NovelToon NovelToon
Balasan Buat Suami Selingkuh

Balasan Buat Suami Selingkuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami
Popularitas:25.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ratna

Menikah dengan pria idaman adalah dambaan tiap wanita. Adelia menikah dengan kekasihnya bernama Adrian. Di mata Adelia Adrian adalah laki-laki yang baik, taat beragama, perhatian sekaligus mapan. Namun ternyata, setelah suaminya mapan justru selingkuh dengan sekretarisnya. Apakah Adelia mampu bertahan atau justru melangkah pergi meninggalkan suaminya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rumah Sakit

Adelia tersadar dari pingsannya  ia merasakan nyeri di daerah sekitar pelipis matanya. Setelah ia raba, rupanya sudah ada kain kasa yang menutupi lukanya. Rasa nyeri luka itu tak sesakit nyeri hatinya. Adrian, suaminya benar-benar telah berhasil menorehkan luka yang teramat dalam.

Matanya nanar menatap langit-langit rumah sakit. Tak ada yang menemaninya, ia masih ingat bagaimana Adrian mendorongnya hingga kepalanya terbentur ujung meja nakas sampai berdarah.

Adelia kembali menangis dalam diamnya. Tidak dapat di pungkiri jika perlakuan Adrian membuatnya terluka begitu dalam. Tidak hanya secara fisik, batinnya juga.

Terdengar pintu seakan di buka dari luar. Ya, siapa lagi dia adalah suami Adelia. Pria yang telah membuatnya berbaring di rumah sakit sekarang ini.

"Bagaimana keadaanmu, ini aku bawakan makanan kesukaanmu," sapa Adrian sambil menaruh kresek yang berisi box makanan di atas nakas.

Adelia menatap Adrian penuh permusuhan. Ingatannya masih segar, dimana Adrian telah mendorongnya dengan kejam. Dan Adelia membencinya.

"Tidak usah sok baik. Kau hanya takut jika tindakanmu aku laporkan pada polisi, kan?" sindir Adelia.

"Oh, polisi ... aku takut sekali."

"Sayangnya tidak. Aku sama sekali tidak takut pada polisi. Lebih baik kau cemaskan saja orang tuamu. Mereka pasti akan terkejut jika pernikahan anaknya berantakan. Terutama ibumu, penyakit jantungnya bisa kumat. Dan ... setelah itu, kau sendiri yang lebih tahu jawabannya," kata Adrian seakan memperingatkan Adelia.

"Kau ... benar-benar iblis!" tunjuk Adelia. Belum sembuh lukanya masih saja Adrian menambahkannya dengan perkataan yang menyakitkan. Padahal selama ini orang tuanya begitu percaya pada Adrian.

"Sayang, sebaiknya kau makan dulu. Ingat, kau harus memulihkan tenagamu untuk melawanku. Atau ... untuk melayaniku. Hah, untung saja aku masih punya wanita cadangan lainnya."

"Jadi, kalau yang satu sakit, aku bisa bercinta dengan satunya lagi, hahaha," tawa Adrian tanpa merasa bersalah.

"Kau! Benar-benar bajingan!" Adelia hampir saja memukul Adrian, namun sayangnya tangannya terganggu dengan selang infus.

"Aakh!" pekik Adelia. Tangannya berdarah karena jarum infusnya lepas. Kebetulan ada seorang suster lewat di depan pintu Adelia dan melihat kejadiannya.

"Nyonya, kondisi Anda belum pulih. Tolong istirahatlah dulu," kata suster kembali membenarkan letak posisi selang infusnya.

"Iya, suster. Padahal sudah ku bilang padanya untuk beristirahat. Tapi, ia bersikeras untuk pulang," kata Adrian pura-pura perhatian.

"Tolong nasehati istrinya untuk bersabar, mungkin besok sudah bisa pulang karena tidak ada yang serius luka di bagian kepalanya," terang susternya.

"Sayang, kamu bersabar dulu yah. Aku tahu, kamu selalu ingin mendampingiku," kata Adrian.

Adelia rasanya ingin muntah hari itu juga mendengar perkataan Adrian yang terdengar memuakkan baginya. Ia hanya bisa merebahkan tubuhnya dan memilih untuk memejamkan matanya. Daripada harus bertarung olah kata dengan Adrian.

Setelah suster itu pergi, Adelia membuka matanya. Rupanya Adrian masih berdiri memelototinya sambil bersedekap.

"Aku tahu kamu tidak tidur. Tapi, aku yang baik hati ini akan memberimu kesempatan tidur hari ini. Karena besok kau sudah harus angkat kaki dari rumah sakit. Dan ... kurasa, untuk beberapa hari ini aku tidak pulang. Aku akan membiarkanmu beristirahat dengan baik," kata Adrian  sembari keluar dari ruang rawat inap Adelia.

Ingin sekali Adelia bangun dan mencekik Adrian sampai mati. Sayangnya, itu hanya terjadi dalam angan-angannya saja.

Ia tahu kemana laki-laki itu akan pergi. Tentu saja menemui gundiknya.  Adelia hanya bisa pasrah menerima perlakuan suaminya. Jika waktu boleh berputar, ingin sekali ia menolak lamaran Adrian waktu itu.

Ya, andai saja. Tapi, semua angan-angan itu hanya sia-sia. Toh sekarang nasi sudah menjadi bubur. Waktu tidak bisa berulang kembali. Adelia hanya bisa menerima nasibnya.

Esok harinya Adelia sedang mengemasi barangnya di rumah sakit.  Tetap saja ia sendirian tanpa siapapun yang menjemputnya. Ia tahu sekarang Adrian dimana dan kemana. Pasti di apartemen perempuan selingkuhannya.

