"Itu di kulkas banyak bahan makanan, lo masak lah. Tugas lo sebagai istri itu masak, ngerti lo!" Ucap Raka dan masih berusaha merebut HP nya dari tangan Ryana.
"Gue gak bisa masak!" Kata Ryana langsung mendengus, "Bukannya lo yang bilang kalau lo bisa masak. mending sekarang lo aja yang masak, gue gak mau tau. Lo masak atau HP lo gue buang!"
Setelah mengatakan itu, Ryana pun langsung pergi kembali menaiki tangga dan masuk ke dalam kamar.
"Istri gak becus lo!" Teriak Raka dengan kesal.
"Bodo amat!" Balas Ryana tak perduli.
Dua manusia yang berbeda sifat, selalu bertengkar dan tidak pernah akur, namun saling perduli dan peka satu sama lain di kala masa sulit. akankah rumah tangga mereka bertahan sampai akhir?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penawaran
...~Happy Reading~...
‘Makanya, jadi orang tuh jangan kebanyakan tidur. Mimpi jadi goblokk kan lo!’ gumam Ryana terus menggerutu di sepanjang jalan menuju kantin.
Ia sudah menghubungi kedua sahabat nya untuk menanyakan dimana keberadaan mereka. Dan setelah ia tahu bahwa ternyata mereka di kantin, Ryana pun segera menyusul karena kebetulan dirinya juga sangat lapar.
“Lo darimana aja sih?” tanya Audi ketika melihat Ryana sudah tiba dan mendudukkan diri di depan nya.
“Main bola!” jawab Ryana asal dan langsung menyeruput minuman Audi begitu saja.
“Anjirr, minuman gue langsung ludes!” seru Audi segera merebut gelas nya. Ia belum sempat meminum nya, namun kini gelas itu sudah kosong hanya tersisa batu es saja.
“Haus banget sumpah, capek abis lari!” keluh Ryana dengan memasang wajah memelas nya.
“Katanya main bola, terus sekarang lari. Yang bener yang mana sih?” tanya Grace menatap bingung pada sahabat nya.
“Namanya main bola, pasti ya lari lah Grace. Lo gimana sih, kalau gak lari, mana bisa bola nya masuk gawang dan Gol!” kata Ryana menjelaskan namun di sertai dengan kekehan kecil membayangkan bagaimana wajah Raka yang menikmati rasa darinya.
Sebenarnya, jauh di dalam lubuk hatinya ia merasa kasihan. Namun ia juga kesal dan marah lantaran cowok itu terlalu percaya diri akut. Kadal buntung yang suka sekali menyakiti hati wanita bahkan sahabat nya sendiri juga menjadi korban, itulah yang membuat Ryana membuang jauh jauh rasa kasihan nya kepada Raka.
“Eh tapi kan pelajaran olah raga kita udah dari kemarin Na, kok lo main bola sih?” tanya Grace lagi yang juga di balas anggukan setuju oleh Audi.
“Udah deh, kenapa pada sibuk banget mikir gue main bola sih.” saut Ryana dengan cepat mengalihkan pembicaraan, “Mendingan kita pesen makan, gue laper banget sumpah!”
“Kita udah pesen, lo aja kali yang belum pesen. Sana gih!” Dan akhirnya mau tak mau, Ryana kembali bangkit untuk memesan makanan nya sendiri, meskipun malas dan enggan, namun ia tidak punya pilihan lain karena cacing cacing di perutnya sudah merengek meminta di berikan asupan gizi.
Sementara itu, Raka yang tengah menikmati sensasi rasa di area pangkal gawang nya, hanya bisa meringis dan sesekali mendesis karena rasanya begitu luar biasa.
“Mau aku usapin gak?” tanya seorang gadis di depan Raka memberikan penawaran.
“Anjirr, boleh juga tu Ka. Lumayan kan,” goda salah satu teman Raka yang bernama Farhan.
“Diem Han, jangan bikin gue makin ingin makan orang!” saut Raka menatap kesal kepada sahabat nya, “Dan elo, mending pergi aja deh, daripada gue usir!” imbuh Raka menatap pada kekasih nya yang baru saja ia jadikan pacar beberapa menit yang lalu.
“Apa bedanya woy!” saut salah satu teman Raka lagi yang bernama Gilang.
Kedua sahabat Raka hanya bisa menggelengkan kepalanya mendengar dan melihat kelakuan dari Raka. Ia menyuruh kekasihnya pergi sebelum di usir, lantas apa bedanya menyuruh pergi dan mengusir.
“Udah Fan, mending lo cabut aja. Raka lagi mode on senggol bacok! Selang kangan nya koma.” Sambung Farhan menahan tawa nya saat melihat mata Raka yang langsung memberikan nya tatapan tajam.
“Aku mau bantuin, kamu gak mau. Padahal niatku baik loh,” ujar kekasih Raka yang bernama Fani dengan tampang polos nya.
“Niat lo bukan baik Fan, tapi sesat.” Balas Gilang menggelengkan kepala nya.
Seketika itu juga Fani langsung mendengus dan memanyunkan bibir nya kesal menatap dua pengganggu di sebelah nya. Dan baru saja dirinya hendak berkata kembali, namun suara ancaman dari Raka, seketika membuat nya takut dan memilih mengalah pergi.
'Kalau lo masih disini, kita putus sekarang juga!' Tentu saja hal itu membuat Fany tidak bisa berkutik dan langsung mengalah. Karena ia tidak akan rela hubungan nya yang baru berjalan beberapa menit, kandas begitu saja.
...~To be continue .......