar ataupun takut Annabella oleh ketiga anak buah Ernesto. Annabella masih tetap berdiri dengan tegap diposisinya, Annabella tersenyum getir saat salah satu anak buah Ernesto mulai mendekatkan wajahnya untuk mencium wajah Annabella.
Annabella melangkah kedua kakinya tiga langkah kebelakang,
Creppp.. Creppp..
Dengan hitungan detik ketiga leher anak buah Ernesto sudah hampir putus dan mengeluarkan darah yang begitu banyak, seketika tubuh mereka tergeletak sudah tak bernyawa lagi. Annabella pun segera memberikan kode kepada Drak dengan membunyikan kedua jari jarinya.
Dengan cepat Drak dan Aiken pun segera berlari menghampiri ke arah Annabella, dan benar saja ketiga penjaga itu sudah tergeletak dilantai tak bernyawa lagi. "Bereskan mayat mereka Drak, dan kau Aiken keluarkan temanmu itu dari dalam." Tutur Annabella kepada kedua pengawalnya, Drak dan Aiken pun segera melakukan apa yang diperintahkan oleh Annabella.
Akhirnya Aiken pun berhasil mengeluarkan Dallen dari dalam jeruji besi dimana dia ditahan selama beberapa hari ini, Drak pun segera membuat memapapah Dallen berjalan keluar dari ruang bawah tanah. Akhirnya Annabella dan kedua pengawalnya berhasil membawa Dallen keluar dari dalam jeruji besi bawah tanah.
Kini Annabella dan Drak beserta Aiken yang memapah Dallen, sudah berada diposisi semula di mana mereka memanjati benteng tinggi. Tak berselang lama setelah Annabella dan kedua pengawalnya keluar dari ruang bawah tanah, tiba-tiba keributan dan teriakan terdengar, karena beberapa anak buah Ernesto telah menemukan teman-teman mereka sudah menjadi mayat didalam jeruji besi ruang bawah tanah.
"Cepat berpencar cari mereka sampai dapat, pasti mereka belum jauh dari tempat ini jangan biarkan mereka lolos!!" Teriak salah satu dari mereka, "Aiken cepat kau naik lebih dulu." Ucap Annabella kepada Aiken, Aiken yang diperintahkan naik oleh Annabella dia hanya celangak-celinguk kebingungan, karena dia harus kembali menaiki dinding tembok yang begitu tinggi. "Capat Aiken kita tidak punya waktu banyak.!" Teriak Annabella sambil memukul Aiken yang berdiri mematung melihat keatas dinding.
Dengan sigap Annabella menarik kerah baju milik Aiken, lalu Annabella mendorong tubuh Aiken keatas benteng. "Cepat naik kita tidak punya waktu banyak!" teriak Annabella yang kesal dengan keleletan Aiken, yang tidak bisa diandalkan.
Akhirnya Aiken pun berhasil naik keatas benteng dengan dibantu oleh Drak dan Annabella, "Drak cepet angkat tubuh Dallen, biar aku yang menghadapi musuh." Perintah Annabella kepada Drak pengawal setianya, dengan sigap Drak pun segera mengangkat tubuh Dallen dan dia mulai melemparkan ke atas benteng. "Aiken tangkap!" Teriak Drak kepada Aiken
Aiken yang sudah berada di atas benteng dia melihat para anak buah Ernesto pelarian ke arah di mana mereka berada, " cepat tangkap Aiken!" Drak kembali berteriak kepada Aiken yang gugup dan terkesima melihat musuhnya yang begitu banyak.
Drak benar-benar sudah sangat emosi terhadap Aiken, agar Aiken segera menangkap tubuh Dallen yang sudah tidak berdaya dan lemah. Dengan rasa panik bercampur gugup Aiken pun berhasil menangkap tubuh Dallen dengan gemetaran, namun sayang Aiken tak bisa mengimbangi posisi tubuhnya untuk menopang berat badan Dallen. dan pada akhirnya Aiken pun terjatuh ke bawah luar dinding tersebut, dengan posisi memeluk tubuh Dallen. "Drak cepet kau naik lebih dulu.!" Drak yang mendengar perintah dari Annabella, Drak pun segera menaiki benteng tinggi tersebut.
Sedangkan Annabella dia masih berada di bawah, menghadapi para anak buah Ernesto yang mulai berdatangan cukup banyak kearahnya.
Dorrr.. Dorrr.. Dorrr
Suara tembakan sudah tak terelakan lagi, dengan gerakan super cepat Annabella merebut senjata para anak buah Ernesto.
Dorrr.. Dorrr..
Tubuh Annabella begitu lincah menyerang kearah para musuhnya, tendangan dan pukulannya tidak dapat terelakkan lagi oleh para lawan-lawannya. Dengan dibarengi oleh tembakan dari kedua senjata yang berhasil Annabella rebut dari para musuh-musuhnya.
Hanya dengan hitungan menit tembakan Annabella mampu dan berhasil menewaskan puluhan lawannya yang berusaha menyerang dirinya.
Sedangkan Drak yang terjatuh kebawah dinding benteng, dia merasa bersalah karena meninggalkan Annabella seorang diri dalam sana.
Yakub yang sedari tadi memperhatikan kearah sudut benteng rumah Ernesto, dengan cepat dia segera melajukan mobilnya dan membantu Aiken yang sedang memapah Dallen untuk masuk kedalam mobilnya.
Sedangkan Darak dia malah kembali menaiki dinding tinggi, karena dia tidak tega membiarkan Annabella seorang diri melawan musuhnya, Drak ingin kembali menyusl Annabella. "Drak kau mau kemana lagi?" Tanya Yakub kepada Drak
"Aku harus kembali dan membantu nona Annabella Yakub dia masih ada didalam!" Teriak Drak, sontak saja membuat Yakub terkejut, saat Yakub mendengar penuturan Drak mengenai Annabella masih berada didalam "baiklah kalau begitu aku ikut denganmu, akhirnya Yakub dan Drak pun kembali naik ke atas dinding.