"Anda tidak menunggu suami dulu datang menjemput?" tanya suster.

"Tidak sust, hari ini dia sedang ada rapat penting yang tidak bisa di tinggalkan," kata Adelia beralasan.

"Oh, kalau begitu saya antarkan sampai pintu keluar," tawar suster.

"Iya, terima kasih."

Dalam hati Adelia memaki dirinya sendiri. Kenapa harus menutupi keberadaan suami brengseknya itu. Ia tahu dengan jelas dimana suaminya berada.

Taksi yang membawa Adelia meluncur ke rumah kediamannya. Ia melihat rumahnya itu dengan tatapan nanar. Dulu rumah itu yang membawa kebahagiaan untuknya. Sekarang rumah itu pembawa kehancuran rumah tangganya. Bukan, yang salah suaminya. Hanya saja, Adelia merasa takut kembali ke rumah itu.

"Tuan, sudah pulang, Mbok?" tanya Adelia.

"Belum, Non. Tuan sedari kemarin belum pulang," kata Mbok Darsih. Wajah tuanya menatap Adelia denhan tatapan trenyuh.

"Yang, sabar ya, Non," ucap Mbok Darsih pelan tapi Adelia masih bisa mendengarnya.

"Terima kasih, Mbok atas perhatiannya." Adelia merangkul tubuh pelayannya itu.

"Sudah, Non. Mari saya antar ke kamar untuk istirahat," tawar Mbok Darsih.

"Iya, Mbok." Mbok Darsih memapah Adelia hingga sampai di kamarnya.

"Saya tinggal dulu, Non. Saya akan siapkan makanan yang enak untuk Non," pamit Mbok Darsih.

Adelia mengangguk pelan. Meskipun sebenarnya ia tidak ingin makan. Tapi, ia tak mau menolak kebaikan Mbok Darsih yang sudah susah-susah mau memasakkannya makanan.

Pandangan Adelia menyeruak ke seluruh isi kamar. Tatapannya tertuju pada meja nakas. Waktu itu Adrian mendorongnya hingga terbentur meja nakas. Sungguh ironi sekali.

Adelia menghela nafas beratnya. Kejadian akhir-akhir ini yang menimpanya sungguh di luar dugaannya. Adelia tidak sanggup jika harus memikulnya. Tetes-tetes air mata kembali berjatuhan. Luka harinya kembali menganga melihat foto pernikahan yang terpajang di kamarnya.

Adelia tidak menyangka jika Adrian adalah sosok pria yang sangat kejam. Ia merasa tertipu. Ia bisa saja mengadukan kasus KDRTnya itu ke kantor polisi. Tapi, tentunya keluarganya akan malu. Rasa sakit yang di deritanya sekarang belum apa-apa di bandingkan dengan rasa sakit yang akan di rasakan kedua orang tuanya. Jika mereka tahu kondisi pernikahan putrinya.

"Apa kabar sayangku, kau sudah pulang rupanya."

Adrian tiba-tiba muncul dari balik pintu seperti hantu. Adelia menoleh ke belakang ke arah sumber suara.

"Hei, kenapa tatapanmu seperti itu? Apakah kau merindukanku?" goda Adrian. Lelaki itu terus saja melangkah mendekat ke arah Adelia.

"Berhenti kataku!" perintah Adelia.

"Berhenti? Aku sangat merindukanmu sayang, bagaimana aku bisa berhenti. Salsa sedang datang bulan. Jadi, aku kemari menemuimu," terang Adrian.

"Ooh, jadi karena perempuan jalang itu sedang datang bulan makanya kau kemari!"

"Menjijikkan!" ledek Adelia.

"Hei! Jangan hina Salsa!"

"Kamu juga jalangku, kamu hanya bertugas melayaniku!" Adrian menindih tubuh Adelia.

"Tap ... tapi, aku tidak mau, Mas. Aku tidak mau. Kau menjijikkan!" Percuma Adelia melawan Adrian sydag membungkam bibirnya dengan ciuman kasarnya.

---Bersambung---

1
Sitifirash Sulaiman
aku benci dgn adelia sok mahal
Sitifirash Sulaiman
perempuan bodoh
Nunung Nurhayati
/Heart//Rose/
Marine Calista
Lumayan
Marine Calista
Biasa
Tuti Chandra
gantian lihat kehancuran salsa dan adrian yg sudah menanti di dwpan matta
Syafrinal Endri
lanjut Thor yg banyak bab nya makin seru aja
Ilyas Ari
bagus thor ceritanya
Ilyas Ari
Buruk
Sunaryati
Nah sebentar lagi hidupmu akan hancur, Adrian dan Salsa harus membayar apa yang diperbuatnya
Mundri Astuti
lanjut thor
Sri Rahayu
Luar biasa
Sunaryati
Ulah Salsa ini, bukan salahmu Arga, jika tidak pergi denganmu mungkin malah sudah terbakar. Mudah-mudahan mudahan segera sembuh dan pelakunya tertangkap
rasyidfatir: iya kk, mksih komen2nya
total 1 replies
Uthie
itu Adrian msh punya mobil... katanya mobil inventaris kantor?!??
Uthie
sukurin 😝😝
Uthie
sukurin 😝
Uthie
harus di begtu kan emang 💪😡
Uthie
Maaf.. baru mampir 👍♥️
Sunaryati
Nah itu akibat kamu hay memikirkan dirimu sendiri tanpa peduli istri, sampai tao tahu jati diri istri yang sesungguhnya
Sunaryati
Rasakan Adrian hasil yang kau tanam.
rasyidfatir: 😃😃😃iya kk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!