Almahyra melahirkan seorang diri tanpa di temani oleh sang suami yang sedang lembur dengan pekerjaan nya,sedangkan sang mertua sangat tidak menyukai sang menantu,bagaimana kisah hidup nya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Rohmani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 2.KEDATANGAN MERTUA
Sinar mentari menyeruak di sela-sela jendela rumah sakit,dan sepasang suami istri itu pun sudah bangun dari mimpi indah mereka.Gaza yang semalam dari kantor langsung menuju Rumah Sakit dan belum kembali kerumah memutuskan untuk pulang sekedar mandi dan berganti baju tak pula juga Gaza memberi kabar kepada atasanya untuk meminta izin cuti dengan alasan istri nya yang baru melahirkan.Dan kebetulan Gaza belum pernah mengambil cuti dan Selalu bekerja dengan baik maka sang atasan pun tidak keberatan memberikan izin cuti nya.
"Sayang mas mau pulang dulu mandi dan ganti baju,dari semalam badan mas sudah lengket dan bau.kamu nggak apa-apa kan jika mas tinggal sebentar"Tanya Gaza kepada sang istri
"Iya nggak apa-apa mas kan disini ada suster dan doker yang merawat ku,jadi mas nggak perlu khawatir"
"Ya sudah kalau begitu mas pamit pulang dulu,nggak lama koq.Habis dari rumah mas langsung kesini lagi"Ucap Gaza sambil membelai rambut sang istri yang panjang hitam legam tersebut.
"Iya mas hati -hati ya,jangan ngebut-ngebut bawa mobil nya"Ucap Almahyra sambil tersenyum manis.
"Ya sudah kalau begitu mas pamit duli,oh ya apa ada sesuatu yang kamu ingin kan sayang,sekalian nanti biar mas carikan"Tanya Gaza yang hendak siap-siap pergi.
"Nggak usah mas,nanti saja kalau ada yang aku pingin,untuk sekarang sepertinya belum ada"Tolak Almahyra karena memang saat ini dia tidak menginginkan apa pun.
"Ya sudah,mas pamit pulang dulu ya,assalamualaikum"Ucap Gaza sambil menyodorkan tangan nya untuk di cium Almahyra.
"waalaikumsalam,"Jawab Almahyra sambil meraih tangan sang suami dan mencium nya.
Segera Gaza keluar dari ruangan sang istri dan bergegas menuju mobil nya yang terparkir dan segera menjalankannya menuju rumah nya.
Setelah kepergian sang suami,Almahyra pun hendak kembali tidur karena merasa badan nya masih terasa lemas dan belum kuat untuk sekedar duduk lama.Namun belum juga tertidur tiba-tiba sang anak bangun dan menangis sehingga Almahyra pun bergegas turun untuk menggendong dan menyusui bayi nya.
Tak butuh waktu lama setelah puas menyusun sang Bayi pun kembali tidur dan tak lama Dokter dan perawat pun berkunjung untuk melakukan visit.
"Selamat pagi ibu Almahyra,bagaimana pagi ini apa kah sudah merasa lebih baik"Tanya Dokter cantik yang bernama Yura tersebut dengan ramah dan senyum menawan nya tersebut.
"Pagi juga Dokter,alhamdulillah pagi ini saya sudah merasa lebih baik"Jawab Almahyra tak kalah ramah juga.
"Baik kalau begitu biar saya periksa dulu ya ibu dan dedek bayi nya"jawab Dokter Yura.
"Iya Dokter silahkan"
Setelah melakukan beberapa pemeriksaan Dokter Yura pun segera memberikan suntikan dan beberapa obat yang harus di konsumsi oleh Almahyra.
"Oke,semua nya baik-baik saja dan jahitanya pun tidak ada masalah dan dedek bayi nya pun sehat ya,kemungkinan besok pagi ibu sudah bisa pulang"Ucapan Dokter Yura serasa angin segar bagi Almahyra.
"Alhamdulillah kalau besok sudah bisa pulang,terimakasih Dokter Yura"Ucap Almahyra dengan wajah gembira.
"Baiklah kalau begitu saya permisi dulu,jangan lupa nanti obat dan makanan nya di makan ya ibu biar asi nya lancar dan banyak"Ucap Dokter Yura sebelum beranjak pergi
"Baik Dok,terima kasih"Jawab Almahyra.
Bergegas Dokter Yura dan perawat segera pergi meninggalkan ruangan Almahyra karena masih ada Kunjungan di bangsal-bangsal lain.
Setelah kepergian Dokter Yura,tak lama datang kedua mertua Almahyra,yaitu Pak Radit dan Ibu Maya.Terlihat wajah senang Pak Radit saat mengunjungi sang menantu dan cucu nya,namun berbeda dengan Bu Maya yang menunjukkan raut wajahnya yang jelas-jelas tak menyukai nya.dengan tatapan sinis nya dia seolah enggan untuk datang menjenguknya.
"Papa Mama apa kabar,"Ucap Almahyra sambil meraih tangan sang mertua untuk dicium,disambutnya tangan sang menantu oleh papa mertuanya,namun berbeda dengan sang mama mertua yang malah menepisnya dengan kasar dan seolah olah jijik pada sang menantu.Papa mertua yang melihat hal itu pun menegur sangat istri.
"Mama apa apaan sih kok begitu sikap nya pada mantu Kita"Tegur Pak Radit yang tak suka melihat sikap sang istri kepada Almahyra.
