NovelToon NovelToon
Melayani Tuan Mafia

Melayani Tuan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia
Popularitas:16.6k
Nilai: 5
Nama Author: Animous

"Sshh ...." Wanita itu berhasil meringis kesakitan.

"Apa kau pikir aku takut untuk membun*hmu?! Wanita sepertimu hanyalah manusia sampah yang harus dimusnakan! Bersiaplah untuk mati!"

Keenan merogo sakunya dan mengeluarkan sebuah pistol berwarna silver miliknya.

"Buka mulutmu!" bentak Keenan seraya mencengkram kedua pipi wanita itu sehingga mulut wanita itu terbuka secara paksa.

Tanpa belas kasihan Keenan langsung menyodorkan pistol itu ke dalam mulutnya.

Dor!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Animous, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjadi Manja

Luna menatap Keenan yang sudah tertidur di atas pahanya. Secara perlahan Luna mengusap kepala pria itu dengan penuh kasi dan sayang.

Senyuman tipis terpancar di wajah Luna ketika melihat Keenan yang sudah tertidur tetapi mulutnya masih bergerak untuk menyedot benda kenyal miliknya itu.

Benda kenyal? Ya ... saat ini Keenan sedang nenen di kedua gedung milik Luna. Awalnya Luna sempat menolak permintaan Keenan itu, tetapi pria itu terus merengek bahkan sampai menangis membuatnya tak bisa menolak lagi.

Jadi dengan sangat terpaksa, Luna membiarkan pria berusia tiga puluh tahun itu menyusu di gedung kembar miliknya.

Setelah beberapa menit, barulah Keenan tertidur dengan sangat pulas dan mulutnya sudah berhenti menyedot benda kenyalnya itu.

Perlahan-lahan Luna berusaha menarik gunung kembar miliknya itu dari mulut Keenan. Tetapi sebelum ia berhasil melakukan itu, mulut Keenan kembali bergerak dan menyedot secara tiba-tiba.

"Sstt ...." Luna sedikit meringis karena kali ini Keenan menyedotnya cukup kuat. Untung saja pria itu tak terbangun dari tidurnya, ia hanya sedikit terganggu karena merasakan pergerakan darinya.

Sepertinya Luna memiliki bayi besar sekarang:)

____________________

Pagi hari pun tiba.

Luna terbangun dari tidurnya. Punggung dan bokongnya terasa sangat pegal karena dari semalam ia tertidur dengan posisi yang masih terduduk. Ia lakukan itu agar Keenan tak terbangun dari tidurnya yang tertidur di atas pahanya itu.

Pandangan Luna langsung tertuju pada gunung kembarnya yang masih bersarang di dalam mulut Keenan. Secara perlahan ia menariknya keluar, dan kali ini ia berhasil melakukannya.

"Sstt ... perih banget." Luna meringis saat melihat puncuk miliknya yang terlihat memerah dan perih karena ulah Keenan.

Setelah itu, Luna segera beranjak dari atas tempat tidur dengan sangat perlahan karena ia takut si bayi besarnya itu akan terbangun dari tidurnya.

____________________

Perlahan-lahan Keenan terbangun dari tidurnya. Pandangannya langsung mengedar ke seluruh sudut ruangan berusaha mencari keberadaan Luna di sana.

Dan Keenan langsung panik dan khawatir ketika ia tak mendapati keberadaan Luna.

Dengan segera Keenan beranjak dari tempat tidurnya dan berlari keluar dari kamarnya itu. Keenan mengira Luna sudah kembali pindah ke kamar sebelah.

CEKLEK.

Pintu kamar sebelah dibuka oleh Keenan, namun isi di dalam sana kosong, tak ada tanda-tanda keberadaan Luna di dalam sana.

Keenan pun semakin panik dan khawatir, bahkan kini ia langsung menangis saking takutnya kehilangan Luna.

Dengan segera ia berlari keluar dari kamar itu, sembari berteriak memanggil nama Luna.

"Luna! Luna! Jangan tinggalkan aku, Luna!" Keenan berteriak dengan sekuat tenaga, ia sangat takut jika Luna pergi meninggalkannya untuk kesekian kalinya. Ia benar-benar seperti anak kecil yang menangis karena tak menemukan keberadaan induknya.

Di sisi lain.

Luna yang sedang asik mencuci wajahnya di dalam kamar mandi, seketika terkejut ketika mendengar suara teriakan Keenan yang sedang memanggil namanya.

Dengan segera wanita itu berlari keluar dari sana berniat mendatangi asal muasal suara itu.

.....

"Keenan," panggil Luna ketika melihat Keenan terduduk di bawah tangga sembari menangis terseduh-seduh.

"Tuan, itu Nona Luna!" Victor menunjuk ke atas.

Mendengar itu, Keenan segera menolehkan kepalanya ke atas. Dan benar saja, terlihat Luna yang sedang menuruni tangga di hadapannya.

"Ada apa? Kenapa kamu tiba-tiba berteriak memanggil namaku?" tanya Luna seraya mengerutkan keningnya.

"Tuan Keenan menangis ketakutan, Nona. Dia mengira anda pergi lagi meninggalkannya."

"Hikss ... Luna, ayo peluk aku, Luna! Hikss ... aku rindu padamu, Luna. Ayo segera peluk aku!" Keenan semakin menangis seraya merentangkan kedua tangannya.

Benar-benar manja mafia satu ini.

1
merry jen
somplak mrkk niee
merry jen
haruss bgninn SE isii rumhh lunn biar hebohh byginn maid 100 maid dbgknn smuyyy,,serame AP tu mansion
merry jen
mafia bs gosip jgg kyk emk emk kontrknn klo LG nongkrong 🤣🤣🤣🤣
merry jen
mafia ko bs cengeng yaa lucuu ajj Ken Ken 🤣🤣🤣
Dhe'Pujie IngientBahagia
bagus dan menarik
Atiek Kartika
serem kira2 Luna b3hasil gk ya..
Atiek Kartika
kok aq takut ya mau lanjut baca..tp penasaran...pingin baca..
Murniyati Mommy
Kalau tidak update, penggemar setiamu bakal hilang nih
🤡~ℙ𝕆ℙ𝔼𝔼~🤡
Menyelami karakter
naruto🍓
Udah lama banget ga baca cerita sebagus ini. Makasih, thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!