NovelToon NovelToon
Jiwa Naga Sejati

Jiwa Naga Sejati

Status: tamat
Genre:Tamat / Kebangkitan pecundang
Popularitas:7.4M
Nilai: 4.5
Nama Author: Alvinoor

Kisah perjuangan seorang anak manusia yang berusaha bangkit meskipun dunia tidak menghendakinya.

Kelahirannya dianggap pembawa sial dan bala bencana bagi keluarga nya,ibunya meninggal saat melahirkannya,dan sang ayah yang sangat mencintai istrinya itu,menganggap sang anaklah pembunuh istrinya,sehingga memendam dendam kesumat luar biasa.

Dengan berbagai tekanan dan siksaan,dia berusaha bangkit melawan takdir nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvinoor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pengembaraan Bermula.

Shin Liong berlatih membuat berbagai pil dengan kualitas bintang sembilan.

Semua resep resep kuno dan langka di coba nya membuat.

Kini Shin Liong sudah mahir membuat obat ber bagai macam jenis dan ke gunakan nya.

Yang sangat membuat Dewi Teratai putih bangga dengan suami kecil nya itu adalah kecerdasan otak nya berpikir,mengingat dan memecahkan masalah.

Shin Liong tidak pernah mengabaikan saran istri nya,dia akan selalu memikirkan apapun yang disarankan istri nya itu.

Dalam waktu tidak sampai beberapa purnama,Shin Liong sudah berhasil menguasai dan membuat obat maupun pil yang di tulis Dewa obat dalam kitab nya itu.

"Dewi!, tahukah Dewi di mana taman Lokapala itu berada?" tanya Shin Liong pada suatu pagi kepada Dewi Teratai putih setelah mereka selesai berlatih.

Dewi Teratai putih termenung sesaat,seperti mengingat ingat,lalu menggelengkan kepala nya, "aku tidak tahu Shin Liong,tetapi kita bisa bertanya pada kaca Benggala milik ku, mudah mudahan dia tahu di mana tempat yang kau maksudkan itu"...

Dewi Teratai putih mengeluarkan sebuah cermin ber bentuk Opal dengan bingkai dari emas murni ber tahta kan permata di sekeliling nya.

"Cermin sakti kaca Benggala,tunjukan di mana tempat Taman Lokapala itu berada?" tanya Dewi Teratai putih kepada cermin kaca Benggala.

Kaca cermin itu tiba tiba berkedip beberapa kali,lalu muncul bayangan sebuah bukit dengan air di sekeliling nya,dan terlihat pula mata hari yang baru terbit, lalu terlihat sebuah kuil kecil di kaki bukit,di dalam kuil itu yang terlihat hanya bintang bintang ,lalu pemandangan sebuah hutang dan sebuah goa yang di tutupi oleh akar pohon Ara,lalu cermin kembali berwarna seperti semula.

"Apa artinya Dewi, aku tidak memahami apa maksud cermin ini?" tanya Shin Liong kebingungan.

"Arti nya kita harus ke timur ke arah matahari terbit,di laut lepas ada sebuah pulau dengan sebuah bukit di tengah nya,dan di kaki bukit itu ada sebuah kuil yang kalau aku tidak salah,di kuil itu terdapat sebuah portal ke Dunia lain nya di semesta ini,dan di Dunia itu,disebuah hutan ada sebuah goa yang tertutup akar pohon Ara,nah kemungkinan di goa itu terdapat portal lagi ke taman Lokapala, karena kaca Benggala berhenti pas di goa itu saja" jawab Dewi Teratai putih.

"Aku akan mencari tempat itu bagai manapun juga,aku ingin sembuh dari penyakit ku ini!" kata Shin Liong tegas.

"Lantas?, aku kau tinggalkan begitu saja disini?, bukankan kita sudah bersumpah di hadapan leluhur,bahwa kita akan selalu bersama sama, ya kan ?" tanya Dewi Teratai putih.

"Aku sangat ingin selalu bersama mu Dewi,tetapi kau kan guru besar perguruan ini,bagai mana kau bisa meninggalkan perguruan ini dalam waktu yang tidak bisa di tentukan ?" tanya Shin Liong bingung.

"perguruan ini memiliki sepuluh tetua,dan dua puluh dewan guru,lagi pula aku masih memiliki Ni Mang dan Dong Yi dua orang kepercayaan ku yang berilmu tinggi juga, jadi aku bisa meninggalkan perguruan ini kapan pun aku mau"jawab Dewi Teratai putih mantap.

"Kalau memang keadaan nya seperti itu,tentu saja aku bahagia Dewi, baiklah,terserah Dewi saja,aku akan menuruti semua kehendak Dewi" kata Shin Liong mengalah.

Dewi Teratai putih bangkit berdiri, "tunggulah disini,aku mau menemui Ni Mang dan Dong Yi,dua orang kepercayaan ku itu!"...

Setelah beberapa lama,akhirnya Dewi Teratai putih muncul juga keluar dari ruang utama tempat altar besar berada.

