Menjadi Mempelai Pengganti

"Lepaskan istriku!" Teriak seseorang yang membuat Devano dan Kayla pun sontak terkejut.

Saat melihat siapa orang yang saat ini datang, membuat Devano dengan reflek melepaskan tubuh Kayla hingga terjatuh di lantai.

"Akh … ," rintih Kayla kesakitan.

"Kay, aku minta maaf, aku tidak sengaja," ucap Devano dan ingin membantunya untuk bangun dengan memegang pundaknya itu.

Akan tetapi, dengan sangat marah Axel mendekati sang istri lalu menepis tangan mantan kekasih istrinya itu dengan sangat kasar.

"Jangan pernah kau menyentuh istriku!" Bentak Axel. "Kay, kamu tidak apa-apa?" Tanyanya yang merasa sangat khawatir.

"Perutku sakit," jawab Kayla sembari memegangi perutnya.

Axel membantu Kayla untuk berdiri secara perlahan, setelah itu beralih menatap Devano dengan sangat tajam.

"Lihat! Kau lihat ini apa yang kau lakukan? Apa kau tahu jika istriku saat ini sedang hamil. Jika terjadi sesuatu dengan istri dan calon anakku, Aku tidak akan tinggal diam!" Ucap Axel dengan sangat emosi.

"Apa? Jadi Kayla hamil? Bagaimana bisa mereka tidak saling mencintai, bahkan Axel begitu kasar terhadapnya tetapi membuat Kayla hamil?" Batin Devano yang cukup terkejut. Karena ia memang sama sekali tidak mengetahui akan hal itu, bahkan Keisha juga tidak memberitahunya. Sehingga membuat Devano pun kini terdiam.

"Aku benar-benar minta maaf Kay, aku tidak sengaja. Tadi aku hanya terkejut," ucap Devano yang merasa sangat bersalah.

"Diam kau! Lebih baik sekarang kau pergi dari sini dan jangan pernah mengganggu istriku lagi. Atau aku tidak akan segan-segan untuk menghabisimu!" Ancam Axel dengan gusar.

"Stop! Sudah Axel, Devano. Aku mohon berhenti berdebat. Dev aku tidak apa-apa, jadi sekarang aku minta kamu pulang saja ya," kata Kayla.

Walaupun di saat ini Devano masih tidak yakin jika Kayla tidak kenapa-napa dan ingin memastikan keadaannya, tetapi ia juga tidak mungkin terus berada di sana karena sudah ada Axel sebagai suami Kayla yang ada di sampingnya. Sehingga Devan pun segera pergi meninggalkan kediaman Askara.

Sedangkan Axel di saat itu juga menuntun Kayla untuk masuk ke dalam rumah. Karena perutnya terasa perih, Kayla pun hanya menuruti saja saat Axel membantunya, seakan melupakan masalah yang sedang terjadi di antara mereka. Hingga kini Axel mendudukkan Kayla di sofa ruang depan, ia sangat tidak tega melihat Kayla yang sedari tadi merintih menahan perih di perutnya itu.

****

"Sayang, kamu datang ke sini kok tidak mengabari aku," kata Keisha yang tiba-tiba saja muncul.

"Keisha, dimana kedua orang tua kalian?" Tanya Axel.

"Papa belum pulang dari kantor dan Mama juga belum pulang, tadi ada urusan," jawab Keisha.

"Kay, apa perutmu terasa begitu sakit? Kita ke rumah sakit ya sekarang," ajak Axel.

"Nggak usah, sekarang aku mau ke kamar saja istirahat," tolak Kayla.

"Aku antar ya," ucap Axel dengan nada lemah lembut.

"Nggak perlu, kamu layani saja kekasihmu itu. Aku mau beristirahat dan tolong jangan ikuti aku," kata Kayla ketus sembari melirik sang adik.

Lalu ia beranjak dari tempat duduknya dan mencoba untuk berjalan dengan tertatih, karena di saat itu perutnya terasa sangat sakit. Di saat itu pula Axel hendak mengejar Kayla, akan tetapi dengan cepat Keisha menarik tangannya hingga langkah Axel pun terhenti.

"Sayang, kamu mau kemana? Bukankah Kayla sudah mengatakan dia tidak mau diganggu dan memintamu untuk meladeniku saja? Jadi lebih baik kita di sini, kedua orang tuaku juga tidak ada di rumah, jadi kita bisa bersama dan melakukan apapun," kata Keisha yang bergelayut manja di lengan Axel, serta menyandarkan kepalanya itu di pundak pria yang masih dianggap sebagai kekasihnya.

