Ratu Maybell

Duke Anderson Inferta melirik tajam kearah Viscount dan Marques, tatapannya bertanya-tanya prihal mengapa, ke dua bangsawan dengan pengaruh besar ini, tidak mencoba untuk menghentikan raja yang dengan bodohnya mencoba membuang 1000 kesatria Ironvale.

Sayangnya, Marques Romosa dan Viscount Bertha sengaja mengalihkan pandangan mereka kearah lain, untuk menghindari amukan dari Duke Anderson.

Di sisi lain.

Ahh... Aku mengerti. Sama halnya dengan bangsawan lainnya maupun dirinya sendiri. Duke Anderson menyadari bahwa para bangsawan yang hadir di ruang rapat ini bukannya tidak ingin menghentikan tindakan ekstrim Raja.

Mereka memiliki niat lain, niat serakah yang mungkin nantinya, akan mereka dapatkan dari hasil kebodohan raja Richard dalam perang ini. Karena itulah, mereka akan tetapi diam mengikuti seluruh kebodohan raja, tanpa ada niat untuk mengoreksinya.

"...."

Tuk tuk tuk...

Duke Anderson Inferta mengetuk jari telunjuknya pada sandaran kursi kayu. Pikirannya mulai melayang-layang entah kemana. Rapat sempat di hentikan karena raja perlu mendiskusikan sesuatu pada ratu Maybell yang baru saja tiba dari ibu kota.

Pada pukul 6 sore, raja Richard kembali dengan raut wajah segar, raja Richard membawa dokumen yang telah di siapkan oleh ratu mengenai kesatria terpilih dari sisinya serta sebuah dokumen yang di tandai tangani oleh Duke Michael I Ainsley sebagai bukti partisipasinya dalam peperangan di selatan.

Strategi dua strateginya berhasil, dia menggunakan ratu untuk mengerakan Duke Michael. Selanjutnya bagaimana? Meski mendapat dukungan kuat, tetap saja seribu prajurit telah terbuang sia-sia.

Rapat militer di tutup pada pukul 7 malam. Semua bangsawan tinggi yang hadir dalam rapat di berikan sebuah kamar khusus di dalam istana oleh raja Richard.

"Hahhh.... Aku merasa kotor." Bulan karena debu dan pasir di tubuhnya melainkan karena Duke Anderson merasa dirinya telah menjadi salah satu dari bagian bangsawan serakah yang mementingkan dirinya sendiri.

Aku ingin bertemu dengan ratu Maybell dan membicarakan banyak hal padanya.

Tiba-tiba, setetes air mata jatuh dari kelopak matanya. "Apa ini." Kemudian air mata lain jatuh, satu dua tiga, itu terus berjatuhan meskipun dia tidak menginginkannya. Mengapa aku seperti ini.

"Huc- Huk... Huhuhhh.... Snif, saya minta maaf, saya minta maaf." Duke Anderson tidak bisa tidur setelahnya, dia menatap keluar jendela dengan tatapan kosong kearah bulan purnama. Entah sudah berapa lama dia duduk di depan jendela, dia sendiri tidak ingat sudah berapa lama dia duduk di sana dengan kelopak mata yang bengkak.

DUKDUK...

Lamunan Duke Anderson berhenti hanya pada saat sebuah ketukan di depan pintu kamarnya terdengar lima kali.

"...?"

Duke Anderson mengerutkan kening, kemudian, dia mengambil pedang panjang berwarna hitam dengan lambang Inferta di sarungnya. Dengan sangat hati-hati, Duke membuka pintu.

Klik.

Begitu pintu di buka, Duke Anderson langsung terkejut melihat sosok di depan pintunya. "Apa Yang Dilakukan Kesatria Ratu Di Depan Kamarku Pagi-pagi Buta."

Ternyata yang mengetuk pintu kamarnya adalah kesatria penjaga ratu, lebih tepatnya anjing ratu Maybell yang setia. Sir Andras Oskandor Ivor.

"....."

"Glup."

Menegang.

Tiba-tiba sebuah pikiran mengerikan terlintas di benak Duke. Duke Anderson berfikir bahwa dirinya akan segera mati di tangan pria di depannya. Inilah akhirnya, ratu bahkan mengutus kesatria terkuat miliknya untuk membunuhku karena berpikir aku telah memihak keputusan raja.

Keringat-keringat dingin mulai terlihat pada dahi Anderson, dua menit telah lewat dan tidak ada percakapan di antara mereka. Untunglah, kesatria ratu, sir Andras memulai percakapan terlebih dahulu.

"Saya datang bukan untuk membunuh Duke Anderson. Saya kemari hanya untuk menyampaikan pesan dari Ratu ku."

"Apa? Apa itu???."

Duke Anderson bingung ketika Andras memberikan sebuah surat yang telah di gulung seperti sampah. Duke tetap menerima kertas yang telah di remas itu lalu membaca isinya.

[ Duke Anderson Inferta, ini mungkin mendadak tetapi datanglah ke kastil bagian utara secepatnya. ]

Surat itu singkat tapi entah mengapa Duke Anderson tidak bisa mengabaikannya. Ratu ingin bertemu denganku? Setelah semua yang aku lakukan padanya?.

"Anda tidak perlu memikirkan banyak hal, datang saja secepatnya." Kata sir Andras dengan nada dingin khasnya yang membuat leher bagian belakang Duke Anderson merinding seketika.