Dengan memegang tangan Shin Liong, Dewi Teratai putih masuk kedalam rumah mirip istana kecil itu.

"Ayolah bantu aku berkemas,aku harus mengemasi pakaian kita berdua dan beberapa barang yang akan di bawa serta juga!" kata Dewi Teratai putih.

Shin Liong tidak membantah apapun perkataan dari Dewi Teratai putih itu, apa yang bisa dia kerjakan,akan dia kerjakan secepat nya.

Selain sifat jujur dan lugu nya,hal itulah salah satu yang membuat Dewi Teratai putih semakin menyayangi Shin Liong.

Semua pakaian mereka berdua sudah di masukan di dalam cincin ruang khusus untuk pakaian beserta beberapa kantung keping emas, tidak lupa pula beberapa sayur,beras dan peralatan masak mereka masukan didalam cincin ruang khusus makanan.

Ke esokan harinya, dengan mempergunakan pakaian khas pendekar, celana panjang,jubah panjang berwarna biru langit tanpa simbol apapun,membuat kecantikan Dewi Teratai putih ini seperti semakin menyala nyala saja.

"Apakah kau tidak menyamar menjadi laki laki,atau wanita tua misal nya?" tanya Shin Liong.

"Aku ingin supaya Dunia tahu,bahwa kau yang dihina dan di caci maki orang lain,bisa memiliki hal yang tidak bisa orang lain miliki, aku ingin sesekali kau bangga dengan diri mu sendiri,bukan terus menerus merasa terhina dan rendah diri" kata Dewi Teratai putih mengutara kan alasan nya.

Shin Liong menatap wajah cantik jelita Dewi Teratai putih, hatinya tersentuh mendengar perkataan sang Dewi tercantik di seluruh semesta itu.

Tetapi juga ada rasa sedih di dalam hatinya, mengapa Dewi secantik itu bisa bisa nya mendapatkan laki laki buluk seperti diri nya.

Kesedihan hati Shin Liong itu, rupanya di tangkap oleh penglihatan Dewi Teratai putih yang jeli.

"Kenapa suami ku ini seperti ada mendung di wajah nya?" tanya Dewi Teratai putih kepada Shin Liong.

"Tidak!, tidak!, Dewi, aku cuma bersedih melihat kau secantik ini bisa mendapatkan suami buluk seperti aku, kau bakalan akan mendapatkan hinaan dari orang orang" kata Shin Liong.

"Kenapa kau memusingkan hidup mu dengan urusan orang lain?, hidup kita,kita berdua yang menjalani nya,jangan buang buang waktu dengan memikirkan hidup orang lain suami ku,kau tidak akan mendapatkan manfaat apapun dari mengurusi hidup orang lain,karena orang lain belum tentu memikirkan hidup kita" nasihat Dewi Teratai putih yang lebih dewasa kepada Shin Liong suami kecil nya itu.

Ditatap nya wajah sendu suami nya itu,lalu

"Cup!" .

Sebuah ciuman mampir di pipi Shin Liong, "kau tahu,aku mencintai mu bukan cuma karena kelebihan mu,tetapi mencintai mu dengan segala ke kurangan mu juga,kalau aku tidak menyukai mu,dahulu aku akan memilih membunuh mu ketimbang mengambil mu menjadi suami, yang akan mendampingi hidup ku selama nya,sudahlah, jangan bersedih, berbangga hati lah, menjadi laki laki sedikit sombong tidak mengapa,yang penting jangan menghina orang lain, sebab kau tidak tahu,bisa saja orang yang kau hina,sebenar nya lebih mulia dari pada diri mu sendiri"...

Dengan membimbing tangan Shin Liong , Dewi Teratai putih membawa Shin Liong berjalan ke arah timur lembah itu,hingga sampai di sebuah tebing batu terjal.

Dengan menginjak sebuah batu menonjol di tanah,tiba tiba dinding tebing batu itu bergeser ke kiri,dan sebuah lorong goa terbentang di depan mata mereka.

Dewi Teratai putih menarik tangan Shin Liong, mengajak nya masuk ke dalam lorong goa itu.

Dengan mempergunakan penerangan sebuah obor yang terdapat di dinding goa,mereka berjalan memasuki lorong goa itu.

Setah melewati lorong yang berliku liku,akhirnya mereka tiba di ujung lorong goa itu.

Dewi Teratai putih kembali menginjak sebuah tonjolan batu di dasar goa,dan pintu goa pun terbuka.

Mereka tiba di tebing batu sisi selatan gunung Tiang Lun.

Setelah mereka keluar,mulut goa itupun kembali menutup seperti tidak ada apapun disitu.

Dengan mempergunakan ilmu meringan kan tubuh,mereka berlompatan di dahan dahan pohon,dan tidak sampai sore hari,mereka sudah tiba di dekat gerbang kota Li Cuan.

Mereka kembali berjalan seperti biasa setelah dekat dengan gerbang kota Li Cuan.

Menjelang sore hari, kepadatan kota Li Cuan semakin terasa, orang orang berlalu lalang di jalan kota.

"Apakah kita makan dulu Dewi?" tanya Shin Liong.

