Laura yang sedang di kejar seseorang,ia berlari terburu buru tanpa melihat ke depan.Alhasil ia menabrak seseorang dan terjatuh bersamaan
Brukk....
" Aaaa.....ciuman pertama kuuu " Teriak Laura histeris tepat di depan wajah laki-laki tersebut
Laura refleks menapar wajah laki-laki tersebut cukup keras, membuat pipi laki-laki itu memerah.
" Dasar laki-laki mesum,cari kesempatan dalam musibah " Teriak Laura
Laura teringat kalau ia sedang di kejar orang suruhan ayahnya,Laura melihat orang itu semakin mendekat ia pun berdiri dan langsung lari meninggalkan Raynad yang masih terbaring di tanah.
" Tuan sedang apa " Ucap Bian asisten Raynad
" Bantu aku berdiri" Ucap Raynad
Bian pun membantu Raynad berdiri
Raynad memandangi punggung Laura yang mulai menjauh,dan ia masuk ke dalam mobil.
" Sial, kenapa orang itu terus mengejar ku " Umpat Laura
" Aku harus cari tempat untuk sembunyi " Ucap Laura
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mentari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#27
" Sepertinya aku sudah kecanduan,dengan bibir manisnya itu " Ucap Raynad membayangkan bagaimana rasa bibir Laura saat ia mencium nya
" Aku tidak akan melepaskan mu,Laura " Ucap Raynad menatap lurus ke arah pintu
Laura tidak ada niatan untuk kembali ke ruangan Raynad,ia memilih untuk berdiam diri di pantry.Sesekali Laura mengobrol dengan OG yang memenang bekerja di bagian Pantry.
Raynad juga tidak menyadari kalau Laura tidak kembali ke ruangan nya,karena sangat fokus dengan pekerjaan jadi Raynad melupakan keberadaan Laura sekarang.
Keesokan harinya
" Lauraa...." Teriak Raynad dari kamar
" Iya " Teriak Laura tak kalah kencang
Laura langsung menaiki tangga dan masuk ke dalam kamar Raynad, Raynad duduk di tepi ranjang sembari menunggu Laura.
" Ada apa " Tanya Laura
" Siapakan baju ku,selama aku di Surabaya" Ucap Raynad
" Berapa hari disana,biar saya bisa mengira-ngira membawa baju berapa " Tanya Laura menatap Raynad
" Tiga hari " Ucap Raynad
" Baiklah " Ucap Laura
Laura langsung masuk ke ruangan ganti,ia ingin mengambil koper yang ada di atas tapi Laura kesulitan.Karena tinggi badan Laura tidak sampai.
" Kenapa meletakan di atas " Gerutu Laura
Laura mengedarkan pandangan nya mencari kursi untuk mengambil koper Raynad,meskipun sudah menggunakan kuryi tetap saja sangat sulit di jangkau tangan Laura.
Sesekali Laura berdecak kesal,bahkan kening Laura sampai berkeringat padahal di ruangan itu ada Ac.Raynad yang sudah terlalu lama Minggu Laura di luar,ia pun memutuskan untuk menghampiri Laura.
" Kau sedang apa " Tanya Raynad membuat Laura kaget dan ia hampir jatuh jika Raynad tidak menangkap tubuh Laura.
Aaaa " Teriak Laura yang kehilangan keseimbangannya
Raynad langsung lari dan ia menangkap tubuh Laura ke dalam pelukannya,karena keseimbangan Raynad tidak stabil mereka berdua jatuh dimana Laura berada di atas tubuh Raynad.Bukan hanya itu saja bahkan Laura tidak sengaja mencium bibir Raynad,mata Laura seketika membulat.
Laura yang akan bangkit dari tubuh Raynad, langsung ditahan oleh tangan Raynad yang menekan kepala Laura.Raynad langsung mencium bahkan me-nyesap bibir ranum Laura,yang sudah candu bagi Raynad.
Karena merasa tidak ada penolakan dari Laura, Raynad mengigit bibir Laura agar terbuka dan saat terbuka lidah Raynad langsung menerobos ke dalam mulut Laura.
Raynad mengekspos seluruh rongga mulut Laura dengan lidahnya, 1 menit 2 menit entah sudah berapa menit Raynad me-nyesap bibir Luara.
Entah ada apa dengan tubuh Laura,kenapa ia tidak bisa melawan bahkan tubuhnya menginginkan yang lebih dari sekedar ciuman,dasar tubuh sialan kenapa dirinya tidak bisa menolak sentuhan yang Raynad berikan.
Kini ciuman Raynad turun ke leher Laura,Laura merasa geli saat Raynad mencium bagian leher nya.
" Ah,Tuan geli " Ucap Laura tanpa senjang mengeluarkan suara Kramat membuat Raynad semakin menggila
" Tuan hentikan,ini sangat geli " Ucap Laura mendorong tubuh Raynad dan itu berhasil membuat tubuh Raynad jatuh kesamping
Nafas mereka sama sama berkecambuk,Laura berusaha menetralkan deru nafasnya.Beda lagi dengan Raynad bukan hanya menetralkan Nafa nya saja,bahkan Raynad menahan hasrat yang muncul saat berada di dekat Laura.
