Karena pengkhianatan yang dilakukan oleh kekasihnya, Bumi terlempar ke dunia penyihir, tempat dimana kekuatan sangat di perlukan untuk bertahan hidup.
Bumi diangkat menjadi anak seorang penyihir wanita paling berbakat era itu. Hidupnya mulai mengalami perubahan, berpetualang menantang maut dan berperang.
Meski semuanya tak lagi sama, Bumi masih menyimpan nama kekasihnya dalam hatinya, dia bertekad suatu hari nanti akan kembali dan meminta penjelasan.
Namun, gejolak besar yang terjadi di dunia penyihir membuat semuanya menjadi rumit. Masih banyak rahasia yang di simpan rapat, kabut misteri yang menyelimuti Bumi enggan menghilang. Lantas saat semuanya benar-benar tidak terkendali, masih adakah setitik harapan yang bisa diraih?
*
cerita ini murni ide author, jika ada kesamaan nama tokoh dan tempat itu hanyalah fiktif belaka.
ig: @aca_0325
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mapple_Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Dalam kemarahannya, Bumi terus berlari kearah timur. Daun telinganya bergerak-gerak mengenali suara seseorang yang mengikutinya.
Raina, itu Raina yang sedang mengikutinya. Meski begitu, Bumi tidak ada niatan untuk berhenti, ia semakin mempercepat larinya.
Bumi baru berhenti ketika di depannya membentang sawah sebanyak sembilan petak, sinar matahari membuat daun padi yang sudah mulai menguning nampak berkilau.
Aneh, Bumi memperlambat larinya, ia berjalan santai. Seingatnya masih awal musim dingin, namun kenapa tidak ada salju, matahari yang terik menandakan bahwa ini musim panas. Tetapi, tidak mungkin peralihan musim bisa secepat itu.
Bumi berhenti di pematang sawah pertama, ia gunakan sebelah telapak tangan untuk menutupi kedua matanya lalu mendongak. Langit bersih tanpa awan.
Tak puas hanya melihat langit, Bumi mengedarkan netra nya ke sekelilingnya. Semuanya menghijau dan tidak ada jejak-jejak salju. Benarkah sudah musim panas?
Rasanya sudah cukup lama berhenti tetapi kenapa Raina masih belum berhasil menyusulnya? Padahal Raina adalah penyihir tercepat diantara mereka berenam.
"Selamat datang di duniaku, anak muda." Satu suara berat terdengar dari arah belakang. Bumi dengan cepat berbalik .
"Donovan?" Bumi tidak menyangka akan bertemu iblis disini, apa tadi? Dunianya? Apa ini dunia iblis?
Donovan merentangkan tangan, sayap hitam muncul di belakang tangannya, dia berputar dua kali di udara lalu berhenti tiga langkah di depan Bumi.
"Potensi mu cukup bagus, ketika Dewi datang melaporkan tentangmu, raja iblis sangat tertarik. Nah, anak muda, daripada menghabiskan waktu bersama penyihir tidak berguna, bagaimana kalau kau ikut denganku?" Tanya Donavan mencondongkan kepalanya ke depan.
" Siapa dewimu?" Tanya Bumi dingin.
Donavan menarik kembali kepalanya, dia mengangkat bahunya acuh, "Penyihir hebat dan berbakat. Dia datang ke Diaboli dengan dendam membara. Kau bisa bergabung dengannya, dan aku pastikan kau tidak akan rugi."
Bumi diam-diam mengalirkan energi sihir ke tangannya, bersiap untuk menyerang.
" Siapa namanya?"
"Hahahaha..." Donovan tertawa keras sambil mendongakkan kepala, "mari ikut denganku ke Diaboli, kita akan langsung bertemu dengannya."
"Aku tidak Sudi bergabung dengan iblis."Bumi mulai mengangkat tangannya, ia mengeluarkan sihir tingkat ke empat yang tidak terlalu kuat. Bumi ingin melihat sejauh apa Donovan akan mengeluarkan kekuatannya.
"Jika kau tidak mengambil kesempatan hari ini, kau akan menyesal Bumi." Donovan menggeram, dia juga mengeluarkan kekuatannya - kekuatan utama iblis adalah api.
Donovan sengaja mengeluarkan kekuatan yang seimbang dengan sihir yang dikeluarkan Bumi, sepertinya dia belum serius untuk menyerang, dia masih memberii bumi kesempatan untuk berubah pikiran.
Bumi tersenyum sinis, ia pasti akan membawa Donovan kembali akademi.
Pertarungan tidak bisa lagi di hindari, yang awalnya hanya mengeluarkan kekuatan yang tidak seberapa hingga pertarungan berubah menjadi skala besar. Sihir dengan berkekuatan tinggi dan kekuatan api yang diluncurkan Donovan dalam sekejap mengubah tempat itu menjadi sangat berantakan.
DUAR!
BOM!
DUAR!
BRAK!
BRAK!
Suara pepohonan tumbang menjadi melodi indah untuk pertarungan yang semakin mencapai puncaknya.
Bumi bergerak ke samping ketika satu rumpun api besar di arahkan ke dadanya. Berhasil menghindar, Bumi balas mengirimkan sihir tingkat enam untuk ke sekian kalinya.
Sebenarnya bisa saja ia mengeluarkan sihir terlarang tetapi sihir itu bersifat membunuh sedangkan misi akademi adalah membawa Donovan hidup-hidup ke akademi.
Untuk ke sekian kalinya keduanya sama-sama mundur lalu mengamati lawan masing-masing. Bumi mengatur nafasnya yang tersengal-sengal.