Meskipun pada awalnya Axel hanya diam saja, akan tetapi karena ia merasa sangat khawatir terhadap sang istri, sehingga ia pun menyingkirkan kepala dan tangan Keisha begitu saja lalu segera menyusul Kayla yang saat itu masih berada di tangga. Tak memperdulikan bagaimana Kayla akan menolaknya, Axel segera menggendong istrinya itu ala bridal dan membawanya ke kamar.

"Apa-apaan sih Axel, bisa-bisanya dia bersikap seperti itu terhadap Kayla di depanku," gumam Keisha yang mengepal erat kedua tangannya menahan amarah, lalu ia pun menyusul keduanya karena tidak terima dengan apa yang ia lihat.

Sayangnya semua sudah terlambat, karena Axel dan Kayla sudah masuk ke dalam kamar lalu Axel pun mengunci pintunya tersebut. Ia tidak mau jika Keisha akan mengganggu mereka, karena Axel dapat melihat jika saat ini Keisha sangat marah melihat kelakuannya itu.

Tok … tok … tok …

"Kenapa dikunci sih pintunya, Axel … Kayla … buka pintunya!" Teriak Kayla yang terus menggedor-gedor pintu.

Axel tak memperdulikannya, ia membaringkan tubuh sang istri di atas kasur dengan sangat pelan.

"Apakah keadaanmu sudah lebih baik? Aku benar-benar sangat khawatir, aku tidak mau terjadi sesuatu lagi denganmu atau anak kita. Lebih baik aku antar kamu ke rumah sakit sekarang ya," bujuk Axel.

"Ck, kamu tidak perlu berpura-pura memperhatikanku seperti itu Axel. Seharusnya kamu senang aku dalam keadaan seperti ini, kamu bisa leluasa bersama dengan Keisha. Seharusnya kamu tidak perlu lagi menghampiriku, untuk apa jika hanya untuk menyakitiku. Apa kamu belum puas juga dengan apa yang sudah kamu lakukan?" Hardik Kayla menahan perih di hatinya, rasanya sangat menyiksa telah mencintai pria yang sama sekali tidak pernah mencintainya dan terus saja menyakiti hatinya.

"Kayla, aku datang ke sini karena ingin meminta maaf. Aku tahu jika kelakuanku sudah sangat keterlaluan, aku tidak percaya denganmu bahkan telah menyakitimu hanya karena membela Keisha. Tapi waktu itu aku benar-benar refleks, aku tidak sengaja ingin menyakitimu dan anak kita," ucap Axel dengan tatapan mendamba, seolah menunjukkan bahwa dirinya benar-benar menyesal

Antara percaya dan tidak, tetapi sejujurnya Kayla merasa sangat tersentuh dengan permintaan maaf dari suaminya itu.

"Kay, aku mohon maafkan aku. Aku serius," ucap Axel yang menatap Kayla dengan serius.

Meskipun di saat itu Kayla memalingkan wajahnya enggan untuk melihat ke arah Axel, tetapi Axel tetap memaksa. Hatinya bergejolak benar-benar ingin mendapatkan maaf dari Kayla, ia benar-benar menyesal dengan perbuatannya. Entah hanya untuk saat ini saja atau selamanya.

"Kamu yakin menyesal dan tidak akan melakukan hal itu lagi padaku?" Tanya Kayla yang kini telah menatap mata sang suami.

"Aku yakin, aku janji akan memperlakukanmu dengan baik. Maafkan aku Kay," ucap Axel dengan sangat yakin.

Kayla pun mencoba untuk berdamai dengan hatinya, ia akan mencoba untuk memaafkan Axel. Karena bagaimanapun juga Axel masih tetap suaminya dan berhak mendapatkan kesempatan terakhir.

"Oke, aku memaafkanmu. Tapi dengan syarat kamu tidak boleh lagi berhubungan dengan Keisha. Seandainya aku memergoki kalian berdua masih mempunyai hubungan, maka kesempatan itu tidak akan pernah ada lagi," ucap Kayla.

Entah kenapa Axel begitu sangat senang mendengarnya dan ia pun reflek memeluk Kayla dengan sangat mesra untuk pertama kalinya.

Bersambung …