Tiba tiba ada suara Bi Jum memanggil Raynad,karena Bian sudah nunggu mereka berdua hampir satu jam lamanya.Bi Jum juga sudah lama mengetuk pintu tapi tidak ada Jawaban dari yang punya kamar.
" Tuan tuan apa di dalam,Den Bian sudah menunggu di bawah " Teriak Bi Jum dari luar
" Bi Jum " Ucap Laura menatap ke arah Raynad
" Memang kenapa dengan,Bi Jum " Ucap Raynad mentapa ke Laura
Laura langsung berdiri meninggalkan Raynad yang masih tergeletak di lantai,Laura membukakan pintu untuk Bi Jum.
" Ada apa Bi " Tanya Laura saat membuka pintu
" Itu Non,Den Bian sudah menunggu di bawah katanya satu jam lagi pesawat akan landing " Ucap Bi Jum
" Apa " Teriak Laura kaget pasalnya Laura belom merapikan bajunya ke dalam koper,ini semua ulah Raynad
" Bilang ke,Bian tunggu sebentar lagi Tuan Raynad dan saya akan turun Bi " Ucap Laura langsung menutup pintu dan berlari kedalam
" Kau kenapa " Tanya Raynad yang sudah duduk di sofa kamar
" Argh ini semua gara gara,Tuan.Om Bian sudah menunggu di bawah " Ucap Laura
" Memang kenapa kalau Bian, menunggu dibawa " Ucap Raynad dengan santai
" Satu jam lagi pesawat akan landing,dan aku belom merapikan baju Tuan dan baju ku juga " Ucap Laura panik
" Oh " Jawab Raynad dengan santainya
" Oh doang, setidaknya Tuan membantu ku merapikan pakaian " Laura menarik Raynad untuk membantu dirinya
" Hai kenapa kau menarik ku " Ucap Raynad
" Tuan harus membantu ku,biar cepat selesai waktu kita cuma satu jam belom lagi di jalan macet " Ucap Laura terus menarik tubuh Raynad dengan susah payah karena tubuh nya terlalu kecil dibandingkan dengan Raynad
Mau tidak mau Raynad membatu Laura untuk menyiapkan pakainya ke dalam koper, setelah selesai Laura langsung pergi ke kamarnya untuk merapikan baju untuk dirinya sendiri.
Laura asal memasukan baju dia tidak perdulai,baju apa yang ia bawa.Yang ada di pikiran nya satu jam lagi pesawat landing.
" Tuan,buruan turun kita berangkat sekarang " Teriak Laura dari bawah
" Gak usah teriak,aku tidak tuli " Ucap Raynad kesal karena Laura berani meneriakinya di tambah Raynad membawa koper sendiri
Saat Raynad sudah berada di samping Laura,ia memberikan koper nya ke Laura agar membawanya.
" Loh ko, aku yang bawa " Protes Laura bukan nya tidak mau tapi Laura juga kesusahan membawa tas miliknya
" Karena kau Asisten Pribadi ku,jadi kau harus membawanya" Ucap Raynad
" Tapi Tuan,barang bawaan ku sudah banyak aku kesulitan " Ucap Laura memperlihatkan barang bawaannya
" Aku tidak perduli" Ucap Raynad meninggalkan Laura begitu saja tanpa memperdulikan nya
" Dasar menyebalkan,ingin sekali aku tendang bokong nya " Ucap Laura geram
" Cepat,aku tidak mau terlambat " Teriak Raynad
" Iya..." Teriak Laura sangat kencang karena ia sangat emosi dengan Raynad
Sesampainya di depan pintu utama,Laura meminta bantuan Bian untuk membawa koper mikil Raynad.Karena Laura sangat kewalahan,dengan tubuh mungilnya.
" Om Bian,bisa bantu aku.Membawakan koper milik dia " Ucap Laura
" Mari Nona saya bantu " Ucap Bian mengambil alih koper milik Raynad
" Makasih,ah andai saja aku mempunyai suami seperti Om.Pasti aku sangat senang sekali " Ucap Laura sedikit meninggikan suara agar Raynad mendengar nya
Raynad yang mendengar ucapan Laura, mengepalkan tangan menahan emosi.Bahkan Bian mendapatkan tatapan membunuh dari Raynad,seketika bulu kudu Bian berdiri.
" Astaga Nona,kenapa kau selalu membuat ku dalam bahaya " Batin Bian
Bian tidak mau lama lama di dekat Laura yang ada nanti dai akan di kuliti,jadi Bian memutuskan langsung membawa koper milik Raynad untuk di letakan di bagasi di ikuti Laura.
kukira sdh AND kaya banyak novel yg ku baca setop d tengah jln🤭