Dewi Teratai putih menganggukkan kepala nya,lalu berbisik di telinga Shin Liong , "suami ku,sekarang tidak ada Dewi Teratai putih, yang ada sekarang adalah Dewi Nuwa Wei, Dunia akan geger bila mereka tahu aku Dewi Teratai putih!" ...

"Baiklah Dewi,aku mengerti maksud mu, jangan khawatirkan tentang itu" jawab Shin Liong berjalan menggandeng tangan Dewi Teratai putih atau Dewi Nuwa Wei.

Mereka segera mencari sebuah rumah makan yang terdekat untuk mengisi perut mereka yang sudah keroncongan.

Ternyata di dekat situ terdapat sebuah rumah makan yang cukup besar.

Mereka segera memasuki rumah makan itu dan memesan makanan.

Semenjak mereka masuk ke rumah makan itu, hampir semua mata menatap mereka berdua.

Se orang gadis lumayan cantik berbisik kepada teman nya, " hei kau lihat, kasihan wanita cantik itu, terpaksa menikah dengan laki laki buluk, mungkin karena terlalu banyak utang orang tua nya!"...

Tentu saja Shin Liong dan Dewi Teratai putih mendengar bisikan bisikan para pengunjung yang usil itu.

Mendengar itu Shin Liong cuma bisa tertunduk lesu.

Dewi Teratai putih yang melihat sang suami yang terlihat sedih,langsung mengangkat tangan Shin Liong dan di lingkar kan nya di pundak nya sendiri, sementara tangan nya merangkul pinggang Shin Liong.

"Uh laki laki buluk tidak berguna itu bernasib baik sekali,bisa dapat seorang bidadari cantik jelita seperti itu"kata seorang pemuda dengan wajah sinis menatap kearah Shin Liong .

Dewi Teratai putih meskipun mendengarkan, tetapi malas menanggapi perkataan orang orang, dia hanya bergelayutan manja di pundak Shin Liong.

Orang orang yang melihat menjadi kalangkabut salah tingkah.

Setelah memesan makanan dan minuman untuk berdua,Shin Liong dan Dewi Teratai putih duduk di meja yang agak paling ujung.

Tidak berapa lama, pesanan mereka pun datang diantarkan oleh seorang pelayan rumah makan itu.

Setelah menyuap nasi ke mulut nya, Dewi Teratai putih sengaja menyuapi Shin Liong juga,sehingga orang orang yang melihat mereka menjadi semakin salah tingkah saja.

"Acuhkan orang lain, yang penting kita tidak mengganggu orang dan mengurus kehidupan orang!" bisik Dewi Teratai putih membesarkan hati Shin Liong.

Tanpa memperdulikan orang lain yang kasak kusuk membicarakan mereka,Shin Liong dan Dewi Teratai putih terus makan,bahkan kadang kadang berganti suapan.

Setelah selesai makan, Dewi Teratai putih segera menghampiri kasur untuk membayar semua harga makanan yang mereka makan.

Keluar dari rumah makan itu, mereka berjalan masih dengan bergandengan tangan, Dewi Teratai putih memegang erat tangan Shin Liong ,seolah olah takut terpisah.

Tentu saja keadaan itu membuat mata orang orang terbelalak melihat mereka, bahkan para pemuda melotot tidak senang menatap ke arah Shin Liong.

Sore bergulir menjadi senja,dan senja berganti menjadi malam.

Di sebuah penginapan yang tidak terlalu besar, Shin Liong dan Dewi Teratai putih menyewa sebuah kamar untuk beristirahat malam itu.

...****************...

1
Alga Kabur
Luar biasa
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
banyak pengulangan kata2
Agus
klu racun damar neraka,penawar nya adalah gaharu surga dan itu ada di pulau jawa😁😁😁😁
Agus
bukannya kebal terhadap racun
Agus
waw,berkah di balik bencana
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
ceritanya lompat2
karyaku
kekasih misterius jangan lupa mampir y kk
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
dewa paripurna, pensiun dong 😂😂😂
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
makin gak masuk akal novel ini 🤔🤔🙄
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
wuih teh poci, benar2 novel kultivasi dengan kearifan lokal 😂😂😂
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
MC gak punya peta kah?
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
tuan muda zhang yong kai yang terhormat, makan tuh karmamu 😡😡😡
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
rambut 😄😄😄
Ruddy Pantouw
Luar biasa
Jerry 98
terjemahan mu sangat buruk dan kata-katanya kurang jelas
Jerry 98
sangat buruk terjemahan mu, kata-katanya tidak jelas.

Dari sekian banyak cerita, baru kali ini aku menemukan cerita yang sangat buruk seperti ini, baik cerita di Novel Toon maupun di Fizzo Novel, cerita ini adalah yang paling buruk.

Mulai dari terjemahannya dan juga kata-katanya sangat buruk.
Udi Sanudin
mantap ok lnjut
Herybae Hery
Luar biasa
Dariyanto Anto
nama2 tokohnya bikin pusing
Ryan Jacob
semangat Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!