"Apaan sih pah,nggak usah lebay deh begitu aja di permasalahkan"Ucap Mama maya sama Papa Radit.
"Sudah lah pah mah,jangan bertengkar"Ucap Almahyra
"Tapi sikap mamah itu keterlaluan Almahyra"Ucap sang papa mertua.dengan nada jengkel.
"sudahlah pah,mungkin mamah hanya sedang capek jadi wajar jika mamah bersikap begitu"Ucap Almahyra yang berusaha meredam amarah sang papa Mertua.Sejujurnya ada rasa sakit di hati Almahyran dengan sikap sang mama mertua kepada nya namun percuma juga apapun usaha untuk meraih hati sang mama mertua tetap lah sulit karena sudah tertutup rasa benci di hati nya.
""Oh ya apa papa sudah lihat cucu papa,dia perempuan cantik seperti mama"Ucap Almahyr yang berusaha mencairkan suasana yang menegangkan.
"Iya dimana cucu papa,sini biar papa gendong"Tanya Pak Radit pada menantunya.Sedangkan mama mertua hanya bisa milirik sinis dan memutar ke dua mata nya dengan malas mendengar perkataan sang papa
"Ada didalam box bayi pah"Ucap Almahyra sambil menunjukan letak box bayi nya.
"Untuk apa bangga punya anak kalau yang di lahirkan bukan laki-laki tapi perempuan"Ucap Ibu Maya.Bagai tersambar petir rasa nya Almahyra mendengar perkataan ibu Maya begitupun pak Radit.Mereka tak menyangka jika akan mendapatkan respon yang sangat menyakitkan dari Ibu Maya.
"ASTAGFIRULLAH"Almahyra hanya bisa beristigfar dan mengelus dada mendengar perkataan Bu Maya.
"Mah,kok mama bicara nya seperti itu sih.mau perempuan atau laki-laki sama saja,ini darah daging kita.Cucu kandung kita mah"Ucap Pak Radit pelan namun terdengar tegas menahan amarah.Sedangkan Bu Maya lagi-lagi hanya mendengus dan menatap sinis pada cucu nya yang sedang di gendong Pak Radit.
"memangnya kenapa,di keluarga kita anak pertama itu seharus nya laki laki agar bisa menjadi penerus bisnis keluarga pah,bukan perempuan,"Ucap bu maya dengan datar
Setelah perdebatan itu tak lama muncul Gaza yang sudah nampak terlihat segar setelah mandi dan berganti baju.
"Loh ada mama dan papa,kapan sampai nya pah"Tanya Gaza sambil jalan mendekat kepada orang tua nya dan menyalami serta mencium tangan kedua nya.
"Belum lama kok Gaz"Ucap Pak Radit yang masih menggendong sang cucu.
"oh ya papa sampai lupa,siapa nama cucu papa yang cantik ini"Tanya sang papa yang berusaha mencairkan suasana.
"iya sayang mas juga sampai lupa menanyakan nama anak kita,sudah dikasih nama apa belum?"Tanya Gaza pada sang istri.
"Sudah mas,nama anak kita adalah Mawar Azzahra"Jawab Almahyra dengan senyum yang mengembangkan.
"Nama yang bagus sayang dan mas suka dengan nama itu,iya kan pah"Jawab Gaza sambil melirik kepada papa nya dan meminta pendapat nya.
"Iya nak,papa juga suka nama itu"Ucap Pak Radit yang juga membenarkan ucapan Gaza.
Gaza yang melihat sang mama hanya diam saja merasa heran karena tak seperti biasa nya sangat mama akan bawel nya minta ampun.
"Mama kenapa dari tadi Gaza perhatikan hanya diam saja,apa mama sakit"Tanya Gaza yang sudah mendekat dan duduk disebelah Bu maya.
"Nggak kok Gaz,mama nggak apa apa cuma capek saja,pingin segera pulang istirahat"Jawab Bu Maya dengan suaranya pelan,namun tak bisa dipungkiri dari tadi mata Bu Maya menatap penuh kebencian kepada Almahyra.sedangkan yang ditatap hanya diam saja seolah tak terjadi apa apa.
Mungkin karena sudah tak tahan dengan situasi di dalam ruang rawat inap milik Alm ah ya,Bu Maya bergegas mendekati sang suami dan mengajak Pak Radit pulang.Dan demi menghindari perdebatan maka Pak Radit pun menuruti ajakan sang istri pulang.
"Ya sudah Gaza,Almahyra papa dan mama pulang dulu ya,besok kami akan kesini lagi"Pamit Pak Radit pada anak dan menantunya.
"Iya pah,mah terima kasih sudah menyempatkan datang menjenguk Almahyra dan anak kami"Ucap Gaza pada kedua orang tua nya.
"Iya sama sama Gaza,ya udah papa dan mama pulang dulu,assalamualaikum"Ucap Pak Radit sambil berlalu pergi dengan menggandeng tangan Bu Maya.
"Waalaikumsalam,hati hati pah,mah"Jawab Gaza dan Almahyra bersamaan.
"Ya sudah sayang,sekarang kamu makan gih.Ini tadi mas belikan kamu makanan kesukaanmu"Ujar Gaza sambil memberikan kantung kresek yang berisi nasi padang kesukaan sang istri.
Dengan hati gembira diambil makanan tersebut dan segera di makan dengan lahap