cewek Tomboy yang terlahir dari keluarga kaya kini nasibnya berbanding terbalik setelah kelurganya meninggalkan dia untuk selamnya... pahit manis nya hidup yang harus di jalani dengan lapang dada... kehidupannya yang berubah setelah sekian lama menderita, kini berubah setelah pertemuannya dengan komandan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HijranMahjura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 28
"huh, mau cari kerjaan dimana? tugas juga masih banyak " keluh Zoya yang masih berada di atas kasurnya
"ternyata hidup di kota orang lebih sulit dari yang kubayangkan" Zoya yang masih meratapi nasib nya
"makan dulu lah laper, baru mikiri itu" sbsri berdiri menuju lemari kecil nya
Zoya mengambil sebuah mi instan siap seduh, ia menyeduhnya dengan air panas sembari mengerjakan tugas nya yang penuh dengan kertas di atas meja gambar nya
***
keesokan paginya Zoya berangkat ke kampus dengan tabung gambarnya yang sudah di tempelkan di pundaknya dengan baju yang khas, sebuah kaos di dalam dan di lapisi dengan kemeja kotak-kotak dari luar yang terlihat sedikit lebih besar
" zoyaa" Tina tiba-tiba merangkul Zoya dari belakang mengejutkan Zoya pada saat di gerbang kampus
" apaan" jawab Zoya dingin
" makan yok, sarapan laparrr" rengek Tina sambil memegang perutnya
" gue nggak laper" jawab Zoya dengan nada yang masih dingin
"aku yang traktir deh" ajak Tina lagi
" yaudah ayok" Zoya tersenyum sinis bak menunggu kata-kata itu keluar dari mulut Tina
"Yee, giliran traktir mau nih hahah" ejek Tina
"nggak jadi nih?" tanya Zoya demgan muka yang kembali dingin
"ya jadilah, ayo beibeh" Tina menarik tangan Zoya melangkah ke arah kantin
di tengah perjalan mereka berjumpa dengan kakak leting,
"hai Zoya, " sapa kakak leting yang tenyata kak Rendi
"haaai kak" jawab Tina dengan semangat
"kalian mau ke kantin yah?" tanya kak Rendi lagi
"iya nih kak, mau sarapan" jawab Tina
"yaudah bareng yah, " kak Rendi menawarkan diri
"oh boleh-boleh kak" Tina yang masih semnagat menjawab pertanyaan-pertanyaan kak Rendi
Zoya yang masih terdiam tak menjawab sapaan kak rendi terus berjalan, melewati kak dengan santai nya,
" tunggu Zoya, " teriak Tina yang melihat Zoya berjalan mulai menjauh
"ayo kak" aja Tina sembari berlari kecil mengejar Zoya
"okee" jawab kak Rendi mengikuti langkah mereka dari belakang
Zoya terus berjalan dengan diamnya hingga sampai di kantin, mereka bertiga duduk di meja yang sama, suasa sesaat hening tak ada yang berbicara
"aku pesan kan dulu, oke" Tina memecahkan kehengingan mereka di meja tersebut
kini tinggal Zoya dan kak Rendi yang di meja tersebut, Zoya masih bertahan dengan diamnya, begitu juga dengan kak Rendi yang masih tak mau membuka obrolan
"eh iya, masuk mata kuliah apa hari ini?" tanya kak Rendi memulai obrolan
"masuk perancangan arsitektur kak" jawab Zoya yang masih sopan menggunakan panggilan kak
"itu tugas kamu yah?" tanya kak Rendi lagi menunjuk tabung gambar Zoya yang sudah terletak di pinggiran meja
"iya" jawab Zoya singkat dan dingin
"makanan sudah siap" Tina datang dengan 3 mangkuk bubur dan menaruhnya di atas meja
"ini buat Zoya, ini buat kak Rendi, dan ini buat saya" ucap Zoya membagikan mangkuk tersebut
" eh iya Zoya, nanti aku ke kelas mu yah" ucap Tina sambil melahap buburnya
"ngapain" tanya Zoya singkat
"ya main-main lah" jawab Tina
"kita beda jurusan" Zoya menjawab Tina sambil memasukkan sendok yang sudah berisi bubur ke dalam mulutnya
" yaudah, Tina main ke tempat nya kak Rendi aja ya kak, Zoya nggak mau soalnya" Tina mengarhakan pandangannya ke arah kak Rendi
"boleh" jawab kak rendi santai
"yaudah kamu ikut aku, tapi jangan nge repotin" jawab Zoya tiba-tiba
"Yee sayang Zoya banyak-banyak " Tina memeluk lengan Zoya